Thursday, October 31, 2013

(mommies journal) [bedak] - varian Cussons baby powder



Bicara soal bedak bayi yang saya bahas di sini, maka saya merasa harus menyimpan cerita juga soal bedak Cussons. Secara jaman lairan baby Na kado yang paling numpuk adalah merk ini, hihihi jadi saya uda coba semua variannya.

Cusson baby powder ada 4 macam yang akan saya copas di bawah mengenai klaimnya. Nah kelebihan bedak ini yaitu paling murah banget dari merk lain dengan kualitas lumayan lah. Hanya saja memang dibanding bedak kompetitornya, Jhonsons's, butiran bedaknya lebih kasar. Selain itu untuk bayi baru lahir jangan deh dikasih varian ungu dan pink soalnya wangi banget bisa bikin bersin (maka dari itu yang pake emaknya aja ya?) :) Lebih cocok varian biru untuk bayi baru lahir. Dan selain itu untuk wangi yang paling oke (istilah suami saya "wangi yang membumi" alias "sedang-sedang aja") adalah yang kuning. Tapi varian kuning ini justru saya coba belakangan soalnya paling jarang nemu di toko, lebih hebring yang biru dan pink bagi kebanyakan toko!

Ini nih 4 variannya:



1. Cussons Baby Powder Mild & Gentle (warna biru)
Cussons Baby Powder Mild & Gentle adalah bedak bayi dengan wangi khas bayi yang lembut. Bedak yang akan menjaga kulit bayi tetap segar dan nyaman. Diperkaya kandungan Milk yang akan merawat dan menutrisi kulit serta kandungan Chamomile untuk menjaga kenyamanan kulit bayi. Dibuat dari formula alami untuk menghindarkan si kecil dari iritasi dan alergi. Formulasinya dapat memberikan kulit semakin lembut dan terlihat segar.
my Opinion : cocok untuk bayi yang masih di bawah 6 bulan (in case kepaksa pake bedak ya), soalnya dari semua varian Cussons ini yang paling mild untuk aromanya.


2. Cussons Baby Powder Soft & Smooth (warna pink)
Cussons Baby Powder Soft & Smooth adalah bedak bayi dengan wangi bunga yang lembut untuk menjaga kulit bayi tetap segar, terasa lembut, dan harum. Diperkaya kandungan Almond Oil yang akan menutrisi dan melembabkan kulit serta Rose Oil yang akan memberikan sensasi ketenangan pada si kecil. Dibuat dari formula alami untuk menghindarkan si kecil dari iritasi dan alergi. Formulasinya dapat memberikan kulit semakin lembut dan terlihat segar.
my Opinion : karena wanginya cenderung manis jadi menurut saya lebih cocok untuk bayi perempuan saja hehe...tapi sebaiknya dipakai untuk bayi rada gede atau balita aja soalnya wanginya lumayan kuat. Pertama nyium aroma ini jadi tertarik dipake ke badan sendiri :D


3. Cussons Baby Powder Blueberry Smoothie (warna ungu)
Cussons Baby Powder Blueberry Smoothie adalah bedak bayi dengan wangi buah menyegarkan yang akan menjaga kulit bayi tetap segar, terasa halus dan segar. Diperkaya kandungan buah Blueberry yang akan memberi sensasi nyaman di kulit dan Yogurt yang akan menutrisi dan menghaluskan kulit. Telah teruji secara dermatologis mengandung formula yang ringan di kulit sehingga aman digunakan.
my Opinion : ini aromanya paling strong dibanding yang lain, jadi lebih cocok dipakai saat bayi beranjak balita saja, karena saya aja pertama nyium bau bedak ini hampir bersin. Akhirnya ini juga lebih banyak saya pakai sendiri daripada dipakein ke bayi hehe.


4. Cussons  Baby Powder Cares & Protects (warna kuning)
Cussons  Baby Powder Cares & Protects adalah bedak bayi yang dapat membantu menyerap keringat, mengurangi rasa lembab, dan melindungi kulit dari gesekan yang akan menyebabkan iritasi. Diperkaya kandungan Calamine yang akan membantu menyejukkan kulit yang kemerahan karena iritasi dan Zinc Oxide yang akan memberi perlindungan pada kulit. Telah teruji secara dermatologis mengandung formula yang ringan di kulit sehingga aman digunakan. Sangat cocok untuk kulit bayi yang sensitif.
my Opinion : ini aromanya yang paling medium dari semua varian, gak mild banget tapi juga gak strong banget, tetapi tetap cenderung aroma lembut, selain itu dari segi fungsi juga kayaknya paling berguna secara bisa buat kulit sensitif.


Overall 
(+) saya suka desain kemasannya, masing-masing varian ada gambar bayi-bayi lucu gitu
(+) saya juga suka kemasan yang mudah dipegang
(+) murah banget, apalagi diliat promo di bungkusnya : hemat sampai 75%
(+) paling gampang dicari, bahkan di pasar tradisional aja ada
(-) paling sering dijadiin kado, hehe saking common-nya
(-) beberapa varian terlalu kuat parfumnya, padahal produk ditujukan untuk bayi
(-) butiran bedak kasar
Karena itu malah kata saya bedak Cussons ini lebih cocok buat dipake ke orang dewasa, apalagi bisa boros makenya (secara botol besar aja harganya gak sampe Rp 15.000) dan parfumnya lumayan buat seger-segeran badan.

Next  : masih pengen punya koleksi bedak ini buat pajangan (masih suka banget sama cover gambar bayi-nya)

Wednesday, October 30, 2013

(mommies journal) - Bahas Bedak Bayi dan Johnson's baby powder : Blossom

Yihuu inilah hikmah punya bayi, jadi paham banyak skincare bayi yang menarik :D

Kali ini soal bedak bayi. Hmm sebelumnya saya adalah aliran gak-pakai-bedak-untuk-bayi, karena sudah tidak direkomendasikan lagi secara medis pemakaian bedak pada bayi, dikarenakan kekhawatiran serbuk bayi yang terhirup ke bayi *serem*. Tapi ya tapi, susahnya karena hidup kita gak hanya sendirian, biarpun saya jelas resmi ibu bayi, tapi kalau udah kena ortu ato mertua, bakalan rempong jelasinnya. Soalnya dari jaman jebot bedak dianggap sebagai salah satu 'atribut wajib' yang harus dipakai bayi. Untungnya sih sebelum usia baby Na 6 bulan saya tinggal di rumah sendiri jadi pemakaian bedak bisa saya minimalisir *muahahahaha*. Tapi setelah mudik ke rumah ortu dan mertua otomatis saya 'dipaksa' makein bedak deh ke baby Na, huff!

Nah selain berusaha meminimalisir pemakaian bedak bayi, ada lagi nih tips buat aliran macam saya (pengen strict tapi apa daya sikon gak terpenuhi), masalah pemakaian bedak bayi :

  1. Selalu sedia juga minyak telon dan lotion bayi. Jadi fungsi bedak bayi untuk mengurangi gesekan di lipatan kulit bayi bisa diakalin pakai minyak telon dan lotion bayi. Kalau mau pakai brand yang bagus, bisa dicoba Burt's Bee atau Californian Baby. Kalau mau yang lokal bisa coba Jhonsons.
  2. Untuk 'sekedar-penampilan-berbedak' saat ketemu bayi ketemu mertua atau ortu, bisa diakalin dengan mengoles bedak di bagian luar yang keliatan saja, misal di paha dan lengan (curang beud ya ogut). Untuk menggantikan fungsi bedak sebagai 'wangi-wangian' kan sudah digantikan lotion bayi.
  3. Kalau masih juga repot menghindari tatapan atau omelan ortu dan mertua, bedak bisa saja tetap dipakaikan ke sekujur badan bayi, tapi harus hati-hati saat mengoleskannya dengan puff atau tangan. Hindari bagian alat kelamin bayi dan hati-hati saat mengusapkan ke wajah!
  4. Nah untuk bayi baru lahir, saya juga menghindari memakai bedak yang terlalu wangi. Jadi biasanya pakai bedak yang aromanya mild (misal yang dengan aroma milk saja).
Rempong ya bo'? tapi gapapa sebenernya sih niatnya bagus untuk pemakaian bedak. Hanya sebagai orang tua baru yang juga dijejali berbagai informasi baru juga memerlukan update mengenai perawatan anak sehingga perlu banget yang namanya kompromi dengan orang tua. Sebab, -karena udah tau gimana mengurus anak itu tidak mudah-, maka kita gak banget menyakiti hati orang tua kita, rite?

Nah lanjut ke soal produk ya, setelah baby Na hampir setahun umurnya (yeay), maka saya sudah berani dong coba-coba berbagai bedak dengan berbagai wangi, hehe, maklum juga sih baby Ne gampang banget keringetan, jadi juga perlu nyari bedak yang oke. Dan ini salah satu bedak yang bikin saya juga ikut jatuh cinta

Jhonson's baby powder
BLOSSOM



Klaim
Kami mencintai bayi
Dan kami mengerti kebahagiaan yang anda rasakan apabila anda melihat bayi anda senang dan selalu segar. Untuk itulah kami telah mendesain JHONSON'S BABY BLOSSOM POWDER, yang terdiri dari kombinasi unik wewangian bunga yang lembut. Wangi bunga yang tahan lama akan membuat kulit bayi anda terasa sejuk dan segar









Kesan pemakaian
untuk baby Na : Yuuup aromanya makin bikin baby Na kissable banget, wangi...
untuk emaknya : Saya ikutan pengen pakai bedak ini (bagi dikit ya Na), hehe, aromanya emang seger, kaya kata iklan di tipi, enak buat di snif-snif. Perpaduan wangi bunga tapi kalo kata saya mirip aroma yogurt strawberry loh.

(+) suka suka suka wanginya
(+) murah dooong (tapi masih lebih mahalan dikit dibanding Cussons), apalagi kalau pas dikado malah gratis, haha
(+) pernah ngebandingin sama bedak Cussons, dan ternyata butiran powdernya lebih lembut
(-) kurang suka body kemasannya, tabung pink doang gitu, saya lebih suka kemasannya bedak Cussons yang lebih unyu

Note : kenapa saya bandingin sama Cussons? soalnya Cussons adalah salah satu merk skincare bayi yang melegenda juga di Indonesia, dan saya hampir pernah coba semua varian bedak Cussons (warna biru, merah muda, kuning dan ungu)

Next : masih pengen beli lagi, soalnya yang saya punya kemasan imut 100 gr, jadi pengen beli kemasan lebih gede dan mau nyoba varian lain bedak Jhonson's yang warna hijau muda


(beauty topic) [lotion] - Cusson baby Lotion Milk and Chamomile

Ada banyak barang yang pengen saya abadikan di sini, tapi oh tapi *numpang curhat*, sayangnya saya (lagi-lagi) gagal jembrengin barangnya di sini dengan cara yang 'baik'. Maksudnya?

1. Pengen pajang foto yang bagus, dengan layout yang bagus biar enak dipandang --> kendala: saya baru ada waktu luang saat malam hari, sedangkan buat foto, kata seorang photografer : the best lighting for photography is sunlight! Cahaya dari Tuhan adalah yang terbaik.
2. Pengen foto adalah bikinan sendiri bukan copas --> kamera belum punya, yang ada baru kamera hp, itupun sekarang hp saya kondisi koma karena tiba-tiba mati pet! jangankan update blog, update sosmed aja ga bisa *meraung-raung*.

Kesannya saya cuma bisa mengeluh doang ya? padahal semestinya hidup itu untuk disyukuri selalu apapun keadaannya. *istigfar*. Jadi karena itu saya mencoba menghibur diri dengan memposting seadanya biarpun foto pinjem sana-sini.

STOP CURHAT!


Kali ini saya mau pamer kalau baru semingguan ini saya hobi pakai lotion bayi ini:

Cusson baby Lotion : Milk & Chamomile
moistenst, soothes & calms skin
gently moisturizes baby,s delicate skin



DATA PRODUK

Klaim
Merupakan lotion lembut untuk melembutkan kulit bayi yang halus
Milk, merawat dan menutrisi kulit
Chamomile, menyejukkan dan menjaga kenyamanan kulit bayi

Netto 100ml

Produksi : PT. PZ Cussons Indonesia
Jl. Halim Perdana Kusuma No 144
Tangerang
POM C A 18090108809

Jadi awalnya saya dapat ini dari salah satu kado pas lairan baby Na *asik kan gratisan? Waktu awal sih gak berani ngolesin ini ke bayi secara di komposisinya aja terpampang paraben dan parfum (walah yang orang gede aja sebagian mulai mengurangi kedua item ini ya, hehe apalagi bayi baru lahir). Akhirnya si botol biru ini tersimpan rapi di lemari.

Nah sekarang baby Na umur 9 bulanan. Trus saya ingat ada si lotion ini.Dan dipakaikanlah lotion ini ke...errr...saya! Hehe masih belum berani kasih ke baby Na, biasanya baby Na saya pakein Burt's Bee Calming Lotion aja. Tapi setelah beberapa kali saya pakai dan pas pergi si Burt's Bee gak kebawa, kadang kalau malam pas baby Na bobo saya pakein ini (tapi tetep gak sering-sering, biarin deh buat emaknya ajah)

Komen soal kemasan:
Saya suka banget dengan kemasan ala Cusson (kecuali untuk lini hair lotion yang basic botolnya warna kuning itu). Untuk kemasan lotion (dominan putih, tutup warna-warni), kemasan shampoo (kemasan transparan berwarna) bahkan bedak saya suka dengan desainnya! Semakin imut ukurannya makin keliatan unyu gitu buat saya. Pengen deh beli semua varian trus dijejerin hehe. Makanya saya demen beli barangnya, walo kesannya ni produk common banget sih.

Kesan pakai selama semingguan ini:
Saya suka karena lotion ini ringan, jelas jauh lebih ringan daripada pakai lotion dewasa (sebelumnya saya tiap malam biasa pakai Oriflame body cream atau kalau siang pakai Nivea body serum). Dan baunya juga jauh lebih ringan daripada lotion dewasa (yang manakala di saat tertentu bau lotion dewasa terasa cukup menusuk hidung #efekPMS). Jadilah saya merasa amat nyaman seminggu ditemani lotion berbau ala bayi ini. So relax...
 
Kesimpulan singkat:
(+) saya dapat gratis (haha), kalaupun mau beli gampang dan harga tidak terlalu mahal
(+) baunya wangi tapi gak menusuk hidung
(+) lebih ringan daripada lotion dewasa, cocok kalau lagi boring pakai lotion 'berat'
(+) lumayan melembabkan sesaat
(+) sesekali bisa dipakai bareng ibu dan anak
(+) love the packaging, biru-nya itu lovable banget hehe
(-) buat bayi di bawah 6 bulan saya gak setuju pakai lotion beginian
(-) sayang baunya cepet ilang
(-) kalau mau merasakan sensasi nyaman di kulit harus sering re-apply

Next:
Pengen beli lagi dan nyoba varian lainnya.
Btw, ada juga lho yang bilang lotion bayi bisa dipakai di muka (banyak yang rekomen untuk lotion merk Jhonson), tapi saya sih belum berani kalau pakai ke muka.









Monday, October 21, 2013

(mommies journal) motherhood: ck ck ck Gara-Gara Ayah...

Jadi ceritanya si Mas lagi minum susu UHT Ultramilk Low-fat High-calcium rasa coklat dan baby Na amat sangat interested dengan itu. Karena 'gak tega' jadi Mas nuangin susu dari kotaknya ke tutup dot baby Na sehingga baby Na bisa nyeruput langsung si susu coklat (ceritanya si tutup dot ini jadi gelas). Dan....mungkin pertama kali tau susu coklat enak ya....maka dengan penuh ambisi baby Na nyeruput terus sampe habis ~___~

Sebenernya sih gak tega ngasih susu gitu ke baby Na. UHT setau saya boleh dikasih di atas setahun, itupun yang plain bukan yang coklat begindang....huhuhuhu....T.T

Dan singkat cerita hasilnya besokny baby Na mencret pas malam hari. Dalam waktu 6 jam 4 kali mencret.
Alhamdulillah setelah pagi kok udah berhenti. Tebakan ngawur saya sih karena baby Na minum air kelapa jadi perutnya bersih (bener gak ya?) Ntar deh saya cari info dulu.

Ada lagi cerita kak El, sepupu baby Na yang umurnya selisih sebulan lebih muda. Ini juga dong gegara sang Ayah. Ceritanya si Ayahnya El minum jus (beli di warung, entah pake gula apa dan pake es batu dari air apa). Sama juga, El amat tertarik jus dan Ayahnya memberikan. Udah dong....hasilnya El sekarang pilek dan harus dinebul.

Rempong ya kalo gak sengaja sang Ayah membuat anak sakit...yang repot Ibunya, yang kasian anaknya. Belum lagi yang diomelin ortu/mertua, ya Ibunya dong.... #ehCurhat.
Nak, moga gak sakit lagi ya.
^^

bonus : foto Oralit, beli di apotik Rp 500-pcs sajah....walo baby Na cuma minum sesendok dengan wajah kesal (awalnya excited minum soalnya pas diseduh warnanya oren gitu....eh ga taunya die ngambek gegara rasanya gak enyak :P)
.

Thursday, October 17, 2013

(random note - opinion) Prahara Tinggal Bareng

Sebenarnya males sih posting soal beginian di blog, hehe soalnya judulnya mbahas orang lain (mana kenal dekat pula), tapi niatnya mau buat pelajaran diri aja sih.
Oke pakai inisial seperti biasa.
A, ibu muda, umur 21-22 gitu deh. Punya anak masih bayi umur 8 bulan, dan juga maih menyandang status mahasiswa semester 5.
B, adik ipar A, umur hampir sama dan juga mahasiswa semester 5.

Karena keduanya kuliah di kota yang sama, mereka tinggal serumah sekarang. Ngontrak rumah gitu deh. Kakak B atau suami A gak bisa nemenin mereka karena bekerja di kota berbeda. Hanya menjenguk A (serta si bayi) dan B setiap dua minggu sekali. Tapi lumayan banget bo' kata gw secara liburnya seminggu, lumayiiiin banget toh?!

Nah dan namanya perempuan, uda saya tebak (dari beberapa bulan sebelum mereka tinggal bareng ini), bakal akan ada konflik (gw sesepuh urusan masalah 'tinggal-bersama' macem gini soalnya). Dan memang mereka ini baru sebulan dua bulan lah tinggal bersama. Awalnya B kost sendiri, sedangkan A abis cuti panjang karena melahirkan. Nah untuk kepentingan kebersamaan ini lah dicapai kesepakatan keluarga besar untuk mengontrak rumah yang bisa ditinggali bersama.

Yang saya denger konsep awal : A dalam mengasuh bayi dibantu kerabat yang sekaligus kebetulan tetangga, jadi pas kuliah bisa dititipin. Walau kerabat tetep digaji secara yang pasti dititipi bayi seminggu 3-4 kali kalau A ngampus. Termasuk saat A diwajibkan memasak dan membersihkan rumah. B bertugas membantu mengasuh anak A misalkan si kerabat ini tidak ada di rumahnya.

Beberapa kondisi yang saya tau:
A cenderung dinilai orang 'semau gw' kadang. Nitip bayi ke B kadang terlalu lama karena nyantai ngerjain tugas rumahan sambil hepi-hepi gitu.
B punya kebiasaan tidak suka bangun pagi, tidak suka bersih-bersih rumah dan tugas dapur. Terbiasa makan apa-apa hangat dan baru dimasak (maklum kebiasaan bawaan dari rumah dan ada pembantu yang siap masak 24jam)

Itu sih kelemahan mereka yang saya anggap pemicu konflik. Kalau ditanya kelebihan saya juga tahu gak sedikit sih sebenernya. A misalnya. Dia cukup dewasa menjadi ibu muda, gak semenye-menye saya ini. Dia cukup handal dalam menggendong bayi, mengajak main bayi, nyuapin...di usia semuda itu. Dibanding saya yang uda stres duluan kali anak nakal (padahal umur saya lebih tuwir haha). B juga, hebat karena tulus membantu orang lain dan handal mengendalikan bayi (padahal jadi ibu aja belum). B dikenal lebih dewasa dalam bersikap bahkan dibanding A yang biasanya ngalem (manja).

Masalah yang 'konon-katanya' timbul.
1. A terlalu lama nitipin B untuk jaga bayinya saat melakukan kegiatan rumah tangga. Katanya A sering misalnya nyapu sambil apdet status.
2. A tidak mau masak makanan di rumah karena katanya B pemilih makanan yang merepotkan.
3. B merasa sering kelaparan karena A tidak masak apapun (bahkan sekedar masak nasi di magic com)
4. B merasa dititipi bayi terlalu lama sementara dia juga ada kesibukan
Dan sederet masalah lain yang terjadi karena A menganggap B cuek dan tak mau mendukungnya sementara B menganggap A terlalu memberdayakan kedekatannya dengan bayi.

Hoahem....saya sih ndengerin aja keluarga besar yang sibuk dengan ini. Kalo kata saya, ya selama ada tali darah masih agak susah objektif 100% mana masalah perempuan itu lebih ribet lho cyyn....apalagi perempuan masih muda belia gini. Dulu nih, jaman saya denger bakalan A dan B ngontrak rumah bareng, saya uda nyaranin, "sekalian cari ART nginep, yang bisa masak, bersih-bersih rumah dan jaga bayi pas keduanya repot (bayangkan kalo uda skripsi)" Soalnya keduanya saya uda baca kelemahannya, bakal ribet urusan rumah tangga dan perut! Sayangnya sih keluarga besar gak setuju.

Atau opini kedua saya sih, mestinya kalau A diwajibkan mengerjakan semua urusan rumah tangga, kerabat tadi diberdayakan seoptimal mungkin untuk dititipi bayi. Tapi ya repot wong namanya bukan 'pure ART' ya? Jadi B merasa tidak diberdayakan terus-menerus....kasian juga B tidak konsen urusan kampus karena jadi baby sitter dadakan. Tapi kalo ga ada yang bantu A juga keteteran ngerjain semua urusan. Atau opsinya mungkin kerjaan rumah dibagi rata. Saya rasa B juga bisa memilih mengurangi bantuannya menjaga bayi asalkan dia mau masak sendiri. Toh tak ada salahnya perempuan belajar masak walaupun gak bisa.

Tapi ya gitu....biar disini saya tulis panjang lebar kalau ada diskusi ngebahas A dan B saya gak berani nimbrung. Bukan ranah saya dan saya tahu, sulit semua pihak memahami kelemahan dan kelebihan A dan B secara objektif. Ya, kadang hampir bisa. Tapi masih ada sekian persen yang terlewat ;)
Salam!

Sunday, October 13, 2013

(our family story) Nasi Goreng Ibu selalu Nomer Satu!

Tadi saya abis makan nasi goreng bikinan Ibu saya. Waaaaah....enyak enyak enyak #sebodo amat deh urusan diet de-el-el. Hihihi. (wis Ibu saya sengaja menggoda iman emang nih)
Dari jaman saya kecil, makanan favorit saya (salah satu dari sekian banyak) adalah nasi goreng. Dan punya Ibu saya adalah favorit yang gak kalah sama nasi goreng beli (hanya beda di aroma aja sih kalo kata saya, kalo nasgor beli itu ada semacam aroma minyak tertentu deh, tul gak?).

Trus kemarin Ibu menceritakan kembali beberapa point penting bikin nasgor enak.
1. Pake nasi yang pera, yg pyaar gitu lho, jangan yang empuk semacam tim/ lembek
2. Nasi dingin, jangan yang masih berasap alias kebul-kebul
3. Pake cabe kecil yang warna ijo muda, tapi pas ngulek jangan dicabut tangkainya (ini nih yang 'mistis' hehe)
4. Diulek jangan diblender bumbunya (tau aja anaknya pemalas)
5. Selain duo bawang, cabe dan garam, beri terasi dikit
6. (penting banget ini) Goreng/ tumis bumbu sampe bener-bener mateng, soalnya kalo bumbu ulek kurang matang ntar nasgor kurang sedep dan cenderung amis
7. (ini juga tips 'khas') Setelah bumbu dan nasi dicampur merata, besarkan api kompor dan aduk nasgor sampai terlihat benar-benar 'hot', cirinya ada asep dikit gitu. (tapi jangan sampe gosong nyak!)

Evaluasi Ibu saya sih, katanya saya sering gagal di point no.6 makanya nasgor kurang mantap. Hmm, moga suatu saat saya juga bisa bikin nasgor enak kaya Ibu ^^
*ga ada fotonya nih...nasgornya uda di perut :D

Saturday, October 12, 2013

(personal story) Mbaaak Wari, Miss U!

"Morniiiiiiiing, hola Jeng!"

Kalimat tersebut kerap kali muncul setiap pagi di saat saya log in email kantor. Messenger sapaan hangat dari mbak Wari. Mbak Wari teman satu divisi saya (sebenernya di kantor saya kemarin sebutannya bukan divisi tapi "Part"). Tapi kami bertugas di salah satu bidang sama yaitu Medical Insurance. Mbak Wari di bagian teknis dan pengecekan billing, saya bagian monitoring dan penanggungjawab. Uniknya kami ditempatkan di gedung berbeda. Saya bersama HR Group sedang mbak Wari di klinik perusahaan (supaya lebih cepat menangani apabila terjadi problem teknis). Jadi apabila ingin koordinasi tugas biasanya kami pakai telp. Ext (ah saya rindu nomor-nomor 160 dan 142) atau pakai messenger kantor, mySingle.

Walaupun awalnya hanya dipersatukan dalam kerjaan, lama-kelamaan kami kemudian mulai akrab dan menjadi sahabat baik dalam urusan pribadi. Mbak Wari lebih tua 5 tahun dari saya, tapi sangat enerjik dan ceria. Tak heran temannya banyak sekali. Dan sudah bekerja terlebih dahulu di situ (7 tahun lebih dulu), maka pengalaman mbak Wari tentu jauh lebih banyak daripada saya, sehingga saya sering bertukar pikiran saat ada case karyawan. Nah, selain itu karena mbak Wari pergaulan di kantor amat luas (temannya ada mulai dari karyawan Produksi, QC, office, cleaning service sampai petugas koperasi) serta 'jam terbang'-nya yang amat lama, tak heran mbak Wari menyimpan segudang cerita soal karyawan. Wah, adaa aja ternyata problem soal karyawan serta berbagai gosip di dalamnya. Makanya saya seringkali cekikikan kalo uda kadung mainan messenger sama mbak Yani sampe digetok sama pak Boss. #jangan Ditiru

Mbak Wari juga memanfaatkan banyak temannya itu dalam urusan bisnis. Dagangannya yang selalu rutin pembeli adalah Orifl*me dan T*pperware, hihihi.... Dan saking baeknya diskon member mah dia kasih aja ke pembeli, aliasnya dia sering dapet bonus dari point doang (yang sesama member ngerti lah istilah saya ya?). Tapi uniknya, rejekinya lancar jaya aja. Point dan bonus berdatangan. Dapat bonus barang laku dijual lagi. Dan mbak Wari gak pernah merasa miskin atau laba berkurang, dia selalu mensyukuri apa yang didapat. Bahkan bersyukur karena tanpa repot menawarkan justru malah teman-teman kantor yang datang ke dia untuk liat katalog dan pesan barang. Allah Maha Tahu....

Oh ya, mbak Wari ini asalnya dari Wonogiri. Karena sesama Jawa, makanya tiap ngobrol.sama saya kita sering banget ngerasa sodara dan pake basa Jawa. Saking hebohnya temen kantor suka pada ngetawain kalo ndengerin kita ngobrol uda kaya nonton OVJ aja, medok-nya keluar semua! Hihihi...

Sayangnya mbak Wari ini tipikal yang amat-sangat-takut sama para Boss, apalagi Boss kita. Pak Boss E yang kalo kadung marah suaranya asli bisa kedenger kemana-mana >.< Masalahnya yang susah dibantah adalah kalau marah si pak Boss ini emang beneran nemu kesalahan yang susah disanggah, jadi biasanya yang kena 'sarapan' tinggal pasrah mengkeret di meja. Apesnya lagi buat mbak Wari, entah kenapa selama kerja bareng, tiap ada masalah muncul soal asuransi medis ini, kok kesempatan pertama yang pak Boss jumpai adalah keinget atau ketemu langung sama mbak Wari, setelahnya baru sama saya. Jadi mbak Wari kena 'omelan-perdana' yang tentunya selalu lebih menggebu daripada 'omelan-kedua' yang saya dapatkan. Kata mbak Wari sih kayaknya di badan saya dikelilingi doa Mas yang menurut dia alim-nya kaya pak Ustadz, hihihi.... Kata teman saya yang lain sih, saking pasrah dan polosnya mbak Wari saat dimarahin itulah yang bikin pak Boss lega kalau ngeluarin uneg-uneg alias murkanya, jadi selalu nyari mbak Wari dulu buat kena omelan (iya lho, kadang kalau ada masalah tengah malam pun nomor yang ditelp pak Boss juga selalu mbak Wari dulu)

Ah....terlalu banyak cerita lucu dan menyenangkan bersama mbak Wari untuk diceritakan (bahkan sekarang pun kisah 'diomelin-bareng-sama-pak-Boss' menjadi cerita lucu buat diinget). Jadi kesel kenapa dulu gak rutin ya nulis blog? Padahal saya juga sering dapat experience ajaib dari kerjaan saya ini.
Tapi tak mengapa, persahabatan kami akan selalu melekat di hati.

Note:
Saya sudah gak kerja di perusahaan tsb, resign beberapa bulan lalu. Dan bulan ini pun mbak Wari juga akan resign dari perusahaan dengan reason-nya. Jadi nampaknya kisah kebersamaan kami terkait perusahaan dan gosip seputar kantor akan segera berakhir.
Miss u mbak Wari! :D kapan-kapan saya ke Wonogiri yaaak.
.

Friday, October 11, 2013

(our family story) Demi Magic Com Y*ng Ma

Ceritanya magic com di rumah Ibu rusak jadi saya siang itu mau nganter Ibu ke toko elektronik beli magic com baru. Tapi karena mama-mama rempong jadi rombongannya banyak termasuk krucil. Saya bawa baby Na, Ibu bawa adek saya, Yusuf. Awalnya pengen nyari magic com yang kapasitasnya di atas 2liter. Soalnya yang di rumah sekarang nanggung banget 1,8liter. Ibu saya jadi kadang sehari harus masak nasi dua kali gitu. Padahal kan ribet harus cuci-cuci dulu. Keburu laper cyiiin....

Toko pertama toko A.
Tokonya rapi. Display berbagai merk dan warna dipajang rapi. Nanya harga beberapa merk. Yang paling mahal di situ merk Y*ng Ma, Rp 375.000. Kapasitas 2liter. Gak sreg masih penasaran nyari yang kapasitasnya di atas 2liter. Pindah toko B
Toko kedua toko B.
Berantakan banget tokonya. Tapi lumayan sih orang seliweran. Jual magic com paling besar 7liter. Gak mungkin dibeli juga secara levelnya skala depot bo'. Lagi-lagi nanya yang merk Y*ng Ma (masih penasaran merk ini gegara dulu pernah punya merk ini dan paling gak bikin lengket nasi gitu deh). Ditawarin yang persis di toko A harga Rp 370.000. Ga ada lagi yang di atas 2liter. Belum jadi beli.
Toko ketiga toko C.
Toko terbaru di kota saya ini. Displaynya sih emang paling keren dan luas. Lagi-lagi jawabannya sama, hanya punya ukuran magic com standar. Nanya lagi yang merk Y*ng Ma tadi. Harganya Rp 410.000, beli lebih dari dua boleh Rp 390.000. Otomatis naluri kewanitaan menolak, hehe.

Akhirnya memutuskan beli magic com merk Y*ng Ma dengan ukuran standar saja. Abis gak nemu-nemu yang gedean sih. Padahal di rumah MIL ada sih kira-kira 3liter gitu. Entah apa yang jenis itu uda discontinued ato gimana.

Ibu minta ke toko A lagi aja, alesannya mau milih warna soalnya displaynya bagus gak kayak yang toko B. Biar dapat warna yang oke.
Toko A.
Mbak pelayan toko ganti. Bilangnya harganya Rp 475.000. Langsung bisik-bisik saya, "Mi, emang tadi kita salah denger ya? Barangnya persis kok, di toko B juga gini." Kemudian si Mbak pura-pura nanya ke yang punya toko. Harganya direvisi jadi Rp 400.000. Duh ababil banget ni, saya mencium 'konspirasi' di sini. Karena kuciwa pindah toko lagi.
Toko B.
Akhirnya bungkuuuuus....

Ribet ya jadi perempuan? Selisih 15ribu aja bisa bikin muter keliling toko. Hehe....kalo gak rempong gak perempuan sejati bro'!

(mommies journal - learning) Belajar dari Ibu, *lope my Mommy! (02)

Selain itu saya juga belajar ingin mewarisi sifat Ibu yang paling nge-hits dibanding sodara-sodaranya yang lain. Soal kebersihan, kerapian dan kerajinan. Ibu saya te-o-pe banget soal ini. Dimanapun rumah Ibu (keluarga saya pindahan ada kali ya 5 kali hehe), mau rumah kecil ato besar, tinggal di desa ato kota, rumahnya selalu bersih dan rapi-jali. Gak ada debu nempel. Semua perabot tersusun rapi dan enak diliat.
Urusan zero-dust ini, ternyata rahasianya telaten saat nyapu. Kalo nyapu wajib bawa sapu, kemoceng dan lap sekaligis! *malu ih inget rumah saya yang debuan, udah gitu yang disalahin jalanan depan rumah lagi! Hehee....ampuuun Mas!

Padahal di antara temen kost sama temen kerja itungannya kamar ato meja saya uda dibilang cukup rapi lho. Walo emang jeleknya saya mood-mood-an, suatu waktu meja atau kamar berantakan, tapi sekalinya rapi maka pasti jadi cling! Tapi itupun masih di bawah standar kerapian Ibu saya, hehe. Ibu mah gak percaya kalau sebenernya di darah saya mengalir gen kerapiannya, hanya sayang tekadnya masih KW2.

Ibu selalu mengajarkan ke saya untuk mengembalikan barang yang selesai dipakai ke tempatnya. Itu salah satu kunci menjaga perabotan yang dimiliki. Kalau yang pernah main ke rumah saya pasti bisa lihat gimana rapinya hasil kerapian Ibu (with or wiyhout ART ya). Isi lemari tersusun rapi, lantai bersih, kamar wangi, dll. Bahkan naruh barang yang jarang/ gak kepake aja rapi loh!

Ibu juga primpen dalam menyimpan barang. Semua barang yang jarang dipakai akan dibersihkan, dibungkus lalu disimpan ke gudang atau diberikan ke orang lain. Karena amat primpen ini, saya bahkan masih bisa melihay tas boneka saya jaman TK, mainan boneka saya dari SD~SMA, foto saya dari jaman bayi sampe nikah, dan beberapa barang memorable bagi saya sejak SD (diary, penghapus koleksi, gantungan kunci kesayangan, dll). Aiih....saya mbayangin saya juga jadi pengen nyimpen beberapa barang baby Na yang sentimentil hihihi.
Trus satu lagi, Ibu saya juga jago memanfaatkan barang tak terpakai untuk hal lain, tapi gak bikin barang itu kaya barang bekas. Nih misalnya kembang plastik jaman mobil nikahan dipake buat hiasan meja rias atau isi vas. Dompet bulu wadah hp yang dulu sempet beken-nya Nokai, jadi tempat perhiasan. Sarung (dulu pernah dapat entah puluhan lusin dari pabrik mitra Bapak, udah dibagi ke banyak orang masih sisa juga) dijadiin sprei kasur, bantal, guling sampe....celana pendek! Toples biskuit (yang non-kaleng) jadi wadah bebek karet kuning (itu loh, temen bayi mandi hehe). Banyak deh gak mungkin saya tulis semua di sini.

#hosh hosh, pegel nulis (soalnya ngetik ulang gegara ilang 80% tulisan saya T.T)

Intinya, i wish i could be like my mom sehingga rumah saya bisa menjadi home sweet home bagi keluarga saya nantinya! Dan kerapian-kebersihan juga penting lho, bagian dari iman, right? Juga bagian menjaga amanah suami (perabotan kan juga aset yang harus dijaga istri).
Mom, so proud to have you!

(mommies journal - learning) Belajar dari Ibu, *lope my Mommy! (01)

Pernah baca quote ini:
You will know how your parent love you, when you raise your children.

Iya sih bener banget waktu saya jadi orang tua gini saya baru tahu gimana beratnya jadi orang tua. Karena mengasuh dan mendidik anak sama sekali gak mudah. Perlu banyak belajar, banyak belajar.

Salah satunya yang saya pelajari dari Ibu saya. Saya baru menyadari betapa memang mau berterima kasih sebanyak apa ke Ibu rasanya tak akan cukup. Mungkin baru sekarang ya saya sadar, eh ternyata hamil, melahirkan, menyusui itu gak gampang (bahkan dulu saya kira nyusuin bayi itu gampang). Bahwa menggendong dan menimang bayi juga butuh skill khusus. Dan parahnya saya ini karena saya masuk ke kategori cewek-cuek-sama-bayi. Jaman remaja dulu biarpun ada bayi seliweran (termasuk ponakan) saya belum ada naluri untuk sekedar nyentuh atau ngajak main cilukba! Jadi mungkin jaman sekarang Kakak ipar saya akan bilang, "Nah tuh rasain makanya belajar gendong ponakan!" hihihi....

Dan bagian yang lebih susah lagi adalah perihal soft skill. Gimana belajar menyanyi bersama bayi, ngajak ngobrol bayi, main cilukba, tepuk tangan, joged. (gak mungkin kan bayi kite cuma tongkrongin doang?) Dan bagian mendidik ini yang penting banget soalnya kemampuan motorik, verbal, apalah itu harus diasah dan distimulus sejak bayi (tapi bukan maksa mereka langsung can do everything ya). That's important thing to stimulate your baby, makes her/ she learning everything from their first school, you, as a parent.

Dan kala saya tinggal di rumah Ibu, jadi banyak mommies talk antara kami. Bagaimana Ibu menceritakan perbedaan karakter saya dan adik-adik. Bagaimana saya jaman kecil yang terlalu doyan apa aja (saya makan dengan porsi lebih besar dari mangkok Pigeon yang common itu, pake sendok ukuran toddler padahal saya masih infant. Gimana saya doyan apapun makanan mau instan maupun rumahan. *maruk dari bayi! Bahkan saya kebal sufor merk apapun, tanpa diare maupun alergi)

Selain itu Ibu juga mengajari bagaimana mestinya saya tetap sabar menyuapin baby Na (iye, Ibu saya heran cucunya kalo makan cuma seipriiit!), ngajarin nimang bayi rewel, ngebersihin muka bayi yang belepotan dan ngajarin saya sering-sering ganti baju baby Na kalau keringetan.

Satu poin penting bagi saya di sini, sewaktu Ibu saya bilang, "Untuk mengerti rasanya bayi samakan saja dengan apa yang kamu rasa. Hawa panas gini, kan kamu gak akan nyaman pakai baju panjang, jadi pakaikan baju dan celana pendek ke bayimu. Kalau dingin, ganti celananya, kasih topi atau kaos kaki. Kalau misalkan dia makan dan belepotan, ya kamu tetap harus bersihkan yang belepotan. Emang nyaman kalau muka kamu belepotan? Bayi juga pengen merasa nyaman. Jadi jangan ajarkan bayi jorok."

*jadi merasa bersalah kadang baby Na saltum gak sesuai cuaca atau kalau kurang cepet bersihin muka baby Na yang belepotan*

(my note) tentang Blog ini (02)

Akhirnya saya bikin-lah sebuah blog di blogspot. Bukannya saya gak puas sama wordpress sih, tapi pengen ganti suasana gitu. Ibarat rumah pengen pindah kota penasaran seperti apa sih blogspot itu? Kebetulan juga saya uda punya gmail dari lama dengan nama putri.faradian. Akhirnya nama ini deh yang juga jadi nama blog saya. Nah, kalau ditulis putrifaradiannotes.blogspot.com di CV resmi kan lebih pantes, yaa lebih dewasa gitu loh. Hehe...malu ah uda tua (yaikzz).

Untuk isi, ya gini ini isinya random apa yang lagi muncul di otak. Kalo dibilang mungkin jadi kaya blog keluarga ya apalagi saya kasih template ala NKKBS gini (ketauan deh pernah hidup di jaman Orba, hayoo tau gak singkatan apa ini? *Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera*, hihi dulu semboyannya Dua Anak Cukup, Laki dan Perempuan Sama Saja). Dan karena pengalaman pertama jadi ibu amat emejing bagi saya, jadi gak berasa isinya kebanyakan soal keluarga deh. Perubahan mendasar di blog ini selain template saya berusaha create dengan edit html-nya, saya berusaha membuat posting dengan bahasa sendiri bukan copas kaya dulu. Hihi....

Soal postingan juga di blogspot saya kurang suka sistem kategori yang berdasar label. Saya lebih cocok di wordpress karena kadang untuk posting terkadang ingin saya letakkan di kategori bertigkat, sayangnya saya belum nemu cara bikin anak/ induk kategori blogspot kaya di wordpress. Selain itu karena sekarang saya sering posting dari hapeh, Apps blogspot di hp juga kurang di menu template new post, gak ada fitur buat ngerapiin posting atau nata foto secara simpel. Makanya sering banget blogspot ini tampilan fotonya ditumpuk di bagian bawah....ribet nata-nya, saya kan gak sempat buka laptop (*alesan).

Soal kelemahan tulisan saya lagi, saya juga pengen curhatin di sini ah:
1. Isi postingan
Saya orangnya maruk. Pengen blog jadi biografi padahal kan gak mungkin ya tangan saya mampu memindah data di otak ke blog? Mana jaman sekolah cuma ada diary doang cyiin....masa mau disalin ke sini (eh, tapi malu ah masih abege labil begitu haha....*kubur masa lalu). Hanya bagi saya, seandainya saya bisa semakin banyak menuliskan kisah menarik yang saya lalui di sini, rasanya akan menyenangkan saat dibaca beberapa tahun kemudian (terbukti saya abis mesam-mesem gara-gara ngintip Buku Harian jaman SMA dan wordpress saya). I wish i could write some story about my school, my old friend, my college's task, my office's experience and (ehm) my love story much more....and more in here!
2. Topik postingan
Belum puas dengan isi sebagai blog cerita pribadi. Kadang saya pengen juga punya blog yang isinya tentang skincare & make up (biar wajah saya amburadul, saya penggemar berat sama skincare & make up!) sampe pengen jadi member Indonesian Beauty Blogger (tapi belum keturutan), trus kadang pengen cerita lebih fokus soal hobi membaca buku dan nonton film (eh tapi karena sibuk sama baby Na jadi uda lama juga gak dapat buku dan film menarik), bahkan kadang saya pengen isinya soal traveliing and culinary (dooh, tapi ini juga belum sempet jalan-jalan sih, ntaran nunggu baby Na dan Mas ready nemenin eike ah). Gitu deh saya masi 'labil' dalam membayangkan konsep blog.
3. Kualitas posting
Saya iriiih berat kalo baca tulisan blogger yang berkarakter. Soalnya saya ngerasa karakter saya dalam menulis masih kurang kuat. Kurang mendalam ciri khas-nya (maklum pengen kuliah Sastra belum keturutan ini hehe). But i'd love writing! Tapi menurut saya practice makes perfect. Mungkin saya perlu belajar nulis ribuan posting sampai bisa nemu karakter saya sendiri.
By the way soal kualitas, saya juga lagi pengeen banget kualitas foto di blog saya ditingkatkan. Lagi pengen beli kamera yang bagus plus belajar ngedit foto gitu biar keren gambarnya. Ah, jadi mbayangin tampilan blog dengan foto keren ih >.<

Yaaa sudah gitu aja curhat saya. Minimal blog ini buat keluarga saya sama diri sendiri aja deh :D

(my note) tentang Blog ini (01)

Ah mau nostalgia sendiri soal bagaimana saya bikin blog. Jelas awalnya ikutan orang lain. Sayangnya saya lupa blog siapa yang pertama kalinya bikin saya mupeng ikutan bikin blog. Yang pasti awal itu saya bikin di wordpress dengan nama princess Faraa's diary (awalnya namanya bukan ini, tapi nickname saya emang kelinci coklat). Gegara saya pernah liat ada kelinci coklat yang gembul imuuut gitu di kost temen, dan saya gak kepikir nama lain. Lagi ga ada ide gituh....

Dan saya mulai belajar bikin postingan biarpun kalo sekarang saya baca kerasa aL4y bangeet (sekarang juga masih deh kayaknya, haha). Malah ada beberapa post gak kreatif soalnya copas campuran beberapa sumber, hadeh....malu ih!

Kesan saya di wordpress sih menyenangkan ya. Untuk belajaran wordpress juga oke kok. Saya belajar ganti-ganti template di sana. Sedikit belajar edit background blog juga. Dan saya suka dengan template posting yang mirip Ms. Word. Ciamik gitu.... Oh ya kenangan saya ama wordpress adalah kala saya tau Mas gebetan juga punya wordpress (boeedy.wordpress.com) ahaaay serasa pasangan serasi sesama pemakai wordpress (tuh kan ketauan aL4y-nya).

Nah si wordpress ini saya create jaman saya kuliah sampe awal kerja. Jadi yang amat memorable bagi saya karena beberapa tugas kuliah saya simpan di situ (ah sayangnya saya gak bikin ini dari awal semester ya? Maklum masih gaptek cyiin....) Selain itu juga karena mahasiswi pemalas macem saya banyak waktu luang untuk hobi, ada juga postingan soal buku dan film yang saya suka. Selain itu juga berusaha jadi beauty blogger macem IBB tapi juga gagal konsep hihihi... Trus sisa blog saya isinya lagi adalah kegalauan saya sama cerita-cerita sama Mas gebetan yang berubah jadi Mas pacar. Ngik ngik ngik....

Kemudian seiring waktu saya mulai galau waktu harus nulis nama web pribadi di CV jaman mau nyari kerja. Mau pamer blog tapi kok namanya terlalu cute ya untuk ditulis di CV resmi (again, takut disangka HRD saya aL4y). Jadi saya mulai berpikir pengen bikin blog baru. Sayangnya karena saya terbawa suasana kerja yang full deadline, keinginan bikin blog baru tertunda lumayan lama....baru kesampean jaman saya cuti hamil (which is keturutan 1,5 tahun kemudian)

(mommies journal) catatan baby Na: Sedikit Pesan buat Na

Hai sayang, kelak kalau kamu baca tulisan mommy kamu yang keyen bin kece ini, mom kasih tau yak.
Ini nih hobi kamu akhir-akhir ini:

1. Maksa minta gendong sama Eyang Putri di Bjn. Mentang-mentang gendongannya lebih nyaman daripada mom yah? Hehe...maap ya sayang mom emang gak jago gendong pake selendang kain. Bisanya pake gendong kanguru doang nih. Tapi biar tangan mom gendong kamu cuma pake 'tangan kosong' sampe pergelangan tangan kiri mom pernah keseleo, mom ikhlas kok. Hihi, salah mom sendiri gak bisa pake kain. Biarpun sampe bosen Yangti dan Uti ngomelin mom supaya belajar gendong pake selendang kain.
2. Kamu hobi banget gangguin paman kamu, Yusuf. Mentang-mentang ngerasa ada temen duel anak kecil ya? Paman lagi makan kamu rebut sendok/ piring/ gelasnya. Paman belajar kamu rebut buku/ pensilnya. Paman main game kamu rebut hp-nya. Sampe kamu bela-belain ngesot kenceng gegara niat bener mau jail ke orang ya? Ck ck ck....
3. Kamu jago manjat orang sekarang. Padahal merangkak bener aja belum bisa kan? Semua orang kamu panjatin, masa lagi tengkurep sama duduk juga kamu panjatin?
4. Kamu juga hobi ngobok-obok muka orang sama nguyel rambut orang. Hey, what made u interested dear?
5. Kamu suka jus buah ya ternyata. Proud of you darl. That's all give our body healthy... Mom janji kita akan sering minum jus bareng, but no sugar added ya!
6. Kamu tadi pengen banget bisa merangkak ya....sampe nungging sekuat tenaga gituh. Ayo sayang belajar terus! Janji deh mom setia nunggu kamu sampe bisa duduk sendiri, merangkak, jalan...dll deh
7. Kamu paliing pinter ngomong "moh mam" pas disodorin sendok. Emang tau artinya apah?
8. Tiap kamu bilang "mam mam mam", imajinasi mom seolah berkhayal kamu uda bisa manggil mom hihi. Bener gak sih?
9. Biarpun kamu nangis atau marah gara-gara disuapin mom tapi kamu kok tetep gak mau pisah sama mom? Minta gendong sama mkm mlulu. Manja deh...
10. Kalo nenen bisa sejam lebih sampe mom ketiduran ato bisa nulis di blog. Hihihi. Kaya sekarang ini nih!

Tapi sayang, ada satu rahasia kecil kita berdua. Ngeliat kamu tidur gini, ngusap-usap kepala kamu sambil liatin wajah kamu tidur....adalah menit-menit amat berharga bagi mom! Nah, kalau kamu tau, gini ini yang namanya cinte. Okeh?
#besok-besok kamu juga harus gitu sama anak kamu! Ya, inget pesen mom.

Wednesday, October 09, 2013

(mommies journal) catatan baby Na: 9 Bulan

Happy 9 months baby Na.

Hmm, catatan dikit milestone sebulan ke belakang yuks...
1. Umur 8 bulan (hitungan kalender Masehi) = umur 7 bulanan (kalender Jawa). Jadi pas Senin Legi kemarin Uti bikin syukuran, istilah bahasa Jawa-nya bancakan. Bikin nasi kuning, lauk ayam kampung dan bikin jajanan ketan khas bernama iwel-iwel untuk dibagikan ke tetangga sekitar rumah
2. Sempat sakit ISK hiks
3. Makin sering ngoceh "aaa...aaauuaa..."
4. Bisa menghibur Wunda pas lagi sedih gara-gara gak lolos rekrutment. Huwaaa Wunda telhaluuu
5. Udah bisa berdiri tegak di baby walker-nya. Muter-muter di baby walker? Aih uda jago...
6. Suka air melon dan air apel
7. Makin susah buat gantiin popoknya karena gak mau dibaringin, maunya tengkurep mlulu
8. Pernah jatuh dari tempat tidur
9. Nemenin Wunda tes TOEFL
10. Suka nyakar orang
11. Bisa mecahin mangkok melamin
12. Suka mainan kacang kulit
13. Udah pinter njumput barang
14. Suka obok-obok air di gelas
15. Suka mainan botol shampooo di bak mandi
16. Bisa mengulurkan tangan, men-dadah-dadah tangan dan jari-jari menari
17. Sukanya disuapin pisang sama Wayah
18. Suka bubur beras dikasi kuah santan+gula merah
19. Secara amazing tiba-tiba dari posisi tengkurap bisa duduk. Tapi entah belum bisa ngulang lagi deh. Hihihi....

Ok dear....hope someday you will read your mom's notes....and believe altough your mom very clumpsy, she's love you.

Tuesday, October 08, 2013

(random note - renungan) Sabar, Tunggu Rejekimu yang Halal

Ingatan saya tadi sempat melayang ke jaman masih bekerja. Gara-gara mau buka Female Daily. Jadi ceritanya situs ini adalah salah satu situs yang dibanned sama IT kantor, alias gak bisa diakses oleh....karyawan-karyawan lugu seperti ane. Kalau sama karyawan kreatif mah mau dibanned kaya apa juga ada aja cara nembusnya. Seperti divisi seberang yang jago masalah R&D, maka mempermainkan akses tampak mudah. Berbagai anak jurusan IT dan Elektro di sana punya beragam cara untuk buka situs favorit (sampai download film/ series bergiga-giga) sambil kipas-kipas. Eh maklum juga sih mereka juga kalau project develop kelar sering luang waktunya. Jadi cari entertain sendiri-sendiri.

Sementara saya di divisi Admin, whealaah boro-boro inget apdet status FB/ Twitter, mau pipis aja susah. Saking masih fresh grad-nya saya dan belum mahir ngurusin kerjaan baru yang ternyata sebagian besar warisan belum kelar dari 2 orang yang saya gantikan, maka waktu untuk sekedar baca detik.com menjadi amat sempit. Paling poll 10 menit sebelum jam 8 saja. Selebihnya saya -yang lugu kala itu- uda tenggelem aja di email kantor.

Masalahnya yang bikin saya iri-dengki saat itu, ada beberapa karyawan seberang yang uda dapat waktu luang banyak ternyata maih kurang. Masih juga apply overtime untuk....ngelanjutin download film! Ok, jadi mereka minta dibayar lembur untuk kesenangan pribadi. Bahkan ada yang manusianya uda gak ada di meja tapi attendance time-nya masih jalan sampe tengah malam, karena ditinggal diam-diam nge-mall dulu. Cewek pula. *sigh*

Sementara saya setiap overtime bener-bener kepaksa ngajak mata melek ngerjain report dan approval. Oh My! Dan nyesek (karena saya punya otoritas buka Payroll) kalau pas ngintip take home pay mereka bisa dua kali punya saya. Huwaa, *mewek mbayangin uang segitu buat belanja sepatu dan tas #eh.
Padahal masa saya ngantor udah kelewat ya, kok bisa-bisanya saya masih merasa gaji saya yang dulu kurang #payah. Hehe, maklum beberapa impian sepatu dan tas ada yang belum keturutan.

Nah, baru beberapa detik hawa devil muter di kepala saya, beberapa detik kemudian saya diingatkan lagi....pas buka fanpage Tere Liye dia menuliskan kisah orang tua Imam Syafi'i. Di mana sang ayah semasa pemuda yang begitu khawatir memakan benda bukan hak-nya, sampai memakan buah delima yang jatuh ke sungai saja membuat beliau mencari pemiliknya untuk meminta izin! Namun itulah yang membuatnya bertemu dengan ayah dari calon istrinya. Dan di mana inti kisah itu adalah : keturunan yang baik akan diperoleh dari rizki yang halal.

*malu cuma kepengan gaji buta
*Alhamdulillah diingetin
*masak cuma pengen shopping harus nyuri uang sih mak?

Tapi saya juga tetap khawatir, ya dalam skala kecil pun saya tetap pernah rasanya melakukan pencurian waktu (dipake gosip berjam-jam, tidur ngumpet, dll). Moga baby Na selalu dilindungi Allah....

(random note - life style) Saya dan Kopi

Bahaha...bukan berarti judul di atas berarti i am coffe lover ya? Jadi ini sekedar kisah saya dan kopi.
Eniwei saya posting ini gara-gara ngeliat iklan kopi menjamur. Mulai dari persaingan yang (menurut saya sih) dipicu munculnya Top Coffe (pake artis Iwan Fals, Nikita Willy, Samuel Z....*ga apal hurufnya hihi). Trus nongol deh iklan Kapal Api (Agnes Monica). Muncul juga Luwak White Coffe (awalnya pake artis Riyanti C....*ga apal juga*, Baim Wong, sama sapa gitu trus diganti Reza Rahardian sama sapa gitu), trus Top White Coffe lagi (Acha Septriasa, Chelsea Olivia, Glen Alinsky).

Inti paragraf 'eniwei' ini adalah : 1, dulu iklan kopi gak segitunya pake artis terkenal buat ngepopulerin, tapi sekarang pada saingan pake artis yang beken. Semacam perang iklan sih. 2, sebel kalo nama artis semi-Indo, hurufnya susye nulis #salahFokus.

Kembali ke soal coffe lover. Banyak banget sekarang pecinta kopi. Mulai dari jenis gak penting sampe yang filsuf. Saya kelompokin gini nih :

Jenis Pecinta Kopi

1. Orang gak penting
Ini yang saya bilang gak penting soalnya anggotanya adalah anak muda (yang merasa G4uL), yang kerjanya semalaman ngedoprok di warung kopi seribuan secangkir sambil ngerokok sambil ngebahas masa-depan-tak-berujung dengan rekan-rekan gak pentingnya. Pengangguran. Buang waktu doang. Plus nyusahin orang tua soalnya gak mau kerja (lulus sekolah nganggur) atau gak mau belajar (masih pelajar bukannya belajar malah ngeluyur).
2. Kecanduan (konventional style)
Ini jenis orang pekerja yang sudah berumur (dari ibu-ibu, bapak-bapak sampe nenek-nenek dan kakek-kakek). Ini sih biasanya orang yang sakin rajin kerja pagi-pagi sampe males sarapan. Biasanya suka bikin kopi di pagi hari saja (biasanya juga kalau di desa numbuk biji kopi asli). Kalau gak minum katanya bisa pusing seharian.
3. Kecanduan (modern style)
Kalo ini style para karyawan kantor. Katanya berasa kurang kalau di meja kerjanya gak ada kopi. Biasanya bikin kopi ala kopi susu (semacam Nescafe, Good Day, Coffe Mix). Kadang bikin sendiri kadang nyuruh OB, ck ck ck
4. Ngopi demi melek
Ada juga yang kepaksa suka minum kopi karena katanya biar gak ngantuk. Biasanya sih bapak-bapak security atau driver. Ada juga sih para workaholic yang kerja sampe subuh
5. Life style (hura-hura)
Hihihi maaf ya saya katakan hura-hura. Soalnya bilangnya suka kopi tapi kok belinya yang versi es. Kata saya bukan pecinta kopi yang sesungguhnya. Mereka suka beli es kopi semacam ini di cafe mahal biar keliatan keren gitu bo', kan ntar fotonya dipajang di Instagram
6. Real coffe lover
Nah yang terakhir pecinta kopi sejati. Sampe doyan mengeksplor berbagai jenis kopi dari kopi Tubruk sampe Starbuck. Sampe bisa berfilosofi soal taste kopi (dari segi kopinya, campuran susu, krimer atau gulanya). Sampe belajar jadi barista. Sampe beli coffe maker sendiri.
Biasanya model terakhir gini dimunculin di film-film. Misalkan tokoh pria digambarkan orang yang kaku, sukanya minum kopi pahit tanpa gula. Terus tokoh wanita yang unyu dan keren sukanya minum capucinno.

Ya begitu deh jadi tren kopi kadang melanda sampai ke remaja ababil gak suka kopi semacam....err...saya! 
Jadi ceritanya saya terpengaruh tokoh film yang suka minum capucinno. Terus ngeliat temen kantor yang suka minum kopi di kubikelnya. Kayaknya kok keren gitu nyak? Kekekeke.... Jadinya saya ikutan deh nyoba kopi.
Awalnya sih beli kopi kalengan tinggal nenggak ala Nescafe gitu. Sekalengnya Rp 6.000-an dan diminum pas adem. Enak sih, tapi lama-lama merki-nya keluar. Jadi turun derajat ke kopi bungkusan yang seduh sendiri di mug (apalagi sering nyimpen gratisan sisa meeting *superMerki). Ampun dah ane, yang Rp 6.000 aja gak ikhlas, pagimane nyang Rp 50.000 di Starbuck ono ya? Jadi jangan heran biarpun saya pernah ngerasain jutaan gaji saya belum pernah nyamperin Starbuck. (#ndeso #gakGahul #pelit #irit).
Sampe suatu ketika saya pernah makan nasi dikit pas sarapan trus tergoda bikin kopi. Ya ampun sakitnya perut gak karuan sampe saya keliyengan ke klinik kantor buat nebeng tiduran. Abis itu kapok minum kopi. Dan sekarang sih saya makin jarang aja minum kopi. Alesan pertama males nyeduhnya. Alesan kedua trauma mules. Alesan ketiga saya mungkin memang bukan pecinta kopi, cuma coffe lover wannabe. Saya lebih doyan es kelapa muda.
.

(random note - edisi gemes) Finish Your Meal!

Soal makan-memakan ini, saya lagi gemes. Ceritanya kan saya heran tiap adek saya, Yusuf makan di rumah, pasti selalu nyisa satu sendok nasi di piringnya. Gak pernah dia habisin makanannya. Lalu saya tanya kenapa harus begitu. Jawabnya, "kata Guru di sekolah kalau orang Jawa makannya harus disisain sedikit di piring."
So what? Lah ini guru pagimane sih. First, mestinya dia tau kalau hal semacem itu cuma mitos atau tradisi. Second, ya mau dia percaya ato engga sama tuh mitos, okelah saya maklumin itu hak pribadi dia. Tapi ya mbok muridnya ga usah pake dicekoki mitos yang dia percaya juga lah yaa...

Dan saya termasuk aliran yang gak setuju sama mitos tersebut. Soalnya saya gak nemu jawaban logis dari yang saya tanya, kenapa makan harus disisain? Setau saya jawaban yang saya dapat ada 2 nih.

1, katanya supaya inget anak-cucu, ntar biar kelak anak-cucu gak kelaperan (gak Joko Sembung kayaknya deh).
2, biar inget orang lain yang belum makan (nah ini yang kemudian bikin saya pengeeen debat panjang).
Kalau niatnya supaya ingat orang lain lapar, ya kata saya enggak gitu dong caranya. Misalkan nih di suatu keluarga ada 7 orang. Tiap orang berujung makan nyisain 1-2 sendok nasi, nah kan kalo dikumpulin dapat dong sepiring nasi. Trus masak nasi bekas sisa gitu mau dikasih ke orang laper? (emang situ mau nasi bekas?) Nah berarti kalau niat mau sedekah, ya dari awal doong. Sebelum nyendokin nasi dari bakul/ magic com ke piring langsung aja kurangin porsimu sendiri. Jadi kamu bisa berhenti makan sebelum kenyang. Nah nanti sisa nasi du bakul/ magic com tadi bungkus (tambahin lauk lah ya) baru deh bisa disedekahin ke orang lain yang membutuhkan. All right tujuan amal tercapai kan? Atau jaman baheula dulu yang dimaksud narasumber mitos ini kayak yang saya maksud kali ye tapi si pendengarnya kagak ngeh dan menyebarkannya turun-temurun...

Gimana coba gak gemes, kalau liat semua orang nyisain nasinya, kan berujung hanya dibuang ke tempat sampah? Masa orang kelaperan disuruh ngais? Ada juga yang berargumen, nasinya bisa dijemur, jadi nasi karak (bahasa Jawa, red.) Kata saya sebaiknya biar ayam saja yang makan itu. Kalau kita masi sanggup berbagi nasi yang enak, kenapa harus berbagi yang gak enak? Kita juga kalau di posisi mereka akan ingin seperti itu kan?

Alasan terakhir saya sebagai wanita, soal sisa-menyisa nasi ini. Males nyuci piringnya cyiiin kalo nasi belepotan di piring! Soalnya dari kecil saya selalu ngabisin makanan saya kok. Dan saya juga gak pelit ke orang. *somse* Malah banyak juga teman yang jalanin mitos ini pelitnya ampun-ampunan. *gini ini tau mitos gak tau esensi* (ups malah ngegosip, gak ding).

Ya sudah demikian kegemesan saya pagi ini. Bagi saya sih apapun yang dibuang itu mubadzir. Jadi sebisa mungkin dihindari deh yang mubadzir. (dilirik Suami : hayo jangan boros skincare! Hehehe).

Yang setuju monggo, yang enggak setuju juga monggo. Saya gak maksa semua orang setuju kok. Di balik mitos ini, saya hanya mencoba mengingatkan, apapun itu, selalu cobalah berbagi makanan dengan orang lain. Dan jangan berlebih-lebihan atau membuang-buang makananmu....karena banyak saudara kita di luar sana yang mungkin seharian belum makan. T_T
:)

(short text) Analogi Menyapu

Suatu ketika di teras rumah, (kondisi teras agak kotor karena habis ada yang seliweran).   A sedang menyapu. B lewat.
B : "Ngapain disapu sekarang? Nanti kan masih ada bongkar-muat perabot lewat sini lagi jadi pasti terasnya lebih kotor. Sekalian entar aja nyapunya."
A : "Justru itu disapu sekarang. Biar nanti gak lebih kotor lagi. Kalau nanti kotor nyapunya lebih sedikit."

Saturday, October 05, 2013

(random note - remember) Teori Relativitas

Saya bukannya mau bahas e=mc^2 karena biarpun saya punya gelar Engineer (pamer), tapi otak saya soal fisika teteeeeup aja gak mampu. Mau bahas relativitas yang lain aja.

Kemarin saya berada di Surabaya. Rumah saudara saya di daerah Waru, dan dari sana saya pergi ke ITS. Kali itu sembari nyetir saya mengamati dan berpikir, "Waduh, jarak ITS sama Royal Plaza kok jauh juga ya?" tapi trus saya ingat lagi....wah jaman saya masih kuliah kok saya sering banget ya ngeluyur ke Royal Plaza (gak selalu naik mobil, sering juga naik motor). Tapi jaman dulu sih santai aja ya, mungkin karena ga ada beban pikiran. Asal tugas kuliah kelar, dompet gak tipis banget cabuut aja *adek-adek jangan ditiru. Kalo bosen mall yang deket ya nyamper mall yang rada lumayan sampe Royal Plaza sih ho'oh aja.
Saya heran kemudian kenapa selama saya tinggal di Cikarang, males banget pergi ke daerah Lippo Cikarang, entah acara dinner kantor atau sekedar mau belanja di sana. Males banget bawaannya. Padahal jarak Jababeka-Lippo Cikarang kayaknya lebih dekat daripada ITS-Royal Plaza. Entahlah mungkin karena adanya embel-embel macet arah Tol Jababeka, atau memang pikiran uda macet abis suntuk kerja/ masalah hidup #ehm, jadi bikin gak nafsu lagi untuk pergi?
Yang pasti saya sih masih belum bisa memecahkan sendiri. Analisa saya sih emang saya di Cikarang uda ogah bin sumpek mbayangin acara macet dan udah kecapean mikirin masalah hidup jadi nyamperin mall jauh jadi males (bukan berarti saya gak suka shopping, soalnya sebenernya sampai detik ini pun saya masih shopaholic, cuma lagi ngerem). Jadi karena dulu pikiran saya ringan maka pergi ke tempat jauh pun terasa ringan.

Who knows? I think just me who knew it, nyahahahaa....
Saya hanya berharap jiwa dan pikiran santai saya bisa kembali lagi. Hupp!

Friday, October 04, 2013

(our family story) Legenda Ular Naga

Tau ngga lagu permainan anak jaman dulu?
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Berjalan-jalan selalu riang kemari
Umpama lezat inilah yang dicari
Itu dianya yang dibelakang

Nah ngomong soal ular naga, kemarin saya dan baby Na diajak Mas maen ke desa kelahirannya. Salah satu desa di kecamatan Soko, Tuban. Mas bercerita kalau jaman dia kecil desanya masih tradisional sekali. Banyak sekali mitos dari orang jaman dulu. Kemudian kami melewati suatu sungai yang lumayan dalam tapi airnya sedikit. Nah si Mas bilang gini, "Eh Dek, dulu di sini nih ada legenda. Jadi sungai kering ini sebenarnya adalah ekor dari siluman naga. Nah kepala siluman naganya di puncak gunung itu." sambil menunjuk ke gunung di kejauhan.
Ya, memang ada gunung di kejauhan di desa sebelah yang terhubung dengan sungai tadi.
"Wah jaman aku kecil dulu sih kita semua percaya ada naga gitu. Jadi ketakuan banget kalau malam berangkat ngaji ngelewatin jalan dekat sungai ini. Mbayangin naga yang gede banget. Kalo jaman kita kaya mbayangin Godzila kali ya?" lanjut Mas bercerita.

Saya spontan ngakak mbayangin Godzila versi pedesaan Indonesia. Tapi saya seketika mendengar mas cerita di awal, sempat merinding dikit. Ikutan mbayangin buntut naga juga! Ya, bukannya percaya mitos sih. Mana ada siluman naga? tapi karena seketika saya berimajinasi sendiri ikut membayangkan seandainya saya masih kecil dan ditakut-takuti seperti si Mas. Hehe, pasti saya juga lari kalau lewat sungainya!

Trus saya mbayangin, yah, kalo jaman sekarang anak kecil diceritain kaya gitu masih percaya gak ya? soalnya jaman sekarang semua serba realistis. Bahkan anak kecil mungkin tahunya naga cuma di games gadget mereka. Cuma menurut saya dan Mas (jadi diskusi soal dunia anak ceritanya), kok ada yang 'hilang' ya rasanya tanpa dunia anak yang polos. Memang dari satu sisi ada jeleknya, menakuti anak dengan hal yang tidak ada, bahkan bisa juga jadi mendekati syirik ya? (cmiiw) Tapi ada sisi menarik kala saya kecil. Imajinasi yang luar biasa. Saling melemparkan cerita imajinasi bersama teman-teman sebaya. Dan pikiran yang kaya akan dongeng, mitos, legenda....membuat kenangan masa kecil jadi manis saat dikenang sewaktu dewasa.  (buktinya saking terlalu terbawa kenangan saya sampe sempat merinding mbayangin buntut naga tadi, haha).

Baby Na, moga suatu saat nanti (bentar lagi ding), kami bisa ceritakan banyak dongeng untukmu ya! Jadi yang kamu tahu bukan cuma Angry Bird doang :D

PS : udah tau kan betapa banyak manfaat dongeng untuk anak? gak saya bahas sekarang ah. kapan-kapan aja
.
.

Wednesday, October 02, 2013

(random note - pesan) Rahmatan lil 'Alamin - juga untuk Diri Sendiri dan Benda Mati

Rahmat untuk semesta. Tugas manusia di muka bumi ini. Alias artinya kewajiban dong ya? ini adalah topik yang pernah Mas sampaikan pada saya. Bahwa merahmati yang dimaksud di sini mencakup banyak aspek. Namanya juga semesta. Ya semakin luas yang bisa kita rahmati, semakin sempurna kita menjadi manusia. Yang pasti yang bisa memberi pengaruh bagi sedunia yang udah ada contohnya ya Rasulullah SAW. Iya kan?

Nah kembali ke diri sendiri sebagai manusia biasa. Mas bilang, merahmati memang juga termasuk ke sesama manusia lain. Semakin banyak semakin baik. Tetapi yang jangan dilupakan adalah ke makhluk selain manusia dan diri sendiri.

Termasuk diri sendiri? iya. Jadi merawat tubuh, menjaga kebersihannya dengan mandi dan berwudhu, merawat kesehatan dengan makan bergizi dan berolahraga juga merupakan memberi rahmat. Berdandan rapi dan cantik (untuk suami) juga artinya memberi rahmat. Karena itu, bukan manusia beriman yang jorok, kucel dan pemalas. *mari mengingatkan diri sendiri.

Merahmati benda yang kita punya. Misalnya mencuci rutin sepatu, baju, kendaraan yang kita punyan Gak asal cuma pakai trus barangnya gak dirawat ya. Juga, misalnya kita beli sepatu baru trus sepatu lama dicuekin, ditaruh begitu saja di onggokan lemari. Wah, kata Mas sih coba bayangkan seandainya sepatu punya perasaaan, pasti sedih. Kalau masih bisa dipakai coba pakai bergantian. Dan rawatlah keduanya baik lama dan baru. Atau bila masih layak pakai dan ada orang lain membutuhkan, maka dapat dihibahkan. Merahmati sepatu dan orang lain kan jadinya? *ini kritik Mas ke perabotan saya yang acak adut, ditambah kebiasaan wanita yang beli-beli-dan beli tapi enggak tahu mau buat apa koleksinya.
Merahmati lingkungan. Air misalnya. Kalau orang beriman pasti tahu, akan mandi dan berwudu dengan air secukupnya. Jadi sebenarnya kadang miris kalau liat orang yang nyalain kran deres banget dan lamaaa saat wudu, lalu nutupnya gak rapat. Ditambah lagi orang lain cuek dan membiarkan seharian. Juga soal sampah. Wah, silahkan dipikir sendiri, layakkah berbangga hati berkata beriman kalau sampah aja ngebuangnya sembarangan? atau malah udah tau sampah dibiarin aja ditumpuk di kamar? *mungkin lupa kalau kebersihan juga bagian dari keimanan.

Tulisan saya bukan bermaksud men-judge keimananan seseorang. Hanya merefleksikan diri saja, bagaimana saya mencoba mengingat apa yang harus saya lakukan.

Terima kasih ya Mas sudah mengingatkan. Semoga saya bisa mencoba selalu menjaga kebersihan dan kerapian (ya minimal di tempat sekitar kita ini, hehe). Juga mencoba rapi dan cantik (rodo angel nek iki, haha). Juga terima kasih telah mengingatkan saya yang ngedumel kala orang lain suka membuang sampah sembarangan sementara saya terus yang selalu menyapu dan merapikan. Kata Mas, ikhlaskan saja. Lagian itu emang tugas kita sebagai manusia. Biarlah menjadi urusan kita dan Tuhan saja.

Love u!
.

(old day memories) Belajar Empati

Saat itu sudah tengah malam dan saya cukup lelah akibat bekerja cukup berat. Ya, menyelesaikan berbagai report. Sampai tiba-tiba BB saya berdering. Seorang rekan kantor, dari departemen lain, memberi kabar, "Put, si Tiwi kecopetan dan jatuh dari motornya. Sekarang lagi di RS Siloam dan kita gak bisa kasih jaminan buat administrasi soalnya semua kartu di dompet hilang." Sejenak kemudian saya berbincang denga petugas RS, meminta supaya karyawan yang kecopetam tadi tetap dapat dirawat di situ dengan jaminan telepon dulu. Baru keesokan pagi apabila diperlukan jaminan lain maka akan saya urus lewat email atau fax.

Ya, saya dulu bekerja di divisi Employee Relation di HRD. Kerjanya, mengurus apapun yang berhubungan dengan karyawan. Untuk spesifikasi saya, salah satunya mengurus asuransi kesehatan karyawan.
Setelah beres urusan telepon, saya tidak berpikir apa-apa, lantas memilih tidur. Sampai terjadi keesokan harinya...

Pagi-pagi senior di divisi saya datang dan bertanya ke saya, apakah saya tahu ada karyawan bernama Tiwi yang kecelakaan semalam. Saya jawab saya tahu dan sudah saya urus untuj jaminan RS-nya. Kemudian dia meminta saya mengecek kondisi Tiwi lewat RS, karena kabarnya luka akibat jatuh dari motor cukup parah, dia harus menjalani CT scan di RS lain, RS Mitra Keluarga.

Pikiran saya mulai gak enak. Wah saya gak menyangka kecelakaannya bisa segawat itu. Saya kira hanya luka lecet saja. Jadi merasa bodoh mengapa saya semalam tidak bertanya detail ke petugas RS yang bicara dengan saya. Kemudian senior saya ini bilang lagi, katanya lain kali kalau ada kejadian seperti ini saya datang ke RS-nya saja supaya bisa memantau lebih detail. Wah makin gak enak nih perasaan....

Beberapa jam kemudian saya mulai mengetahui kondisi Tiwi. Jadi Tiwi akhirnya memang harus pindah RS untuk perawatan intensif. Dan memang harus rawat inap beberapa hari sampai sembuh total. (Saya lupa tepatnya, hampir sebulan lebih kalay tidak salah).

Siapa Tiwi? dia sebenarnya bukan sekedar karyawan biasa. Karena dia seumuran sama saya. Dan dia berasal dari kampus yang sama dengan saya, tapi satu jurusan sama pacar saya. Jadi bisa dibilang mestinya sih asal usul kita hampir sama...anak perantau. Saya kenal walau tidak dekat. Saya lebih dekat dengan teman-temannya di divisinya. Kebetulan di divisi Tiwi banyak yang seumuran saya juga dan berasal dari Jawa Timur.

Tiba-tiba pak Boss memanggil saya. Dia tersenyum, lalu bertanya ke saya. Saya masih lumayan ingat kata-katanya. "Kenapa kau Put? Ada karyawan. Teman kamu ini, sama-sama dari Surabaya. Kecelakaan tengah malam. Kau tahu tapi tidak datang menemaninya. Ini bukan sekedar profesional kerja. Tugasmu bukan sekedar mengurus asuransi. Tapi juga berhubungan baik dengan karyawan. Atau lupakan tugas kerjamu. Minimal anggap kau yang mengalaminya. Dicopet jam 11 malam. Jatuh dari motor dan luka. Temanmu tahu tapi tak menemanimu di saat sulit. Seperti apa perasaanmu? Kalian sama-sama perempuan kan? seumuran pula...."

Mak jleb. Saya tertunduk diam. Antara malu, sedih dan merasa bersalah. Iya, entah kenapa empati saya hilang. Dan saya tak mampu berpikir jernih malam itu. Padahal mestinya saya bisa meminta pacar saya segera mengantar saya ke RS atau telepon taksi untuk ke RS. Merasa bodoh. Pantas saja teman saya sedikit. Mungkin karena empati saya terlalu payah.

Sekarang, saya berharap saya bisa memperbaiki empati saya. Saya belum tahu sudah berubah sebanyak apa.

Oh ya, Tiwi dan saya tahun ini sama-sama sudah tidak kerja di sana lagi. Hubungan kami sih tawar saja. Kalau ketemu kadang saling sapa kadang tidak sama sekali. Hanya saya masih selalu merasa bersalah kalau mengingat hari itu (padahal udah kelewat setaunan kayaknya). Ya, kalau ada kesempatan minta maaf semoga saya bisa meminta maaf tulus padanya.

(random note - senggang) Ngomongin Bahasa Jawa

Bahasa Jawa itu amat kompleks lho. Bayangkan ada tingkatan penggunaannya, dari yang kasar atau ngoko (untuk pergaulan sesama umur/ teman), sampai yang halus atau krama inggil (untuk menghormati yang lebih tua, serta masih ada tingkat bahasa antara keduanya.

Belum selesai. Antara Jawa Timur dan Jawa Tengah pun masih ada perbedaan. Saya sih engga tau sejarahnya kenapa berbeda, mungkin pengaruh asimilasi atau geografis, yang pasti konon bahasa di Jateng terkenal lebih alus dan santun ketimbang Jatim (hmm, apa karna ada Kraton-nya juga?). Dan terkadang selain perkara halus-kasar pun masih banyak terdapat perbedaan istilah atau pembendaharaan kata antar keduanya. Misalnya, kalau di Jatim aku = aku/ kula, di Jateng ada istilah tambahan = inyong. Dan aksen pengucapannya juga beda. Ya, sama-sama medók tapi beda jenis medoknya. Unik kan?

Saya lahir dari ayah asal Jateng dan ibu asal Jatim. Walau akhirnya bahasa Jawa asal Jatim lebih kental di saya, tapi saya jadi cukup familiar dengan bahasa Jawa ala Jateng sehingga kadang kebawa medók ala Jateng di Jatim dan sebaliknya (ok, saya Ratu medók, dan belum hilang meski uda merantau ke Jawa Barat).
Di Jawa Timur, kebetulan pun saya sering pindah rumah. Mulai Surabaya, Jombang, Bojonegoro dan Tuban. Dan ternyata di tiap kota di Jatim pun masih ada lagi beda bahasa. Ck ck ck...antara Jatim arah ke bagian barat dan ke bagian timur ini beda lho pemirsah! Makin ke Surabaya makin kasar, makin ke Bojinegoro makin halus. Ajegile dah urusan bahasa ini! Bahkan terkadang ada benda sama pun memiliki istilah khas yang berbeda. Makin tinggal ke pelosok/ desa di wilayah tsb, maka akan makin banyak ditemui istilah lampau suatu benda. Ini nih beberapa yang saya inget ya:
1. Kotak pensil : (Jombang) tépak : (Bojonegoro) keropak
2. Bakwan jagung : (J) dadar jagung : (B) pélas
3. Blewah : (J) garbis : (B) blewah
4. Jemur : (J) pepe : (B) penthér
5. Correction pen : (J) stipo : (B) tipe-X *sebenernya salah semua ini, kan itu merk ya? hehehe
6. Sisir : (J) suri : (B) jungkat
7. Selesai/ rampung : (J) mari : (B) bar
8. Marah : (J) muring-muring/ (B) srengen
9. Gila : (J) gendhéng : (B) bento
10. Kamu : (J) koen : (B) kowe
11. Pura-pura : (J) apen-apen : (B) embo-embo/ hawat-hawat
12. Tiba-tiba : (J) moro-moro : (B) idep-idep
PS: saya ambil perbandingan kedua kota yang paling lama saya huni yak!

Dan selain itu saya juga menemukan beberapa istilah masa lampau (kata Ibu saya sih ini istilah jaman embah saya, kalau jaman sekarang udah banyak diganti bahasa standart Jawa *emang ada ya? eh tapi ternyata akhir-akhir ini saya jumpai lagi istilah ini dari suami! hihihi)
1. panci = ompreng
2. toples = blék
3. gayung air = jebor (bahasa standart : ciduk)
4. botol = gendhul

Udah ah lagi lupa nih! Hehe...bahkan saya baru sadar ternyata bahasa Jawa amat kompleks dan kaya pembendaharaan ya? bahkan kalau ditilik, antara satu kota dan lain saja aksen mengucapkan huruf E bisa beragam antara e, è, atau é.

*Proud to be Javanese people, proud to be Indonesian! (kok ngomong English???)

Tuesday, October 01, 2013

(random note) Saya Gak Suka Kalimat Makian

Ini bukan masalah saya sok suci ato gimane-gimane. Tapi kuping saya entah kenapa dari jaman dulu gak betah kalo ada orang ngomong makian kasar, kaya : sial, f*ck, c*k, damn, shit, de el el... Gatel banget ini kuping.

Makanya jaman SMA, jaman nyali saya lagi banyak-banyaknya. Kalo ada temen cowok yang dengan mudahnya berkata kasar (istilah Jawa-nya : misuh), maka akan saya omelin. Minimal saya bilang ke dia, "Udah deh, jangan misuh dekat saya!". Kalau ada temen cewek yang doyan misuh juga, yah biasanya saya sih uda ilang respek duluan. Ogahan banget deket sama orang yang kaya gitu. Emang gak ada kalimat lain ya?

Mungkin kebiasaan saya dari kecil ya. Saya jarang denger orang misuh. Keluarga besar saya, walaupun kakak sepupu cowok semua, entah kenapa yang sering ketemu saya tipikal kalo gak kalem ya dikit ngomongnya. Jadi saya gak pernah terbiasa denger kalimat makian even dari cowok. Beda setelah sekolah dan mendapati, ternyata banyak remaja (terutama cowo) yang hobi maki sesama teman atau kala merasa jengkel.

Dan makin menjadi ternyata saat saya kuliah which is saya kuliah di kota Surabaya, kampus ITS dimana slogannya era 2006 aja ITS Cuk! (singkatan Cerdas, Ulet, Kreatif. yang di maba kemudian setelah ganti Rektor slogannya diganti ITS Cak : Cerdas, Amanah, Kreatif. hehehe). Jadi denger mahasiswa seliweran sambil saling sapa, "Apa kabar Cuk?" atau orang ngomel, "Cuk, tugase akeh." harus terpaksa dibiasain. Lha wong kata makian itu diubah jadi sapaan akrab antar teman dan 'distandarkan' menjadi pengganti kata "aduh, wah, wow, ih" de-el-el!

Awalnya hampir keliyengan kuping saya harus mendengar tiap hari. Walau akhirnya 'terpaksa' memaklumi. Bweeeh... Itu pun saya masih bersyukur jurusan saya tetangganya FTIF yang gak separah kalau harus tetanggan sama Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Perkapalan....waaa ntar semaput saya!

Jadi sampai sekarang pun Alhamdulillah hanya hitungan jari saya kelepasan maki orang (semoga gak lagi). Kalopun iya, itu berarti uda kebangetan buaaangeet yang rese' sama saya.

(random note - efek liat TV) Kasihan Istri Alm. Ustadz ini...

Ah, saya gak usah sebut nama ya? kalau ada yang saya tulis salah nanti malah dosa nanti. Soalnya mau komenin orang nih.

Jadi setelah beberapa bulan lalu kita kehilangan salah satu Ustadz muda kita yang terkenal santun, baik dan friendly kalo kata saya, sekarang kita menyaksikan bagaimana beratnya menjadi seorang janda. Ya, sang istri almarhum. Harus menjanda di usia muda, dengan harus menanggung kehidupan 4 anak yang masih kecil karena masih di bawah umur semua.

Yup, saya bicara di sini dari segi menjadi istri dan ibu. Saya saja ditinggal suami keluar kota beberapa minggu saja galaunya bukan main. Sepi rasanya. Membayangkan suami sedang sakit sementara saya tidak di sisinya saja juga sudah sedih ga karuan. Maka saya tidak sanggup membayangkan harus menjadi Umi yang satu ini. Betapa kuat hatinya harus menanggung beban seperti itu.

Namun eh ternyata masalah tak selesai di situ. Keluarga besar alm. Ustadz pun menciptakan prahara (iye, kalo kata saya sih biang masalah adalah si keluarga besar alm. Ustadz ini). Memugar makam menjadi mewah dan tinggi, tidak mengindahkan perasaan sang istri alm. Ustadz. Bahkan beraninya berkata di depan media bahwa yang berhak memugar makan alm. Ustadz adalah mereka. Bahkan sang istri tidak punya hak apa-apa lagi. Ditambah menuduh sang istri tidak segera membagi harta wasiat. Astagfirullah... nyesek saya liatnya!

Saya memang bukan ahli agama. Sekali lagi saya membayangkan posisi istri alm. Ustadz tadi. Betapa kesedihan yang harus ditanggung ditambah cacian seperti itu. Bahkan yang saya tahu makam memang yang sesuai tuntunan adalah yang sederhana. Setahu saya bahkan tidak boleh ditembok. Apalagi kalau niatnya supaya gampang diziarahi (diziarahi atau mau niat supaya dikultuskan *note: yang sudah-sudah di negara ini cukup banyak makam Sunan yang dijadikan tempat syirik). Sungguh saya menyayangkan bagaimana bisa seseorang yang saudara alm. Ustadz tadi (ngakunya sih Ustadz juga) bisa berkata seenteng itu. Sedihnya saya juga kalau yang macam ini jadi Ustadz, pengikutnya nanti gimana????? (pengen ngasih tanda tanya buanyaaak banget rasanya). Masak iya perkara seperti apa makam yang bener aja gak tahu?

Sungguh, saya masih nyesek kalau liat ada seorang mengaku pemuka agama tapi bertingkah seperti itu. Ditambah tadi lagi ada yang katanya Sekretriat FP* tapi statement-nya kok lebih berat sebelah mendukung keluarga besar alm. Ustadz saja, cenderung menyalahkan istri alm. Ustadz (lah iki piye toh podo ae). Malah pake nyaranin supaya segera menikah setelah masa iddah, dan sempat bilang 'denger-denger Umi lagi ta'aruf' (whaat? denger-denger? kok sampeyan malah ngegosip to pakde?). Emangnya bisa semudah itu melupakan cinta sama suami? Emang situ yang pengen nikah lagi kalee... Saya yakin, di hati sang istri alm. Ustadz ini hanya ada nama suaminya saja.

Ah, keadilan memang hanya Allah yang Maha Memiliki. Semoga istri alm. Ustadz ini selalu tabah dalam menghadapinya dan mendapat ridho dari Allah.

Semangat ya buat Umi Pipik....saya tidak kenal anda. Tapi saya berdoa semoga anda selalu disayang Allah, alm. Ustadz Uje dan anak-anak anda yang manis.
 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template