Friday, July 29, 2016

(mommy's journal) Sekolah Hari Ini (Mewarnai)

Sebelumnya saya jadi ikutan pengen bahas tentang berita mengenai pergantian menteri di pemerintahan kali ini...ada yang senang menteri diganti yang lebih kompeten, tapi ada juga yang kecewa karena menterinya sudah baik kinerjanya tapi kok diganti...sedangkan ada satu menteri yang dikritisi habis-habisan karena tak nampak prestasinya sama sekali tapi malah masih anteng duduk di kabinet. Ah, ya sudah karena kita rakyat jelata, hanya berharap semoga ke depannya semua menjadi lebih baik, amiiien!

**) pantes, sekarang sih uda gak ada kegiatan wajib "menghafalkan nama menteri" (kalo jaman eike pelajaran PPKn), wah bisa berabe capek ngapalin orang gonta-ganti melulu hehe...

Hari ini pakai seragam Olahraga, awalnya si Na protes pakai jilbab ini, haha, entah kenapa gak suka warna atau modelnya, mungkin karena saya juaaaraaang beliin dia pakaian warna ungu ya? Eh tapi lama-lama mau difotoin pas pake baju seragam ini,



Selanjutnya seperti biasa hari diawali dengan berbaris, lalu berdoa dan juga bernyanyi.





Untuk hari ini ada acara mewarnai, hehehe saya ngelihat  anak PG lucu ya, mewarnai gak pake aturan...sesukanya aja. ---> ini saya berusaha nahan diri banget biar gak ikutan komentar Na mau ngewarnain pake warna apa, awan harus warna biru atau pohon warna hijau...abis pernah denger katanya sih mending anak dilepas biar sesukanya aja kalau ngewarnain, biar imajinasinya berkembang. 



Dan ini hasilnyaaa,


haha, lucu oret-oret

Trus kemana si Ka? Kasian kayaknya bosen nungguin si kakak... Maaf ya dek, si kakak maksa pengen sekolah tapi mintanya harus sama kita berdua, heheee....#baladabelumdapatART.


"nungguin kakak di sini aja deh"


"enaknya ngapain ya?"


"duuuh kok kakak lamaaa!"


Thursday, July 28, 2016

(mommy's journal) Kegiatan Hari Ini : Naik Truk, Bikin Kepik dan Aduk-aduk

Makin lama judul saya makin gak kreatif dan gak jelas ya kayaknya, hehe. Kali ini kegiatan hari ini. Ceritanya saya pengen main gunting-tempel lagi jadinya hari ini bikin kepik dengan sayap,

hasil prakarya seorang emak-emak, nampaknya masih kurang rapi deh, hihihi...lumayan lah yang penting si Na dan Ka suka sampe berantem rebutan ini

Proyek selanjutnya, saya lagi pengen banget ngajak anak-anak mainan waterbeads, tapi masih dalam perjalanan pesen online jadi saya iseng bongkar pospak yang kebetulan sobek. Katanya sih dalamnya semacam hidrogel yang bahkan bisa dipakai jadi media tanam lho. Saya selama ini gak pernah tahu dalaman popok, jadi kali ini saya coba deh bongkar dalaman popok. Ternyata memang ada semacam kristal penampung air di dalamnya. Saat saya bongkar 'kapas'-nya yang cuma sedikit, lalu saya tetesin pewarna dan air sekitar 2 gelas, maka si 'kapas' mengembang seperti ini,


kalau kata si Na kayak kristal gula gitu deh, tapi mengandung air...apa buibu uda pernah bongkar pospak anak? 
--> betewe, yang saya pakai ini merk Pampers

Sebenernya kita juga bingung adonan ini mau dipake apaan yaaak? Karena mereka ternyata gak suka main 'remes-remes', akhirnya adonan ini jadi tempat 'mandi' peliharaan mereka deh.


nampaknya tujuan bermain hidrogel ini failed, hahaha...

Mereka lebih tertarik bermain di luar seperti biasa dengan kendaraan pribadinya, ck ck ck


nyiapin sandal dulu


yang ini ngeluarin kudanya










pinter bener dah bisa muat dua orang sekaligus 

Sekian dan selamat sore semuaaa! Besok saya harus mengumpulkan energi...buat nganter Na sekolah hihihi, dadaaah!


PS : akhir-akhir ini kucing semi anggora entah milik siapa ini betah deh nongkrong di bawah mobil, serta dia suka sekali ngajak kucing jantan kampung sekitar berantem



Tuesday, July 26, 2016

(mommy's journal) Progress Sekolahnya si Na

Judul tulisan saya enggak EYD banget ya? Jadi ini nerusin cerita kemarin setelah seminggu sekolah, apa kabarnya si Na?

Eh lumayan juga deh, sekarang uda mau gabung sama teman-temannya...mau baris, berdoa...mau ikut kegiatan dari guru seperti melipat kertas, menempel kertas, bikin garis...juga makan dan main bareng temennya biarpun si emaknya ini masih dilarang keluar kelas! Hahahaaa, apes bener gue, jadi ikutan dengerin materi anak playgroup seminggu 3x. Duh, moga abis ini Na uda trust sama gurunya ya jadi mau ditinggal hehe...



...maka akan selalu beredar foto di mana ada balita berada di tengah anak pra-sekolah hahaha...

Foto diambil saat kegiatan jam bermain bebas, Na paling doyan main balok nih, sama juga kaya adeknya.

Setidaknya saya bersyukur, Na uda mulai berani gabung dengan yang lain. Hehe, satu kemarin sebenernya dia uda pengen nimbrung cuma masih pikir-pikir gitu deh kayaknya. 

Oh iya, tadi saya uda niat bikin postingan tapi kok jadi lupa mau nulis apa gitu??? Ya uda lah, saya isi foto-foto kegiatan Na hari ini aja deh, siapa tahu besok susah ambil foto karena Na uda ga minta ditingguin emaknya hehehe.

acara berbaris dan berdoa

pembagian 'cap bintang' di tangan buat para murid, hehehe katanya bu Guru kalau pintar dapat bintang

jam istirahat, jam makan-makan


tugas menulis menghubungkan garis putus-putus


bernyanyi sambil belajar mengetahui warna

Jujur saya sih salut sama bu Guru yang mengajar anak-anak kecil begini...abis ngajar anak sendiri aja sering bikin puyeng hehe. Mereka sabar ya, padahal sebagian dari mereka malah belum punya anak lho, tapi uda jago urusan menenangkan anak kecil.

Sekian postingan ini...mau istirahat dulu ah saya, cape lumayan nungguin para monscil sekolah, wkwkwkwk...



(book review) Resensi #18 : Petualangan Buana dan Ema

Ini adalah salah 'dua' buku yang dulu saya beli jaman kuliah. Seri Preteen, jadinya cocok dibaca anak dan anak yang beranjak besar karena ceritanya lebih khas anak dibanding Teenlit yang ceritanya didominasi cerita anak remaja jatuh cinta, ck ck ck... Ada dua seri yang sudah keluar di kala itu, jadinya langsung saya beli dua. Ceritanya mengenai petualangan dua anak kecil yang mengikuti pekerjaan ayahnya sebagai doktor antropologi, yang bertualang di tempat tertentu seperti di buku ini di Tanjung Putting dan Tanjung Benoa. Yuuuk, dibaca atu-atu...



Resensi Singkat : Gara-Gara Si Munyuk

Menceritakan awal pertama Buana dan Ema mengikuti pekerjaan ayahnya sebagai doktor antropologi. Kali ini ayahnya melakukan penelitian mengenai orang utan di Taman Nasional Tanjung Puting. Singkat cerita di sana mereka turut mempelajari bagaimana kehidupan orang utan, serta mengetahui betapa seramnya hutan dengan sungai penuh buaya di dalamnya, hehe. Buana dan Ema berkenalan dengan Buang, seorang anak yatim-piatu yang pekerjaan sehari-harinya membantu para peneliti di Leaky Camp (nama tempat ayah Buana juga meneliti di situ). Buana dulunya pernah membantu para penculik bayi orang utan untuk dijual ilegal. Dan mendadak saat bersama Buana dan Ema (mereka kebetulan ingin mengintip kehidupan para buaya di malam hari), mereka bertemu kumpulan penculik itu sehingga mengakibatkan kejar-kejaran yang berakhir dengan diculiknya Ema! Dengan bantuan Awang, asisten ayah Buana, seorang prajurit Dayak dan Bunda, mereka akhirnya berhasil membebaskan Ema dan dengan bantuan polisi berhasil menangkap para penculik bayi orang utan. Pengalaman ini membuat Buana menjadi lebih berani dan bertanggungjawab, bahwa berada di alam liar harus berhati-hati. Selain itu juga sangat menambah wawasan Buana mengenai hutan dan seisinya.



Resensi Singkat : Raja Laut yang Penakut
Tulisan ayah Buana mengenai petualangan keluarganya dimuat di National Geographic dan membuat pihak sponsor ingin mendokumentasikan kehidupan ayah Buana bersama keluarganya dalam meneliti kehidupan hewan di alam liar. Difasilitasi kapal yatch besar bernama Paradise Island, mereka siap lagi untuk bertualang. Kali ini destinasinya adalah Taman Nasional Bunaken. Kali ini Buana dan Ema berkenalan dengan Jen, anak teman ayah Buana, peneliti asli Bunaken. Buana dan Ema belajar snorkeling dari Jen, bersama mereka menjadi mengenal bagaimana indahnya isi laut...kehidupan ikan, hewan laut dan terumbu jarang. Juga mengetahui ada ikan langka hampir punah yang dijuluki "raja laut" yang menjadi incaran para pemburu. Dan masalah datang saat papi Jen disekap para pemburu karena memergoki aksi mereka mencuri ikan itu. Kali ini Buana ditemani Awang beraksi untuk membantu polisi menangkap pemburu itu sekaligus supata papi Jen dapat selamat. Berdua mereka mencari lokasi persembunyian pemburu supaya polisi cepat dapat menemukan sarang pemburu. Kejadian ini membuat Buana semakin menjadi anak pemberani, serta lebih menghargai keindahan alam negeri sendiri.

Komentar Saya

Buku ini garis merahnya sama, menggambarkan keindahan fauna di Indonesia, yang pertama mempelajari kehidupan satwa orangutan dan buaya di hutan belantara Taman Nasional Tanjung Puting dan yang kedua keindahan bawah laut di Taman Nasional Bunaken. Gambaran geografis dan lingkungan di Taman Nasional ini digambarkan dengan baik oleh penulis, misalnya saat menggambarkan kondisi camp para peneliti di pinggir hutan atau suasana sungai yang tenang namun mematikan dengan puluhan buaya di dalamnya. Bagaimana peneliti bekerja keras mempelajari kehidupan para hewan supaya kelangsungan hidup para hewan tersebut tetap terjaga, membutuhkan upaya dan ketelatenan yang tinggi. Membutuhkan waktu bahkan sampai tahunan untuk mempelajari setiap spesies hewan. Bahkan hal ini pun juga terkadang berimbas ke kehidupan keluarga mereka, seperti misalnya Buana dan Ema yang tidak bisa bersekolah formal. Mereka sekolah menggunakan internet (kalau mungkin jaman sekarang juga bisa sekolah metode homeschooling ya). Selain itu ternyata para peneliti itu pun masih harus berhadapan dengan bahaya, seperti pemburu hewan liar yang terkadang membahayakan nyawa mereka atau keluarga mereka, misalnya saat Ema diculik pemburu bayi orang utan atau papi Jen yang disekap pemburu ikan raja laut. 

Membaca buku ini pun terasa tidak terlalu membosankan karena penyajian pengetahuan di dalamnya diselipi cerita Buana dan Ema, sehingga tidak monoton. Selain itu tokoh-tokoh kocak seperti mbak Pon, asisten rumah tangga mereka atau kenyentrikan bunda Buana juga cukup menambah suasana humor di tengah petualangan mereka.

Tentunya sebuah buku memiliki kelemahan pula. Kalau dari sisi saya mungkin dalam sesi cerita penangkapan para pemburu jahat itu ya, agak terlalu mudah penyelesaiannya. Misalkan terlalu gampang dan tak masuk akal saat bunda Buana dapat mengalahkan penculik Ema dengan hanya menggunakan parfum semprot dan alat rebonding portabel saja. Atau saat Buana dengan cepat menemukan titik lokasi para pemburu ikan raja laut mendahului polisi. Ya, walaupun memang memungkinkan rasanya kok terlalu mudah ya mengalahkan penjahat, sementara di buku diceritakan level penjahatnya juga sudah kelas berpengalaman dalam menjalankan aksinya, bahkan menggunakan senjata tajam. Namun karena mungkin buku ini ditujukan untuk anak-anak sampai remaja, mungkin saja hal ini dimudahkan penulis supaya kesannya tidak terlalu tegang dan menimbulkan efek keberanian menegakkan kebenaran 

Namun secara keseluruhan menurut saya buku ini baik untuk dibaca anak-anak dan remaja. Penggolongan buku ini sebagai "preteen" sangat tepat. Dengan membaca buku ini maka anak-anak dapat berimajinasi mengenai kondisi Taman Nasional di negara ini (apabila belum pernah berkunjung ke sana), juga turut mempelajari bahwa kekayaan flora dan fauna Indonesia amatlah luar biasa. Sebagai generasi muda diperlukan semangat juang pemuda untuk turut membantu melestarikannya. Dan buku ini menurut saya sudah membantu pencapaian hal tersebut. 


(mommy's journal) Euforia Anak Pertama Masuk Sekolah

Memang sudah berlalu dua minggu, tapi menurut saya gapapa lah telat nulisnya, hehehe. 

Ini tentang hari pertama anak masuk sekolah di tahun ajaran baru ini. Saya jadi ikut ngalamin karena si Na uda daftar di PG salah satu TK ABA di kota ini, hihihi. Ya biarpun bukan sekolah beneran (menurut saya, namanya juga kan Kelompok Bermain), tetep aja ya namanya sekolah karena pake seragam dan ada kegiatan pendidikan.

Jadi ingat, tahun ajaran kali ini spesial karena Kementerian Pendidikan memberi anjutan untuk mengantar anak di hari pertama sekolah, melarang meng-upload anak di medsos untuk mencegah kriminalitas, serta melarang perploncoan di masa orientasi siswa (bahkan mengganti nama MOS untuk menghilangkan kesan lama tentang MOS). Menurut saya programnya TOP buangeeet ini. Menjadikan anak lebih semangat sekolah tanpa rasa khawatir dan takut, karena sekolah adalah rumah kedua dan tempat menuntut ilmu, bukan tempat diancam senior atau tempat mengerjakan tugas gak bermutu...









Alhamdulillah...berakhir sudah masa orientasi gak bermutu yang entah sudah berapa puluh tahun berlangsung dan menjadi bahan berbagai kisah cinta sinetron gak bermutu. Eh, ya ampun, dulu saya juga pengurus OSIS...ampuni saya ya Allah kalau saya terlibat juga. Tapi untung seingat saya sih saya cuma bertugas jadi Pendamping Kelas kok, dan sekolah saya juga gak pake MOS yang horor itu.

Kembali ke topik awal yaitu Hari Pertama Na Sekolah. Tentu menjadi sesuatu yang amazing buanget bagi sang Ibu melihat anak pertama sekolah (akhirnya ngalamin juga). Melihat anak yang dulunya bayi oe-oe menjadi anak sekolahan...ih pokoknya emejing rasanya! 








Pertanyaan dan problem besarnya adalah : apakah Na suka di sekolah? 

Itu dia yang belum bisa saya jawab. Karena akhir-akhir ini si Na kurang suka dan tidak nyaman di tempat yang terlalu crowded orang. Apalagi di hari pertama cukup banyak ortu murid yang pengen ngelihat proses belajar anak, jadi Na malah ngambek dan milih mainan di luar kelas, hehehe. 

Namun uniknya walau belum mau gabung dengan teman-teman dan gurunya, dia mengamati cermat apa saja yang dipelajari. Saat di rumah dia bisa bercerita ke Ayahnya tadi lagu apa saja yang dinyanyikan, kegiatan yang diajarkan guru apa saja,... (nah lo bingung). Ketika ortu teman-temannya pulang pun dia juga mau berinteraksi dengan ibu gurunya dan malah betah di kelas gak mau pulang, ck ck ck.

Jadi kesimpulannya PR buat saya adalah membuatnya percaya bahwa berada di tengah orang banyak tidaklah suatu masalah apabila tidak ada orang jahat di sana (ini nih, dia terlalu gak percaya dengan orang lain)...mengenalkannya mana orang yang baik dan gak bahaya, serta membuatnya lebih berani dan percaya diri.

Jadi ingat suami yang selalu mengingatkan, apapun kelemahan anak kita, jangan turut melemahkannya, tapi justru buat kelemahannya menjadi kelebihan. Tetap menganggapnya anak istimewa karena dia pastinya punya kelebihan yang lain. 
(Sungguh saya jadi malu ditegur suami karena kurang sabar mendidik Na, padahal setiap hari saya membaca belasan artikel parenting...nyatanya suami yang malahan jarang-jarang baca tentang parenting lebih mampu meresapinya dan mengaplikasikannya)

Kami berharap keputusan mengajak Na sekolah adalah pilihan yang tepat walaupun kami masih dalam tahap observasi. Karena sungguh niat kami menyekolahkan Na bukan supaya dia pintar ini-itu atau hafal ini-itu, tapi agar dia mampu berinteraksi lebih baik dengan sekolahnya dan memiliki perilaku baik yang secara tidak langsung akan terbiasa dilakukan (anak kecil itu ajaib lho, sekali dua kali ngedenger orang berdoa -misal doa sebelum makan-, maka keesokan harinya sebelum makan tahu-tahu aja dia sudah bisa melafalkan doa tanpa diajari secara khusus). 

Namun apabila pilihan menyekolahkan Na ini keliru, saya berharap kami tetap bisa mendidiknya dengan metode lain supaya dia menjadi anak yang sholihah dan lebih baik lagi, amiiieeen!

#) eh, si Ka ke mana dong? Yaaa, karena belum punya pengasuh baru (status : masih dalam pencarian), dia jadi ngikut deh...


ngikut? ngikut ngerecokin ya dek...heheee,

(our family stories) Mohon Maaf Lahir Batin!

Ya ampuuun ternyata belum mohon maaf lahir batin...walaupun kita harus berusaha minta maaf saat ada kesalahan tanpa memandang waktu, namun (sekalian majang foto) mumpung masih bulan Syawal, saya ucapkan mohon maaf lahir dan batin atas ketikan saya di blog ini apabila ada yang membuat terganggu atau gak nyaman ya...

bersama keluarga suami

sama keluarga saya 
(kurang si adek saya nih)

adek saya uda ada, eh si kakak Na ilang

ini ah saya tambahin foto Na hihihi...suka banget lihat dia pake mukena

(random note) Kok Pesbuk-an Melulu sih?

Hai, Assalamualaikum wr.wb.
.
.
.

Pernah beberapa orang komen di fb atau bicara langsung ke saya, "rajin amat update status?" atau, "rajin banget fb-an?".

Ya sih, hehehe antara tersindir dan antara pengen ngeyel juga (walah gampang tersinggung bener ya saya hehehe). Dibilang bener ya emang bener, tapi kalau kerjaan saya cuma sekadar update status, kok kurang tepat juga (menurut saya sih #pembelaan).

Jadi gini, akhir-akhir ini, saya suka memfollow beberapa orang atau fanpage yang menurut saya menarik. Ada beberapa ibu yang saya follow, karena mereka sungguh ibu-ibu berkualitas yang hebat...ada yang meng-homeschoolingkan anak-anaknya (bahkan ada yang anaknya 5 lebih) dan menghasilkan enterprenenur atau ilmuwan hebat ketika anaknya beranjak dewasa, ada ibu penulis buku serta ahli parenting yang status fb-nya berisi tips pengasuhan anak yang oke punya, ada ibu penulis keren (beberapa juga blogger) yang menuliskan kisah kehidupannya dengan cara menarik dan gak ngebosenin, ada juga ibu pebisnis yang sering memberikan semangat pantang menyerah kepada pebisnis lain, dll.

salah satu akun yang saya follow, nasihatnya banyak dalam setiap statusnya...beberapa akun menarik seperti ibu ini juga saya follow, seperti Kiki Barkiah dan Elly Risman

Saya juga follow beberapa fanpage yang mengingatkan saya pada hukum agama beserta akhlak yang baik, ada juga fanpage humor yang sering menyelipkan kartun dengan nasehat yang menarik. 
komik Pengen Jadi Baik memberi nasehat melalui komik yang cukup menarik


kalau ini sih foto hiburan, heheheee...judulnya "Lebih Baik Jujur daripada PHP", kasus yang banyak terjadi di hidangan Lebaran


Kadang juga follow fanpage resep memasak (tapi belum dipraktekin) serta yang terakhir suka intip fb berisi permainan D.I.Y bersama anak.

cuma salah satu contoh prakarya DIY bareng anak, contoh prakarya jenis lain buanyaaaaak di fb

mungkin ini yang bikin saya semakin jarang buka fb atau reShare resep masak-memasak, hahahaaa...

Itu alasan sebenarnya saya suka buka fb akhir-akhir ini, banyak tips yang saya dapat terutama tentang parenting dan hiburan. Sebenarnya alasan utama karena kemarin saya langganan provider internet yang memberi free kuota untuk fb sih, hehehe...eh malah jadi tahu sekarang sih fb uda kaya majalah online aja buat saya, banyak artikel bagus disana, bukan sekedar status alay atau perdebatan politik (yang masih berisi beginian biasanya saya hidden atau unfollow hehehe, biar gak bikin pikiran ruwet). 

Kekurangan setelah saya rajin baca fb sih, saya jadi lupa buka blogger...lupa ga isi postingan blogger, lupa gak baca blog-blog favorit juga, weleeeh. Yang belakangan saya malah jadi bikin status fb rada panjang buat ngegantiin postingan blog saya, hehehe. 

Oh ya, tentu saja bukan berarti saya boleh sesukanya main fb ya. (Anak mana anak???) Seperti yang lain, fb pun bagai pisau bermata dua, bisa dipakai memasak bisa juga melukai orang. Jadi saya anggap pertanyaan teman saya tadi sebagai reminder, jangan kelamaan main hp apalagi kalau lagi sama anak ya. Seperti kata suami, waktu bersama anak sangat berharga, jangan sampai kita sia-siakan. Selain itu saya juga lagi berpikir 'puasa' internet, soalnya kalo fb-an mlulu urusan lain gak kelar dong...target bikin DIY buat anak, target buku yang harus saya baca, target dongengin anak, target homeschooling anak (maksudnya bikin kurikulum ringan buat anak, hehehe), dll belum lagi urusan rumah tangga dan suami. Huahahaaa, IRT itu sibuk sekali sodara-sodarah.

Nah sebagai penutup, saya kasih lagi screenshot salah satu akun menarik. Topik IRT memang tiada habis untuk dibahas :D







So, masih suka fb-an? It's oke, tapi jangan lupa cari kebaikan di dalamnya ya. Dan jangan sungkan berbagi ke yang lain, klik Share bila menemukan postingan menarik dan baik...jangan copy-paste tanpa izin penulis atau mengganti nama penulis status. 

Serta menurut saya lagi, yang penting...jangan pernah berdoa di fb. Kalau mau berdoa ambil wudhu dan sholat aja ya. 

Sampai jumpa lagi, wassalamualaikum wr.wb.


***

By the way, dipikir-pikir boleh gak ya saya tulis fb favorit yang sering saya baca? Mungkin berikut ini yang teman-teman mau coba baca juga, maap gak kasih link, hehe tangan masih gempor abis setrika :

.: tentang parenting & nasihat keluarga
1. Parenting with Elly Risman
2. Kiki Barkiah
3. Bunda Kaska
4. Gege Taraka Barra
5. Yuria Cleopatra
6. Fitra Wilis Masril
7. Bunda Kaska
8. Siti Maryamah
9. Jayaning Hartami

.: tentang nasihat umum & nasehat lain-lain
1. Kajian Hilmiyah
2. Komik Pengen Jadi Baik
3. Arham Rasyid
4. Saptuari Sugiharto
5. Piprim Basarah Yanuarso
6. Arifianto Apin
7. Mario Teguh
8. Felix Siauw
9. Yuyun Anwar

..dll ya, hehe soalnya saya juga hobi Share kalo nemu artikel bagus. 

Ok, selamat membaca, dan Dan jangan lupa baca juga buku beneran! 


 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template