Saturday, July 27, 2013

(personal story) Sabar itu bikin Awet Muda!

Saat saya baru diterima kerja di sebuah perusahaan elektronik ternama di Indonesia (cieeh), maka hari pertama saat bekerja diisi dengan perkenalan dengan rekan tim (saya ditempatkan di HR Departmen). Dan karena saya tipikal orang yang tidak bisa hafal nama orang dalam sekali pertemuan, maka saya lebih banyak memanggil orang dengan 'Pak', 'Bu' untuk yang terlihat sudah berumur, atau 'mbak', 'mas' untuk yang masih terlihat sebaya supaya aman (tengsin kalo ketauan ga hafal nama, hehe).

Ada salah satu wanita yang awalnya saya panggil mbak karena tampak masih muda. Sebut saja namanya ibu Lidya. Awalnya saya panggil beliau dengan nama 'mbak Dyah' karena saya perkirakan umurnya masih 25-an, paling mentok 30 lah. Eh, kemudian ada teman sebelah saya yang bilang, "Huss, panggilnya ibu Dyah, bukan mbak!". Belakangan kemudian saya baru tahu ternyata memang beliau sudah senior di kantor (menjabat Asst. Manager) dan sudah memiliki seorang putri cantik berusia 16 tahun. Upps, langsung deh sejak itu saya tidak memanggil lagi dengan sebutan 'mbak'.

Kenapa bu Dyah tampak muda di mata saya? Ya, awalnya itu yang saya tidak tahu. Karena sekilas bu Dyah tampak masih muda dan wajahnya manis sekali tanpa balutan make-up berlebih atau perawatan 'berlebih' (operasi dll) seperti artis di TV. Ternyata beliau memiliki hal luar biasa dalam hal kesabaran.

Bu Dyah rasanya tidak pernah marah kepada orang lain. Bu Dyah selalu ramah kepada orang lain, termasuk kepada karyawan yang kadang melakukan komplain di luar batas kejengkelan saya. Bu Dyah mampu menempatkan diri dan bertutur kata halus sehingga seringkali orang yang akan komplain malah berbalik sungkan dan memaklumi problem yang mereka utarakan. Kadang malah saya yang gak nrimo kalau ada orang lain yang berkata kasar pada beliau. Soalnya beliau gak pernah membalas orang yang kasar kepadanya. Waktu saya protes mengapa bu Dyah tidak membalas orang tersebut, beliau berkata paa saya, "Manusia akan menuai apa yang mereka tanam dek, dan masih ada Tuhan yang tahu."

Yap, itu yang saya ambil dari bu Dyah, bahwa kita tidak perlu repot membalas perbuatan buruk orang lain pada kita. Karena Tuhan selalu adil dan Maha mengetahui apa yang dibutuhkan oleh manusia. Semoga suatu saat dan segera saya bisa menjadi seperti bu Dyah dalam hal kesabaran.

0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template