Wednesday, January 24, 2018

(random note) Best Things in 2017

Semestinya sih judul di atas cocoknya ditulis menjelang akhir tahun 2017 lalu ya, hahaha, tapi apa boleh buat kadung terlambat baru deh sempat nulis sekarang. Apa ya best thing di tahun lalu yang berhasil saya capai?

1. Saya dan suami sama-sama melanjutkan sekolah lagi.
Yap, saya dan suami sama-sama mengambil S2, walaupun selisih 1 tahun karena kesibukan kerja suami saya jadi baru deh suami ambil kuliah tahun lalu. Tapi, kami seneng banget akhirnya berani mengambil langkah ini walaupun konsekuensi buat menyisihkan waktu belajar sangat beraaat. Suami harus bekerja sambil kuliah, saya harus mendidik anak sambil kuliah. Tetapi kami berusaha dan selalu berdoa semoga langkah kami ini diridhoi Allah SWT. Amiiien...

suami udah pakai kaos angkatan lagi, hehehe

Kalau diingat dulu lucu sih, kita kuliah di kampus yang sama tapi beda jurusan, dan enggak kenal sama sekali. Baru pacaran pas mas suami udah wisuda. Jadi sekarang katanya biar ngerasain pacaran sama teman kampus, gitu.

Biarpun upload foto agak gak nyambung, ini sih foto angkatan S2 saya.




2. Akhirnya menyelesaikan beberapa problem terkait rumah dan mobil
Tidak saya ceritakan detail disini tapi beberapa resolusi terkait rumah dan mobil sudah beres di tahun 2017, Alhamdulillah...

3. Melihat Na lebih berani di sekolah
Yap, tahun 2016 Na amat sangat pemalu. Namun kami senang di tahun ini dia sudah lebih berani dalam bergaul dan sudah lebih tidak canggung bertemu orang baru.


4. Ka sudah bisa mengayuh sepeda
Wkwkwk, si jagoan kecil akhirnya nggak dorong-dorong sepeda roda tiganya, akhirnya mau naik sepedanya juga. Udah bisa boncengin kakaknya pula!


Dan satu lagi, di penghujung tahun saat kami berdua menyalakan mp3 sepanjang jalan, menurut saya best song di tahun 2017 ini adalah...




Yap, AKAD dari Payung Teduh. Walaupun versi Google lagu paling dicari adalah Surat Cinta untuk Starla, menurut saya lagu Akad paling berkesan bagi saya. Untuk orang yang sudah menikah sekalipun, lagu ini mengingatkan kembali apa arti pernikahan bagi pasangan. Kembali kepada fokus mengapa harus selalu bersama, kembali mengingat apa yang membuat kami jatuh cinta sehingga permasalahan-permasalahan dalam rumah tangga harus diselesaikan karena ya itu tadi, dulu kita kan menikah karena cinta, jadi jangan berantem atau ngambek-ngambekan dong!

Menurut saya sih lagu ini isinya manis dan dalem banget. Walau saya kaget lho video clipnya tentang kesedihan suami yang ditinggal istrinya tapi tetep cinta bahkan sampai tua. Saya pas pertama lihat langsung mbrebes mili hehehe...



Gimana menurut kamu?

Tuesday, January 23, 2018

(random note) Bersahabat dengan Lawan Jenis? Apakah Mungkin?

Pernah suatu ketika, saya membaca artikel di majalah online, lupa judulnya, intinya sih ada beberapa artis yang bersahabat dengan lawan jenisnya tanpa embel-embel cinta lokasi. Pertanyaannya, apakah mungkin bersahabat dengan lawan jenis tanpa pamrih apapun? Trus saya baca komen-komen di bawahnya, yang seperti biasa lebih rame daripada isi artikelnya, hehehe... Hmm, saya juga jadi pengen ikutan jawab, apakah mungkin ya?

Kalau menilik ke belakang jaman masih belia, ecieee...jaman masih sekolah SMA sih, iya mungkin. Saya punya beberapa sahabat pria yang emang asyik buat diajak cerita. Ya, ada beberapa cerita yang asyik dibahas sama sahabat wanita, tapi ada juga beberapa problem yang enak dibahas sama sabahat pria. Terutama sih kalau lagi naksir orang (maklum jaman jahiliyah), jadi kadang iseng nanya pertimbangan ke sahabat pria, si X itu baek gak orangnya? atau gimana kesehariannya? Atau kebalikannya sahabat pria yang nanya ke kita, kalau lagi naksir si Y, enaknya dikasih kado apa? Gimana cara 'nembak'nya? Ya hal-hal berbau abege era 90'an lah ya.

Terus kalau dipikir ulang, jenis sahabat pria apa yang saya pilih? Eits, ternyata saya juga dulu pilih-pilih teman. Rata-rata sih sahabat pria saya juga berpenampilan menarik, jago pelajaran di kelas atau jago olahraga. Aduuuh, ternyata saya jahat juga ya, milih teman pun milih yang keren. Jadi, saya pamrih nggak ya? Kenapa mau berteman saja milih dari penampilan dan kemampuan? Ok saya sadari berarti saya pun punya kekurangan di masa muda, pilih-pilih temah. Mungkin motivasi saya yang lain, kalau mendadak kecantol alias cinlok, posisi saya aman huahaha.. (lagi-lagi kelakuan jahiliyah).

Namun keadaan tentunya berubah setelah saya punya pacar serius dan sudah dilamar orang (alias suami saya tercinta). Saya jelas jadi lebih sibuk dong sama lelaki saya sendiri. Begitupun sahabat-sahabat saya sudah mulai sibuk dengan wanitanya. Alhamdulillah sih sabahat-sahabat saya juga tipikal pria baik-baik yang bila serius pacaran artinya mereka akan menuju pernikahan juga. Kami sama-sama tahu bahwa menjaga perasaan pasangan masing-masing jauh lebih penting dari persahabatan, toh karena kami tahu hubungan silaturahmi kami tetap terjaga tanpa harus sering komunikasi.

Dan setelah menikah, para sahabat saya pun bisa membatasi diri, tidak pernah lagi komunikasi pribadi seperti jaman masih sama-sama bujang. Makanya itu saya kadang sering heran dengan masalah perselingkuhan jaman sekarang yang katanya sih kebawa CLBK di grup alumni sekolah atau kampus...hmm, japri-japri yang keterusan gitu katanya. Untunglah di angkatan teman-teman saya tidak ada kasus seperti ini. Semua menjaga jarak begitu sudah menikah, tentunya komunikasi hanya dilakukan bila memang ada keperluan saja, bukan untuk guyonan ngawur yang kadang berujung pertengkaran rumah tangga lain.

Begitupun saya berterima kasih kepada sahabat-sahabat pria saya dulu, yang menjelang menikah selalu mendoakan saya supaya mendapatkan lelaki terbaik. Bahkan mereka datang dan menyaksikan akad nikah saya dan memberi selamat kepada suami saya sambil berpesan untuk menjaga saya. Sungguh hal yang sangat manis untuk saya ingat memiliki teman yang baik.

Untuk sekarang, tentunya sahabat pria terbaik saya adalah suami saya. Sungguh saya tidak akan mampu membalas kebaikan dan cintanya yang begitu dalam kepada saya.Teman bercerita hal apapun tanpa ada yang disembunyikan. Tempat tidak ada rahasia secuil-pun dari semua kisah saya.

Jadi kalau ditanya, apakah bisa bersahabat lawan jenis tanpa pamrih? Iya bisa sih, kalau udah menikah. Alias ya sama pasangan kita dong, hehehe...Karena suami kita adalah sahabat sejati kita, dunia dan akhirat. Amiien ya Rabb.



Lagu ini buat nostalgia,
sampai jumpa kawanku,
semoga kita selalu 
menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Yap, karena berteman di masa kecil dan dewasa, tentu berbeda cara. Tetapi cerita-cerita baik, akan terus diingat.

Betewe, saya jadi ingat lho, awal-awal saya sama suami juga sebenarnya berteman saja, namun makin akrab dan ya itu tadi, berasa sahabatan aja. Itu juga eh akhirnya sama-sama kecantol dan jadian. Jadi saya juga mikirnya, tentu suami dulu milih saya buat jadi sahabat bukan tanpa embel-embel hahaha, karena juga uda agak tertarik sama saya, iya kan? #GR

Friday, January 19, 2018

(beauty topic) Review #78: Marcks Beauty Powder - Creme

Ini adalah salah satu bedak tabur paling populer sejak jaman dulu kala ya. Tapi menurut saya, setelah mencoba berbagai merk bedak tabur lokal (hehe gak pernah beli bedak tabur merk luar), yang harganya kadang lebih mahal daru Marcks ini pun so-so aja kualitasnya. Beberapa bedak tabur yang saya coba sih antara lain Viva (bedak Keluarga namanya, kemasannya mirip Marcks), Wardah Luminous, Marcks Venus (yang lebih mahal harganya). Karena pemakaiannnya irit, jadi saya jarang repurchase sehingga varian yang saya coba baru itu-itu aja. Mana dulu saya gak ngeh fungsi bedak tabur sehingga saya cuma ngandalin bedak Two Way Cake doang, kacau ih.

Jadi apa dong fungsi bedak tabur? Bedak tabur ini fungsinya menyerap atau menahan minyak yang ada di kulit wajah kita. Jadi buat yang kulit oily kaya saya, cocok banget dipakai setelah pemakaian skincare (toner-essence-krim). Set wajah pakai bedak tabur, lalu lanjutin rangkaian make up lain misalnya kalau mau pakai bedak padat atau TWC. 

Oh ya untuk warna saya biasanya milih yang ke arah kuning karena kulit saya kategori warm tone, makanya untuk Marcks ini saya ambil warna Creme. Warna di atas seperti itu.

Menurut saya daya tahan Marcks ini bagus banget kok dengan harga sekitar Rp 18.000. Sebelum pakai ini saya pernah pakai bedak Viva Keluarga, harganya lebih murah Rp 6.000, tapi daya tahan minyaknya masih bagusan Marcks. Belakangan saya perhatiin sih karena komposisi tepungnya yang beda. Kalau Marcks ini campurannya tepung jagung alias zea mays. Nah kalau bedak Viva kemarin isinya campuran tepung tapioka. Saya pernah baca DIY bedak tabur, emang sih jenis tepung paling bagus untuk wajah ya tepung maizena. 

Tapi ya balik itu tadi, kalau lihat harga, tentu bedak Viva Keluarga lebih unggul. Jadi preferensi aja mau coba yang mana. Oh iya ini link review saya yang dulu, kalo gak salah bedak ini repurchase 2 kali sampai akhirnya saya pengen pakai Marcks lagi. 
Review Bedak Viva Keluarga

Balik ke bedak Marck, berikut sedikit keterangan produknya.
MARCKS CREME
Netto 40 gram
Komposisi : talc, zea mays starch, zinc oxide, zinc stearate, fragrance, salicyd acid, CI 77492, CI 15985


Produksi Kimia Farma -.Semarang
POM NA19130400263
Sertifikat Halal MUI

Menurut saya yang agak ribet emang kemasannya sih, gak enak dibawa-bawa soalnya besar dan gampang tumpah. Sekat dalamnya juga gak pakai lubang-lubang kecil seperti bedak tabur merk lain yang sifatnya lebih dekoratif. Mungkin karena ini bedak universal ya, jadi simpel gitu kemasannya. Selain itu kelemahan lain kita harus punya spons sendiri karena nggak ada spons bawaannya. Bisa juga sih pakai kuas kalau mau lebih rata aplikasinya.



Untuk hasil, saya sih puas banget sama bedak ini untuk pemakaian sehari-hari yang butuh fresh look alias uda kelihatan abis mandi tapi nggak kelihatan menor, hahaha. Setelah pakai krim, sunblock, de-el-el, kasih bedak tabur, udah deh muka kelihatan segeeer dan gak kucel. Apalagi kalau sebelumnya pakai BB/CC cream sih hasilnya lebih bagus gitu. Glowy tapi enggak shiny. Gitu lah pokoknya. Kalau mau pakai make up tebal atau acara khusus, bedak tabur Marcks ini bisa dipakai sebelum bedak padat atau TWC, akan sangat membantu supaya wajah nggak blenthong alias warna bedak tidak merata bisa dihindari, hehehe.





Oh iya, satu lagi menurut saya kelebihan bedak ini. Yaitu aman dipakai anak-anak hehehe, boleh lah si Na ikut pakai.


Sekian review saya untuk bedak ini. Apakah ada juga penggemar setia Marcks?
 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template