Thursday, November 06, 2014

(book pick) Resensi #02 : A Cup of Comfort - for Mothers and Daughters

Yuhuuu nulis soal isi buku lagi ah. Kalo buku ini bacanya uda beberapa bulan lalu sih. Soalnya bisa dibaca sambil lompat-lompat (lompat hari maksudnya bukan lompat badan), karena isinya cerita-cerita pendek gitu lah. Serial A Cup of Comfort ini mirip gitu sama Chicken's Soup, ya isinya cerita-cerita dari berbagai narasumber yang inspiratif. Kalo gak salah sih ini serial A Cup of Comfort kedua yang saya baca (tapi lupa yang pertama apa). Saya beli ini karena lagi merasa jadi 'ibu' nih, hehe...sekaligus saya kan daughter buat ibu saya ya, jadi itung-itung merenungkan bagaimana perasaan being a mom, and being a daughter. Selain itu saya suka buku ini karena warna sampulnya biru! Hihihi....



DATA BUKU


Judul : A Cup of Comfort for Mothers and Daughters

Karya : Collen Sell

Penerjemah : Ken Ndaru
Penyunting : Edy Sembodo
Penyelaras Aksara : Nilamilasari Abdinegari
Penata Aksara : Elcreative
Desain Sampul : Windu Budi

Penerbit Qanita
ISBN : 978-602-8579-99-5
Cetakan I, Juli 2011
Tebal : 348 halaman
Didistribusikan Mizan Media Utama

Blurb

Aku berpikir, apa yang akan aku lakukan jika Ibu wafat? Siapa yang akan mencintaiku seperti Ibu? Ibu memelukku dan berkata, "Para ibu tidak pernah meninggalkan putri mereka. Mereka tetap terikat, hati ke hati, jiwa ke jiwa. Kematian sekalipun tidak akan dapat mematahkan ikatan.itu."


Tidak ada hubungan yang begitu mempengaruhi diri seseorang perempuan melebihi hubungan ibu dan putrinya. Ikatan yang sarat emosi dan penuh gejolak ini merupakan bagian dari fase kehidupan setiap perempuan antar-generasi untuk saling memahami satu sama lain.

Dalam A Cup of Comfort for Mothers and Daughters, para ibu dan anak saling bertukar kalimat-kalimat bijak, nasihat-nasihat dan rahasia-rahasia tersembunyi. Mulai dari ibu-anak yang saling memaafkan setelah perselisihan yang berlangsung bertahun-tahun, hingga perjuangan ibu dan putrinya bertahan hidup dalam petualangan ke berbagai tempt eksotis di dunia. Jika Anda seorang ibu atau seorang putri, Anda pasti ingin berbagi buku ini bersama dengan perempuan yang paling Anda kagumi dalam hidup Anda itu.


REVIEW


Sebelumnya saya agak bingung bagaimana mereview buku yang berisi kumpulan kisah (bukan satu kisah). Ya anggap masih belajaran aja ya, hehe.



Jadi di buku ini ada beberapa kisah tentang ibu dan anak. Ada yang melihat dari sudut pandang seorang ibu terhadap anak perempuanya, ada juga yang dari sudut pandang seorang anak perempuan kepada ibunya. Atau juga keduanya, sehingga dari beberapa kisah tidak hanya menautkan antara ibu dan anak perempuan, tapi juga ke neneknya. Bagaimana merasakan posisi saat menjadi anak perempuan, kemudian menjadi ibu, bahkan kemudian kelak saat menjadi nenek.



Beberapa kisah mampu menarik perhatian saya, namun beberapa kisah juga kurang membut saya tertarik. Kalau yang menarik perhatian sih jadinya lebih mudah ingatnya ya. Soalnya gak mungkin saya bisa mengingat 50 kisah sekaligus. Misalnya kisah berjudul Seorang Ibu Pasti Lebih Tahu yang menceritakan bagaimana kuatnya feeling seorang ibu, bahkan seolah dia tahu apa saja yang dilakukan putrinya di belakangnya, kejadian apa yang menimpa putrinya baik dalam kondisi senang maupun susah. Kemudian kisah Yang Ingin Kukatakan Padanya, ada sebuah paragraf yang cukup menyentuh,
Aku ingin memberitahu dua bahwa apa pun yang akan terjadi putrinya tetaplah putrinya, dan dia akan selalu menjadi ibunya. Ya, putrinya berubah dari seorang gadis kecil sahabat terbaiknya, menjadi seorang gadis remaja yang menjadi musuh besarnya, menjadi gadis kuliahan yang butuh konselingnya, menjadi seorang gadis dewasa yang butuh nasihatnya, dan akhirnya kembali menjadi sahabat terbaiknya. Dia akan mendengar, "Aku benci kamu" di sebelah "Aku sayang kamu" - tetapi akan selalu dicintai. Lalu cinta di antara mereka akan bertahan, kuat, tangguh dan tanpa syarat.

Ada juga kisah gadis yang membaca diary ibunya semasa remaja ~hamil dan melahirkan dirinya dalam Sebelum Hujan Datang yang juga cukup menyentuh. Beberapa kisah seperti Pergi dan Kotak Sepatu juga menggambarkan bagaimana perasaan seorang anak perempuan yang harus kehilangan ibunya, serta perasaan bahagia mengenang kebersamaan dengan ibu mereka semasa hidup.

Ya, kisah-kisah di sini memang akan mudah menyentuh bagi seorang wanita. Karena sudah menjadi suatu perjalanan hidup, dari semula menjadi anak perempuan yang mendapat kasih sayang ibunya, kemudian tumbuh dan menjadi seorang ibu yang memberikan kasih sayang pada anak perempuannya kelak. Walaupun beberapa kisah mungkin kurang sesuai dengan norma dan budaya Indonesia, namun tetap dapat diambil serangkaian hikmah dalam buku ini. Memahami bahwa bagaimanapun ibu yang kita punya, beliau-lah salah satu harta terbaik yang pernah kita miliki. Semoga kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada ibu, di dunia dan akhirat. Serta kelak menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita nantinya.

*****


NB : Oh ya saya suka deh sama beberapa ilustrasi yang dimunculkan di buku ini. Beberapa ilustrasi yang menggambarkan kisah dalam buku, meskipun tidak semua ada ilustrasinya ya. Tapi yang mirip sama ibu saya yang ini nih, beliau sangat telaten menyimpan beberapa benda kenangan anak-anaknya semasa kecil sampai dewasa.



I love you, Ibuku!

0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template