Saturday, March 29, 2014

(random note) Di Balik Sebuah Blog...

Nulis random begini berasa ngegalau ya? Hmm... Ada apa emang di balik sebuah blog (baca: blog ini) ?

Kadang saya bingung lho mengkategorikan blog ini blog apa. Bilang blog parenting, hmm saya gak jago juga ngurus anak. Sok ngaku beauty blogger, lah emang saya pinter ngerawat muka sendiri ato uda mahir dandan? Bilang blog soal hobi, kadang yang dibahas juga malah curhat, bukannya tips-tips soal hobi.


Trus? Ngapain nanya ke diri sendiri?

Akhirnya saya inget, bahwa saya menulis untuk bahagia. Dan kalau ada hal yang sekiranya berguna, saya coba share mungkin sedikit bisa memberi inspirasi yang pernah nyasar di sini. Juga, blog ini hanyalah sepotong dokumentasi pribadi saya kelak, soalnya saya hemat kertas jadi gak perlu beli buku diary :D


Kadang segan juga sih nulis berbagai topik yang campur aduk di sini. Ibarat ini buku, isinya kok gak karuan. Kadang bahas ASI, abis itu bahas lipstick! Sehari foto-foto, besoknya posting pidato.

Namun, begitu memang rasanya hidup. Campur-campur bo'! Saya memang seorang ibu, tapi saya juga penggemar film kartun. Saya juga sesekali pengen curhat, tapi kadang juga pengen kasih kritik ke lingkungan. Dan akhirnya semua numplek ke sini, tersimpan di Google. Ckckck...

Satu yang saya ingat, kalau gak salah bu Clara Ng pernah katakan di Just Alvin - Metro TV, "Saya bersyukur bisa menulis. Menulis itu anugerah. Di sana ada banyak sekali ruang yang bisa diciptakan, bebas dari segala permasalahan hidup kita."
Ya, menulis bukannya lari dari permasalahan hidup, tapi memberikan kita ruang untuk lebih bebas berimajinasi dan kemudian siap menghadapi hidup lagi dengan penuh inspirasi.


Bukan, saya bukan bilang saya sudah berada di level seorang penulis yang imajinatif dan inspiratif. Tapi boleh dong saya ajak pembaca yang sempat mampir sini, yuuk mari menulis! Jangan pernah ragu untuk mencobanya.




Sincerely,

(beauty topic) skincare : Masker Saripohatji + EVOO

Suka maskeran? Kalo saya sih suka, karena sensasi relaksasinya itu dapet banget. Biasanya sambil nunggu masker kering bisa sambil asyik browsing, main game (jaman kuliah), baca buku atau santai-santai selonjoran.

Nah yang mau saya cerita di sini adalah saya menggabungkan antara masker tradisional Saripohatji dan minyak zaitun (Extra Virgin Olive Oil).



Masker Saripohatji ini asalnya dari Bandung (cmiiw). Harganya sekitar Rp 2.000 - 3.000 saja per pcs. Bentuknya jadul banget, mulai dari cover kemasan, kertas pembungkus sampai baunya!



Bahkan tulisan di kemasannya pun masih pakai ejaan lama. Mungkin menjaga biar tetep klasik ya?

Awalnya dulu pakai masker ini hanya pake air. Tapi eh tapi, amboi...baunya gak seru banget dan bikin malas pakai. Akhirnya pakai jurus baru dikasi EVOO + (optional) Air Sari Mawar Putih Mustika Ratu.


Kenapa pakai EVOO? Udah pada tau dong ya gimana khasiat minyak zaitun. Diminum aja sehat, jadi dipakai untuk masker pun Insya Allah aman. Saya tambahkan EVOO dengan tujuan supaya kulit gak berasa terlalu kering saat pakai maker Saripohaji (imo, masker ini gak cocok untuk yang kulitnya kering).

Resepnya gini nih:
- 4-5 pecahan masker Saripohatji
- 3-5 tetes EVOO
- Air Sari Mawar Putih Mustika Ratu secukupnya
Eniwei, soal takaran ini sebenernya pakai feeling masing-masing aja sih, hehehe. Oh ya kenapa saya gak pakai air biasa? Sebenernya bisa sih, tapi ini tujuannya untuk menyamarkan bau masker yang rada gimana gitu. Jadi kalau mau pakai air putih juga gapapa.

Setelah dibilas maka akan kerasa bedanya antara pakai EVOO atau engga. Kalau pakai EVOO, maka kulit terasa lebih lembap dan kenyal. Efeknya lumayan lah seharian masih kerasa *tepuk-tepuk pipi.

Sekian sedikit tips dari saya. Oh ya, sebenernya masih banyak lho khasiat minyak zaitun. Tapi yang baru sering saya praktekin baru yang ini sama penggunaannya untuk mascara remover. Yang jelas gak rugi deh beli EVOO ini. Dipake masak bisa, dipake dandan bisa.

Friday, March 28, 2014

(nostalgia) Kalimat Mutiara

Practice makes perfect
Never put off till tomorrow what you can do today
Experience is the best teacher
You'll never know till you have tried


Nostalgia yuuuk... Dimana biasanya kamu baca kalimat tadi?




























Yaaaa...betul! Buku SIDU. Ya ampyuuun, ternyata dari saya SD sampe sekarang kalimat di bagian bawah lembarannya masih sama loh...

Thursday, March 27, 2014

(mommies journal) Na in 15 months : si Peniru, si Gigih, si Penjawab dan si Bersih

Aih jadi mama-mama blogger lagi yak! Mari ngebahas baby development. Jadi sekarang umur Na sekitar 15 bulanan gitu deh. Apa sih yang udah dia bisa?

1. Try to Copying Everything Other People Do
Kalau liat kasur dan di atasnya ada bantal, Na biasanya akan merangkak menuju kasur dan langsung merebahkan badannya di atas bantal. Iya deh langsung posisi bobo-bobo cantik. Menurut saya sih ini niru orang lain. Apalagi kalo liat bola menggelinding. Pasti deh bikin encok emaknya, soalnya dia minta dititah sambil nendangin bola #elusPinggang. Makin besar kemampuan anak meniru orang dewasa juga makin berkembang. Pengingat untuk orang tua, hati-hati deh bertingkah di depan anak!

2. (still) Trying to Her First Step
Iya, Na emang belum bisa jalan sendiri. But, its ok, melihatnya gigih mencoba berdiri sendiri tiap saat itu uda bikin saya bahagia. Wohooo...tinggal nunggu langkah pertamanya saja. Doain ya!

3. "Ya, ya, ya, ya"
Mungkin bisa dibilang Na itu pendiem. Saat banyak orang jarang bicara banyak. Tapi seringkali saat hanya bersama saya atau orang yang sudah dia kenal dekat (nenek-nenek-nya), dia akan asyik berbicara sambil menunjuk apa yang membuatnya tertarik. Emang bicaranya belum jelas sih, tapi saya senang dia sudah berusaha mengungkapkan apa yang dia suka dengan caranya. Apalagi kalo sama saya, Na lebih terbuka. Menolak apa yang tak dia ingin saat saya tawarkan sesuatu, atau bergegas mengajak saya memandikan saat melihat bak berisi air. Bahkan bisa ngeyel kalau dia saya minta makan nasi. ~_~

4. Clean Always
Na paling gampang risih kalau harus berlatih jalan di halaman yang banyak pasirnya. Juga akan berhenti merangkak sejenak hanya karena ada 'sesuatu' yang menempel di kakinya (sarang laba-laba, serpihan nasi, dsb). Trus sibuk ngebersihin kakinya sampe bersih. Na juga gak suka disuruh tidur di kasur yang belum dirapiin bantalnya. Atau mandi di bak yang airnya kurang jernih. Ow, ow...untung ya Na ibu kamu rajin beberes, hehehe *ehem *sokRajin *ambilSapu&Kemoceng


Saya rasa semakin anak besar, makin banyak stimulasi yang harus diberikan. Alamaaaak...semoga saya bisa ya. Dan semoga Na tumbuh dengan baik. Aamiiien...

Wednesday, March 26, 2014

(random note) Ilmu Bertanya


gambar dari beemagz.com


Bertanya memang merupakan salah satu pertanda ketidaktahuan. Namun jangan salah, bertanya itu menurut saya juga mencerminkan isi otak lho. Beberapa hal yang menurut saya perlu diperhatikan sebelum bertanya:

1. Tepat waktu
Tunggu sampai lawan bicara menyelesaikan kalimatnya. Jadi penanya juga harus nangkep juga lho hal apa yang ingin disampaikan. Kalo uda ngeh dan ingin ditanyakan, ajuin aja. Yang jelas jangan sampai si lawan bicara baru ngomong sedikit uda dipotong mendadak untuk bertanya. Siapa tahu dengan mendengarkan lebih jeli, jadi tahu arah pembicaraan tanpa perlu bertanya terlalu detail.
2. Tahu Sikon
Ya jangan sampe lagi ketemu temen baru jatuh dari sepeda motor trus ditanyain, "Siapa nabrak kamu?", atau "Kok kamu bisa jatuh? Kamu ngawur ya naik motornya?". Lebih logis kalau tanyakan kondisinya dan bawa ke fasilitas kesehatan terdekat bukan?
3. Tanya Secukupnya
Apa? pengen nanya sedetail mungkin soal rumah tetangga? Mau nanya apa kepo jeung?

Entahlah, sejujurnya pun saya masih belum bisa merumuskan formula bertanya yang baik dan benar. Tapi saya ingat sekali, ketika kuliah dulu, saya tersadar betapa isi otak tercermin dalam sebuah pertanyaan. Di sebuah kelas, akan nampak pertanyaan dari mahasiswa yang bertanya karena tidak tahu, atau pertanyaan dari mahasiswa yang bermaksud memperdalam apa yang sudah dijelaskan oleh sang dosen *btw, jangan nanya saya golongan mahasiswa yang mana yak :D

Yah, kenapa dong saya bikin postingan ini? Sejujurnya kadang saya bete banget kalo lagi buka forum diskusi online. Menurut saya, namanya forum diskusi ya isinya tanya-jawab, saling membantu. Tapi akhir-akhir ini seringkali ada member baru yang sekali masuk forum isinya langsung nanya ato curhat masalahnya, minta solusi. Padahal kalau dia mau saja baca-baca sedikiiit ke diskusi di page sebelumnya, banyak solusi yang sudah pernah diusulkan atau dibahas member lain. Jadi menurut saya, mereka yang suka main nanya aja ini kok kurang usaha gitu ya?

Banyaklah membaca sebelum bertanya. Memang malu bertanya sesat di jalan. Tapi jangan lupa, di jalan juga banyak rambu dan petunjuk arah yang bisa dibaca.

(random note) Catatan Kecil

Sebuah percakapan kecil,
A : "Menurutmu, gimana cara kita mendefinisikan sesuatu itu baik atau buruk, dosa atau enggak?"
B : (termenung sejenak) "Hmm, saat itu melakukan kegiatan tersebut, berani gak detik itu juga kita dipanggil Yang Maha Kuasa?"

Ok, memang, perbuatan salah tak akan pernah bikin nyaman hati dan otak ya. Kodrat manusia.

(Giveaway) Romantisme Dongeng Anak

Mungkin banyak yang sudah tahu ya, betapa banyak manfaat mendongeng untuk anak. Berikut ini beberapa manfaat mendongeng untuk anak:
sumber : Majalah ayahbunda



Sayangnya saat kecil saya tidak terlalu sering mendapat dongeng dari orang tua saya, hehehe. Kebetulan memang orang tua saya kurang ekspresif untuk mendongeng. Kalo istilah jaman sekarang mungkin kurang romantis gitu. Tapi untungnya jaman dulu ada acara tv yang menayangkan dongeng atau cerita rakyat daerah (inget gak cerita Pangeran Palasara dari iklan susu D*ncow?). Juga terkadang masih nguping siaran dongeng di radio biarpun gak sering-sering amat. Dan Alhamdulillah-nya kok saya itu hobi banget baca. Mulai bacaan anak seperti Bobo dan Mentari. Koleksi perpustakaan di sekolah seperti Cerita Rakyat Nusantara dari berbagai provinsi Indonesia keluaran Balai Pustaka (masih inget banget jaman itu bukunya ada 27 seri, soalnya jumlah provinsi negara ini saat itu 27). Juga buku-buku kumpulan cerita anak dari negara Asia Tenggara. Bagi saya, pengetahuan cerita anak ini amat membekas di hati dan pikiran lho sampai sekarang! Sungguh romantis cerita anak bagi seorang anak kecil.

Nah, lain lubuk lain ladang. Beda banget sama keluarga suami. Mas sering banget didongengin sama orang tua yang keduanya adalah guru. Hampir semua jenis cerita Mas tahu, mulai dari cerita rakyat lokal sampai kisah teladan Nabi dan Rasulullah. Mertua saya sempat bercerita, kadang saking tiap harinya anak-anaknya minta didongengin, maka koleksi cerita mereka sampai habis. Semua dongeng si Mas dan sodara-sodaranya udah hapal. Tak habis akal, mengarang cerita secara langsung-lah Bapak mertua saya. Apa aja jadi bahan cerita. Kebanyakan sih akhirnya keseharian si Mas dan sodara-sodaranya sendiri, api 'disamarkan' pakai nama lain. Begitu sadar kalau dongengnya adalah kisah mereka sendiri, ramailah mereka ketawa-ketawa bersama. Romantis sekali kata si Mas suasana menjelang tidur di keluarga mereka. Tapi ya tapi, kata si Mas sebenarnya suasana itu tercipta juga karena keadaan. Di desa mereka kala itu tidak ada tv, bahkan listrik pun masih jarang. Jadi hiburan yang paling memungkinkan ya dongeng pengantar tidur itu. Nyahahaha...

Trus gimana efeknya di kehidupan kami sekarang? Beda memang antara Mas dan saya (walaupun perbedaan ini semata-mata bukan hanya karena pemberian dongeng tadi sih). Mas lebih piawai membacakan dongeng untuk Na. Sedangkan saya, rada kikuk kalau disuruh bacain buku dongeng (padahal cuma baca doang, gimana kalo disuruh ngarang dongeng ya?). Tapi, sampe seumur gini, saya masih nyimpen hobi masa lalu saya, demen baca dongeng anak. Makanya di lemari buku saya, koleksi buku anaknya lumayan-lah ya. Yang pasti baru saya sadari, saya dan Mas memiliki sisi romantisme masing-masing dari dongeng anak. Dongeng membawa kenangan di hati kami walaupun dengan cara yang berbeda. Itulah mengapa saya percaya dongeng memang salah satu hal yang penting untuk anak.

Trus, apakah kami rutin mendongeng untuk Na? Sayangnya tidak. Kami malah rutin membacakan cerita untuknya kala Na berumur 5-7 bulanan. Soalnya masih manut dianya. Kalau sekarang, menjelang tidur, saya sama Mas aja gak boleh berisik, gak boleh ngobrol. Hmm...#mikir

Semoga ke depannya kami bisa mentradisikan lagi dongeng untuk anak. Cari cara supaya Na excited lagi sama dongeng sebelum tidur. Atau cari cara supaya kelak Na juga suka baca buku, termasuk buku dongeng anak.



***)

Tulisan ini dibuat untuk Giveaway Semua Tentang Dongeng Anak dari Hastira Soekardi. Beliau ini salah satu penulis cerita anak lho! Ini buku karangan dari beliau yang bikin saya mupeng dan penasaran. I wish someday I can be a writer too...

.

Monday, March 24, 2014

(random note) Jadi Dokter?

Kodok ngorek, kodok ngorek
Ngorek pinggir kali...
Teot teblung-teot teblung-teot teot teblung

Bocah pinter, bocah pinter
Besok jadi dokter
Numpak motor, numpak motor, motor-motor-mabur



Hehehe...baru tadi lho saya tau kepanjangannya lagu Kodok Ngorek itu. Ini lagu anak bahasa Jawa setau saya. Hihihi...segitunya menjanjikan ya profesi dokter dari jaman dulu #bukanNyinyir. Nak, boleh jadi dokter, tapi harus beneran pinter ya? Trus nanti periksa pasien jangan pilih kasih lho!
Soalnya banyak yang kuliah dokter tapi pake uang doang, otaknya kurang...
Soalnya banyak dokter yang cuma mau nerima pasien berduit...
Soalnya banyak dokter yang mendahulukan kepentingan marketing obat/ sufor dibanding kebutuhan pasien sebenarnya...
Soalnya banyak yang kuliah dokter buat gengsi aja...
#radaNyinyir


Disclaimer: tanpa bermaksud mengecilkan dokter-dokter baik yang masih ada juga kok di Indonesia. Salut untuk dokter yang benar-benar menjalankan profesi mulianya di berbagai belahan bumi!

(random note) Namanya Juga Usaha...

Saya sering geli liat komen-komen di Instagram para seleb ato orang beken. Ada ajaa yang usil. Mulai muji-muji, ledek-ledekan sampe berantem antar user. Padahal yang dikomen entahlah sempat baca ato engga...

Yang lebih aneh pagi baca para user Online Shop yang main nebeng ngiklan di akun orang. Wajar sih kalau misalnya nawarin high heels ke user yang hobi pake high heels. Atau masih wajar kalo request endorse ke beberapa orang yang emang welcome nerima endorse-an. But yang antik itu kalo ada OlShop main pasang iklan sembarangan. Entah peninggi badan, pemutih kulit, dan produk lain-lain. Awal pake IG saya gak ngeh, masa OlShop nawarin ginian ke seleb. Eh lama-lama saya baru ngeh mereka emang sengaja spamming di akun orang yang follower-nya banyak, biar follower 'gak sengaja' baca iklan mereka. Bahkan ada yang 'seolah' santun terang-terangan beriklan diiringi kalimat "sorry for spamming". Minta maaf ngerasa salah? Tapi kok masih bikin salah. Au ah analogi yang saya gak paham.

Ya, apa mungkin saya kurang ngerti gimana cara usaha ya? Entahlah...

Satu lagi hampir kelewat, say nepok jidat barusan. Gara-gara ada yang nawarin endorse jilbab instan ke Dian Pelangi. Capedee...

Thursday, March 20, 2014

(mommies journal) Na Latihan Jalan

Dulu saya pernah baca status teman di FB. Isinya dia tetap bangga akan anaknya, yang walaupun udah umur 1 tahun masih belum bisa jalan. Waktu itu Na masih umur 7 bulan, jadi saya sendiri belum tahu kapan sih bayi mulai indikasi pengen jalan. Abis baca status temen tadi saya jadi mikir, dia nulis gitu kenapa ya? Apa diledekin orang gegara anaknya belum jalan?

Kemudian saya jadi tahu, ternyata minat dan bakat bayi buat jalan itu beda-beda. Pengalaman ibu mertua saya, ada anaknya yang mulai jalan umur 10 bulan (padahal cewek) dan ada juga yang nunggu sampai umur 2 tahunan. Aih, jadi tenang...

Trus gimana dengan Na? (kalo ga salah) Na umur 10 bulanan sih baru lancar merangkak. Trus (kalo ga salah inget juga) umur setahunan udah bisa berdiri dengan pegangan. Hehe...lagi gesit-gesitnya bikin yang nungguin cape ngejar *lap keringet. Trus sekarang, kurang lebih di usia 13 bulan Na udah mulai bisa berdiri tanpa pegangan. Yaa awet sekitar semenit lah. Abis itu, karena capek dia pilih menghempaskan pantatnya deh. Alias bikin saya harus ati-ati kalo dia berdiri di lantai! Resiko jatuhnya itu lho horoooor.

Untungnya sih Na juga sering ngerti kalo duduk 'ngawur' itu lebih enak di kasur. Jadi dia boleh 'mendudukkan' diri seenaknya kalau di kasur (ditaruh di lantai), kalau lagi latihan berdiri di lantai keras, dia duduk pelan-pelan.

Ayooo Na, semangat latihan ya!




Hmm, selesai postingan saya pagi ini. Sebenernya bahasa saya di post ini kurang rapi ya? Tapi saya memang masih belum nemu kalimat-kalimat rapi dan enak dibaca buat sebuah reportase menarik. Belajar lagiii ^__^

(mommies journal) Mainan Balita : Menulis

Salah satu alternatif mainan balita adalah menulis. Na diajari menulis sama ibu mertua saya sebelum umur setahun. Kata ibu mertua sih beliau cuma kasih contoh sekali, setelah itu Na udah bisa menirukannya. Gores sana sini. Jadi sejak itu alternatif kalau Na mulai bosen sama mainannya ya nulis! Beri bolpoint dan kertas/ buku, maka kemudian dia akan asyik coret-coret sampai bosen.

Banyak yang kaget kalau liat Na duduk sambil megang bolpoint. Horor! Iya sih secara yang dibawa benda dengan ujung tajam kayak begitu. Abisnya Na paling suka sama bolpoint merk Standart warna item :( susah sekali menggantinya dengan spidol atau crayon yang lebih tumpul. Entahlah mungkin pertama kali yang dia pakai adalah bolpoint Standart? Atau dia belum excited melihat warna-warni crayon?

Yang jelas saya atau penjaganya yang harus waspada tiap dia pegang bolpoint. Jangan sampe *Naudzubillah* kena badannya.

Buat ibu yang punya balita dengan hobi nulis kaya gini, bener-bener hati-hati ya? Dan buat yang anaknya gak mau diajak nulis, ya gak papa juga sih ya, minat anak kan beda-beda. Betul-betul-betul?

Wednesday, March 19, 2014

(random note) Mengarahkan Cita-cita, Dulu dan Sekarang

Jaman saya SD, masih inget bener cita-cita terpopuler anak kecil adalah : jadi dokter (eh apa jaman sekarang masih tetep sama ya? Haha). Lalu urutan keduanya biasanya seputaran dokter, pilot atau pramugari. Namun saya masih inget ada satu temen saya yang extra ordinary, bilang dia mau jadi Direktris pabrik coklat (mungkin lebih tepatnya dia pengen punya perusahaan coklat sendiri). Bayangin umur SD uda pengen jadi pengusaha bo'! Suatu hari kami sempat BBM-an dan dia bahkan hampir lupa punya cita-cita tsb. Yang terakhir sih, selepas lulus Psikologi dia aktif jadi guru TK karena kecintaannya pada anak-anak.

Jaman SMA, muncul lagi pertanyaan soal cita-cita. Hal ini terutama gara-gara pas kelas 3 masih banyak yang bingung akan melanjutkan ke perguruan tinggi apa, jurusan apa, dll. Di sekolah saya juga ada Bimbingan Konseling-nya sih. Tapi.kalo diingat-ingat kok saya kurang setuju dengan para pembimbing BK ya? Soalnya waktu teman saya ada yang bilang mau jadi wirausaha, guru saya malah bilang, "Oh iya gakpapa siapa tau nanti punya pabrik tahu-tempe ya." Eh ini bukan maksud saya ngerendahin para pengusaha tahu-tempe ya. Yang saya bahas saya keberatan cara pandang Guru saya yang cenderung berpikir kalau jadi pengusaha itu paling pol cuma bikin UKM kecil-kecilan doang (FYI, kebetulan di kota saya banyak UKM tahu-tempe skala kecil memang). Padahal scope enterpreneur kan luas banget ya. Bahkan desainer seperti Jenahara, chef-chef pemilik resto internasional, CT yang punya Trans Corp, dll kan juga pengusaha. Kenapa seorang guru seolah menanamkan bahwa wirausahawan hanyalah 'sekedar' memiliki toko kelontong, UKM kecil, that's it!. Rasanya kurang mampu menggelorakan semangat anak muda yang akan menginjak dunia sebenarnya.

Saya juga ingat sekali, rata-rata guru saya kala itu lebih bangga kalau punya alumni yang jadi polisi atau PNS. Pegawai swasta pun paling juga dianggap profesi 'standar', hehe...padahal kalo kerjanya di oil&gas kan ya...you know lah what I mean.

Sekali lagi bukan maksud saya menjelekkan guru SMA saya yang dulu. Hanya saya merasa agak miris dengan 'pilih-kasih' semacam itu. Yeah, kalo yang uda nyoba jadi wirausaha aja masih dianggap sebelah mata, trus dicap apa ya yang punya cita-cita jadi ibu rumah tangga? :)

Monday, March 17, 2014

(baby product) Pilih-pilih Baby Hair Lotion

Biasanya (adat Jawa, cmiiw) melakukan tradisi potong rambut bayi di usia 40 hari (biasanya juga bareng acara Aqiqah untuk yang muslim). Konon rambut bawaan dari rahim itu kotor jadi sebaiknya dibuang saja. Hmm, kalo kata saya sih logis ya? selain itu rambut kalau dicukur kan biasanya makin subur. Hehe, jadi Na pun merasakan sensasi kepala gundul, yang merupakan hasil karya....ayahnya sendiri. Hahaha. Maklumin yee, aslinya gundulnya gak rata-rata banget. Kata Mas rada keder nyukur bagian ubun-ubunnya. Jadi rambut bagian ubun-ubun masih ada ukuran 2-3mm jaman penggundulan itu. Makanya rambut Na jadi gini nih sebulan kemudian.

Oh ya bahas rambut gundul, tentu mama-mama kece jadi khawatir gimana pertumbuhan rambut bayi selanjutnya. Kaya di iklan Zwitsal itu lho hehe.

Padahal dipikir-pikir, cepat atau lambat yang namanya rambut pastilah (Insya Allah) bakal tumbuh dong ya... Tapi jujur aja sih, kayaknya lebih bangga kalo rambut anak kelak tumbuh subur, tebal, item #obsesiMama. Jadi akhirnya cari cara buat 'mempercepat' tumbuh rambut pakai hair lotion deh. Ck ck ck...


Saya sendiri ada pengalaman pakai 3 macam hair lotion buat baby Na. Eh bukan maruk ya, soalnya sebagian asalnya dari kado juga. Buat sharing yang belum pernah coba, check this out yaaa

1. Cussons baby hair lotion Natural


Mengandung lidah buaya, kemiri dan seledri. Kalau dicium baunya dari tutup botol sih enak ya, tapi sayangnya kalau diusap ke rambut, buat saya kok baunya rada gimana gitu...terlalu alkohol. Atau hidung saya yang sensi ya? soalnya pas anak tetangga dipakein kok baunya biasa aja. Mungkin bu tetangga makai cuma dikit jadi aromanya gak nyentrong. Nice idea buat yang mau coba pakai lotion dari Cussons.

2. Pigeon hair lotion


Mengandung Jojoba dan Chamomile. Kalau yang ini baunya medium, soft. Tapi sayangnya saya rada jarang makein ini ke baby Na. Soalnya kandungannya cuma chammomile doang. Kesannya cuma buat wangi-wangian tapi gak bisa membantu pertumbuhan rambut bayi. Jadi make ini kadang-kadang aja, diusap dikit ke kepala baby Na biar baunya wangi....

3. Zwitsal baby hair lotion Natural



Nah akhirnya yang paling sering dipakai adalah yang ini. Soalnya kandungannya lengkap, minyak kemiri, seledri dan lidah buaya. Selain itu juga baunya paling enyak di hidung saya.

Nah gimana yang lain, pernah tau lagi merk hair lotion lain? Maap ya kuper baru taunya baru itu. BTW, tapi makin ke belakang sih saya makin ngerasa kayaknya pakai minyak rambut gini seperti sugesti aja ya? Soalnya ya pertumbuhan rambut Na ya uda segitu aja. Maksud saya Alhamdulillah sih rambutnya tebel, item, sehat. Tapi itu kayaknya udah maksimal deh levelnya. Trus apakah tetep mau pakai hair lotion? Sepertinya iya tapi mungkin gak sesering jaman saya masih khawatir rambut Na gak tumbuh, hehe. Saya malah lagi tertarik nyoba bikin kemiri bakar buat dioles ke rambut Na.

Ngomong-omong soal DIY hair care , udah pernah dong si Na. Waktu itu kita berdua pakai hair mask langsung dari taneman lidah buaya dari kebun. Huhu, wanginya syedaaap! Aih, ntar gedean dikit ada temen nyalon deh...

Thursday, March 13, 2014

(baby product) Baby Bee Nourishing Lotion - Calming

Ini pengalaman jaman baby Na kemarin. Setelah melahirkan di RS, para dokter dan suster memberitahu ke saya untuk tidak menggunakan bedak bayi pada anak karena ditengarai bubuk bedak dapat terhirup dan mengendap di paru-paru. Oke deh, jadinya sebulan pertama newborn Na gak pake bedak sama sekali. Tapi ya tapi...orang sekitar mulai protes, "Masa bayi gak pake bedak? Gak seru dong gak wangi," Haish...akhirnya saya cari akal biar baby Na tetep wangi tanpa/ dengan sedikit bedak. Saya kepikir nyari lotion aja, sekalian biar kulitnya mulus gak kayak emaknya.Tentu rada parno juga ngoles sesuatu ke kulit bayi yang masih kecil gitu, takut kemasukan bahan kimia yang enggak-enggak. Jadinya saya searching beberapa merk yang 'katanya' berbahan natural. Ending-nya saya pilih produk ini:



Produksi : Burt's Bee
Netto 6 oz/ 170 gr
Price : +/- 150.000

Tulisannya 99% Natural. Antara percaya antara enggak, tapi seenggaknya lumayan lah kalo liat ingredients-nya.

Ingredients
aqua (water, eau), glycerin, decyl cocoate, cera alba (beeswax, cire d'abeille), helianthus annuus (sunflower) seed oil, butyrospermum parkii (shea) butter, cetyl alcohol, glyceryl stearate citrate, polyglyceryl-3 citrate, cocos mucifera (coconut) oil, olea europaea (olive) fruit oil, sodium stearoyl lactylate, parfum (fragrance), magnesium aluminium silicate, vitis vinivera (grape) seed oil, aloe barbadensis leaf juice, xantham gum, sucrose stearate, lactic acid, tocopherol, calendula officinalis flower extract, chamommila recutita (matricaria) flower extract, anthemis nobilis flower extract, centaurea cyanus flower extract, hypericum perforatum extract, tilia cordata flower extract, glycine soja (soybean) oil, canola oil (huile de colza), butyris lac (buttermilk powder), babeurre en poudre, rosmarinus officinalis (rosemary) leaf extract, glucose, sodium benzoate, sodium chloride, citric acid, phenoxyethanol, glucose oxidase, lactoperoxidase, citral, citronellol, coumarine, farnesol, geraniol, limonene, linalool


Tekstur lotionnya gak encer, mendekati arah krim tapi juga engga sekental krim. Aromanya yang unik. Semacam ada aroma peppermint, madu dan kelapa...hmm pokoknya wanginya sih enak dan menghangatkan (mungkin karena serie Calming ya? biasanya serie begini paling cucok buat bed-time bayi).
Sejauh ini Na sih kulitnya baik-baik saja dengan lotion ini. Wanginya enyak. Tapi karena seminggu ini Na lagi alergi dan kulit lengannya merah-merah gara-gara alergi sesuatu (masih nyari penyebabnya), sementara kulitnya saya biarin "nafas" alias polos gak pake apa-apa dulu. Selain itu kelemahan yang lain adalah merk ini gak didistribusiin di Indonesia, alias belinya rada rempong pesen ke olshop dulu.

By the way, dipake emaknya juga bisa loh!

(learn from the article) Blog diarysitimaryamah

What the hell are going on their mind?!
Orang-orang kecil nan liat dan hebat itu mengusahakan apa saja, demi sebuah kemungkinan hasil, sekecil apapun itu. Tetapi orang-orang “besar” di atas sana, justru mengusahakan beragam celah untuk berbuat kecurangan, sebesar apapun dampaknya itu. Ya Salaam…

Itu sepotong tulisan dari sebuah blog yang barusan saya follow semalam. Nama blog-nya diarysitimaryamah.blogspot.com

Blog ini milik seorang ibu rumah tangga yang memiliki kegiatan menjahit, usaha kerudung dan toko kelontong (bahkan kata beliau beberapa tulisan dihasilkannya sambil menjaga toko dan anak). Ngakunya baru kenal internet 2 tahun, bahkan blog ini baru dibuat. Tapi jangan salah, isi tulisannya baguuus banget lho! Bikin betah baca postingan ibu satu ini, isinya keren dan banyak bikin makjlebbb pokoknya. Banyak view kehidupan yang bisa dipetik hikmah, terutama saat kita lupa untuk tidak bersyukur akan apa yang kita punya. Juga mengingatkan para ibu agar selalu menambah ilmu, walaupun sehari-hari sibuk berkutat dengan urusan rumah tangga.

Yang lagi pengen cari tulisan bagus buat dibaca, menurut saya blog ini layak untuk dikunjungi.

Oh iya ini ada salah satu tulisan yang menurut saya juga bagus banget untuk dibaca berjudul Rokok dan Potret Relasi Timpang Gender. Good view!

(mommies journal) Terbaik untuk Anak, atau untuk Siapa?

Nah, sekarang giliran kita yang jadi orangtua. Kita pernah pernah merasakan nggak enaknya jadi anak, kalau diatur . Kita pernah merasakan nggak enaknya dilarang -larang, padahal kita suka kegiatan itu . Kita pernah mengalami dipaksa suruh les ina itu, padahal kita nggak suka . Dan lain- lain. Mungkin saat ini ada beberapa dari kita yang masih ingat rasanya dipaksa untuk mengikuti kemauan orangtua.
(source: mommiesdaily.com/2014/03/11/mom-knows-best/)


Baca artikel di mommiesdaily.com berjudul Mom Knows Best (link tersebut) dan sempat merasa makjleb sebentar. Ya, Na sekarang memang masih kecil dan mungkin keinginannya lebih gampang 'disetir' saat ini, tapi gimana dengan 2-3-4-5 dst. tahun nanti ya? Bagaimana cara saya menentukan mana pilihan terbaik yang tentunya terbaik buat dia.

Kemudian saya teringat,.kebetulan saya dan Mas dibesarkan dengan cara berbeda oleh ibu kami. Misalnya saja soal tata-ruang. Ibu saya paling disiplin urusan penataan ruangan, termasuk kamar tidur saya. Gak boleh kotor. Gak boleh berantakan. Harus rapi. Pun kalau saya ingin memajang foto abstrak ala abege di dinding pun pasti dikomen Ibu seperti sudut mana yang cocok, foto apa aja yang pantas dipasang, dll. Tapi ya dasar abege, kadang di waktu tertentu saya merasa jengkel, merasa semua harus serba rapi, resmi dan diatur. Dongkol kala bingkai-bingkai foto yang uda saya pasang di dinding ditata ulang Ibu saya sewaktu saya lagi di sekolah.
Lain dengan Ibu mertua saya. Kata Mas, Mas sih bebas banget nata kamarnya. Bahkan kalau misalnya males ngerapiin dan berantakan banget pun Ibu gak pernah marah. Paling menasehati saja. Yang pasti Mas bebas mau nempelin stiker atau coret-coret apa aja di dinding. Kamar menjadi area privat yang tanggungjawabnya diberikan sepenuhnya ke pemilik, ya walaupun saat-saat tertentu kalau kotor banget pasti Mas disuruh bersihin juga sih, hehe...

Apa yang kemudian terjadi pada kami? Saya tumbuh terbiasa di ruangan rapi. Saya gak bakal bisa belajar/ kerja/ tidur di tempat berantakan. Jadi jaman kerja hampir tiap pulang/ datang saya pastiin dulu meja saya rapi dan baru konsen kerja. Masuk kamar pun, ngeliat sprei miring aja biarpun udah ngantuk banget gak bakal bisa tidur kalo gak ngerapiin sprei.
Kalau Mas? Urusan tidur kebetulan hal yang gampang buat Mas. Mau sprei miring, bantal berceceran juga kalo ngantuk ya langsung merem #bakat. Tapi untungnya urusan kerja Mas rapi. Mas juga suka heboh ngajak saya rapiin atau bersihin rumah kalau ada yang gak oke di matanya.

Saya rasa walaupun caranya berbeda Ibu dan Ibu mertua saya sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk anak. Menanamkan kedisiplinan. Mengajarkan tanggung jawab. Ya, walau mungkin dulu saya kurang komunikasi jadi sering jengkel, haha,.namun saya sekarang bangga bisa menata barang dengan rapi jali.

Sekarang posisi saya yang jadi Ibu. Entah pola seperti apa yang akan saya pakai dalam mengasuh Na (dan adik-adiknya) kelak. Saya hanya berharap saya dan anak-anak saya bisa memiliki komunikasi yang bagus sehingga dalam memilih sesuatu saya bisa memahami apa yang membuatnya nyaman dan tak egois dalam memberinya pilihan. Serta anak saya juga bisa mengerti apa saja yang dia butuhkan walaupun tampak tak menyenangkan untuknya. Memberi ruang untuk kebebasan berekspresi dan kreatif, tapi tetap disiplin dan bertanggung jawab. *Visi-misi gua keren yak?!


Ah, ck ck ck...tugas jadi orang tua seperti tak ada akhirnya ya?


Wah harus super pede dulu sebelum bisa bilang ini:

(beauty topic) Review #12 Hada Labo Gokujyun Face Wash

Saya paling demen gonta-ganti sabun muka. Alasan pertama, paling cepet abis (secara dalam sehari bisa cuci muka 2-4 kali sehari). Alasan kedua, di manapun, entah supermarket gede ato kecil (bahkan pasar tradisional sekalipun) banyak berjejeran sabun muka yang bikin penasaran.

Jarang banget saya rephurchase sabun muka dengan merk yang sama #JanganDitiru. Terakhir saya ingat sekitar tahun 2011 saya sempat cocok banget sama Clean & Clear Deep Action Cleanser (Rice Extract). Tapi kemudian, saya kumat lagi iseng coba-coba berbagai merk. Sampai kemudian saya (lagi) insyaf (dipikir-pikir kesian juga sama muka) karena lagi cinta-cintanya sama sabun muka yang satu ini

 
 Produksi
PT. Rohto Laboratories Indonesia, Cimahi
Lisenced by Rohto Pharmaceutical Co. Ltd, Osaka - Japan
Netto 50 ml.
Rp 12.500,00

(panjang ya tulisan di kemasannya?) Oh ya menurut saya sabun muka Hada Labo ini termasuk sabun dengan kategori tulisan di kemasan yang rame...banyak banget kalimatnya.

KLAIM
Ultimate Moisturizing Face Wash dengan Hyaluronic Acid
Melembabkan sekaligus mengangkat kotoran dan minyak dari kulit
Tidak menggunakan zat pewangi, zat pewarna, mineral oil dan ethanol
Sesuai dengan pH kulit, tingkat iritasi rendah

Ingredients :
Water, Butylene Glycol, Sodium Myristoyl Glutamate, Sorbitol, Sodium Methyl, Cocoyl Taurate, Sodium Lauroyl Glutamate, Cocamide DEA, Myristic Acid, Glyceryl Stearate SE, Sodium Chloride, Lauric Acid, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Polyglyceryl-2 Isostearate, Polyquaternium-7, Methylparaben, Sodium Acetylated Hyaluronate, Polyquaternium-24


REVIEW
1. Fisik
Ini opini yang langsung kerasa. Pertama kali makai langsung kerasa eneg banget sama baunya. Ugh, eneg semacam mirip err...beras bau? apalah pokoknya sesuatu yang baunya rada tengik gitu. Yang ada di pikiran saya, "Mentang-mentang no fragrance jadi baunya gak enak bener ya?

Tapi anehnya setelah hampir habis 1 tube, kok aroma yang enggak enak itu sudah terasa hilang. Mungkin hidung saya sudah sanggup beradaptasi ya, haha...
Untuk kemasan, kemasannya flip-top, membuat saya lebih nyaman soalnya abis cuci muka gak perlu repot nyari tutupnya, yang dimana saya sering pikun kalo pake skincare macam tutup lepasan gitu.

2. Pemakaian
Teksturnya creamy, secara warna rada mengkilap dikit. Putih. Saat dipakai memang lembut di wajah (masih inget dulu awal-awal tiap cuci muka saya kudu nahan napas nahan bau sabun ini). Saat memakai sabun ini juga menghasilkan wajah yang terasa bersih dan lembab saat dibilas. 

Kesimpulan ala Saya
(-) pas pertama pake kerasa baunya gak enyak
(-) gak semua supermarket punya
(-) gak suka tulisan di kemasannya yang penuh
(+) enak dipake
(+) murah tapi oke

(photo album) Main di Deket Sawah

Duduk-duduk di pinggir sebuah sawah kecil. 
Lihat-lah pak Tani sedang panen. 
Dan mari kita bermain dengan bunga liar ini!



 





Wednesday, March 12, 2014

(beauty topic) skincare : Burt's Bee Radiance - Trial Kit

Pernah denger merk ini? Burt's Bee adalah salah satu merk skincare dari USA yang menggunakan bahan-bahan natural. Beberapa minggu lalu memesan trial kit skincare-nya untuk lini Radiance.


Yakin natural? 
Hmm, saya bukan orang yang kompeten banget memilah mana bahan natural, mana yang chemical sintesis, bla-bla-bla... Tapi di web Burt's Bee terdapat penjelasan mengenai ke-Natural-an produknya.

http://www.burtsbees.com.my/

http://www.burtsbees.com.my/


Selain itu, klaim natural ini juga ada pada slogan Burt's Bee
 

Kembali ke lini Radiance. Kenapa saya pilih lini Radiance? Karena hanya lini ini yang ada trial kit-nya, hehehe... Untuk lini lain hanya ada full size, dimana saya masih gak berani langsung beli full size secara rata-rata per produk harganya mencapai Rp 250.000,00 Sayang dong kalo gak cocok #peritungan #pelit. Nah untuk trial kit Radiance ini harganya Rp 230.000,00 dan mendapat sample size produk sebagai berikut:

1. Burt's Bee Radiance Facial Cleanser
Fungsinya sebagai sabun muka. Wanginya wangi madu, lembut. Dan karena natural tentu busanya sedikiiit sekali. Saya pakainya kalau muka udah bersih dari berbagai make-up (udah diduluin pake cleansing oil/ cleansing milk plus cleanser toner/ cleanser lotion). Tapi saya gak selalu pakai facial cleanser ini soalnya udah punya sabun andalan yaitu Hadalabo Gkujyun Face Wash *yang harganya lebih murah, hahaha*. Biasanya pakai si facial cleanser ini sebelum tidur aja.

2. Burt's Bee Radiance Day  Lotion
Walaupun super mini (cuma 7 gram dong!) bentuknya lucu pakai pump gini. Saya kira bakal pakai jar atau tube gitu. Dipakai pagi hari sehabis mandi. Nah, selang beberapa jam biasanya saya tambahin sunblock/ BBC ber-SPF soalnya si Day Lotion ini gak ada keterangan ber-SPF ato engga. Oh ya, yang asyik dari Day Lotion ini adalah memberikan efek matte pada wajah saya yang oily. Lumayan lah ngontrol minyak sekitar 2 jam kalau gak ditumpuk make up sama sekali.

3.Burt's Bee Radiance Night Cream
Sama kaya Day Lotion, si Night Cream ini juga cuma 7 gram pemirsah...mungil. Jar-nya dari kaca dong bukan dari plastik biarpun mini. Sebagai krim malam, bau yang enak amat penting soalnya aromanya akan kebawa tidur sampe pagi. Dan senangnya bau si Night Cream ini enak, ya mirip madu, ada aroma citrus dikit *susah deskripsiin aroma, hehe. Yang jelas nabung duluan buat beli ini soalnya paling wajib punya dan sepertinya bakal habis duluan dibanding yang lain.

4. Burt's Bee Radiance Eye Cream
Saya jarang pakai yang namanya krim mata. Soalnya ritual skincare malam sampe tahap krim malam udah bikin ngantuk, hehee... Selain itu saya masih gak paham konsep krim mata. Kenapa sih gak gabung aja sama krim malam? Biar gak ribet gitu. 
Jadi biarpun Eye Cream ini hanya 4 gram, masih awet aja soalnya sering kelewat pakenya!

5. Burt's Bee Radiance Lip Shimmer

Ini adalah lipbalm yang memiliki shimmer (bahasa sederhana-nya: bling-bling, wkwkwk). Baru ini deh paling puas pake yang namanya lipbalm. Soalnya begitu dioles langsung kerasa aroma peppermint, trus setelah itu langsung meresap ke bibir tanpa membuat kita gak ngerasa kaya abis makan gorengan. Juara deh si Lip Shimmer ini. Hanya saya kurang suka, kenapa harus pakai shimmer??? Nanti kalau udah habis pengen beli Burt's Bee Lipbalm yang polos aja deh.

Oh ya, Lip Shimmer ini adalah full size bukan trial size kayak temen-temen seperjuangannya. Mungkin karena itu di kemasannya keterangan -nya lebih lengkap, termasuk ingredients-nya. Ini deh saya share:
ricinus cmmunis (castor) seed oil, helianthus annutus (sunflower) seed oil, cera alba (beeswax, cire d'abeille), candelilla cera (euphorbia cerifera wax, cire de candelilla), mentha piperita, (peppermint) oil, lanolin, theobroma cacao (cocoa) seed butter, cera caramuba (cpernica cerifera wax, cire de camatula), tocopherol, rosmanirus officinalis (rosemary) leaf extract, glycine sja (soybean) oil, canola oil (huile de clza), limonene. 
May contain CI 77491, CI 77492, CI 77499 (irn oxides), CI 77019 (mica), CI 77891 (titanium dioxide), CI 75470 (carmine)

Sekian dulu penjembrengan (salah satu) skincare yang lagi saya pakai saat ini. Dan terkait merk Burt's Bee ini, sayangnya belum ada counter resmi/ online shop resmi dari sono-nya. Padahal di Malaysia udah ada, ck ck ck kalah sama Upin-Ipin lagi... Kadang jadi khawatir juga, giliran cocok trus mau beli lagi nyari kemana dong? *terbang ke Malaysia...cuzz

Tuesday, March 11, 2014

(beauty topic) Review #11 Ovale Facial Lotion Aloe Vera

Ovale Facial Lotion Aloe Vera 
Anti Acne 
with Lime Extract, Vitamin A & E

 
Netto 60 ml
Produksi PT Kinocare Era Kosmetindo - Sukabumi
Harga: Rp 6.800

Pembersih sekaligus penyegar (jaman dulu bahasanya kayak gini) ini kalo gak salah populer ntah jaman saya SMP-SMA gitu. Karena liat di rak toko jadi pengen nostalgia lagi, mumpung toner di rumah abis #alesan. Variannya banyak deh, saya milih yang Aloe Vera karena ada Anti Acne-nya (parno abis nongol jerawat di dagu) trus saya lagi cintah sama lidah buaya.
Begitu dibuka aroma yang keluar lumayan kuat, seger. Begitu dituang ke kapas lalu dioles ke muka, huahahaaa...aroma alkoholnya langsung nyentrong banged! Mungkin udah lama gak pake produk yang alkoholnya banyak gini ya jadi rada kaget. Trus pakai si Ovale ini juga ati-ati soalnya perih kalo kena mata.

Hasil pembersihannya lumayan lah ya, tapi kemarin cuma buat bersihin sunblock sama BB cream aja. Itupun tetep juga sih abis bersihin langsung cuci muka lagi.

By the way ngomongin produknya ya, sekarang namanya Ovale Facial Lotion, kalo gak salah namanya Ovale Pembersih 2in1. CMIIW. Ngiutin tren jaman sekarang, jadi mirip skincare Jepang pakai istilah lotion untuk cleanser (SK II) atau toner (Hada Labo). Padahal kalo skincare Indonesia istilah lotion biasanya dipakai untuk pelembab, cleanser itu untuk pembersih, toner itu untuk penyegar. Ah mbuh lah gitu pokoke...

Trus satu lagi yang saya bingung. Di kemasan tertulis dapat digunakan tiap hari, eh tapi kalimat berikutnya gini: Produk menggunakan AHA yang meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari. Jadi disarankan sehari atau seminggu awal pemakaian supaya menggunakan tabir surya atau menghindari sinar matahari. Waaa...rempong ya!

Kesimpulan buat saya sih, males kalo pake buat setiap hari. Alkoholnya yang nyengat itu lho... Tapi, bagusnya produk ini murah jadi bisa buat bantu bersihin kulit lengan atau kaki pas lagi males pake scrub #irit #biarin. Tinggal tuang ke kapas, oles deh ke lengan siku atau lutut.

Hmmm, penasaran sama aroma varian lain *jitak.

Monday, March 10, 2014

(beauty topic) Review #10 Acnes UV Tint SPF 30 PA++

Di usia yang semakin tua dewasa ini, sebenernya udah harus tau ya yang namanya pake sunblock itu kebutuhan primer. Tapi karena alasan males, gerah ato gak kemana-mana sering bikin males pake sunblock. Namun karena kulit makin kusyem, bikin saya seperti tertampar untuk rajin pake sunblock di samping perawatan wajah yang lain. Ada yang bilang percuma pake krim malem kalo selama siang wajah gak ada proteksinya. Huks, sedih. Akhirnya kali ini saya bertekad (lagi) rajin ngerawat muka (*biar ga diomelin hobinya beli-beli aja tapi ga dipake #ampun).

Sekarang sih saya lagi suka pake sunblock Acnes UV Tint ini (kaya remaja ya pake merk ini?) Abis katanya ini salah satu cheap but great sunblockyang paling gampil dicari. Sekalian penasaran dicoba deh.

 Acnes UV Tint
Acne Care, UV Protection Lotion
SPF 30 PA++
Netto 30 gram
Produksi: PT Rohto Laboratories Indonesia - Bandung
Licensed by Mentholatum USA
Harga: Rp 32.000 (di toko lain ada yang Rp 45.000, ck ck ck)


.: REVIEW :.


Kemasan:
Mungil, enak dibawa kemana-mana. Tapi jangan lupa biarpun dibawa kemana-mana, jangan kena panas soalnya dia bereaksi dalam kondisi panas jadi uda gak berguna lagi. Ada yang bilang ini kaya tipe-ex. Emang iya sih ujung botolnya juga gini, hehe.

Tekstur
(Jangan lupa kocok dulu sebelum dipake. *tuh kan makin mirip tipe-ex). Bentuknya mirip foundation tapi yang cair banget. Kalau diblend kaya gini nih,





 
Pemakaian
Untuk dipakai sehari-hari lumayan ringan kok. Gak perlu bayangin bakal mirip pake foundie biarpun bentuknya mirip. Biarkan beberapa saat sampai meresap trus kalo uda gak lengket, set pake loose powder. Cukup deh untuk aktivitas di dalam rumah.






Kesimpulan

Saya puas pakai produk ini. Mana muka juga lagi ada dua jerawat nongol, karena ini juga untuk produk kulit berjerawat maka produk ini tidak turut menambah gangguan pada jerawatnya. Banyak kok yang cocok pake produk ini, coba deh search di Google.

Sunday, March 09, 2014

(beauty topic) Review #09 Lux White Glamour Whitening Body Wash

Setelah lelah aktivitas, maka mandi adalah salah satu metode asyik buat membuat badan lebih relax. Bahkan buat seorang ibu yang sibuk kejar-kejaran sama anak seharian, sekedar mandi bisa jadi me time yang dapat me-recharge energi lho.
Ngobrol soal mandi jadi inget sama body wash yang lagi dipake sekarang deh! *ngelirik kamar mandi. Ada si jumbo yang nangkring di sana



Lux White Glamour Body Wash
for Fair, Smooth Skin
with Murberry extract, Honey and Microcrystal



Alesan pake body wash dari Lux:
  1. Mas suka desain.botolnya dibanding botol sabun lain yang berjejer di supermarket #alasan Estetika
  2. Saya termakan iklan mbak BCL dan mas Asraf yang keren ini #korban Iklan (iye dah, mending milih pasangan suami-istri romantis gini daripada pasangan iklan yang dulu tuh...belum nikah uda bikin masalah, ck ck ck). Duh, si mbak BCL dari bujang sampe ibu-ibu tetep yahud ya? huhu...
  3. Isinya banyak, 580ml alias lebih dari setengah liter. Kenyang pakenya ini.




Ngobrol soal Lux, mungkin terlihat saya membahas sabun biasa. Iya, ini memang sabun yang biasa banget dan udah umum banget. Tapi menurut saya saking lazimnya itu, kayaknya ini sabun uda legendaris amat ya, apalagi sabun batangannya. Ortu saya paling gak bisa mandi kalo ga pake bar soap-nya Lux. Males merk lain biarpun jaman sekarang merk sabun entah udah berapa ratus. Kalau liat sabun batangnya bener-bener inget nuansa kamar mandi-kamar mandi rumah deh...
Saya sendiri uda rada lupa gimana kualitas body wash Lux ini, terakhir pake jaman kuliahan, trus gonta-ganti merk. Nah, gara-gara kata iklannya sekarang parfumnya lebih oke, maka jadi tertarik lagi deh nyoba.

BTW soal iklan sabun Lux, kayaknya ntah udah berapa puluh jenis iklan ya yang pernah dikeluarin Unilever? Seinget saya jaman kecil dulu sampe ada pemilihan Bintang Lux tiap tahun. Yang rada terakhir inget ada si Luna Maya, trus abis kasus itu ganti Atiqah Hasiholan, trus yang sekarang ya si Bunga Citra Lestari yang pake slogan baru: Bangkitkan Getaran Cinta. Huhuhu...pengamat iklan banget gue.

Lanjut soal beli, nah dari varian yang ada, sayangnya di supermarket yang saya datengi cuma ada si White Glamour sama si...err lupa (pokoknya yang merah itu lho. Yang merah dibawa ke Surabaya, yang putih saya pake. Gini nih penampakan isinya, iya bener, ada butiran pink di dalamnya (apakah ini yang dimaksud microcrystal?)



Soal review, hmm...untuk wangi emang oke lho! Dibanding Lux sebelumnya, sepertinya parfumnya lebih kenceng (mungkin ibarat dulu wangi Molto, sekarang wangi Molto Ultra ya? #sepabrik ini). Wanginya White Glamour ini cukup seger, lumayan lho bikin relaks.


Oh ya, ada juga yang kurang suka sabun model begini karena bikin kulit kering. Tapi gimana lagi ya, kalo pas cuaca panas dan badan kerasa gerah, paling asyik mandi pake busa banyak dan yang wanginya kenceng #ndeso gak? Gampang lah kalo kulit berasa kering sih siasatin pake body lotion yang oke, atau punya sabun lain dong di kamar mandi yang lebih lembab, hihihi *yuuk belanja sabun lagi!

Saturday, March 08, 2014

(random note) Jadi Ibu Paranoid?

Awalnya dari haha-hihi di grup WA yang entah darimana muncul diskusi soal : "film porno itu merusak moral gak sih? nontonnya dosa gak sih?" Dan yang kemudian membuat saya ikut mencoba berargumen di dalamnya. Terlepas dari jawaban ya dan tidak (walopun teteeup aja kata saya sih nonton bokep itu ga ada gunanya dan lebih membawa faktor negatif), saya sedikit terkesima dengan apa saja yang barusan saya ucapkan sendiri. Hey, tiba-tiba saya jadi sensitif membahas moralitas dan agama!

Kemudian saya sadar, kayaknya saya mulai jadi khawatir tentang moral yang jaman sekarang makin gak karuan...err...duh pokoknya bagi saya liat acara kriminal di tv itu horor deh! Suer bener saya gak bisa mbayangin hal sadis, keji, dsb. Dan makin hari makin parno karena...inget uda punya anak.

Yap, this is me. You can called me sebagai orang yang terlalu khawatir dengan tumbuh kembang anak. Tapi ya, siapa sih yang gak pengen anak tumbuh dengan baik-baik saja? Siapa yang gak pengen anak menjadi manusia baik dan berguna nanti? Kemudian hal ini membuat saya berkaca, seperti apakah kelakuan saya sehari-hari? seperti apa tabiat yang saya pelihara? akankan anak saya meniru yang buruk dari saya...?

Dan kesimpulannya diakhiri dengan, mau enggak mau saya harus belajar memperbaiki diri. Kembali kepada ajaran agama, karena memang hanya agama sebagai tuntunan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sekali lagi bukan mendeklarasikan diri sebagai manusia suci tanpa dosa, tapi saya seperti merasa deg-degan tiap inget quote ini:

Be the person who you want your child be

Sumber gambar: penebar-swadaya.com/orang-tua-adalah-teladan-anak-anak/

Jangan sampe kaya begitu deh! huhuhu


Wednesday, March 05, 2014

(mommies journal) Breastfeeding Experience in 1 Year (part.2)

...lanjutannya yaa...


10. Hebatnya baby Na, selama saya bekerja dia tidak pernah mengalami 'bingung puting', media dot ataupun menyusu langsung tetap membuatnya doyan ASI.

11. Menjelang saya resign, mendadak baby Na malas minum ASIP dari dot! Maunya nyusu langsung karena saya sempat ambil cuti saat pengasuh baby Na mendadak tidak datang. Akhirnya, hal ini makin menambah list alasan mengapa saya memilih resign dan menjadi FTM di rumah. Sejak menjadi FTM, mood saya memompa sudah enggak ada lagi. Saya kembali harus mengatasi mood akibat perubahan kondisi saya ditambah lagi saya berpikir percuma pumping toh baby Na nggak doyan ASIP lagi.

12. Sampai sekarang, Na masih aktif sekali menyusu. Bahkan posisi makanan padatnya belum sanggup mencapai 50% asupan harian Na karena Na masih sering malas makan (kapan-kapan deh sharing soal GTM ini). Karena tentunya masih lapar, teteuuup aja Na doyan menyusu.

13. Eh ada yang kelewat ya? Fase growth spurt (pernah saya bahas juga di blog ini), fase lompatan pertumbuhan yang membuat Na menyusu bisa 3-4 jam non-stop! Kalo uda kena fase ini, sabar semangat aja deh pesan saya :D Seingat saya, sampai usia segini Na ngalamin antara 2-3 kali deh...

14. Awalnya saya cuma bisa nyusuin pake PD kiri, tapi lama-kelamaan bisa ahli keduanya. Eh tapi belakangan lebih kebiasaan pake PD kanan.

15. Kalo gigi Na tumbuh, jangan ditanya deh rasanya ngasih ASI gimana...beuuh! lagi-lagi, belanja stok sabar aja deh.

16. Makanan peningkat ASI saya adalah kacang-kacangan, sayuran.hijau dan habbatussauda.

17. Bener deh kata ibu-ibu, umur 10 bulan keatas, pose bayi saat menyusu bener-bener ajaib. Ilustrasi di bawah ini emang kebanyakan terjadi deh kayaknya.


Jaman remaja, rasanya gak bakal percaya kalau ngasi ASI ke bayi bakal penuh episode ya. Eh sekarang baru tau, ternyata rempong juga cyiin! Seneng sih saya bisa membuat baby Na full ASI selama setahun. Tapi pusing juga kalo umur setahun lebih gini dia masih gak doyan UHT, hehehe...aliasnya masa perjuangan saya masih panjang kaya coklat pasta Choki-Choki.


Teruntuk para ibu yang menyusui anaknya : Ikhlas ya mommies, walopun capek dan (kadang) jenuh, karena ASI sangat penting untuk 2 tahun pertama anak. Justru bergembiralah karena memberi yang terbaik untuk anak sendiri. ASI lebih baik dari sufor semahal apapun!
Jangan lupa, selalu makan bergizi ya buat ibu busui. Happy mom, happy kids!

(mommies journal) Breastfeeding Experience in 1 Year (part.1)

Breastfeeding is the feeding of an infant or young child with breast milk directly from female human breasts (i.e., via lactation) rather than using infant formula. Babies have a sucking reflex that enables them to suck and swallow milk. Experts recommend that children be breastfed within one hour of birth, exclusively breastfed for the first six months, and then breastfed until age two with age-appropriate, nutritionally adequate and safe complementary foods (http://en.wikipedia.org/wiki/Breastfeeding)

Menyusui itu spesial lho buibu. Tahu kenapa? karena ASI adalah yang terbaik untuk bayi, udah diformulasikan oleh Allah SWT sedemikian hingga menjadi asupan terbaik dengan gizi yang tepat untuk bayi.


Walaupun akhir-akhir ini kampanye ASI sedang giat, sebenarnya menyusui adalah salah satu fitrah manusia. Jadi, anggaplah menyusui sebagai hal yang lumrah untuk dilakukan seorang ibu kepada anaknya tanpa merasa berat, walaupun emang kadang menyusui banyak tantangannya loh!

Na sudah mendapatkan hak ASI-nya selama setahun. Namun itu belum membuat saya merasa istimewa soalnya PR jadi ibu masih numpuk, hahaha. Tapi kali ini saya mau sharing pengalaman menyusui selama setahun ini aja deh. Soalnya menyusui adalah salah satu precious & unique moment dalam hidup saya loh. Berikut uraian saya:

1. Saya dan Na gagal IMD. Hehe, saya gak ngeh kalo IMD itu butuh waktu sejam buat bayi belajar menyusu sesaat setelah lahir. Abis malah geli aja Na yang masih ngantuk-ngantuk gitu didekepin ke saya. Mana si ibu dokter juga cuma naruh Na 10 menitan aja buat IMD soalnya katanya Na mau dibersihin. Ck ck ck, berarti kesalahan gak cuma di saya doang kan ya? *cari pembelaan. Belakangan saya baru tahu IMD cukup penting untuk merangsang bayi mencari ASI hehehe

2. Pertama menyusui Na di ruangan bayi (gara-gara gak bisa rooming in) beberapa jam setelah lairan, lagi-lagi saya gagal nyuruh Na nyusu. Wong dia asyik bobo cantik doang, hehehe. Yang janggal, kan ada tuh ibu barengan saya yang juga berusaha nyusuin anaknya sambil ngobrol (lama banget ngajak ngobrolnya, calon ibu telaten deh), eh masa si suster malah bilang, "Ayuk ibu bayinya cepet diajak nyusuin, jangan dibiarin tidur aja." Lah gimane sih, mana bisa bayi baru lair diajak cepet pinter nyusu (sementara saya yakin pasti IMD si ibu juga gak sempurna kaya saya tadi).
Pesan sponsor: semoga tidak terulang lagi di RS Mitr* Keluarga Cikarang.

3. Dua hari baby Na masih belum mau diajak nyusu karena ngantuk mlulu, seorang dokter anak dan perawat udah membujuk rayu suami saya buat tanda tangan persetujuan sufor! Pemahaman kami yang kurang baik soal ASI (bahwa gak masalah dua hari bayi newborn puasa) ditambah ditakut-takutin tenaga medis kalau bayi bisa tinggi bilirubin-nya dan menyebabkan gangguan otak bayi, membuat kami menyetujui pemberian sufor tadi. Ealah pak bu, pengen dagangannya saya beli? mbok ga usah pake bikin cerita horor segala. Pelajaran : jangan langsung percaya kalimat tenaga medis, terutama yang hanya bermaksud mencari keuntungan terselubung.

4. Selama sehari baby Na diberi sufor, tapi tidak membuat kami putus asa. Suami mencarikan berbagai makanan yang dikenal sebagai ASI booster untuk saya. Karena gak bisa menyusu langsung, ASI saya pompa dan saya serahkan ke perawat untuk selanjutnya diberikan melalui botol dot. Awalnya hanya menghasilkan 10ml saja saat sekali pumping hari kedua, namun terus meningkat sampai hari keempat ASI udah mencapai 70~100ml sekali pumping. Dan agak jengkel juga kalo inget jaman saya setor ASI 10ml ke suster waktu itu, kata dia, "Bu, gak bisa nambah lagi, kok dikit banget. Kalau bisa 30ml ya." *entah ini suster udah pernah ngelairin ato belum, mana bisa hari pertama lairan langsung melimpah ASI-nya sekali pompa? Dan lagi, biarpun 10ml itu ASI yang berharga banget karena itu isinya colostrum mbak!
Pelajaran (lagi) : sedih ya kalo inget tenaga medis non-educated begitu?

5. Saya uda lupa pastinya...yang jelas umur 6-7 hari baby Na uda jago banget nyusu. Yang bikin si ibu baru ini shocked, karena sekitar 2-3 jam sekali minta susu, di malam hari, yang bikin saya sukses belajar begadang! Rasanya nightmare banget malam harus begadang kemudian pagi masih ngantuk berat, bener-bener adaptasi besar buat tubuh saya yang emang jarang begadang apalagi selama hamil. Sampai seringkali saya hampir tertidur saat memangku sambil menyusuin baby Na. Bahaya banget kan!? Akhirnya waktu itu saya pakai metode mencari hiburan alternatif biar gak ngantuk. Tengah malam saya jadi doyan nonton FTV (apalagi kalo yang main bagus aktingnya, haha) sama buka Femaledaily dari android! Stay melek jam 11 sampai menjelang Subuh.

6. Suami saya gak pernah gabung milist AyahASI tapi sungguh kasih sayangnya luar biasa sama saya. Walopun masih capek abis ngantor, tengah malam Mas sering ikutan bangun dan membantu memberikan ASIP lewat dot untuk baby Na kala tahu saya udah ngantuk kecapean. Uhuhuhu..super lovely Papa deh!

7. Sehabis lahiran dan cuti hamil, saya rajin mompa loh. Hasil ASIP saya cukup banyak, karena sekali pompa bisa dapat 2 botol exUC ituh. Saking banyaknya, ASIP banyak yang kebuang soalnya saya pake metode LIFO (Last In First Out) buat baby Na. Pikir saya bagusan yang fresh. Lagipula baby Na emang hanya minum ASIP kalo saya bener-bener kecapean aja sih, selebihnya nyusu langsung.

8. Masa-masa awal kembali bekerja, saya masih kipas-kipas karena ASIP masih berjaya. Hmm, saya inget banget konon kata pengawas kulkas ASIP, jumlah ASIP yang saya pulang rekor nomer 2 disitu (dibanding rekan pumping lain) #sombong. Jumlah sekali pumping berapa ya? lupa saya, sekitar 1,5 botol exUC, sementara saya pumping sekitar 4 kali di kantor.

9. Pernah juga hampir kejar setoran soal ASIP. Perkaranya gara-gara mati listrik cukup lama dan pindahan rumah yang bikin saya meragukan kualitas ASIP saya. Pas ngebuang ASIP yang saya anggap 'jelek', nyesek rasanya inget perjuangan mompa yang aduhai (harus buru-buru dalam waktu 15-20menit saja dan menempuh jarak meja kerja dan ruang laktasi yang lumayan). Hiks!

...bersambung ke postingan selanjutnya yaa...

Tuesday, March 04, 2014

(mommies journal) Kata Pertama Na...

...adalah "moh" (bahasa Jawa, red. artinya: enggak mau). Ya, jadi ini kata pertama yang dia ucapkan sewaktu Na nolak MPASI yang saya suapkan. Kalo Na uda bilang gini, alamat deh emang dia gak mau makan menu yang disodorkan. Jadi saya harus punya plan A, B, C dan D untuk makannya.


Tapi ini bukan bahas makanan melainkan membahas kalimat pertamanya. Buat para Ibu, salah satu momen penting milestone bayi adalah saat dia bisa bicara atau mengucapkan kata. Heehee, kirain Na bakal romantis kaya di film-film buat bilang, "Wundaaa!" eh ternyata enggak. Ngik ngik. Ah, gapapa lah. Toh walaupun dia belum bisa manggil saya, saya yakin Na sayang sama saya.

Trus by the way apa dong kata kedua Na? Ternyata adalah...*jreng-jreng*, "Yah, Yah!" #manggilBapaknye. Jiahaha...kalah sama si Mas deh! #mojok sambil garuk pasir. Kata si Mas, "Tuh kan, kasih sayang seorang Ayah mampu menembus hati Na." Hihi, iya deh, still...love you both!




(beauty topic) Review #08 Purbasari Lipstick P-series 10

Syeeneng deh kalo bisa pake kosmetik yang udah terjamin halal. Jadi gak ngerasa waswas sama kandungan di dalamnya. Apalagi kalo produknya produk dalam negeri dan mudah didapat, huhuhu...

Nah ceritanya ini saya pengen lipstick yang warna oranye menyala. Haha, sok bener pengen rada cerah ceria gitu maksudnya. Baca review produk lokal dan bermaksud nyari lipstick Viva karena penasaran. Eh di supermarket langganan lagi engga ada dan akhirnya belok ke counter Purbasari. Colek tester trus milih yang warna P.10 ini.

Purbasari Lipstick P-series 10
with Jojoba Oil, Vit. E & UV Filter



Keterangan Produk

Apa sih beda P-series dan seri lain di Purbasari?
Btw, saya dapat 'sedikit' info produk ini dari webnya www.purbasari.com (beneran dikit sih infonya,seperti
gak diupdate untuk lipstick P-series ini). Gak nemu juga info pilihan warna lainnya.
P-series mengandung Shea Butter yang berguna memberi nutrisi bibir dan Jojoba Oil untuk menjaga kelembapan. Diperkaya Vit. E sebagai antioksidan dan UV Filter untuk melindungi bibir dari efek buruk sinar matahari. Dengan kemilau warna-warna yang indah menjadikan bibir anda lebih menawan.

Made in Indonesia
PT Gloria Origita Cosmetics
Bekasi
Netto: 4gram
Sertifikat halal MUI

Berapa harganya?
Rp 18.000 diskon 10%



 

Kesan Saya 

Kemasan
Lumayan lah, rada ramping (kurang suka kemasan lipstik gendut hehe). Tapi emang style kemasannya yang putih trus ada bunga-bunga gini terkesan jadul ya? *keinget piring-piring yang biasa dipake masa kecil itu lho.
Saya suka-suka aja variasi kemasan gini, cuma kayaknya kurang terkesan 'mahal' ya? .


Tekstur dan Warna
Swatch sama warna di kemasan sama ya! Emang bener warnanya orange menuju merah gini. Seger! tapi ya gitu sih butuh rada pede pakenya soalnya saya suka malu-malu (kucing) pake lipstick rada cerah, jiahaha... Awal pertama oles, berasa gak rata di bibir, gara-garanya saya gak pake lipbalm. Setelah pake lipbalm jadi lebih enak diolesnya dan lebih gampang rata. Tapi kayaknya saya mau pake brush aja kayaknya biar rapi, soalnya warna gini beleber dikit keliatan banget belepotannya, hehe. Soal coverage, ok kok. Sekali usap udah bisa nutup. Langsung oren aja nih bibir. Soal shihmmer, ada sih tapi dikit banget hampir ga keliatan.


Kesimpulan saya, produk ini worth buat dicoba, harga terjangkau dengan kualitas lumayan untuk pemula macam saya (iya deh, gak bisa beli lipstick mahal, wong yang gini aja jarang pakenya, hehe).
Good Indonesian product! .


 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template