Thursday, December 25, 2014

(book pick) Resensi #05 : Ketika Cinta Tak Mau Pergi

Ngisi liburan dengan membaca buku dong, mumpung ada Mas yang ikut njaga anak-anak dong! Hehe...


DATA BUKU



Judul : Ketika Cinta Tak Mau Pergi
Penulis : Nadhira Khalid
Penerbit : PT. Lingkar Pena Kreativa
Cetakan Kedua, Januari 2008
Tebal : 312 halaman
ISBN 979-3651-97-2
Didistribusikan oleh Mizan Media Utama - Bandung



Blurb
Gelar kebangsawanan tak serta merta membuat pemuda itu mendapatkan gadis pujaan hatinya. Kemiskinan, fitnal yang bertebaran, penolakan keluarga bahkan masyarakat sekitar, serta intrik sosial, mengantarkannya pada pilihat sulut antara gadis yang dicintainya dan kehormatan keluarga. Hidup menjadi sedemikian rumit ketika ia memutuskan untuk melupakan mimpi dan cintanya.


***Sinopsis & Review***
Ekspektasi yang salah. Begitu kesan saya pertama setelah membaca buku ini. Soalnya melihat judul dan cover buku, saya mengira kisah percintaan ala novel akan lebih dominan daripada kisah tentang budaya lokal yang ditampakkan dari gambaran gadis di cover buku dengan pakaian khas adat tersebut. Bahkan awalnya saya gak menyangka lho buku ini ternyata mengisahkan tentang sepotong kehidupan suku Sasak di Lombok. Ya, mungkin saya kurang gaul untuk urusan budaya, sehingga saya hanya lebih mengetahui tentang beberapa adat suka Jawa saja. Tentu hadirnya buku ini membuat pengetahuan saya bertambah mengenai suku di luar pulau Jawa.

Mengisahkan kisah cinta yang menyedihkan (aduh sebenarnya saya tidak suka cerita sedih) antara Lalu Kertiaji dan Sahnim yang merupakan anak suku Sasak namun dari desa dan trahyang berbeda. Lalu Kertiaji dari desa Presak Bat sedangkan Sahnim dari desa Presak Timur yang sedang bertikai. Di mana pertikaian desa tersebut terjadi akibat kepentingan penguasa dan uang demi memuluskan proyek pembangunan pabrik batu apung di Lombok yang melibatkan cara-cara kotor pejabat pemerintah dan anggota DPR (hal yang nampaknya sering terjadi di kehidupan nyata negara ini). Kedua insan tersebut menjadi mustahil bersatu akibat ketidaksetujuan masyarakat. Ditambah lagi prinsip ayah Sahnim yang membenci adanya perkastaan di suku mereka. Ya, ayah Sahnim berasal dari kasta biasa, namun berhasil menaikkan harga diri di masyarakat dengan kekayaan yang menonjol di desa, amat membenci kasta bangsawan yang telah menimbulkan luka di hatinya sejak kecil. Apalagi orang dari kasta bangsawan namun ternyata miskin, seperti keluarga Lalu Kertiaji. 'Lalu', yang merupakan gelar bangsawan bagi ayah Sahnim adalah sesuatu yang tak berharga selain nama.

Berbagai masalah yang terjadi akibat pertikaian desa membuat sebagian masyarakat mengikuti program Transmigrasi pemerintah ke Sumbawa, termasuk keluarga Lalu Kertiaji. Bersama ayah, ibu dan adik-adiknya mereka hijrah untuk nasib yang lebih baik serta mencari ketenangan setelah berbagai masalah terjadi di desa.

Namun ternyata hati Lalu Kertiaji tidak sepenuhnya 'berpindah'. Kegagalannya mendapatkan Sahnim masih membekas di hatinya. Sampai didapatnya kabar Sahnim mau menikah dengan pria lain, Japa akibat diguna-guna. Dan sampai kemudian Lalu Kertiaji sendiri memutuskan menikahi wanita lain, Petimah, yang ternyata hanya bertahan sekitar satu tahun karena Petimah dibunuh perampok yang memasuki rumah mereka. Dan perampok itu tak lain adalah Japa, yang juga anak Wajedi (anggota DPR yang terlibat dalam pembuat fitnah perusak hubungan desa Presak Bat dan Presak Timur demi amplop suap pengusaha).

Ya, Lalu Kertiaji dan Sahnim memang bernasib tragis. Saya memang paling sedih membayangkan seorang wanita harus menikah dengan pria yang tidak dicintainya, apalagi jika pria tersebut tidak beriman dan jahat. Aduuuh...

Namun isi novel ini tidak melulu tentang percintaan. Membaca novel ini memberi saya pengetahuan baru. Bahasa atau istilah dalam suku Sasak, seperti tiyang yang berarti saya, amaq untuk sebutan ayah, side untuk sebutan kamu, serta mosot untuk menjuluki bujang yang tak laku (dan yang bikin saya shocked adalah batasan usia disebut mosot ini, karena di sana pria diharapkan menikah sebelum usia 20 dan wanita sebelum umur 15, wedew...). Karena itulah ada tradisi midang, yaitu para pria yang menyukai wanita dapat mengunjungi wanita tersebut di rumahnya pada hari yang ditentukan orang tua si wanita. Pria-pria diberi kesempatan berbicara, memberi hadiah atau mengambil hati sang wanita secara bergantian. Kemudian orang tua si wanita akan berdiri di balik tirai ruang tamu, selanjutnya akan diam-diam 'menyeleksi' manakah calon menantu terbaiknya. Selain itu di samping memegang kental adat desa, penduduk desa ternyata juga memegang agama dengan kuat (Islam) sehingga bagi mereka tabu untuk berduaan antara lawan jenis. Adanya kewajiban untuk membawa pihak ketiga saat seorang pria atau wanita bertemu orang yang mereka sukai, ini menjadi salah satu tradisi baik yang menurut saya cocok dengan budaya Indonesia yang dikenal memegang teguh norma agama dan etika.

Di novel ini juga kita dapat merasakan geliat kegiatan transmigrasi yang gencar digalakkan pemerintah di era 70-80'an. Bagaimana program transmigrasi mampu memberi harapan para keluarga miskin yang mau bekerja keras, karena ternyata butuh kemauan tinggi untuk membongkar hutan menjadi areal pertanian. Serta masalah kesehatan yang menimpa masyarakat awam yang tak mampu atau sulit bertemu dokter di kala wabah malaria muncul. Hal ini tentu mengingatkan kita bahwa kemapanan, pendidikan dan kesehatan masih menjadi hal mewah bagi sebagian masyarakat di pelosok Indonesia.

Mungkin satu hal lagi yang membuat saya miris mengingat tentang adat adalah begitu mudahnya para lelaki di suku ini untuk berperang atau saling menyerang. Ya, banyak sekali terjadi pertempuran darah di novel ini akibat fitnah atau wanita. Mungkin ini ya kelemahan bangsa kita sejak dulu, mudah diadu domba untuk berkelahi.

Akhir kata, sebagai penambah wawasan budaya suku Sasak, novel ini cukup memperkaya wawasan kita. Namun dari segi kisah percintaan yang menjadi latar cerita bagi saya cukup menjemukan karena terlalu berbelit alurnya. Tapi mungkin berbelit karena memang sesuai judul sih, 'cinta'-nya tak mau pergi-pergi, meski terhalang jarak, terhadang restu dan melampaui waktu. Ck ck ck...

Saturday, December 20, 2014

(beauty topic) Review #36 : Victoria's Secret Hydrating Body Lotion - Pure Seduction

Kemarin dapat oleh-oleh dari adek saya (bukan adek saya yang masih SD, tapi yang udah gede, hehe). Body lotion wangiii dari Victoria's Secret.


Victoria' Secret Hydrating Body Lotion
- PURE SEDUCTION -

red plum & freesia
Message on for silky replenishing moisture. Skin feels soft, smooth and touchable.

Ingredients :
Water (Aqua, Eau), Glycerin, Petrolatum, Cetyl Alcohol, Cetearyl Alcohol, Dimethicone, Fragrance, Ceteareth-20, Diazolidinyl Urea, Carbomer, Metylparaben, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Benzyl Alcohol, Tetrasodium EDTA, Macadamia Ternifolia Seed Oil, Propylparaben, Sodium Hydroxide, Disodium EDTA, Propylene Glycol, Avena Sativa (Oat) Kernel Extract, Ascorbic Acid, Tocopherol Acetate, Pyrus Malus (Apple) Fruit Extract, Vitis Vinifera (Grape) Seed Extract, Citral, Citronella, Farnesol, Geraniol, Butylphenyl Methylpropional, Limonene, Linalool, Red 4 (CI14700), Red 33 (CI 17200), Yellow 5 (CI 19140)

Made in USA
Netto 125 ml



SHORT REVIEW

Lotion wangi lembut dengan kelembapan medium. Mungkin itu ya kalimat yang pas buat review si Pure Seduction ini. Wanginya lebih ke arah manis walaupun ada sedikit hint ke arah fruity. Ketahanan sekitar 3 jam aja kalau di saya, hmmm mungkin hars dilayer sama body mist atau EDT varian yang sama kali ya mau awet. Atau mungkin wanginya kurang cocok buat aroma asli badan saya kali ya jadi jatuhnya gak awet. Soalnya saya sih percaya if every woman have a signature scent, dan saya masih susah banget nemu fragrance yang bisa match di badan nih. Kalo gak cocok itu lho rasanya malah aneh baunya di saya hehehe...(dan biasanyq dikomplain ato diketawain suami pula, ck ck ck).

Oh ya bicara soal brand Victoria's Secret ini emang identik dengan bodycare yang wangi. Harganya lumayan pricey dibanding lotion lokal, jadi menurut saya kalau mau beli cermat aja pilih varian yang mana. Sayang kan kalau mahal tapi wanginya gak cocok.

Friday, December 19, 2014

(old day memories) Drama Jaman SMA

Hahaha, tadi saya abis ketawa sendirian. Gara-gara pas bikin postingan sabun bayi sebelum post ini, eh lha saya malah sempat salah aplod gambar ini nih :



Jaman masih SMA, mungkin seperti sekolah lain juga, pasti punya Malam Kesenian ya. Malam di mana ada pementasan kesenian siswa tiap kelas, yang kalau di sekolah saya adanya pas sekitar perayaan Agustusan, makanya diberi nama Malam Gebyar Kemerdekaan atau biasa disingkat MGK. Nah pas jaman itu kelas saya bikin drama musikal. Saya lupa-lupa ingat detail ceritanya, tapi intinya sih ada jomblo yang lagi nyari pacar gitu. Trus saya jadi salah satu (dari sekian) cewek yang diajak kenalan, tapi gak jadi pacarnya. Hahaha, dipikir-pikir berasa alay bener dandanan saya waktu itu. Tapi kok dulu pede-pede aja ya? *apa ini semacam perasaan anak sekarang yang pede abis ngasih nama 4ku ceLaLLu chai4y4nK kaM03 di profil Facebooknya ya?, haha...

Aih tapi ya gitu, proses pembuatan drama ini rasanya akan selalu terkenang selamanya. Kebersamaan bareng teman-teman itu lho...rasanya terasa manis diingat. Dan yang terlibat bukan cuma yang wajahnya nongol di foto ini aja, tapi masih banyak lagi yang bekerja di belakang layar mulai dari bikin ide cerita, skenario, sutradara sampe make up artist, hihihi. Terkenang sekali (biarpun rada lupa detail sih) gimana serunya latian tiap sore, ngapalin dialog kaya main sinetron beneran, termasuk joged ala Insert di akhir drama ~__~

Trus liat foto ini lagi, terutama kedua sahabat pria saya yang pakai baju merah dan baju putih itu... Alamaaak cyiiin, sekarang kalian masing-masing udah jadi bapak seorang putra. Wah moga anak-anak kalian gak pernah main drama kaya kalian ya :D

*brb muter lagu Mahadaya Cinta*

PS : iya dulu soundtrack-nya lagunya mbak KD pas masih jadi istri Anang


Salam sayang buat teman-teman IPA 1 angkatan *berapa ye? Hehe kayaknya uda lama :P

(baby product) Milk Bath Bayi Favorit

Setelah bahas baby lotion sekarang jadi pengen bahas sabun bayi. Jadi inget pertama punya anak Na, saya masih keder banget mandiin jadi suka pakai sabun cair model top-to-toe wash, itu juga botolnya harus model pump biar cepet dan praktis ngambilnya. Abis gimana yaaa, berasa rada serem megang baby Na pas mandi, takut kegelincir gitu kalo saya riweuh buka-tutup botol sabun ato sampoo. Makanya pake yang bisa buat badan sama rambut aja deh. Trus menjelang Na udah rada gedean dan saya udah pede mandiin bayi, saya jadi suka model sabun milk bath. Iya sabun cair dengan kandungan susu di dalamnya dan biasanya teksturnya kental berwarna putih (bukan bening kaya sabun top-to-toe). Wangi susu-nya itu gimana gitu seger kalau kena kulit bayi. Nah, setelah mencoba saya punya 2 merk milk bath favorit buat dipakai mandi nih.

1. MITU BABY MILK BATH
dengan Ekstrak Oat Milk
plus Vit. Complex A & E




Ingredients :
Aqua, Disodium Cocoamphodiacerate, Disodiun Laureth Sulfosuccinate, Cocanidipropyl Betaine, Glycerine, Oat Milk Extract, PEG-150 Distearate, Perfume with Essential Oil, Styrene/ Acrylates Copolymer, PEG-20 Glyceryl Laurate, Polysorbate 20, Tocopherol Acetate, Linoleic Acid, Retinyl Palmitate, Citric Acid, DMDM Hydantoin, Disodium EDTA

Produksi PT. Megasari Makmur - Bogor
POm NA 18120700140



2. JHONSON'S BABY BATH
milk + rice
helps complete skin nourishment
for smoother & healthier skin






Ingredient
:
Water, PEG-80 Sorbitan Laurade, Cocamidopropyl Betaine, Sodium Laureth Sulfate, PEG-150 Distearate, Sodium Lauroamphoacetate, Fragrance, Styrene/ Acrylates Copolymer, Sodium Laureth-13 Carboxylate, Acrylates Copolymer, Tetrasodium EDTA, Citric Acid, PEG-45M, Tocopheryl Acetate, Retynil Palmitate, Milk Protein, Hydrolyzed Rice Bran Protein, Methylchoroisothiazolinane, Methylisothiazolinone, Tocopherol

Produksi Jhonson & Jhonson's - Malaysia
Keduanya wanginya seger tapi gak berlebihan. Busanya juga lembut di kulit.

Oh ya, sebenernya ada juga merk lain yang saya pernah cobain (yang sama-sama golongan milk bath), yaitu :

1. Cusson's milk bath Soft & Smooth (with almond milk & rose oil)
2. Cusson's milk bath Blueberry Smoothies (with blueberry extract & yogurt)

*keduanya ini punya wangi segeeer banget sebenernya, dibandingin Jhonson's sama Mitu yang segernya ke arah mild...selain itu kelebihan Cusson's sih gampang dicari terutama kemasan kecil yang 100ml buat kemasan travel*



3. Zwitsal Natural Baby Bath Milk & Honey
*ini juga wanginya juga lumayan, pernah beli juga beberapa kali*



Nah itu deh jenis milk bath yang pernah saya cobain buat Na (kadang buat saya juga sih hehehe). Semoga bisa jadi referensi buat yang mau coba juga ^_^

(our family story) Istilah Baru dari si Adek

Ini cerita dari si adek saya lagi, iya adek saya yang sekarang udah kelas 5 SD lagi. Walopun bandelnya kadang ~ ampuuun DJ, sesekali dia suka nyeletuk dan bikin istilah lucu-lucu. Salah satu istilah yang dia bikin dan awet dipakai sampai sekarang adalah waktu dia ngasih nama buat mobil Chevy saya dulu, si Jeruk. Ya sampe sekarang kami tetap nyebut mobil ini mobil Jeruk, hehehe...

Misalnya kemarin pas anak kedua saya, baby Ka lahir. Nah kebetulan di keluarga besar Mas yang namanya hari kelahiran tuh penting banget buat diinget (malah kadang lebih penting daripada tanggal lahir). Nah baby Ka lahir hari Senin. Kok ya sama, si Na dan ayahnya juga sama-sama lahir hari Senin juga (oke sip gue doang nih yang lahir hari Jumat #mojok). Trus denger orang ngomongin hari kelahiran, adek saya langsung dong nyeletuk, "Wah mbak Dian, ini berarti namanya Keluarga Hari Senin ya!"

Trus ada lagi pas saya masih hamil dan saya cerita kalo menurut USG nanti anak kedua saya bakal laki-laki. Adek saya bilang gini, "Oh gitu. Berarti kan nanti anak mbak Dian dua ya. Satu perempuan satu laki-laki. Berarti nanti jadi Keluarga Berencana."
Iye soalnya sesuai jargon iklan KB itu loh...dua anak cukup! Trus kebetulan seringnya iklan KB kan ada ikon bapak-ibu yang ngegandeng anak cowo-cewe.

Ealah Dek! :D

Thursday, December 18, 2014

(beauty topic) Review #35 : Wardah Exclusive Lipstick no. 33 - Peach Brown

Dulu (karena blas gak paham jenis warna lipstik) saya pasti bingung tiap pengen beli lipstik. Jadinya sering banget gagal nemu warna yang pas terutama buat harian. Nyari warna yang natural ato gak menor berasa susah banget, mana saya jarang sih berlama-lama swatch lipstik di counter make-up. Hehe, gak betah aja sih basa-basi sama mbak SPG-nya. Sampai kemudian saya nemu lipstik kesayangan buat daily, hoho...dan lipstik ini selalu nangkring di tas buat touch-up atau dandan dadakan. Soalnya paling gak neko-neko warnanya buat saya yang gak jago make-up ini. Here is,
.
.
.
.
.


Wardah Exclusive Lipstick no. 33 - PEACH BROWN


with Squalane, Vit. E, Olive & Jojoba Oil

soft & smooth application nourishes and moisten your lips


Ingredients :
Hydrogenated Polysobutene, Ethylhexyl Palmitate, Phenyl Trimethicone, Polyethylene, Isopropyl Myristate, Parafin Wax, Jojoba (Burus Chinensis) Oil, Lanolin Anhydrous, Squalane, Dilsostearyl Malate, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Isononyl Isononanoate, Shea Butter (Butyrospermum Parkii), Microcrystalline Wax, Fragrance, Allantoin, BHT, Propylparaben, Olive (Olea Europaea) Oil, Tocopheryl Acetate, Synthetic Fluorphlogopite, Talc.
May contain : CI 77892, CI 77019, CI 77491, CI 15850.2, CI 15850.1, CI 77492, CI 77499, CI 45410, CI 15850, CI 75470, CI 77510, CI 77742

Produced by : PT. Paragon Technology and Innovation - Tangerang

Netto 3,8 gr


*** REVIEW ***
Lipstik ini punya sifat melembabkan bibir, jadi saat dipakai akan terlihat tekstur warna bibir yang nampak lembab. Tapi tetap disarankan pakai lipbalm dulu sebelum pakai lipstik jenis apapun ya.

Untuk ketahanan, di saya yang hobi makan ini, hehe...ya kalo dipakai makan warnanya langsung bubar jalan -ilang-. Tapi katanya lipstik buatan luar dan mahal juga banyak yang gitu, jadi wajar lah ya lipstik seharga Rp 29.000 ini juga gitu. Selain itu lipstik ini juga gak ninggalin stain di bibir, jadi ya makanya cepet banget ilang tiap bibir 'menyentuh' sesuatu (maksudnya : gelas, sedotan, dll gitu hehe). Jadi karena saya suka lipstik ini, makanya saya gendong bawa ke mana-mana deh. Harus sering reapply cyiiiin!

Trus bicara soal warnanya ya... Si nomer 33 Peach Brown ini populer banget lho buat yang hobi ubek-ubek lipstik lokal. Warnanya lovable banget sih. Peach tapi ke arah natural jatuhnya dipakai ke bibir, even ke bibir saya yang gelap. Nah buat yang bibirnya gelap kaya saya sih ada tambahan, tiap pakai si 33 ini harus swatch beberapa kali biar warnanya menutup bagus.



Overall, lipstik ini masih saya cintai sampe sekarang (ceileee bahasanya). Buat tampilan sehari-hari gak mencolok tapi bikin wajah langsung terlihat lebih fresh. Saya dulu langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, aseeek. Apalagi lipstik ini terjamin kehalalannya (Wardah gitu loh).

Oh ya, kalau kamu kurang suka warna ini, intip aja warna-warni Exclusive Lipstick Wardah di counter-nya. Aseli, warnanya cakep-cakep beneeer! Dan kalo masih gak puas sama seri Exclusice, Wardah masih punya seri lipstik yang lain : Matte dan Longlasting. Hoho, monggo dilihat sendiri ya!

Wednesday, December 17, 2014

(beauty topic) Review #34 : Penyegar Sari Ketimun Mustika Ratu

Saya suka pake berbagai jenis toner. Enak gitu adem-adem di wajah. Berbagai jenis toner udah saya coba, salah satunya kemarin saya nyobain dari Mustika Ratu ini,



MUSTIKA RATU PENYEGAR SARI KETIMUN
(Cucumber Face Tonic)


with Cucumber extract and Vitamin A, E & F
for Oily skin

Menyegarkan dan merawat kelembaban kulit wajah. Basahi kapas dengan Penyegar, ulaskan pada wajah.





Komposisi
:
Aqua, Alcohol, Glycerin, Cucumis Sativus (Cucumber) Extract, Coceth-7, PPG-1-PEg-9 Lauryl Glycol Ether, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Polysorbate 20, PEG-20 Glyceryl Laurate, Tocopherol, Linoleic Acid, Retynil Palmitate, Methylparaben, Allantoin, Sodium Chloride, Sodium Sulfate, Parfum, CI 19140, CI 42090

Produksi PT Mustika Ratu - Bogor
POM NA 18111202291


****

Short Review

Saya beli ini soalnya saya suka bau mentimun, hehe... Menurut saya bau mentimun itu seger banget deh. Makanya saya coba beli Penyegar Sari Ketimun ini.

Sayangnya pas dicoba dioles ke wajah, selain terasa segar aroma mentimun, eh aroma alkoholnya juga lumayan kenceng, hehehe. Ya bisa dilihat sih komposisi alkoholnya aja ada di urutan kedua, belum lagi turunan-nya. Sayang sekali ya. Tapi memang saya udah punya toner andalan lain buat harian. Kalau toner ini saya pake buat seger-segeran aja di muka, biar variasi ngerasain sensasi mentimun (dasar pemalas ya saya, padahal kalo pengen mentimun mah pergi aja ke kulkas trus iris deh mentimun beneran!) Biasanya saya pake toner ini untuk persiapan sebelum pakai masker aja sih.

Selamat mencoba!


Tuesday, December 16, 2014

(baby product) Johnson's Baby Lotion Milk + Rice

Lagi males nulis cerita, tapi pengen bahas produk aja. Lirik-lirik 'kotak kuning' punya anak-anak, hmmm bahas ini aja deh...



Note : si Kotak Kuning ini adalah tempat toiletress anak-anak saya. Isinya mulai dari bedak, minyak telon, minyak kayu putih, minyak rambut, anti nyamuk, sisir, gunting kuku, cotton bud, dll lah. Nih kotak wajib dibawa ke manapun kita pergi (kalo pergi jauh ditambah sabun & shampoo). Jadi kalo mendadak anak harus ganti baju atau mandi atau apalah perabotanbody care-nya aman...


JHONSON'S BABY LOTION MILK + RICE
helps complete skin nourishment



Ingredients :
Water, Mineral Oil, Glycerin, C12-15 Alkyl Benzoate, Cetyl Alcohol, Dimethicone, Potassium Cetyl Phospate, Glyceryl Stearate, Phenoxyethanol, PEG-100 Stearate, Stearoxytrimthylsilane, Fragrance, Stearyl Alcohol, Ethylhexylglycerin, Carbomer, Disodium EDTA, Panthenol, Sodium Ascorbyl Phospate, Tocopheryl Acetate, Milk Protein, Hydrolyzed Rice Bran Protein, Magnesium Aspartate, Zinc, Gluconate, Copper Gluconate

Manufactured by Jhonson & Jhonson Sdn Bhd - Malaysia


*****

REVIEW

Lotion ini aromanya enak banget! Gimana ya seger gitu mirip aroma sabun. Kalau tekstur seperti umumnya lotion bayi lainnya, lotion ini encer dan cepet banget menyerap. Ringan, gak lengket (kan saya juga ikutan nyoba, hehehe). Jadi lotion ini bikin aroma kulit anak hmm...bonusnya sih moga kulit anak makin halus ya.

Dan pas beli saya sempet liat komposisinya, tumben produk ini gak pakai paraben. Biasanya kalo baca forum ibu-ibu rempong kan sukanya heboh cari produk bayi yang bebas paraben (kalo saya sih percaya BPOM aja lah soal paraben, kalo uda lolos uji berarti kadarnya gak berlebih, iya kan?). Trus ternyata lotion ini diproduksi di Malaysia, jadi ada bonus uji sertifikat Halal juga. Alhamdulillah deh kalo ada cap halal begini, pakainya kan lebih lega ya.



Untuk pemakaian saya oles tipis-tipis aja sih ke Na kalo abis mandi kalo inget. Soalnya Na juga suka jahil, jangankan sempet pake lotion, diajak pake baju aja pake lari-lari dulu di ruangan *sigh. Tapi ada bagusnya sih, kulit anak kecil kan gak perlu bahan kimia banyak-banyak. Secukupnya aja.

Oh ya, sebenernya sejak Jhonsons's ngeluarin lini milk + rice sih saya udah jadi pembeli setia, terutama sabun cairnya itu loh. Abis enak banget sih yang sabun cairnya (itu lho yang milk bath)... Udah repurchase beberapa kali buat mandinya Na.

Kalo baby Ka sih belum saya pakein lotion. Kapan-kapan aja lah abis umurnya juga belum sebulan ini.

Sekian deh bahas lotion bayi... Hmm, sebenernya saya juga suka pakai lotion ini sih, hehe ^_^

Tuesday, December 09, 2014

(beauty topic) Review #33 : Viva Cosmetics - Bedak Keluarga (Krem)

Sebelum bahas bedaknya, saya mau curhat gara-gara gemes pas liat drama Korea di tipih. Hahaha... Ya ampuuun gemes liat Lee Min Ho!!! Ceritanya saya lagi liatscene dia bilang perpisahan sama ceweknya (gak tau nama tokoh-tokohnya soalnya gak liat tiap hari sih, hehe). Nah trus otomatis adegan jadi mellow kan... Dan mengalunlah lagu sedih sebagai backsound...ditambah adanya hujan supaya lebih mendayu gitu adegannya.

Trus gemesnya di mana dong?
Ituuu...kenapa selalu ada adegan HUJAN di bagian sedih-sedih ya? Kayaknya heitz abis kalo para mas-mas Korea ini nampak sedih diiringi hujan, hehehe... Ya emang tetep ganteng seeeh. Tapi ada lagi satu masalah!
Saat hujan tolong itu diperhatikan...kenapa si mas ini bisa berjalan di tengah hujan dengan posisi muka dan.baju KERING??? Oemji wis pokoke, ck ck ck...

Ya sudahlah. Memang adegan tangisan di tengah hujan mampu mengaduk emosi penontonnya termasuk saya, bahaha... Aduuuh tapi liat adegan orang jatuh cinta itu jadi inget jaman pacaran ya? Hehehe. Jaman pacaran mah hal kecil bisa jadi kegalauan yang penting. Eh kalo uda nikah ya yang bikin galau nomer 1 ternyata ngurus anak, bihihi...

Kembali ke masalah bedak. Saya paling gemes lho liat ada kosmetik atau skincare yang kemasannya jadul. Aduuuh menggoda dibawa pulang. Nah, terakhir saya punya kosmetik kemasan jadul adalah si Viva Bedak Keluarga ini.



VIVA BEDAK KELUARGA - KREM

Bedak tabur yang sangat bermanfaat untuk merawat kulit wajah, menjadikannya tampak halus dan segar. Mengandung berbagai bahan alamk yang diformulasi khusus serta Asam Salisilat 0,5% untuk membantu merawat kulit berjerawat. Dengan wangi yang segar dan lembut sehingga nyaman digunakan untuk seluruh keluarga.

Komposisi :
Talc, Tapioca Starch, Corn (Zea Mays) Starch, Zinc Oxide, Calcium Carbonate, Zinc Stearate, Salicyc Acid, CI 11680, Perfume, Methylparaben, CI 77492, CI 77491

POM NA 18130400140
Netto 60 gram
Produksi PT Vitaharm - Surabaya

*****

Ngeliat bedak ini tentunya akan langsung inget deh sama bedak yang mirip...yaitu bedak Marck's yang lebih beken itu ya. Karena uda pernag beli Marck's maka saya lebih penasaran sama Bedak Keluarga ini. Namanya juga unik ya, Bedak Keluarga. Mungkin boleh dipakai anak kecil juga ya (tapi di kemasan tertulis tidak boleh digunakan anak usia < 3 tahun).

Kemasannya jar bergambar seperti lukisan cat air gitu. Gambarnya bunga sepatu dan dedaunan. Begitu tutup dibuka akan terdapat pembatas isi terbuat dari bahan plastik.



Isi bedak ini cukup banyak lho, 60 gram. Bakalan lama sih habisnya ini, bisa berbulan-bulan.
Kemudian bicara soal tekstur dan warna. Tekstur lumayan halus. Sedangkan warnanya, karena ini shade Krem tentu warnanya kuning agak kecoklatan dikit ya. Awalnya saya kira bakal keliatan aneh kalau diaplikasikan ke wajah saya yang kecoklatan ini. Tapi ternyata gak keliatan 'keputihan' kok pas dipakai. Lagian karena bedak tabur ya, lama-lama warnanya seolah membaur 'hilang' gitu, hehehe.



Nah kemudian soal ketahanan. Selama saya pakai berbagai bedak tabur sih saya gak pernah nemu bedak tabur yang tahan lama. Kan memang bedak tabur diformulasikan ringan sih ya. Makanya dipikir-pikir daripada saya beli bedak tabur yang harganya puluhan ribu ya mending pake ini aja yang isinya banyak dan harganya gak sampe Rp 8.000! Ya kecuali suatu saat saya nem bedak tabur yang lebih cocok dan awet di wajah saya ini.

Selama penggunaan Viva Bedak Keluarga ini, Alhamdulillah muka saya cocok-cocok aja. Karena ringan, biasanya bedak ini dipakai sebagai bedak harian di rumah. Cukup pakai pelembab dan ini saja lah. Kalo pas ada jerawat juga saya tenang-tenang aja pakai bedak ini, kan ada asam salisilatnya. Apalagi salah dua satu komposisi bedaknya adalah tepung tapioka dan tepung maizena yang mana kedua tepung ini 'ramah' untuk kulit lho.

Kekurangannya mungkin adalah dari segi kemasan. Pembatas tidak dilengkapi dengan lubang-lubang seperi bedak tabur kosmetik lain yang saya pernah punya (Wardah, Marck's Venus). Juga tidak ada sponge di dalamnya. Nah lho awal pertama saya jadi bingung gimana pakainya ya? Akhirnya sih saya pindah sebagian isinya ke kemasan bedak tabur saya yang udah habis dan saya belikan sponge bulet deh. Jadi wadah Viva Bedak Keluarga ini jadi tempat penyimpanan aja, gak bisa berfungsi untuk pengaplikasian ke wajah.

Oke, sekian review saya. Mari berburu kosmetik berwadah jadul lagi!

Monday, December 08, 2014

(baby product) Minyak (cap) Tawon

Hehe aslinya rada aneh memasukkan minyak ini ke post Baby Product. Tapi memang saya sih familiar sama benda ini (dan aneka minyak lain seperti minyak telon dan minyak kayu putih) setelah punya anak. Kalo dulu entah kenapa saya suka males pegang minyak-minyakan gitu. Licin di kulit sih!

Oke mari kembali ke Minyak cap Tawon atau yang lebih dikenal sebagai Minyak Tawon. Siapa dia?



Setau saya dulu minyak ini biasa dipakai buat pijat atau ngilangin bentol karena digigit serangga. Trus saya kira ini minyak tradisi Jawa, tapi eh kalo diperhatiin kok di botol minyaknya ada huruf Cina. Apa ini resep tradisional Cina? Tapi bingung lagi pas baca yang produksi adalah sebuah pabrik di Sulawesi. Nah jadi ini aseli mana ya? Hehe...

Yang pasti pas baca di kertas pembungkusnya, ternyata banyak banget manfaat healing-nya. Dan bisa dilihat kemasannya kayaknya udah jadul banget ya...mungkin sejak produksi udah gini kemasannya.

Keterangan Produk


Bee Brand Medicine Oil
(Minyak Gosok cap Tawon)


Adalah obat tradisional yang diproduksi sejak 1912.

Komposisi:
Oleum Cocos, Oleum Cajuputi, Oleum Citronella, Oleum Terebinthinae, Zingiberis Rhizoma, Allium Sativum, Piperis Nigri Radix, Curcumae Rhizoma, Corrigent, dll.

Description
Oleum Cocos : as a constituent
Oleum Cajuputi : counter irritant, carminative
Oleum Citronella : as a parfume and mosquito repellent
Oleum Terrbinthinae : counter irritant, carminative
Zingiberis Rhizoma : as a flavoring agent, intestinal stimulant carminative, diaphoretic and fungiside
Allium Sativum : antiseptic, antipasmodic, diaphoretic and fungiside
Curcumae Rhizoma : antiseptic, stimulate, granulation
Mentholatum : as a corrigent, counter irritant, antipurtic and carminative
Champora : as a corrigent, antiseptic and antiprutic

POM TR. 072 667 431
Diproduksi PT. Tawon Jaya Makassar - Sulawesi


Nah abis baca kertas pembungkusnya baru deh saya rada ngeh apa sih isinya si Minyak Tawon. Trus apa dong gunanya buat anak saya? Jadi ternyata minyak ini simpel banget buat bantu masalah :

1. Bekas Gigitan Nyamuk atau Serangga lain
Sebel kan liat ada bentol di kulit anak (paling sering sih nyamuk). Nah kalo saya liat cepet deh saya kasi Minyak Tawon ke bentolnya itu (iya seuprit atau setotol aja tepat di bekas gigitan). Biasanya gak sampe 2 hari ilang. Makin cepet dioles abis digigit makin cepet ilangnya...kadang sehari juga udah hilang.

2. Ruam Popok
Banyak ibu yang repot cari krim-krim penghilang ruam popok. Untung anak-anak jarang kena sih... Alhamdulillah. Tapi kalo mendadak kena, saya oles tipis Minyak Tawon, trus saya kasih dikit Bedak yang ada Zinc Oxide-nya (di pantat aja ya, jangan dekat tempat pipis/ pup). Trus saya istirahatin kulit anak dari pospak.

3. Biang Keringat
Ini juga mirip sih, biasanya saya kasih tipis Minyak Tawon sama bedak yang ada Zinc Oxide-nya. Biasanya kasus biang keringat yang ada di lipatan kulit.


Nah itu deh fungsi si Minyak Tawon ini buat saya. Betewe, bedak yang saya pake merk Cusson (warna kuning) atau Zwitsal (tutup ungu).

Friday, December 05, 2014

(flash fiction) Sekerjap Kenangan

Kutekan tombol remote televisi, mencari pilihan channel yang sekiranya menarik. Sampai terhenti di acara pencarian bakat, sebuah band menyanyikan lagu lawas.

Kami adalah pria-pria kesepian,
jauh dari rumah dan ditinggalkan cinta.
Dengar-dengarlah keluhan kami,
pria kesepian...


Aku terkesiap sejenak, "Wah lagunya Sheila on7, rasanya sudah lama sekali, mungkin sudah 10 tahun berlalu. Tapi rasanya ada yang membuatku teringat dengan lagu ini..."

Ingatanku melayang ke jaman SMA. Saat malam LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) OSIS. Seorang kakak kelas yang diam-diam kusukai menyanyikan lagu ini dengan gitar akustik. Aha, saat itu benar-benar seperti gejala cinta monyet. Mendengar orang yang disuka menyanyi saja hati sudah berdebar. Padahal, orangnya kenal aku saja tidak. Ya, kala itu aku sangat pendiam dan pemalu. Walaupun beberapa temanku ada yang berani mengajak berkenalan lebih dulu dengan orang yang disuka, aku tak bergeming. Cukup sensasi cinta monyet ini kusimpan sendiri di dalam hati.

Kumatikan televisi lalu berjalan menuju kamar. Kutempelkan headset ke telinga dan kunyalakan playlist musik di handphone. Kupilih lagu-lagu era SMA tadi, termasuk lagu Pria Kesepian itu. Aku mengenang masa lalu tentang diriku sendiri, bukan tentang orang di masa lalu. Sekerjap kenangan membuat malam ini terasa hangat.

Wednesday, December 03, 2014

(beauty topic) Perawatan Paska Melahirkan - Beberapa Tips

Setelah bahas perjamuan sekarang bahas lagi perawatan yang laen. Hehehe, jangan heran ya sekarang saya jadi puteri keraton ala-ala yang rempong sama perawatan abis lairan...abis lairan di kampung halaman sih ya. Kalo seenak jidat bisa digetok Kanjeng Mami ama Kanjeng Ibu Mertua eike :D Yah tapi dinikmati aja lah, kali aja kalo manut ntar saya segera seksi kaya Olla Ramlan sehat.

Nah ini nih beberapa perawatan yang lagi saya coba tekuni :

1. Bengkung
Hmm ada beberapa istilah sih, kalo di sini ada yang bilang pakai angkingan, udet, atau istilah gampangnya pakai stagen itu loh.



Mungkin ini familiar banget ya di Indonesia. Kalo saya sih pake gurita trus didobel stagen. Ada yang cuma pake stagen doang. Ada juga yang pake gurita doang. Kalo saya pake gurita soalnya biar perut gak gatel kena stagen.



Hmm, ada yang bilang, "Ribet amat sih?". Kalo saya sih daripada mata eneg liat perut yang menggelambir emang lebih baik 'dibungkus' aja deh, hehehe. Kalo gurita sama stagen ini sukses bantu bikin perut rata lagi ya Alhamdulillah... Ya ngikutin tradisi nenek moyang boleh lah ya (walopun penasaran juga sih katanya secara medis memang 2 minggu setelah melahirkan secara alami rahim akan mengecil). Yang jelas saya sih tetep gak berani membiarkan perut 'kosongan', hehe.

2. Korset
Ini sih mungkin pakainya abis hari ke-40 aja... Kalo udah bosen pake stagen, heheh. Dan kayaknya butuh juga sih dipakai kalo keluar rumah *pasang imej langsing, hihihi.

3. Ramuan Penghilang Kaki Bengkak
Udah lazim kali ya liat kaki ibu yang abis melahirkan bengkak. Bersyukurlah yang tidak mengalaminya. Kalo saya sih ngalamin, dan yang kemarin lumayan parah soalnya saya kecapean. Eh untungnya dikasih ibu mertua ramuan yang mujarab banget! Asem matang (beli di tukang sayur) campur garam campur sir dikit aja, trus dioles ke kaki (dari jari sampai paha) sambil diurut lurus. Eh manjur banget dalam sehari udah berkurang drastis bengkak saya. Dalam 3 - 4 hari kaki saya kembali ke ukuran normal #senaaang!





Karena penasaran saya sempat googling apa khasiat asam Jawa dan garam ini. Hmm, ternyata memang kedua zat tersebut dapat membantu melancarkan peredaran darah. Ditambah kaki juga harus lebih banyak selonjor, jangan kebanyakan berdiri atau jalan kaki.

4. Air Rebusan Daun Sirih
Udah pada paham lah ya kepopuleran si daun sirih buat area kewanitaan, hehe.



Nah karena lagi (sok) centil maka selama hampir 2 minggu saya sih basuh area kewanitaan pake air rebusan daun sirih ini. Daun sirih itu punya antiseptik alami lho. Lebih sipp rebusan sendiri daripada sabun-sabun yang kadang malah bikin alergi.

5. Pijat Badan
Ini nih yang paling makjoss buat ibu-ibu yang lagi kecapean abis lairan plus rempong ngurus bayi. Pijat dong! Hehe...kalo ini mah saya doyan banget. Sayangnya jatah pijat di kampung saya dibatesin, cuma 3 kali selama masa nifas. Pas pulang dari RS, pas udel bayu copot (istilah di sini, pupak) sama pas hari lahir bayi bulan berikutnya (istilah Jawa-nya, selapan). Ah padahal tiap hari juga sih ayuuk ajah! Nah pelengkap saya untuk sesi pijat ini adalah Minyak Zaitun dari Mustika Ratu. Dijembrengin dikit ya info produknya :



Mustika Ratu Minyak Zaitun (Olive Oil)
Menjaga Kelembutan Kulit Kering dan untuk Pijat

Terbuat dari minyak zaitun, serta aromatic essentia Rose dan Jasmine oil berguna untuk perawatan kulit badan dan untuk pijat. Baik digunakan sebagai pelembab untuk melembutkan kulit kering dan bersisik, agar kulit tampak halus dan lembut. Mengandung buah Mojokeling untuk membantu menyegarkan kulit.

Komposisi :
Olea Europaea (Olive) Fruit Oil, Terminalia Bellerica Fruit, Jasminum Offiicinale Flower Oil, Rosa Damascena Flower Oil, Tocopheryl Acetate, CI 61566
Netto 175 ml
POM NA 18110101692


Selain bisa dipake jadi minyak pijat, biasanya sih saya campur bubuk kopi buat scrub (awalnya sih dulu saya pake EVOO - Extra Virgin Olive Oil, sayangnya di swalayan langganan saya gak ada... jadi ya uda pake ini aja sekalian)



Nah itu aja sih perawatan yang berusaha rutin saya kerjain. Hehe... Semangat Mamah-mamah Sehat!!!

*bingung bikin closing postingan*

Monday, December 01, 2014

(beauty topic) Perawatan Pasca Melahirkan - Paket Jamu Habis Bersalin Sariayu

Jadi perempuan mungkin ditakdirkan selalu rempong ya. Hamil, capek dong ya. Melahirkan juga capek. Trus apa kalau bayi udah keluar tugas kelar? Nggak dong, masih ada tugas IMD, menyusui, gendong, dll. Selesai? Nggak juga, buat yang gak pake baby sitter atau asisten, pasti masih rempong mandiin bayi, ganti popok, dan printhilan tugas rumah tangga lainnya. Itu masih kurang juga lho. (sebagian) Ibu masih punya tugas pribadi! Ngembalikan badan supaya balik lagi (kalo bisa kaya abegeh lagi #ngarep) hehehe... Saya salah satunya. Ya minimal jangan melar-melar banget lah ya. Diliatnya kok gak seger. Tengsin atuh sama suami, hehe. Apalagi karena sehabis melahirkan saya tinggal di daerah desa, maka berbagai tradisi memulihkan kesehatan ibu paska melahirkan masih begitu kental. Ya walo gak semua tradisi saya ikutin sih. Tapi saya mau share beberapa aja di sini.


Salah satu yang lagi saya ikutin sih minum Jamu Habis Bersalin dari Sariayu

Ceritanya katanya sih gak afdol kalo wanita Jawa habis melahirkan gak minum jejamuan, hehe nah dalam rangka menghindari dibeliin jamu bubuk yang rasanya pasti saya gak nahan, maka saya milih yang praktis versi kaplet aja deh. Trus saya milih si Sariayu ini. Harganya Rp 162.500, dan isinya macem-macem gak hanya kaplet jamu ajah!




1. Kaplet Habis Bersalin 1
Berkhasiat memelihara kesehatan ibu sehabis bersalin. Diminum pagi dan sore dari hari ke-4 sampai ke-20 setelah nelahirkan.
Tiap kaplet @700 mg mengandung : Curcumae Domestica Rhizoma Extract 35 mg, Zingiberis Zerumbeti Rhizoma Extract 35 mg, Centellae Herba Extract 35 mg, Nyctanthi Flos Extract 35 mg, Baeckeae Folium Extract 28 mg, Andrographidis Herba Extract 28 mg, Curcumae Rhizoma Extract 28 mg, Retrofracti Fructus Extract 14 mg, Zingiberis Purpurei Rhizoma Extract 14 mg, Pluchueae Indicae Folium Extract 14 mg, Corn Starch 371 mg, Lactose 35 mg, Silica 14 mg, Hydroxypropyl Methylcellulose 7 mg, Magnesium Stearate 3,5 mg, Talc 3,5 mg
POM TR. 072574111

2. Kaplet Habis Bersalin 2
Berkhasiat membantu melancarkan ASI dan menjaga kesehatan ibu. Diminun pagi dan sore dari hari ke-21 sampai hari ke-40.
Tiap kaplet @700 mg mengandung :
Sauropi Folium Extract 35 mg, Curcumae Rhizoma Extract 28 mg, Psophocarpi Semen Extract 35 mg, Cantellae Herba Extract 28 mg, Zingiberis Zerumbeti Rhizoma Extract 28 mg, Retrofracti Fructus Extract 21 mg, Elephantopi Folium Extract 21 mg, Caricae Folium Extract 21 mg, Gallae Extract 14 mg, Kaempferia Angustifoliae Rhizoma Extract 14 mg, Curcumae Domesticar Rhizoma Extract 14 mg, Corn Starch 371 mg, Lactose 35 mg, Silica 14 mg, Hydroxypropyl Methylcellulose 7 mg, Magnesium Stearate 3,5 mg, Talc 3,5 mg.

Selain jamu ada juga 'bahan-bahan olesan' yang dibutuhin ibu-ibu abis lairan loh. Dan asyiknya tinggal langsung oles, bukan model yang harus diseduh pake air. Kelamaan dan rempong cyiiin kalo harus pake bikin adonan segala!



3. Param
Param berfungsi untuk meredakan pegal dan memperbaiki peredaran darah. Cara pakainya dioles ke bagian tubuh yang pegal sambil dipijat (biasanya sih buat kaki sama tangan). Kaki saya sih yang paling sering jadi pasien si param, soalnya rasanya pegel euy. Param ini mengandung jahe, kencur, klabet dan sereh.



Berikut sekilas informasi produknya:
Komposisi:
Zingiberis Rhizoma 4,5 gr
Zingiberis Purpurei Rhizoma 4,5 gr
Kaempferiae Rhizoma 4,5 gr
Foenigracei Semen 4,5 gr
Euigenia Caryophyllus (Clove) Flower Oil 0,3 gr
Gaultheria Punctata (Gandapura) Oil 0,75 gr
Cymbopogon Nardus (Lemongrass) Oil 0,75 gr

Netto 150 ml
POM TR. 082775131

4. Tapel
Tapel berfungsi membantu meredakan sakit perut sekaligus mengencangkan perut kendur sehabis melahirkan. Ini dioleskan ke area perut sebelum pakai stagen atau korset. Mengandung sirih, jahe, klabet, jeruk nipis dan kayu putih Rasanya hangat deh kalo pakai krim tapel ini.



Komposisi:
Kaempferia Rhizoma 3 gr
Piperis Folium 3 gr
Zingiberis Rhizoma 3 gr
Curcumae Domesticae Rhizoma 3 gr
Foenigraeci Semen 3 gr
Murrayae Folium 3 gr
Citrus Aurantifolia Fructus 3 gr
Cananga Odorata Flower Oil 0,5 gr
Gaultheria Punctuata (Gandapura) Oil 0,5 gr
Melalaeuca Leucadendron (Cajuputi) Oil 0,5 gr

Netto 150 ml
POM TR. 082775141

5. Pilis
Kalau ini dioleskan ke dahi. Awalnya heran kenapa dahi harus dioles ya? Ternyata enak deh, berasa dahi ada yang mijitin, hehe. Memang fungsinya meredakan rasa pusing dan memperbaiki peredaran darah. Mengandung ganthi, kencur, kunyit, peppermint dan kenanga.



Komposisi
Lingusticae Acutilobumae 7,5 gr
Kaempferiae Rhizoma 7,5 gr
Nigellae Sativae Semen 7,5 gr
Cumini Fructus 7,5 gr
Curcumae Domeaticae Rhizoma 7,5 gr
Cananga Odorata Flower Oil 0,75 gr
Mentha Piperita (Peppermint) Oil 0,75 gr

Netto 100 ml
POM TR. 082775151


Selain itu, ada juga lho bonus bengkung (atau korset) serta minyak telon bayi. Dan juga pastinya tas yang lumayan oke kok dipakai ulang buat simpen-simpen barang pas pergi, hehe bahannya lumayan tebel kok.

Oh ya, apa yang kerasa dari pakai perawatan ini? Ya walaupun belum terbukti sampai hari ke-40, tapi badan saya lumayan seger sih minum kaplet ini. Hehe, gak terlalu ngantuk juga kalau pagi. Selain itu krim param, tapel dan pilis juga cukup membantu menghilangkan capek karena bikin badan anget dan nyaman. Dan terakhir yang saya suka adalah semua produk Sariayu ini ada sertifikat Halal-nya. Yeeei!

Apa perawatannya itu aja? Gak dong ternyata yang belibet masih banyak, hihihi... Lanjut ke postingan berikutnya ya!

(mommies journal) Lagi-lagi Problem ASI, Lagi-lagi 'Kuning'

Balada mau ngasih ASI eksklusive itu ya adaaa...aja! Mulai dari hari 1-3 yang dikatain:
"Loh kok ASI-nya masih dikit?" atau "Udah bikinin aja sufor daripada bayinya laper," dll yang pokoknya sering bikin pusing. Di satu sisi secara teori ASI yang dimiliki ibu pasti mencukupi kebutuhan anaknya, dan di awal masa melahirkan memang rata-rata ASI masih sedikit karena lambung bayi pun masih seukuran kelereng. Tapi di sisi lain kok ya bayi rewel kaya laper terus. Ditambah kok sepertinya kulitnya mulai kuning ya? Jadi keinget jaman Na dulu, sebel banget udah Na harus ambil darah bolak-balik (kasian kan sakit), nginep di RS, masih pula harus minum sufor gara-gara suster bilang ASIP yang saya setor masih kurang... werrr!

Eh lha ini keulang lagi. Baby Ka kuning. Dan pas pula ketauan dokter soalnya kuningnya pas jadwal kontrol ke dokter anak. Langsung deh harus 'nginep' di sana. Hanya bedanya RS ini sangat pro-ASI. Jadi dokter dan suster di sana lebih mempersuasi saya untuk memompa ASI terus-menerus saat saya mulai 'putus asa' dan berniat memesan sufor untuk baby Ka. Iya sih, saya jadi inget, emang kunci kuningnya bayi cepet ilang ya harus minum yang banyak sih. Kalo kata orang tua juga sama dijemur. Malah kalo bidan desa biasanya masih menoleransi sampai 14 hari. Dan memang perawatannya cukup simpel, dijemur dan disusui sebanyak mungkin. Lebih hemat (iya lah, secara 24 jam sinar aja habis hampir sejeti ~___~). Trus saya kadang jadi galau, "Kalo bisa dijemur aja di rumah kenapa gue harus nginep di RS???"
*emosi*
*sambil tetep mompa ASI dan ngunyah kacang di pojokan*
Untunglah cuma semalem baby Ka disinar, abis itu pulang deh. Apalagi ASI saya udah banyak dooong #sombong.

Begitu deh rasanya sebel ya, tapi ya mungkin saya bisa ambil hikmah yang lain, seperti pelajaran sabar.

Baby Ka, sehat selalu yaaaaa...!!!


(mommies journal) Bayinya Besar ya?

Nulis yang ringan-ringan dulu ah. Kali ini soal bayi saya yang katanya jumbo, hehehe... 4,8 kg! Sampe pas saya datang ke RS gegara baby Ka kuning, eh lha kok para perawat di ruangan bayi juga pada nyeletuk gini,
"Wah, ini ya si bayi yang jumbo itu. Lucu ya gede banget..."
"Loh ini ya anak yang hampir 5 kg itu. Yang katanya ibunya sampe sini uda bukaan 9. Cepet banget ini lairnya."
"Bu kok pinter ya ngeden ngeluarin bayinya? Bagus banget bisa lairan normal."

*terima kaseeh mbak-mbak*
*ternyata Ny. Ardana ini jadi seleb dadakan yang jadi bahan obrolan suster dan bidan RS*

Eh gak maksud pamer ya cerita di sini. Ini sekedar cerita ringan tentang jarang yang lairan dengan bayi di atas 4 kg. Dan itu pemirsah, sungguh hal yang amat berat dalam proses melahirkannya. Secara ngeden berasa gak selese-selese dan butuh banget tenaga ekstra. Jadi paham kenapa disarankan (kalau bisa) pas di perut bayinya jangan gede-gede. "Ngegedheinnya pas di luar aja," gitu kalo kata para orang tua.

Jadi mari evaluasi apa 'kesalahan' saya, hehe...mungkin bisa jadi pelajaran bagi yang lain. Menurut ingatan saya sih, jaman hamil baby Ka saya amat doyan nasi. Terutama di pagi hari. Kalau lauknya cocok, walah kadang saya sampe sarapan 2 kali, hihihihi. Trus kesalahan saya yang lain, kalo wiken suka banget beli eskrim (pikir saya kalo sekali seminggu gapapa lah ya, hehe #penggemarCornetto #bukanPenggemarMagnum). Tapi kayaknya ngaruh ya? Ditambah saya dua minggu sekali beli sebungkus Silver Queen (pikir saya juga kan jarang, haha). Tapi menurut suami saya itu juga ngaruh!

Nah, selain itu saya juga suka buah-buahan. Namun jeleknya saya sih, saya gak menjadwalkan makan buah dengan benar (padahal udah berniat ikut Food Combining) eh ternyata kalau makan buah tanpa 'perencanaan' yang bagus maka hasilnya juga gak pas ya?

Trus apa lagi ya? Ya sementara sih itu yang saya ingat. Mungkin buat pertimbangan ibu-ibu hamil yang lain. Nutrisi itu perlu tapi jangan kebanyakan juga ya, heehee...ntar berat badan naik 20 kg lho *nakut-nakutin orang ah! hehehe Jadi asupan gizi harus seimbang tapi tidak berlebih. Selain itu juga ukuran bayi juga menjadi pertimbangan untuk ibu yang memiliki panggul kecil. Sebab tidak sedikit juga yang memilih operasi caesar untuk melahirkan dengan bayi ukuran besar. Nah buat ibu-ibu yang lagi berencana lairan normal, ukuran bayi juga perlu diperhatikan ya.

Kembali ke baby Ka. Walaupun udah sederet kemungkinan penyebab di atas, mungkin udah suratan takdir saya ya punya baby Ka yang endut lucu ini (saking gedenya berasa udah lairan sebulan lalu aja). Yang bikin ketawa ya itu, baju-baju newborn baby gak jadi deh dipakein ke baby Ka. Lha gak muat, ck ck ck. Liat baby Ka dibedong juga kerasa lucu, "Gede gini kok dibedong,". Dan juga saya merasa janggal sama dsog saya yang sekitar 2 minggu ngukur bayi saya lewat USG. Beliau bilangnya, "Beratnya sekitar 3,3 ~ 3,5 ya Bu," (yang sebenarnya ukuran 3,5 kg juga udah bikin saya ngeri karena target saya sih bayi 3 kg aja pas lair, hehehe). Nah yang menjadi misteri adalah :
1. Dsog salah ngukur berat bayi
2. Dsog udah tau kalo ukurannya besar tapi sengaja gak bilang ke saya. Kali takut saya pingsan di tempat kalo tau ukuran sesungguhnya. Apalagi si dsog ini dikenal pro- lairan normal, tidak menuruti permintaan lairan operasi caesar apabila alasan medisnya tidak kuat sekali.

Ah tapi Bunda bersyukur kamu terlahir sehat Nak. Tugas Bunda nih buat badan kamu makin tumbuh besar dan jadi anak yang sehat. Kiss, cup!

Sunday, November 30, 2014

(story of life) Pelajaran dari Ibu Hebat

Buat ibu-ibu, pernah gak jengkeeel banget pas anak rewel?
Ato berasa pengen ngejewer anak yang bikin rumah jadi berantakan?
Atau ngerasa frustasi saat anak susah makan? *kalo ini iya saya banget hehehehe*

Tapi ternyata Allah mengingatkan saya, hmm, ternyata masih banyak di luar sana yang mungkin harus lebih bersabar dari saya.

Membaca beberapa blog yang ditulis para ibu hebat. Ada yang harus berjuang menghadapi anaknya yang berkebutuhan khusus, bahkan di tv seringkali kesabaran itu harus ditambah masalah ekonomi yang menghimpit perut.

Kali ini saya melihat sendiri ada lagi para ibu hebat di depan mata saya sendiri. Beberapa hari lalu baby Ka disuruh dsa-nya mendapat penyinaran 24 jam gara-gara kuning (soal ini ntar saya bahas di cerita terpisah). Nah di RS kota saya, para bayi yang butuh perawatan diletakkan di ruang Neonatus. Sedangkan para ibu (dan keluarga penunggu yang lain) disediakan ruang tunggu gratis yang digunakan beramai-ramai. Lumayan lah ada toilet bersih, 4 dipan yang diprioritaskan untuk ibu bayi, sebuah tv dan ruangan menyusui. Nah di ruangan ini jadi sering deh ibu-ibu (yang rata-rata masih muda ini) ngobrol sambil nyusuin bayi yang dirawat.

Ibu pertama anaknya sakit radang paru-paru. Selama di RS, anaknya rewel sekali. Entah karena badannya gak nyaman atau memang kurang suka dengan suasana ruangan. Jadi hampir tiap jam si bayi menangis, minta menyusu ibunya. ASI ibunya kebetulan belum banyak, jadi saat masih merasa lapar, si bayi akan menangis lagi. Saat tidur pun begitu. Harus digendong lama dulu, baru tidur. Dan kalopun udah merem, belum tentu si bayi mau ditidurin di box-nya. Jadi dari pagi sampe malem saya lihat si ibu ini kecapean gendong dan ngerayu bayi. Ibu dan ibu mertua pun ikutan bergantian begadang buat gendong.

Kalo ibu pertama begitu sabarnya menghadapi anak pertama, lain halnya dengan kesabaran ibu kedua yang akan saya ceritakan. Ibu kedua ini umurnya lebih muda dari saya. Saat hamil sekitar 6 bulan, sang bayi sudah harus 'dikeluarkan' karena kondisi ketuban yang buruk. Alhasil bayi lahir dengan kondisi belum sekuat bayi biasa, beratnya pun sekitar 6 ons saja. Si ibu bercerita sudah 2 bulan sejak melahirkan dia jadi 'tinggal' di RS, mengikuti perawatan medis yang diberikan untuk sang buah hati. Ibu tersebut bercerita, sungguh awal-awal setelah melahirkan adalah masa yang berat untuknya. Tentu karena bayinya membutuhkan begitu banyak perlakuan khusus untuk membuat bayi tersebut kuat. Namun sekarang ibu tersebut bersyukur karena bayinya semakin sehat meskipun ukurannya masih mungil. Berat badan sang bayi sudah naik menjadi 1 kg dan bayi tersebut juga sudah dapat minum susu dengan baik. Walaupun menurut ibu tersebut kadang dia iri sekali ingin melihat bayinya segera 'besar' seperti yang lain, tapi dia sungguh bersyukur sekarang bayinya sudah jauh lebih sehat daripada saat lahir kemarin. Yang membuatnya cukup berat lagi sebenarnya adalah masalah biaya. Sudah hampir 30 juta biaya yang dia keluarkan (untunglah jaman sekarang ada BPJS yang lumayan membantu). Saat ini si ibu sedang berusaha berdiskusi dengan dokter supaya bayinya bisa rawat jalan di rumah, sampai-sampai si ibu juga sudah menyiapkan membeli box inkubator khusus untuk si anak. Ya, saya bisa membayangkan betapa jenuhnya tinggal berbulan-bulan di RS seperti itu. Tentu butuh ketelatenan dan kesabaran luar biasa...

Apakah ibu kedua sudah merasa pengorbanannya yang paling berat? Ternyata tidak. Saat saya bertemu ibu ketiga di siang sebelum baby Ka pulang. Menurut cerita ibu-ibu lain, bayi sang ibu ini adalah kembar, lahir sekitar seminggu yang lalu. Namun kondisi kedua bayinya prematur dan kondisi sang ibu pun cukup lemah setelah persalinan. Bayi pertama dirawat di RS ini, sedangkan bayi kedua dirawat ke RSU karena membutuhkan alat medis yang kebetulan tak ada di RS ini. Menurut cerita kondisi kedua bayinya sampai seminggu ini belum membaik. Dan karena kondisi sang ibu hari ini mulai pulih maka sang ibu hari ini bisa datang ke RS untuk sekedar menunggu anaknya. Namun takdir berkata lain. Baru beberapa jam sang ibu menunggui bayinya, dokter memberitahukan bahwa dia sudah menyerah terkait masalah di usus besar sang bayi dan memberikan kemungkinan terburuk yang mungkin dapat terjadi. Dan ternyata benar, 3 jam kemudian sang bayi dinyatakan sudah berpulang ke Rahmatullah... Dan bagaimana kondisi saudara kembarnya? Entahlah saya kurang tahu pasti. Namun kabarnya pihak RSU meminta persetujuan operasi untuk bayi karena kondisi bayi tersebut juga memburuk. Dan sang ayah kebingungan untuk memberi persetujuan lantaran tingkat keberhasilannya pun belum pasti.

Sungguh siang itu membuat hati saya berdebar. Dan sedih sekali saat melihat sang ibu menangis dan sang ayah berusaha menguatkan walau mungkin hatinya pun hancur. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan ibu tersebut...


Ya, saya sudah tidak tahu harus menulis apa lagi di postingan ini. Yang pasti, untuk para ibu, sayangilah 'harta' yang anda miliki. Sesulit apapun dan bagaimanapun kesulitan yang kita temui dalam menjadi serang ibu, memang hanya kesabaran-lah yang mampu menyelesaikannya. Semoga kita menjadi orang yang selalu bersyukur...

Thursday, November 27, 2014

(our family story) When They Met

Yes, now I had two, Na and baby Ka!

*kalo di dunia nyata nama mereka Atha dan Akha.


Sejak hamil saya memang keder membayangkan gimana reaksi Na kalo punya adik. Khawatir Na ngerasa jealous, sebel ato marah karena merasa kasih sayangnya terbagi. Makanya semua keluarga berusaha memberi pengertian kalau Na bakal punya dedek. Untung juga di depan rumah ada bayi baru lahir jadi bisa dibuat contoh, "ini lho dedek!" Ya walopun gak berekspektasi banyak sih.

Makanya pas saya tinggal lairan di RS (dari Senin dini hari sampe Selasa siang), ketimbang mikirin fisik saya lebih kepikiran sama Na. Nyari saya enggak ya? Rewel gak ya saya tinggal? Apalagi kalo liat Emaknya pulang-pulang bawa bocah asing, hehe...

Eh ternyata enggak lho. Pertama liat mobil ayahnya datang, Na langsung ketawa. Mungkin senang akhirnya ayahnya datang, siapa tau bundanya juga datang. Jadi baby Ka langsung deh saya kasih ke ayahnya. Trus saya turun dari mobil, duduk, trus pangku deh si Na. Huwaa, rasanya melow-melow gimana deh saya. Ngerasa bersalah ninggalin Na selama 2 hari di RS. Trus juga merasa selama beberapa waktu ke depan mungkin bikin dia rada kecewa ya...secara kan saya gak bisa gendong Na dulu. Gak bisa lari-larian lagi sama Na selama fisik saya belum pulih. Hiks hiks...

Trus kami semua berusaha menjelaskan kalau anak bayi ini, baby Ka adalah dedek-nya Na. Hehe...biar dia ikutan sayang ke adeknya. Tapi Alhamdulillah lho, Na juga suka pegang-pegang pipi atau rambut baby Ka. Kadang-kadang sun rambutnya juga, hehehe. Dan yang ajaib juga malam itu Na mau lho tidur sebelahan sama dedeknya. Sayangnya besok malamnya baby Ka sempat nangis kenceng dan bikin Na jengkel. Jadinya Na malah minta tidur di kamar sebelah (kamar tidur saya sebelum lairan, setelah lairan kebetulan kami pindah kamar yang lebih luas). Weleh... jadi ternyata dia sebel tidurnya keganggu suara tangisan baby Ka.

Ah tapi anyway, saya sangat bangga dengan kebesaran hati Na. Walau masih kecil dan masih pengen manja dia sudah berusaha jadi kakak.


Tuesday, November 25, 2014

(mommies journal) Welcome My Son, Baby Ka!

Mumpung masih anget ingatan ditulis dulu yuuk....


Yeah, rasanya seperti terlahir kembali di dunia pada tanggal 24 November kemarin. Kenapa? Soalnya saya abis lairan pemirsa. Yuhuuu sekarang resmi jadi mother of two, emak dua anak euy. Dan momen lairan itu ya selalu errr horor emejing deh. And as always, yang saya percaya setiap pengalaman lairan pasti berbeda dan gak bisa dibandingin ya.

Trus paragraf ini mau bahas gimana proses lairnya si anak kedua ini. Proses yang amat singkat dan padat istilahnya. Dimulai saat jam 01.00 saya mendadak bangun dari tidur gara-gara merasa mules. Karena gak mau ge-er kalo itu kontraksi, maka saya anggap mules biasa. Pergi ke WC, nongkrong dan lha kok mulesnya ilang? Sampe kemudian liat ada sedikit flek merah yang bikin mulai mikir, "Eh dulu jaman anak pertama, Na juga keluar flek model gini. Akhirnya rada pede kalo mau lairan dan ke kamar bangunin si Mas.

Mas ngajak ke RS, eh tapi saat yang sama malah Na ikutan bangun dan mendadak ngambek sama saya. Guling-guling ngejauhin saya. Pikir saya karena baru mulai mules paling masih bukaan 1 jadi saya berusaha menyantaikan pikiran. Nunggu Na mau bobo aja deh. Setelah sekian jam menidurkan Na dan ortunya ikut ketiduran setengah jam, akhirnya jam 03.00 saya ngecek ulang tas perlengkapan lairan, pamit ke mertua dan kemudian berangkat.

Di jalan masih berusaha santai, abis nutupin tegang dan bayangan horor, walo ngerasa aneh kalo mobil kena guncangan jalan rada jelek kok perut berasa gak enak ya? Dan akhirnya mobil jalan kaya siput tiap lewat jalan jelek.

Sampai di halaman RS tepat adzan Subuh. Saya bilang ke Mas biar sholat Subuh dulu aja, jadi enak pas nganter saya dan ngurus segala administrasi kan uda gak kuatir ketinggalan Subuh. Mas setuju dan saya tunggu di parkiran. Selama menunggu ada sekitar 3 kali deh saya 'mules' yang rasanya amboiii...

Setelah Mas datang kami masuk ke pendaftaran rawat inap. Urus administrasi 10 menit lalu saya diantar kursi roda ke bagian Kebidanan. Di sana bidan dan perawat sibuk nyari detak jantung si dedek yang ternyata susah banget nemunya! *mulai was-was. Setelah desperate, si mbak Bidan ganti tindakan, ngecek bukaan...dan kemudian berwajah kaget sambil bertanya, "Mbak mulai mules jam berapa?". Saya jawab, "Jam satu malam tadi Mbak." Kemudian sambil memastikan ukuran dia berseru, "Kuat amat Mbak nahan sakit. Ini udah bukaan 8. Sus, cepet telpon dokternya. Trus siapin peralatannya."
*deg

Mendengar kalimat mbak Bidan, Mas berseru, "Ya Allah dek Alhamdulillah kamu gak perlu mules lama ya..." Dan saya jadi ngeri liat meja peralatan mulai didorong ke sekitar saya....uwoooo abis ini mulai dong derita ngeden #SUPERCEMAS!!!

Serangkaian persiapan dimulai, dari pemasangan kateter yang bikin saya TRAUMA sampe detik ini, pemecahan ketuban dan kemudian proses ngeden didampingi dokter (iya nih keren pak Dokter cepet banget datengnya). Kalo diinget sih, entah berapa kali ya tarikannya. Sekitar 6 kali saya ngabisin energi buat ngeden ini. Sambil bingung ini kenapa bayinya susah amat keluar ya...apa karena gak pake induksi ato tenaga saya lemah?

Sampai akhirnya mendadak plong dan keluarlah my baby boy! Yeaaaiii... Alhamdulillah... Akhirnya Mas boleh masuk juga (iya ini prosedur gak seru, lairan gak boleh didampingin siapapun termasuk suami). Dan sambil ngilu gara-gara dijahit (entah kenapa lebih nyaman cara ngejaitnya dsog baby Na jaman dulu dibanding si mbak Bidan ini), saya ngelihat si bayi dibersihkan. Dan kemudian shocked waktu perawat bilang, "Bu, berat bayinya 4,8 kg dan tingginya 51 cm." Ya ampuuun, pantes amat ngedennya susah banget gak selese-selese... Lha bayi hampir 5 kilo *berasa pengen pengsaaan*

Beberapa menit kemudian setelah dokter dan bidan meninggalkan ruangan, tepat sekali kakek-nenek berdatangan. Horeee bisa lihat cucu pertama mereka yang laki-laki deh (sebelumnya Na cucu pertama yang perempuan).

He is...

M. Shakharha Prabu Antares Widodo. Welcome baby Ka!



another thanks : RS Aisyiah Bojonegoro dan dr. Arthur yang baik

Tuesday, November 18, 2014

(mommies jornal) Sedikit Catatan di Trimester Ketiga

Ini udah trimester ketiga!
Dan ini juga udah di area due date untuk launching-nya anak kedua saya!!!
*pake tanda seru banyak soalnya saking deg-deg serrr...

Biarpun udah pernah ngelairin, tetep lah namanya punya anak tetep deg-degan. Karena ini bukan sesuatu yang diulang. Tapi ini tetap sesuatu yang baru. Pengalaman pertama akan berbeda dengan pengalaman kedua. Dan seterusnya *emang mau punya anak berapa gue? ahihihi...

Nah mumpung belum lairan dan masih sempat ketik-ketik, mau nulis lah tentang 'Pengalaman Kedua' ini. Hehe...

Sekarang apa perasaan saya? Jelas penasaran sama wajah si dedek bayi. Dan juga penasaran, ini gimana entar reaksi kakaknya? Secara Na juga umurnya menjelang 2 tahun. Entah apakah udah paham belum ya konsep kakak-adik...ato minimal dia bakal mikir gak ya, "Ini sapa sih yang digendong mlulu ama Emak gue? Minggir, kan gue anaknya!" wadoh horor ntar.

Trus juga bener-bener ngerasain dipaksa gak boleh manja selama kehamilan kedua ini. Jaman hamil Na sih enak ya, capek dikit bisa tidur molor. Pegel dikit udah minta suami pijitin. Ngebayangin sesuatu langung minta dibeliin. Kalo ini...wah! Mau bobo cantik, eh Na ngajak main bola. Mau masak makanan kesukaan, eh Na ngajak nonton Masha & the Bear. Mau nyari suami, eh belum pulang. Hahaha. Pinggang pegel juga harus diempet karena kadang kalo Na ngalem ato gak enak badan suka minta pangku atau gendong. Akhirnya diajarin dikit-dikit sih, biasanya saya bilang ke Na, "Gendong bentar aja ya, kaki Bunda lagi sakit nih." Untung ya Na-nya ngerti (dan kalopun lagi 'gak mau ngerti', saya sih cepet-cepet cari bala bantuan buat ngajak Na maen, hehehe).

Oh ya, ada juga yang aneh di saya. Tumben ya saya penyabar banget. Ya walo emang bukan tipe-wanita-lembut, tumben deh hamil kedua ini saya jarang marah. Bawaan bayi? Ato karena ngerasa makin 'tua'? Hehehe... *ah gak tua lah ya, toh Dian Sastro juga anaknya dua #kibas rambut.

Tapi ada juga hal yang bikin lebih santai ya karena ini hamil kedua. Gak terlalu parno sama mitos! Mitos gak boleh makan ikan lele, gak boleh pake skincare yang komposisinya ini-itu, gak boleh makan Indomie sama sekali, de el el. Ya maksudnya saya tetep sih jaga berusaha makan makanan sehat, pakai perawatan wajah yang cukup. Tapi udah lebih bisa milah mana yang mitos mana yang enggak. Misalnya hamil gak boleh minum es; ini sih maksudnya es yang manis, kalo air es ya gak ngaruh. Atau mitos gak boleh makan Indomie sama sekali; ya kalo khilaf sekali-sekali gak papa lah #bandel. Dan mitos lain-lain yang belum sempat dibahas.

Tapi ada juga lho yang saya lupa ato gimana gitu. Sekarang kok rasanya susah banget mau tidur. Miring kiri pegel, miring kanan nyeri. Apalagi kalo mau bangun, ewww...ngilu deh! Apa emang kalo trimester ketiga begitu ya? #amnesiaMendadak. Ato...jangan-jangan gara-gara berat saya naik dua puluh kilo. DUA PULUH KILO. Gimana ntar buangnya ini??? Help-help-help
*ini bikin galau saudari-saudara, gak kalah galau sama derita gak bisa liat Mahabarata tepat di edisi perang gara-gara tv kamar gak nyala, maafkan Kakak Krisna. Huwaaaaa! #gakPenting.

Ok, akhiri sesi curhat gak jelas ini.

Semoga nanti saat punya dua anak, saya tidak membagi kasih sayang saya menjadi dua. Tapi saya menciptakan kasih sayang baru. Jadi bukan suatu hal terbagi, tapi suatu hal yang bertambah.
Ayo pinggang, kuatkan dirimu!!!

(random note) Nulis-nulis Jaim

Saya hobi blogwalking, membaca berbagai cerita orang tentang hobi, kehidupan dan inspirasinya. Setaun terakhir ini juga hobi baca newsfeed FB. Yap, baca berbagai share cerita atau kondisi teman, link lucu dan kabar-kabar lainnya. Yups, di dunia internet ini semakin banyak orang yang pintar menulis loh. Kalo jaman dulu pengen nulis harus nunggu lomba mengarang, tugas karya tulis, ato minimal nulis di diary, maka sekarang tinggal ketik-ketik hp/ laptop, langsung deh bisa bikin 'pengumuman' ke jagad raya soal segala sesuatu, bahkan bisa lengkap dengan foto atau videonya lho *buat yang punya semboyan no pict = hoax, hihihi...

Dari berbagai tulisan orang yang saya baca, saya sering merasakan sensasi 'seru' buat penulis yang bisa cerita blak-blakan atau punya tulisan ekspresif. Misalnya nulis tentang kenalan ato teman yang lucu, nulis galau waktu sedih atau mungkin tulisan marah saat mengalami kecewa. Seru, soalnya yang tipe begini bisa cerita lengkap-gamblang tanpa jaim. Gak perlu ada yang ditutup-tutupi. Nah kalo saya, entah kenapa seriiing banget mikir ulang kalo mau nulis atau share sesuatu. Mau nulis tentang pengalaman teman ato sodara, takut si empunya cerita marah ato tersinggung (misalkan kalo yang mau saya ceritain itu hal konyol atau gak mengenakkan). Bahkan opsi ngasih nama samaran-pun juga masih khawatir, lha kalo ada yang ngerasa dirinya saya expose ceritanya tanpa 'restu', saya berarti menyakiti hatinya dong? Aih nambah musuh, lha nyari temen aja susah kok malah cari musuh. Alhasil saya suka kagok kalau mau bikin postingan [personal story], mikir-mikir... Paling nulis hal-hal positif atau pengalaman baek aja lah, itung-itung ngasih inspirasi kali ada yang nyasar ke blog saya. Dan minimal kalo si empu-nya cerita baca blog saya dia jadi gak tersinggung. Ini pun akhirnya kadang saya minta izin dulu ke empu-nya cerita kalo saya mau posting sesuatu, hehe. Riweuh!

Trus saya juga jadi sering malu kalo baca FB jaman dulu. Haha... Deuh mungkin banyak banget update status saya yang ngisin-isini. Pamer sesuatu, terlalu mengeluh sesuatu, serta status yang berbau galau. OMG, kalo bisa dihapus saya hapus deh. Tapi semua yang keluar udah gak bisa ditarik dong? Udah masuk ke database-nya Mark Zurkenberg (eh mbuh lali hurufnya) sonoh. Hehe, malu kenapa? Iya dong malu... Soalnya kalo baca status abegeh yang belum dewasa sekarang, banyak banget mereka yang hobi bikin status macam, "Aku kangend banged cama kamuh", "Caia tag bisah hidup tanpamoe", "Duh sebel nih guru suka kasih PR banyak, emg gw sibuk ini doank"...eh berharap dulu gak pernah nulis macem begitu #AmitAmit. Atau misal status pamer punya HP baru macem punya BB di era booming-nya (trus bikin setting apdet "sent from Blackberry smartphone"). Trus kan gak lucu saat beberapa taun kemudian jamannya gadget lain yang canggih muncul, eh saya udah gak ngikutin. Nah loh semacam OKB kan? Pamer pas ada duit, ngilang pas lagi kere. Udah gitu nambah dosa, pamer ke orang. Padahal sejatinya hidup manusia seperti roda, bisa di atas bisa di bawah. Dan apapun yang kita punya hanya titipan. Mau pamer hal bagus-bagus (dengan tujuan membanggakan diri) atau hal buruk-buruk (dengan tujuan menyalahkan takdir) kayaknya hal yang salah ya?

Akhir kata saya sering ribet mau nulis apa-apa. Hehe, tapi saya hanya berharap, semoga bila ada yang pernah baca tulisan saya mengambil hal-hal baik saja. Meskipun tulisan saya mungkin buruk.




Ajining diri soko lathi,
ajining raga soko busana.

(Identitas diri seseorang ada pada isi ucapannya,
identitas raga seseorang nampak dari penampilannya)

Kalo jaman sekarang :
Apa yang kamu tulis, itulah dirimu.
Tulisanmu, ucapanmu juga.


Inspirasi Tulisan ini : FB saya sendiri, haha...

Berbicara di depan umum, tentu ingat bahwa apa yang kita sampaikan menunjukkan diri kita. Berbicara dengan orang lain, berarti sebaiknya memperhatikan juga kondisi lawan bicara. Sama dengan posting di Blog, share status di FB/ Twitter, bukan hanya sekedar mengeluarkan uneg-uneg, tapi lebih baik lagi bila yang keluar bermanfaat untuk yang lain, ato minimal tidak mengganggu yang lain.
*edisi kurang setuju kalo ada yang bilang sosmed sebagai 'ajang nyampah
*edisi emak (lagi) bijaksana bijaksini
Dan lebih asyik lagi kalo membaca hal-hal yang menyenangkan sih ya... Yuk mari menulis lagi!
# buka Blogspot

Thursday, November 13, 2014

(book pick) Resensi #04 : Kitchen

Kali ini saya abis baca (ulang) novel terjemahan dari Jepang. Judul aslinya Kitchin, yang diterjemahkan menjadi Kitchen. Novelnya imut, gak terlalu tebal jadi sehari bisa habis dibaca. Covernya juga cukup simpel, bergambar panci merah, sendok pengaduk dan sumpit. Dengan background warna putih bersih. Membuat saya tertarik ingin membelinya kala itu. Berikut ulasannya.


DATA BUKU


Judul : Kitchen
Karya : Banana Yoshimoto (1998)

Hak terjemahan Indonesia pada KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Cetakan I, April 2009
ISBN 13 : 978-979-91-0173-0

Penerjemah : Dewi Anggraeni
Penyunting : Dini Andarnuswari
Perancang sampul : R. Bayu Hendroatmojo
Penata letak : Bernadetta Esti


Blurb

"Aku tak bisa tidur di tempat lain selain dapur."

Mikage Sakurai sebatang kara sejak neneknya meninggal. Dapur menjadi satu-satunya tempat di mana perempuan itu tak merasa kesepian, di mana ia dikelilingi panci bekas pakai dan sisa ceceran sayur, serta ditemani sepetak langit malam berbintang di jendela.

Namun dapur keluarga Tanabe yang membuatnya jatuh cinta. Di sana selama musim panas ia bergulat dengan acar, udon, soba dan tempura. Di sana pula ia temukan apa yang tak pernah dimilikinya; keluarga, bersama Yuichi Tanabe yang dingin dan Eriko Tanabe yang mempesona- perempuan transeksual yang sejatinya ayah kandung Yuichi.

Ketika Eriko meninggal, Mikage dan Yuichi menjauh dan saling terasing dalam kesedihan. Apa yang harus mereka lakukan untuk bangkit dari dukacita dan menyadari ada cinta di antara mereka?

SINOPSIS & REVIEW


Cerita ini menggunakan Mikage sebagai sudut pandang peran utama. Cerita awal menggambarkan suasana muram, tentang suasana sedih. Saat Mikage Sakurai baru saja kehilangan neneknya, keluarganya yang terakhir setelah ayah dan ibunya yang telah meninggal sejak Mikage masih kecil. Merasa hampa dan sendiri, sementara itu juga Mikage harus pindah dari apartemen yang ditinggalinya bersama sang nenek. Pada saat bersamaan muncul sosok Yuichi Tanabe, yang masih sekampus dengannya, walaupun Mikage tak terlalu mengenalnya. Yuichi bekerja paruh waktu di toko bunga langganan nenek Mikage. Karena dekat dengan nenek Mikage, maka mendadak Yuichi menawarkan Mikage untuk pindah tinggal di apartemennya. Tak punya pilihan, Mikage menerima tawaran itu. Dan begitu menginjakkan kaki di apartemen Yuichi, dia langsung jatuh cinta.

Ya, Mikage jatuh cinta dengan dapur milik keluarga Tanabe. Bahkan dia memilih tidur di sofa yang letaknya persis bersebelahan dengan dapur. Selain itu Mikage juga terpesona dengan ayah Yuichi yang berubah menjadi ibu Yuichi (transeksual) bernama Eriko. Bersama Yuichi dan Eriko, Mikage menemukan keluarga baru. Yang unik, namun baik hati dan membuatnya lebih bersemangat menjalani hidup.Di dapur keluarga Tanabe, Mikage menjadi serius untuk belajar dunia memasak, sekaligus menjadikan keluarga Tanabe sebagai pencicip pertama semua percobaan masakannya.

Akhirnya kemudian Mikage diterima sebagai asisten Guru masak yang cukup terkenal. Pekerjaan membuatnya harus pindah dari rumah Tanabe. Lama tidak berkomunikasi dengan Yuichi, sampai suatu ketika Yuichi mengabarkan bahwa Eriko meninggal karena dibunuh penguntit asing. Mikage tersadar saat mengetahui bahwa saat ini Yuichi mengalami kesepian yang persis sama dia rasakan saat ditinggal neneknya dulu. Dan Mikage pun merasakan kesepian untuk kedua kalinya, karena kebersamaannya dengan Eriko juga teramat berarti.

Suatu ketika saat Mikage berada jauh di kota yang berbeda dengan Yuichi, sedang menikmati semangkok udon dan pada saat yang sama Yuichi menelepon sedang berada di sebuah kota dan berkata sedang lapar. Saat itu pula Mikage merasakan sesuatu dalam hatinya. Dia ternyata mulai memikirkan Yuichi. Nekat, dibelinya sebungkus udon, dan dia berangkat tengah malam ke kota tersebut hanya untuk mengantarnya ke Yuichi.

Akhir dapat ditebak, happy ending. Mikage dan Yuichi yang merasa bersama karena kesedihan, kemudian berusaha melupakan kesepian yang mereka rasakan. Karena mereka bersama.


***

Nah demikian sinopsisnya. Menurut saya ini novel yang bagus, mengajarkan walaupun sedang sedih, ada saatnya kita harus bangkit dari kesedihan itu sendiri. Belajar mengenal orang lain. Mengisi waktu dengan hal bermanfaat, seperti Mikage yang berusaha meningkatkan kemampuan memasaknya.

Walaupun ceritanya seolah banyak diselimuti kemurungan karena cerita sedih, namun happy ending-nya cukup menghibur. Menggambarkan perasaan ketertarikan alias mulai 'jatuh cinta' antara kedua tokoh yang terkesan alami, perlahan dan tidak dipaksakan. Suka!

Oh ya, sebenarnya ada tambahan novelet di buku ini. Judulnya Moonlight Shadow, cerita dengan beberapa bab saja. Dan temanya pun sama, kesedihan akibat ditinggal yang terkasih. Dialami oleh dua pasangan. Dalam judul ini diceritakan bagaimana kedua orang in berusaha bangkit dari keterpurukan masing-masing. Menerima kenyataan bahwa orang yang mereka sayangi sudah tidak ada lagi. Dan itu terjadi saat mereka merasa didatangi 'bayangan' kekasih mereka. Yang tersenyum dan seolah berkata supaya mengikhlaskan kepergian mereka dari dunia.

Wah, intinya ibu Banana Yoshimoto ini bener-bener bikin buku dengan cerita sedih ya, tapi juga dilengkapi bagaimana move on yang baik sehingga kesedihan tidak dirasa terus-menerus.

Wednesday, November 12, 2014

(book pick) Resensi #03 : Semua Sayang Bintang

Horee nulis buku lagi! *girang bener* Bikin resensi buku ternyata rasanya mirip bikin review produk kecantikan. Sama-sama nagih. Entahlah nulis aja udah bikin ane bahagia, hihihi.

Kali ini buku yang saya ambil buku yang saya baca sekitar 2 tahun lalu. Buku anak-anak (di covernya tertulis untuk 7-12 tahun), seri Novel Anak Islam gitu. Pas liat rak toko buku saat itu entah kenapa saya tertarik pengen baca cerita untuk anak-anak. Aih, moga kelak anak-anak saya juga suka baca deh...uda ada tuh calon 'warisan' buku satu lemari penuh dari wayah-wunda, hehe.


DATA BUKU



Judul : Semua Sayang Bintang
Karya : Dyah Suroyya
Ilustrasi & Desain Sampul : Studio Kode
Cetakan I, Ramadhan 1432, Agustus 2011
Penerbit : Mitra Bocah Muslim
Distributor : Pustaka Pelajar
Tebal : 156 halaman


Blurb


Mimpi buruk terus menghantui Bintang sejak dia menyaksikan pertengkaran hebat mama dan papa malam itu. Banyak pertanyaan yang berkecamuk di kepala Bintang. Mengapa Mama dan Papa selalu saja bertengkar? Mama dan Papa sangat sibuk dengan pekerjaan mereka. Bintang tidak punya kesempatan untuk mempertanyakan semua itu.

Bintang semakin sedih ketika dia harus menjalani hidup bersama Nenek di desa yang terpencil. Mama dan Papa memutuskan untuk hidup berpisah sebelum persoalan mereka selesai. Akan tetap kehidupan di desa yang tenang mengurangi kesedihan Bintang. Bersama nenek yang menyayangi, teman-teman yang tulus dan baik hati, Mas Yusuf yang sabar, Bintang membuka lembaran baru hidupnya. Bintang bertekad menyatukan kembali keluarganya yang hidup terpisah.



Resensi Saya


Kali ini saya gak bikin sinopsis bukunya. Menurut saya di Blurb udah cukup sih buat nebak isi bukunya. Ya namanya juga buku anak-anak ya, ceritanya jelas simpel. Isinya tentang seorang anak kecil yang memiliki orang tua supersibuk ala kehidupan pekerja Jakarta. Dikelilingi banyak materi tapi pada suatu ketika si Bintang harus mendapati orang tuanya bertengkar. Selama orang tuanya berpisah sementara, dia tinggal dengan neneknya di desa. Menjalani kehidupan khas pedesaan yang lebih mampu menenangkan jiwanya.

Karena ini novel Islami tentu ada nilai-nilai keagamaan di dalamnya. Misalnya konflik Bintang dengan neneknya. Neneknya memang baik hati,tapi sampai usia tua belum bisa sholat. Di buku ini diceritakan bagaimana Bintang berusaha merayu neneknya untuk mulai belajar beribadah, tanpa perlu memikirkan berapa usianya. Selain itu Bintang juga sesekali mengalami konflik batin melihat praktek syirik yang masih ada di pedesaan sampai saat ini. Misalnya saja soal sesaji untuk kenduri memperingati kematian. Hmm, soal agama ini si Bintang cukup kritis dalam menanggapinya.

Selama waktu berjalan, Bintang hanya sesekali berjumpa mama dan papanya. Namun dalam kondisi tersebut rupanya Bintang pun mampu membuat orang tuanya sadar kembali untuk menunaikan ibadah, terutama sholat yang sudah lama ditinggalkan.

Akhir kisah adalah happy ending, Bintang akhirnya berkumpul lagi dengan orang tuanya, tinggal lagi di Jakarta. Walaupun merasa kehilangan kehidupan yang sudah dia jalani di desa, Bintang menemukan kebahagiannya kembali, bersama orang tuanya. Serta mendapat bonus, calon adik baru!

Untuk bacaan anak-anak novel ini lumayan bagus, walaupun temanya mungkin sudah umum banget dan sering juga ada dalam film atau sinetron tv. Tapi buat bacaan ringan boleh lah ya. Hmm, mungkin untuk pembaca anak dapat mengambil hikmah dari bagaimana cara berteman yang baik di lingkungan baru, serta memahami beberapa prinsip agama Islam seperti sholat dan perintah menghindari syirik. Untuk pembaca orang dewasa, tentunya yang sudah berumah tangga dan punya anak, mungkin dapat mengambil hikmah, bahwa pertengkaran suami-istri sebaiknya tidak menimbulkan korban terutama anak sendiri. Sehingga apabila ada masalah rumah tangga sebaiknya segera diselesaikan dengan baik.

Tuesday, November 11, 2014

(beauty topic) Review #32 : Nivea UV Whitening Body Lotion

Daripada galau mikirin due date 'datang'-nya si dedek kedua, mending saya pake nulis deh. Aseli, pengen cepet lairan aja walo kadang juga jiper inget 'perjuangan'-nya itu loh...herrr!


Beberapa waktu lalu saya abis posting soal Nivea Night Whitening Body Lotion, nah setelah itu karena sunblock udah mau abis saya jadi cari alesan beli body lotion yang ada UV filter-nya, jadinya saya beli ini. Itung-itung pasangannya lah ya...


Nivea UV Whitening Body Lotion
mencerahkan, melembabkan dan melindungi dari kulit kusam

Advanced care with Hidra IQ
Camu-camu & Aerola Cherry



Nivea body lotion UV Whitening dengan kandungan bahan alami untuk mencerahkan kulit. Diperkaya dengan ekstrak Camu-camu yang mengandung 40x lebih tinggi dari lemon dan UVA/UVB Filters agar kulit tidak mudah menjadi kusam dan gelap meskipun sering terpapar sinar matahari.

*Hidra IQ membantu pembentukan Aquaporin baru -saluran hidrasi alami kulit.

Komposisi :
Aqua, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Isopropyl Palmitate, Parafinum Liquidum, Glycerin, Cetyl Alcohol, Dimethicone, Palmitic Acid, Stearic Acid, Cetyl Palmitate, Glyceryl Stearate, Tapioca Starch, Phenoxyethanol, Butyl Methoxydibenzoylmethane, Carbomer, Glyceryl Glucoside, Sodium Hydroxide, Trisodium EDTA, Methylparaben, Propylparaben, Myristic Acid, Sodium Ascorbyl Phospate, Propylene Glycol, Arachidic Acid, Oleic Acid, Grape (Vitis Vinifera) Seed Oil, Alcohol Denat, Citric Acid, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Extract, Acerola (Malpighia Glabra) Extract, Tricedeth-9, Myciaria Dubis Fruit Juice, Parfum.

Netto 100 ml

Produksi : PT Beiersdorf Indonesia - Malang
atas lisensi Beiersdorf AG, Hamburg - Germany

BPOM NA 18130103388


Short Review

Lotion Nivea UV Whitening ini punya tekstur mirip kaya lotion Nivea saya sebelumnya, lotion Nivea Night Whitening. Ya encer-encer gitu, yang dalam keadaan gampang gerah gini bikin saya gak males buat pakenya. Hehehe... Wanginya juga enak, samar-samar aja. Lagi males sih sama wangi yang nyegrak gitu.

Kalau suka lotion dengan efek melembapkan, mungkin lotion ini kurang cocok ya, soalnya menurut saya sih pas dioles kerasa efek melembutkan kulit, tapi enggak melembapkan. Jadi sepertinya kurang sipp buat yang kulitnya kering.

Oh ya, sebenernya sih kalo niat konsen mutihin kulit dari Nivea ini juga ngeluarin Serum-nya loh. Tapi bentuknya tube sih, sedangkan saya lagi males punya body care bentuk tube gitu. Lagi suka bentuk botol #gakPenting.

(story of life) Sepotong Cerita dari Desa ~ Selingkuh!

Sebenernya rada serem deh bahas masalah 'selingkuh' ini. Horor deh bagi saya, hehehe. Tapi denger cerita unik kalo gak ditulis kok rasanya gak afdol gitu hidup saya ya. Jadi saya tulis dikit deh di sini.


Seorang wanita yang sudah berusia sekitar 50-60 tahunan, sebut saja mbok Lam pernah bercerita pada saya, *sebenernya percakapan ini sih pake basa Jawa, tapi langsung saya translate bahasa Indonesia aja ya biar gampil bacanya*
"Ponakan saya tadi baru datang, ngabarin kalo mantan suami saya sekarang lagi sakit. Stroke katanya, badannya gak bisa gerak."
"Ooo gitu, trus mbok Lam mau jenguk?" tanya saya.
"Iya nih saya beliin buah semangka sama biskuit. Ntar sore saya jenguk. Hmm, palingan sakitnya juga kualat sih sama saya..." katanya enteng sambil bercanda. (kebetulan si mbok Lam ini orangnya ceplas-ceplos kalo ngomong, walopun hatinya sebenernya gak sepedes omongannya sih)
"Emang abis ngapain dia mbok?" tanya saya lagi.
"Lah dulu kan pas jadi suami saya dia selingkuh mbak. Bilangnya pergi ke tempat temen. Eh gak taunya ke pasar malam boncengan sama cewek. Trus akhirnya saya ditinggal." *maksudnya selingkuh dan kemudian gak jadi suaminya mbok Lam lagi, kalo orang kampung sih biasa gitu, gak pake ngurus surat cerai segala...pisah ya sudah langsung pisah aja*

Oooo, saya baru ngeh kalo si mbok Lam pisahnya gak terlalu 'baik-baik' gitu. Ditinggal selingkuh rupanya. Dan kata cerita orang sih setelah pisah, mbok Lam ya sudah hidup sendiri sampai tua sekarang. Penghasilannya didapat dari pekerjaannya sebagai asisten rumah tangga dan juga dari hasil sawah mantan suaminya. Iya, jadi sebagai 'ganti-rugi' perpisahan, mbok Lam dapat sawah milik suaminya.

Setelah kejadian pahit yang menimpa dirinya, mbok Lam menjadi tipikal yang suka menenangkan tetangga lain apabila ada yang mengalami kasus serupa. Contohnya waktu ada tetangganya, mbak Sar yang juga habis marah-marah gara-gara tahu suaminya yang kerja jadi tukang ojek ternyata selingkuh. Selingkuh sama seorang janda pemilik warung nasi. Dan uniknya si janda itu loyal bener sama suaminya mbak Sar, sering beliin baju dan beberapa barang sehari-hari. Bahkan pernah membelikan sepeda Polygon dan pasir satu truk waktu suami mbak Sar lagi mbangun rumah untuk keluarganya. *aneh kan*

"Udah Sar, gak usah marah-marah. Percuma cuma jadi tontonan orang toh udah kejadian. Ribut-ribut juga gak dapat apa-apa... Diem aja. Biar Gusti Allah yang mbales semuanya. Lagian masih mending secara gak langsung keluarga kamu dapat 'materi' dari si perempuan itu," hiburnya pada mbak Sar.
Gubrakkk, batin saya.

Oh ya balik lagi ke cerita mbok Lam ya. Yang jelas saya jelasin lagi mbok Lam bukan orang yang kejam. Bahkan dia orang yang pemaaf. Saat si selingkuhan suaminya itu kemudian menjadi istri baru suaminya dan kemudian sakit di usia tuanya, mbok Lam bahkan dengan ikhlasnya datang untuk menjenguk. Termasuk memaafkan saat si wanita meminta maaf atas perbuatannya di masa lalu. Tak hanya itu, saat dua tahun lalu si wanita meninggal, mbok Lam ikut memandikan, memangku jasad si wanita dan membasuh badannya.


Sungguh errr... Aduuuh bingung ah ya, kejadian-kejadian "kepasrahan wanita" seperti ini. Apa terjadi karena wanita cenderung nerimo sama takdir yang didapat ya? Karena ya memang tak dipungkiri masih banyak perempuan di pedesaan Indonesia yang kurang edukasi, keterampilan dll. Beda banget kalo kejadian gini menimpa wanita kota yang berpendidikan. Walah, bisa ribut dari masalah hak asuh anak sampe harta gono-gini kali ya?


Udah ah, saya gak mau beropini. Hahaha, serem pokoknya kalo bahas selingkuh. Apalagi saya tipikal orang kompetitif dan obsessive compulsive, hehehe. Wis, pokoke ojo sampe kejadian, amit-amit!

Friday, November 07, 2014

(old day memories) Hobi Ngumpulin Penghapus!

Waktu ada yang posting ini di grup Hits from 80's-90's, saya langung tercekat! Terharuuu...





Secara penghapus-penghapus itu beneran mengingatkan saya pada jaman SD dulu. Penghapus yang warna merah-biru, yang merah buat hapus tulisan pensil dan yang biru (konon) buat hapus tulisan pulpen (walopun bikin kertas malah hampir robek, haha...jadi yang warna biru kagak kepake dah. Trus yang gambar bendera negara itu juga populeeer banget! Banyak lho yang sengaja beli soalnya pengen koleksi bendera-bendera negara gitu. Dulu saya sih kalo milih pokoknya yang bentuk benderanya bagus aja (eh betewe tapi saya kok kayaknya gak pernah beli ato nemu yang gambar bendera Indonesia ya?). Seinget saya penghapus bendera ini harganya murah banget, Rp 100-an lah.

Trus ada juga penghapus warna-warni gambar binatang itu. Hehehe, aduuuh so clasicc deh. Yang ini malah yang paling murah, tapi lumayan bersih kalo dipake hapus. Tapi ya gitu, seinget saya cepet amat habisnya. Sekali gosok berkurang banyak bener deh badan penghapusnya. Kalo gak salah harganya cuma Rp 25 ato Rp 50 deh. Trus ada juga tuh penghapus yang warna putih ada ijo-ijo bening di bagian atasnya. Bener banget biasanya ada hiasan gambar abjadnya. Yang ini level medium, sekitar Rp 50 atau Rp 100 harganya dan lumayan bersih lah dipakenya. Eh tapi saya lupa fungsi yang ijo bening itu buat hapus apaan ya? Hehehe, menurut saya dulu bahan penghapus yang bening macem gitu malah bikin kotor tulisan. Gak bisa hapus bersih tulisan malah ninggalin bekas item di buku. Makanya untuk penghapus terakhir, itu tuh yang bentuknya buah-buahan ato bentuk hewan mini itu, saya jarang banget buat pake hapus. Males bikin buku kotor (saya kan obssessive compulsive sejak kecil, hehe). Tapi ya gitu, penghapus unyu-unyu bentuk buah tadi tetep jadi must have item buat saya. Soalnya wangi baunya, buat dibau-bau di kotak pensil. Sama buat prestise, bangga banget kalo bisa punya banyak penghapus bentuk buah lucu ini di kotak pensil (kompetisi terselubung para anak perempuan, haha).

Oh ya, harga penghapus bentuk buah tadi berapa ya? Di grup sih ada yang bilang biasanya penghapus model buah ini gratis, soalnya hadiah dari snack, haha *ketauan kalo ogut doyan makan snack. Ada yang inget hadiah snack apa hayo?




Saya kurang tau nih apa masih ada ato uda punah ya penghapus yang ada di gambar tadi? Hmm... Tapi saya sih ingat, saat naik sekolah ke SMP, saya tetep koleksi penghapus. Cuma bukan yang ada di gambar. Pokoknya tiap liat rak stationary trus nemu ada yang lucu biasanya suka beli gitu. Sampe numpuk di meja belajar dan bingung diapain. Cuma dipajang ato dipamerin. Soalnya kalo mau dipake sayang banget hahaha... *sayang nih ga nyimpan foto koleksi jaman dulu saya*

Kalo jaman sekarang sih kayaknya para pelajar lebih mentingin kualitas ato harga ya daripada unyu-unyu kaya saya, hehe. Penghapus sekarang biasanya merk Kenko. Polos warna item ato putih tapi lumayan bersih kalo dipake hapus. Atau juga merk macam Staedtlér, Faber Castell, Boxy yang emang lebih premium karena kuat buat bersihin tulisan pensil 2B. Yang dimana penghapus Staedtler rasoplast semacam ini jaman saya SD cuma saya pake pas ujian EBTANAS. Kenapa? Abis mahal sih Rp 1.000, xixixixi...


Thursday, November 06, 2014

(old day memories) Saya dan Kimia

Gara-gara liat salah satu postingan di Grup FB 'Hits from the 80's~90's, saya jadi lihat gambar yang satu ini nih,



Aih inget banget ini salah satu yang diajarkan di hari pertama mengenal mata pelajaran yang bernama Kimia (mendadak inget buku Kimia terbitan Erlangga yang dulu jadi 'buku diktat' belajar).

Ada yang masih hafal susunan tabel periodik unsur?
Ada yang masih inget elektron valensinya?
Ada yang masih hafal golongannya?
*pingsan*

Iya, soalnya di kemudian hari setelah makin mengenal mata pelajaran ini saya jadi paham kalo saya bener-bener gak paham Kimia. Bikin gambaran reaksi kimia salah mlulu...ngerti reaksi asam-basa juga kagak. Iiih, sampe iri sama yang jago Kimia *garuk tembok.

Akhirnya saya sadar diri, dan mengurungkan niat mengambil jurusan kuliah yang ada hubungannya sama si Kimia ini.

Padahal kalo bisa sih sebenernya mata pelajaran Kimia ini asyik ya?

Eh tapi trus yang aneh pas ada Lomba Kuis Kimia antar SMA (cuma bentuk test tulis sih), kok bisa ya saya dapat juara 2! *pamer*.
Tapi mungkin karena soalnya a-b-c-an alias pilihan ganda ya jadi gak sengaja yang saya pilih banyak yang bener, xixixixi...

Dan hore...hadiahnya adalah...
.
.
Kamus Kimia *pingsan lagi*
*kenapa enggak uang tunai aja sih???*
hehehe...


Buat adek-adek yang masih belajar Kimia, semangat yaa!
Berdoa ah, moga-moga anak saya besok-besok lebih becus belajar Kimia daripada emaknya (dan bisa belajar Kimia sendiri tanpa perlu emaknya ngajarin *bisa berabe urusannya)

(mommies journal) Katanya Jadi Ibu itu...

Katanya jadi ibu itu harus sabar, belajar sabar karena akan menghadapi banyak 'kejutan' saat membesarkan anak...
Menurut saya iya, dan bahkan anak pun harus ikut sabar, menunggu ibunya mampu memiliki kesabaran itu.


Katanya saat melahirkan, seorang ibu akan melihat bagaimana kelahiran putra/putrinya...
Menurut saya, saat melahirkan itu, sang ibu pun seperti terlahir kembali. Harus belajar dari awal untuk mengenal 'dunia' barunya, dunia seorang ibu...


Katanya jadi ibu itu ribet, karena harus melakukan banyak hal dalam merawat anak-anaknya.
Menurut saya, memang ribet, tapi anehnya ada perasaan hati bahagia...


Katanya jadi ibu itu menyenangkan, menyaksikan bagaimana tingkah polah dan tumbuh kembang anak dari waktu ke waktu.
Menurut saya, jadi ibu justru sering cemas, juga sering gelisah. Memikirkan apakah anak akan tumbuh dengan baik, apakah anak akan selalu sehat, apakah anak akan memiliki kepribadian yang baik...



Jadi, bagaimana sih sebenernya jadi ibu itu? Ah sudahlah, gak usah banyak dipikirkan. Mari dijalani, dan berusaha sekuat hati. Itu saja.




*catatan iseng*

(book pick) Resensi #02 : A Cup of Comfort - for Mothers and Daughters

Yuhuuu nulis soal isi buku lagi ah. Kalo buku ini bacanya uda beberapa bulan lalu sih. Soalnya bisa dibaca sambil lompat-lompat (lompat hari maksudnya bukan lompat badan), karena isinya cerita-cerita pendek gitu lah. Serial A Cup of Comfort ini mirip gitu sama Chicken's Soup, ya isinya cerita-cerita dari berbagai narasumber yang inspiratif. Kalo gak salah sih ini serial A Cup of Comfort kedua yang saya baca (tapi lupa yang pertama apa). Saya beli ini karena lagi merasa jadi 'ibu' nih, hehe...sekaligus saya kan daughter buat ibu saya ya, jadi itung-itung merenungkan bagaimana perasaan being a mom, and being a daughter. Selain itu saya suka buku ini karena warna sampulnya biru! Hihihi....



DATA BUKU


Judul : A Cup of Comfort for Mothers and Daughters

Karya : Collen Sell

Penerjemah : Ken Ndaru
Penyunting : Edy Sembodo
Penyelaras Aksara : Nilamilasari Abdinegari
Penata Aksara : Elcreative
Desain Sampul : Windu Budi

Penerbit Qanita
ISBN : 978-602-8579-99-5
Cetakan I, Juli 2011
Tebal : 348 halaman
Didistribusikan Mizan Media Utama

Blurb

Aku berpikir, apa yang akan aku lakukan jika Ibu wafat? Siapa yang akan mencintaiku seperti Ibu? Ibu memelukku dan berkata, "Para ibu tidak pernah meninggalkan putri mereka. Mereka tetap terikat, hati ke hati, jiwa ke jiwa. Kematian sekalipun tidak akan dapat mematahkan ikatan.itu."


Tidak ada hubungan yang begitu mempengaruhi diri seseorang perempuan melebihi hubungan ibu dan putrinya. Ikatan yang sarat emosi dan penuh gejolak ini merupakan bagian dari fase kehidupan setiap perempuan antar-generasi untuk saling memahami satu sama lain.

Dalam A Cup of Comfort for Mothers and Daughters, para ibu dan anak saling bertukar kalimat-kalimat bijak, nasihat-nasihat dan rahasia-rahasia tersembunyi. Mulai dari ibu-anak yang saling memaafkan setelah perselisihan yang berlangsung bertahun-tahun, hingga perjuangan ibu dan putrinya bertahan hidup dalam petualangan ke berbagai tempt eksotis di dunia. Jika Anda seorang ibu atau seorang putri, Anda pasti ingin berbagi buku ini bersama dengan perempuan yang paling Anda kagumi dalam hidup Anda itu.


REVIEW


Sebelumnya saya agak bingung bagaimana mereview buku yang berisi kumpulan kisah (bukan satu kisah). Ya anggap masih belajaran aja ya, hehe.



Jadi di buku ini ada beberapa kisah tentang ibu dan anak. Ada yang melihat dari sudut pandang seorang ibu terhadap anak perempuanya, ada juga yang dari sudut pandang seorang anak perempuan kepada ibunya. Atau juga keduanya, sehingga dari beberapa kisah tidak hanya menautkan antara ibu dan anak perempuan, tapi juga ke neneknya. Bagaimana merasakan posisi saat menjadi anak perempuan, kemudian menjadi ibu, bahkan kemudian kelak saat menjadi nenek.



Beberapa kisah mampu menarik perhatian saya, namun beberapa kisah juga kurang membut saya tertarik. Kalau yang menarik perhatian sih jadinya lebih mudah ingatnya ya. Soalnya gak mungkin saya bisa mengingat 50 kisah sekaligus. Misalnya kisah berjudul Seorang Ibu Pasti Lebih Tahu yang menceritakan bagaimana kuatnya feeling seorang ibu, bahkan seolah dia tahu apa saja yang dilakukan putrinya di belakangnya, kejadian apa yang menimpa putrinya baik dalam kondisi senang maupun susah. Kemudian kisah Yang Ingin Kukatakan Padanya, ada sebuah paragraf yang cukup menyentuh,
Aku ingin memberitahu dua bahwa apa pun yang akan terjadi putrinya tetaplah putrinya, dan dia akan selalu menjadi ibunya. Ya, putrinya berubah dari seorang gadis kecil sahabat terbaiknya, menjadi seorang gadis remaja yang menjadi musuh besarnya, menjadi gadis kuliahan yang butuh konselingnya, menjadi seorang gadis dewasa yang butuh nasihatnya, dan akhirnya kembali menjadi sahabat terbaiknya. Dia akan mendengar, "Aku benci kamu" di sebelah "Aku sayang kamu" - tetapi akan selalu dicintai. Lalu cinta di antara mereka akan bertahan, kuat, tangguh dan tanpa syarat.

Ada juga kisah gadis yang membaca diary ibunya semasa remaja ~hamil dan melahirkan dirinya dalam Sebelum Hujan Datang yang juga cukup menyentuh. Beberapa kisah seperti Pergi dan Kotak Sepatu juga menggambarkan bagaimana perasaan seorang anak perempuan yang harus kehilangan ibunya, serta perasaan bahagia mengenang kebersamaan dengan ibu mereka semasa hidup.

Ya, kisah-kisah di sini memang akan mudah menyentuh bagi seorang wanita. Karena sudah menjadi suatu perjalanan hidup, dari semula menjadi anak perempuan yang mendapat kasih sayang ibunya, kemudian tumbuh dan menjadi seorang ibu yang memberikan kasih sayang pada anak perempuannya kelak. Walaupun beberapa kisah mungkin kurang sesuai dengan norma dan budaya Indonesia, namun tetap dapat diambil serangkaian hikmah dalam buku ini. Memahami bahwa bagaimanapun ibu yang kita punya, beliau-lah salah satu harta terbaik yang pernah kita miliki. Semoga kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada ibu, di dunia dan akhirat. Serta kelak menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita nantinya.

*****


NB : Oh ya saya suka deh sama beberapa ilustrasi yang dimunculkan di buku ini. Beberapa ilustrasi yang menggambarkan kisah dalam buku, meskipun tidak semua ada ilustrasinya ya. Tapi yang mirip sama ibu saya yang ini nih, beliau sangat telaten menyimpan beberapa benda kenangan anak-anaknya semasa kecil sampai dewasa.



I love you, Ibuku!
 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template