Wednesday, October 02, 2013

(random note - pesan) Rahmatan lil 'Alamin - juga untuk Diri Sendiri dan Benda Mati

Rahmat untuk semesta. Tugas manusia di muka bumi ini. Alias artinya kewajiban dong ya? ini adalah topik yang pernah Mas sampaikan pada saya. Bahwa merahmati yang dimaksud di sini mencakup banyak aspek. Namanya juga semesta. Ya semakin luas yang bisa kita rahmati, semakin sempurna kita menjadi manusia. Yang pasti yang bisa memberi pengaruh bagi sedunia yang udah ada contohnya ya Rasulullah SAW. Iya kan?

Nah kembali ke diri sendiri sebagai manusia biasa. Mas bilang, merahmati memang juga termasuk ke sesama manusia lain. Semakin banyak semakin baik. Tetapi yang jangan dilupakan adalah ke makhluk selain manusia dan diri sendiri.

Termasuk diri sendiri? iya. Jadi merawat tubuh, menjaga kebersihannya dengan mandi dan berwudhu, merawat kesehatan dengan makan bergizi dan berolahraga juga merupakan memberi rahmat. Berdandan rapi dan cantik (untuk suami) juga artinya memberi rahmat. Karena itu, bukan manusia beriman yang jorok, kucel dan pemalas. *mari mengingatkan diri sendiri.

Merahmati benda yang kita punya. Misalnya mencuci rutin sepatu, baju, kendaraan yang kita punyan Gak asal cuma pakai trus barangnya gak dirawat ya. Juga, misalnya kita beli sepatu baru trus sepatu lama dicuekin, ditaruh begitu saja di onggokan lemari. Wah, kata Mas sih coba bayangkan seandainya sepatu punya perasaaan, pasti sedih. Kalau masih bisa dipakai coba pakai bergantian. Dan rawatlah keduanya baik lama dan baru. Atau bila masih layak pakai dan ada orang lain membutuhkan, maka dapat dihibahkan. Merahmati sepatu dan orang lain kan jadinya? *ini kritik Mas ke perabotan saya yang acak adut, ditambah kebiasaan wanita yang beli-beli-dan beli tapi enggak tahu mau buat apa koleksinya.
Merahmati lingkungan. Air misalnya. Kalau orang beriman pasti tahu, akan mandi dan berwudu dengan air secukupnya. Jadi sebenarnya kadang miris kalau liat orang yang nyalain kran deres banget dan lamaaa saat wudu, lalu nutupnya gak rapat. Ditambah lagi orang lain cuek dan membiarkan seharian. Juga soal sampah. Wah, silahkan dipikir sendiri, layakkah berbangga hati berkata beriman kalau sampah aja ngebuangnya sembarangan? atau malah udah tau sampah dibiarin aja ditumpuk di kamar? *mungkin lupa kalau kebersihan juga bagian dari keimanan.

Tulisan saya bukan bermaksud men-judge keimananan seseorang. Hanya merefleksikan diri saja, bagaimana saya mencoba mengingat apa yang harus saya lakukan.

Terima kasih ya Mas sudah mengingatkan. Semoga saya bisa mencoba selalu menjaga kebersihan dan kerapian (ya minimal di tempat sekitar kita ini, hehe). Juga mencoba rapi dan cantik (rodo angel nek iki, haha). Juga terima kasih telah mengingatkan saya yang ngedumel kala orang lain suka membuang sampah sembarangan sementara saya terus yang selalu menyapu dan merapikan. Kata Mas, ikhlaskan saja. Lagian itu emang tugas kita sebagai manusia. Biarlah menjadi urusan kita dan Tuhan saja.

Love u!
.

0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template