Thursday, December 28, 2017

(beauty topic) Review #76-77 : Wardah Micellar Water vs Garnier Micellar Water (biru)


Saya uda lama banget malas pakai milk cleanser (kecuali kepaksa pake make up tebal untuk special occasion). Menurut saya kok licin-licin gimana gitu, hehe. Apalagi daily make up saya palingan tipis aja sih, sekedar BB cream atau TWC jadi saya lebih tertarik sama cleanser yang water-based. Selama ini sih saya setianya sama Pixy Cleansing Express Anti Acne (warna ijo, pernah saya review disini juga lho) yang uda saya repurchase beberapa kali. Namun begitu muncul micellar water (awalnya gak tertarik), namun setelah lihat berbagai merk ikut meluncurkan micellar water, lama-lama saya pengen nyobain juga. 

stok cleanser untuk tahun 2018, yang Pixy masih ada separuh

Akhirnya pilihan pertama yang saya coba adalah Garnier Micellar Water yang warnanya biru, untuk oily & acne-prone skin. Eh lha kok untung pas warna biru ya, warna kesukaan saya, hehe, secara pas liat Garnier yang pink saya gak tertarik sama sekali (cuma perkara warna tutup botol doang padahal, hehehe). Dan bersyukurlah saya tinggal di kota dengan swalayan yang harganya outstanding alias selalu murah. Harga disini untuk ukuran 125 ml hanya Rp 22.000 sajah lho.


Awalnya saya jarang cocok sama produk Garnier. Dulu pernah coba krim sama sabun muka itu gak cocok, makanya sempat maju-mundur mau beli ini (ini aja mutusin beli pas antri kasir, ngelihatin sekian menit dan akhirnya bilang ke mbak SPG, "mbak, yang ini yang biru 1 ya," hehe). Dan Alhamdulillah untungnya di saya kok cocok. Tidak ada masalah dengan produk ini. Make up dan kotoran di wajah pun hilang. Yeeeei...

Namun dasar wanita enggak pernah puas. Baru semingggu liat review di Youtube ada review Wardah Micellar Water, kok kepincut juga. Tentu diawali packaging yang menurut saya manis, ada warna ijo... (ini ijo apa ya? Pokoknya menurut saya ijo kalem cantik). Yap, urusan cleanser ini saya paling demen warna ijo sama biru sih, kebiasaan! Menurut saya identik dengan something yang fresh dan higienis kalo warnanya ijo ato biru itu. Akhirnya saya beli juga kemasan kecilnya, cukup dengan harga Rp 22.000 juga (sama ya harganya) untuk 100 ml (isi lebih sedikit dibanding Garnier).


Saat dipakai, ini juga enak ternyatah sodaraaa. Aromanya seger, ada bau timun dikit. Dan bisa membersihkan wajah dengan baik juga untuk daily make up saya. Tidak menimbulkan masalah juga selama saya pakai. Jadi kesimpulannya saya cocok sama kedua produk ini. Engga rugi dibeli, buat stok cleanser wajah sampai taon depan, hehe. Lha abis make up saya tipis, pake sekian tetes juga uda cukup. 

Karena ini review perbandingan, saya harus membuat komparasi kedua merk ini. Untuk persamaan kedua micellar water ini adalah :

1. Keduanya cocok di wajah saya yang oily & acne-prone.

2. Harganya relatif sama, di swalayan langganan saya Rp 22.000 walaupun isinya emang lebih banyak Garnier.

3. Tutup kemasan sama model flip-top. Sebagian orang gak suka tutup begini karena takut kebuka sendiri dan tumpah. Tapi saya sih lebih suka beginian daripada tutup model lepas, malah takut tutupnya ilang hehehe.

4. Daya bersih hampir sama (menurut saya ya, saya nggak punya varian make up terlalu banyak jadi tidak bisa membandingkan untuk make up berat). Di bawah ini saya kasih contoh kemampuan mereka hapus make up ringan saja.

buat contoh, ini saya kasih lipcream


atas : pakai Garnier
bawah : pakai Wardah
(kalau sekali usap sih gak bisa tuntas hilangkan make up, emang harus diusap beberapa kali hehehe)

5. Kalau nggak sengaja keincip, Wardah agak pahit ya teman, kalau Garnier enggak. Hehehe jadi hati-hati pas bersihkan lipstik.

6. Tentunya sama-sama aman karena sudah ada nomor BPOM ya (untuk Wardah nomor NA18171204355 dan Garnier nomor NA11161203069). Namun nilai lebih Wardah adalah sudah bersertifikat Halal MUI.

7. Saya pernah (sering) ngalamin, malam-malam bersihin muka pakai micellar water, trus niatnya sih cuci muka dan pakai serangkaian perawatan wajah ya. Eeeeh, malah kebablasan ketiduran sama anak-anak, hehehe, maklum emak anak pada balita. Bersyukurnya sih pas bangun wajah nggak kenapa-kenapa walaupun belum double cleansing. Pas wudhu juga muka dipegang kerasa halus, hahaha. Tapi jangan ditiru ya. But in case in 'emergency' cleansing, i thought those product have good works!

Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:

1. Ingredients-nya sebagian berbeda, untuk Wardah menurut saya unggul karena ada kandungan alaminya yaitu Seaweed dan Cucumber alias rumput laut dan mentimun, dimana mereka adalah bahan alami yang cocok di wajah saya (selain green tea). Berikut saya tulis lengkap ingredients masing-masing merknya,

Komposisi Wardah Micellar Water
Aqua, PEG-6 Caprylic/Capric, Glycerides, Propanediol Biosaccaride Gum-2, Olive Oil PEG-7 Esters, Propylene Glycol, Phantenol, Cetrimonium Bromide, Disodium EDTA, Cucumis Sativus Fruit Extract, Ulva Lactuca Extract, Glycerin, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate.
Komposisi Garnier Micellar Water (biru)
Aqua, Hexylene Glycol, Glycerin, Alcohol Denat, Disodium Cocoamphodiacetate, Disodium EDTA, Poloxamer 184, Polyaminopropyl Biguande (8166370/1).


Nah bisa dilihat, menurut saya kekurangan Garnier adalah masih ada alkoholnya. Saya sendiri sebenarnya meninimalisir penggunaan alkohol untuk skincare, karena mereka memicu aging di kulit. Untungnya aroma alkoholnya gak nyegrak sih, soalnya saya pernah pake toner merk lain yang ada alkoholnya dan baunya 'alkohol' banget.

2. Garnier ini diproduksi pabrik di China lalu didistribusikan PT. Loreal Indonesia. Kalau Wardah diprodukai PT. Paragon di Indonesia.

Well, sejauh ini itu perbandingan yang bisa saya temukan dari kedua produk ini. Keduanya menurut saya cukup bagus dari segi kualitas. Tinggal kamu, mau pilih yang mana? 

Saturday, December 16, 2017

(beauty topic) Review #75: Sariayu Putih Langsat Peel Off Mask

Dulu, maskeran merupakan kegiatan yang menyenangkan buat saya. Biasanya akhir pekan kalau lagi nggak keluar rumah/ kost (jaman single), salah satu me time yang menyenangkan ya adalah maskeran di rumah. Beli masker favorit, aplikasiin ke wajah, udah deh bobo cantik sambil muka dimaskerin. Pas bilas, segeeer!

Kemudian jaman uda jadi emak-emak, mulai deh males maskeran. Berasa ribet. Nanti enak-enak olesin wajah, eh bocah ngajak main di halaman. Atasu baru mau meremin mata sambil menikmati masker-yang-akan-mengering, eh dicolek-colek sama bocah. Males deh pakai masker. Sampai kemudian berpikir dong, walaupun punya anak tetap wajah butuh relaksasi maskeran. Tinggal dicari saja waktu yang tepat, misalnya pas anak udah tidur, jadi bisa sama-sama istirahat, sekaligus si emak relaksasi wajah bukan? Akhirnya tetep deh diniatin menyempatkan waktu untuk maskeran setidaknya 2-3 minggu sekali. Jadi teteeeup, ada alesan punya koleksi masker di rumah, hehehe.

Nah, salah satu tips buat yang suka maskeran di rumah adalah memilih jenis masker model peel-off mask. Karena biasanya masker jenis ini tidak terlalu ribet pengaplikasiannya. Langsung oles, kemudian setelah kering tinggal di-'kupas' deh maskernya. Beres dan aman kalau mendadak lupa nggak bilas masker tepat waktu -karena ngantuk/ ketiduran sama bocah-. Lebih hemat tenaga dan waktu dibanding harus membilas masker biasa, ngak perlu mondar-mandir ke wastafel buat basuh wajah saat masker udah kering. Dengan masker jenis peel-off mask, begitu kering, udah deh dilepas aja. Setelah itu kalau mau langsung bobo-bobo cantik sama bocah, boleh lah...

Masker peel-off pertama yang saya pernah coba adalah merk Inez. Review-nya bisa diklik disini. Sedangkan yang akan saya review di sini adalah Peel-off Mask Sariayu Putih Langsat. Tau dong seri Putih Langsat dari Sariayu yang punya ciri khas mengandung buah langsat dan semua kemasannya bergambar bunga langsat? seperti yang tampak di foto bawah ini nih... By the way, untuk seri Putih Langsat ini saya pernah pakai produk facial foam-nya lho. Saya pernah review disini. Lumayan oke. Saya cukup suka pakai facial foam Sariayu Putih Langsat kalau enggak lagi sensitif jerawat. Sya kemudian memutuskan ganti merk karena pengen mencari face wash yang mampu membuat wajah
saya lebih 'kebal' jerawat saja sih... That's it!

Awalnya juga saya engga tahu kalau seri Putih Langsat ini ada maskernya, karena yang saya tahu pelembab sama sabun wajahnya saja. Eh ternyata ada juga bentuk peel off mask-nya!
sumber : www.sariayu.com/putih-langsat/

banyak khan varian Sariayu Putih Langsat


SARIAYU MARTHA TILAAR
PUTIH LANGSAT (SKIN BRIGHTENING) 
PEEL OFF MASK
Mencerahkan dan merawat kekencangan kulit wajah
Plus ektrak Bunga Hibiscus




Masker peel off yang praktis digunakan tanpa perlu dibilas. Mampu mengangkat kotorand an sel kulit mati, menjadikan kulit bersih, segar dan lembut. Ekstrak buah Langsat, ekstrak bunga Hibiscus, vitamin C dan provitamin B5 membantu melembapkan dan membuat kulit wajah tampak lebih cerah.

Komposisi:
Water, Polyvinyl Alcohol, Alcohol, Tricedeth-9, PEG_5, Ethylhexanoate, Glycerin, Lansium Domesticum Fruit Extract, Chlorphenesin, Hibiscus Rosa-Sinensis Flower Extract, Ocimum Basilicum Flower/Leaf/Steam Extract, Sodium Benzoate, Propanediol, Panthenol, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Lactic Acid, Ascorbyl Dipalmitate, Glycyrrhiza Glabra Root Extract, Tocopheryl AcetateXanthan Gum, Menthyl Lactate, Tetrasodium EDTA, Fragrance.

Produksi PT Martina Berto, Jakarta
NA18150200023
Sertifikat Halal MUI
Neeto 75 gram

Harga : Rp 27.000 (kurang-lebih)

**) Oh ya, gara-gara browsing produk ini saya jadi tahu kalau bunga Hibiscus itu nama latin Kembang Sepatu. Siapa tahu Kembang Sepatu? Jadi inget jaman SD tiap ada pelajaran membahas contoh bunga yang punya bagian lengkap, pasti contohnya Kembang Sepatu.

KEMASAN
Nah itu dia penampakan masker peel-off Sariayu. Menurut saya desain kemasan cukup bagus dan menarik, dengan ciri khas gambar buah langsat itu tadi! Selain itu desainnya juga lebih khas 'Indonesia', seperti  ciri khas umum produk Sariayu pada umumnya. Jago banget deh ibu Moeryati Soedibyo dalam membesarkan produk-produk Sariayu. Ciamik!


Saat pertama kali dibuka, sebenarnya ada segel alumunium foil di tutupnya loh. Sayangnya saya memutusakn mereview masker ini setelah sekian kali pemakaian, jadi uda engga punya foto pas masker ini baru dibuka segelnya ... adanya foto pada kondisi saat ini.

ISI MASKER
Isi masker di dalamnya seperti gel bening. Agak mirip lem. Adem. Begitu muka bersih (siap maskeran), langsung deh oles merata ke wajah...dan begitu rata, udah deh siap merem dan menikmati masker sampai kering! Gitu doang. Udah. Jadi kalaupun punya anak balita yang suka amazing melihat emaknya maskeran (masker non-gel) sampe mukanya jadi putih (dimana mereka bakal sering nanya, "ini apa Bunda kok mukanya jadi putih-putih seperti hantu?"), nah saat pakai masker gel bening seperti ini mereka gak akan terlalu kepo deh. Gak terlalu kelihatan sih. Walaupun in case di anak saya sih tetep aja mereka tau ada 'benda asing' nempel di wajah emaknya dan
mereka suka colak-colek saking penasaran, "itu apaan ya?"
Sepertinya sih mereka uda mulai hafal emaknya suka pakai masker segala jenis -terutama kakak Na-, jadi ya tetep aja suka pengen nanya, "itu apa?" 


CARA PEMAKAIAN
Seperti biasa sebelum memakai masker, bersihkan wajah terlebih dulu. Nah setelah bersih, bisa deh langsung diolesin masker ini.
wajah jadi seperti ada lapisan plastiknya glowy pas pake masker hehehe...

Gel-nya bening dan adem. Saya biasa ngolesin pakai jari tangan saja, hehe belum pernah pakai dan gak punya kuas masker sih. Tapi ya gitu, kalau pakai tangan dikit-dikit soalnya gampang netes atau mbeleber dari jari. Setelah rata, diamkan deh...tapi agak lama ya, soalnya menurut saya lumayan lama keringnya. Sekitar 30 menitan lebih baru kering merata. Kalau baru sebentar cuma bagian pinggirnya aja yang kering, yang tengah masih becek.
kalau udah kering jadi kaya begini ini nih,

Nah setelah kering, sesi yang asik ya ngeletekinnya sih. Kalo pengen lucu gitu tariknya dari bawah ke atas pelan-pelan, jadi membentuk semacam sheet mask yang abis dilepas. Tapi kalau saya lagi buru-buru mah sukanya asal sobek tarik aja hehe. Biasanya model begini kalau si bocah udah buru-buru ngajak maen ato apa gitu deh.


Setelah lepas, memang wajah terasa lebih lembut gitu. Sayangnya masker ini belum mampu menarik komedo saya, hihihi, mungkin komedo saya yang bandel ya (kadang ada sih komedo yang ketarik, tapi cuma dikit gitu). Soalnya saya pernah baca di review femaledaily, ada juga yang berhasil mengusir komedo dengan masker ini.

Untuk efek mencerahkan di saya juga belum dapat. Mungkin karena saya engga pakai seri Sariayu Putih Langsat ini sepaket ya jadi susah meraba efek pemakaiannya. Saya masih mix berbagai merk produk jadi susah menemukan 'siapa' produk yang memiliki persentasi besar/kecil memperbaiki kualitas kulit wajah.

Oh ya, ada lagi yang belum saya sampaikan. Aroma masker ini enak deh, seger-seger buah gitu. Apakah ini aroma buah Langsat? sebenernya saya juga masih meraba-raba buah Langsat itu buah yang mana walaupun di kemasannya mirip buah Duku, hehehe. Pokoknya baunya seger dan enak, walaupun ada juga sedikit aroma alkohol, tapi sedikit kok, masih saya toleransiin.

KESIMPULAN

Overall sih untuk ukuran merelaksasi wajah dengan cara praktis, lumayan-lah untuk produk ini saya beri rate 3/5. Saya beri rate segitu karena saya belum mendapat manfaat signifikan dari masker ini. Namun produk ini cukup menyenangkan untuk dipakai saat repot dan malas ribet pakai masker. Efek relaksasi cukup oke karena aromanya enak dan gel maskernya kerasa adem. Selain itu dengan harga
Rp 27.000-an dan bisa dipakai sampai berkali-kali (saya sendiri sudah pakai lebih dari 5 kali dan masih belum habis lho), menurut saya cukup hemat sebagai budget maskeran di rumah. Dan terakhir, saya respek sama produk ini karena sudah dapat Sertifikat Halal MUI. Jadi pastinya safe buat dipakai ya!
produk Sariayu ini produk yang udah diekspor ke luar negeri juga lho, makanya dia punya sertifikat lengkap mulai dari Halal MUI, No Animal Testing dan BPOM tentunya

Sekian review saya. Selamat dicoba untuk para pecinta masker!

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template