Thursday, March 19, 2015

(book pick) Resensi #06 : Supernova - Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh

Buku Supernova ini sempat hip banget beberapa taun lalu, bikin saya malu yang baru baca sekarang. Hahaha... Mana alesan pertama baca sebenernya adalah abis liat teaser filmnya beberapa bulan lalu. Itu lho yang dibintangi Raline Shah dkk. Gara-gara gak kesampean nonton saya baca bukunya dulu aja deh.

DATA BUKU

Judul : SUPERNOVA - Episode Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh
Karya : Dee/ Dewi Lestari
Dipublikasikan 2012 - Cetakan Ketujuh, November 2013
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Didistribusikan Mizan Media Utama
Tebal : 322 halaman + sampul
ISBN 978-602-8811-72-9




BLURB

Menunaikan ikrar mereka untuk berkarya bersama, pasangan Dimas dan Reuben mulai menukis roman yang diberi judul Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh.

Paralel dengan itu, dalam kehidupan nyata, sebuah kisah cinta terlarang terjalin antara Ferre dan Rana. Hubungan cinta mereka mempresentasikan dinamika yang terjadi antara tokoh Kesatria dan Putri dalam fiksi Dimas dan Reuben. Tokoh ketiga, Bintang Jatuh, dihadirkan oleh seorang peragawati terkenal bernama Diva, yang memiliki profesi sampingan sebagai pelacur kelas atas.

Tanpa ada yang bisa mengantisipasi, kehadiran sosok bernama Supernova menjadi kunci penentu yang akhirnya merajut kehidupan nyata antara Ferre, Rana, Diva dengan kisah fiksi karya Dimas dan Reuben dalam satu dimensi kehidupan yang sama.


SINOPSIS

Tidak ada awal dan akhir. Tidak ada sebab dan akibat. Tidak ada ruang dan waktu. Yang ada hanyalah Ada. Terus bergerak, berekspansi, berevolusi.
Itulah yang Dimas dan Reuben pikirkan sesaat setelah mereka berkenalan dan akhirnya jatuh cinta. Hubungan yang terus berlanjut sampai sepuluh tahun kemudian. Dimas yang kemudian menjadi dosen English Literature dan Reuben yang suka menggabungkan ilmu psikologi dengan teori kosmologi. Karena itulah kemudian mereka berkolaborasi membuat sebuah fiksi roman tentang Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh...yang ternyata juga terjadi di dunia nyata di dimensi lain kehidupan mereka.

Ferre, eksekutif perusahan multinasional yang jatuh cinta pada seorang reporter cantik, Rana yang sudah bersuami. Mengingatkan Ferre akan dongeng masa kecilnya, Kesatria yang tak mampu mendapatkan Putri yang dicintainya.



Apakah kemudian Ferre dan Rana bisa berbahagia di atas gejolak cinta mereka? Tidak, karena Rana tak bisa dengan mudah meminta berpisah dengan Arwin suaminya. Karena pernikahan Rana dan Arwin melibatkan sepasang keluarga aristokrat nan terpandang. Sedangkan Ferre di tengah cintanya merasakan takdir geram karena dia hanyalah kekasih yang disembunyikan, serta harus menahan betapa besar kecemburuannya pada suami Rana, Arwin.

Waktu berjalan dan Arwin akhirnya mengetahui juga perselingkuhan itu. Hatinya hancur melihat bagaimana tatapan bahagia Rana saat melihat mata Ferre. Sebuah kebahagiaan yang tidak pernah ia berikan untuk istrinya sendiri. Dan sebuah keputusan diambil. Seusai operasi jantung Rana (ya, di sini diceritakan Rana memiliki penyakit jantung), dia berniat membebaskan Rana dari pernikahan. Namun apakah yang terjadi setelah itu? Cinta Arwin yang sedemikian besar justru membuat Rana kembali padanya.

Dan tokoh Diva secara tidak langsung berada di dinamika kehidupan mereka. Seorang model yang sekaligus tetangga Ferre, adalah cyber avatar Supernova yang menjawab pertanyaan-pertanyaan elektronik dari Ferre, Rana maupun Dimas. Jawaban Supernova mampu menggiring mereka ke suatu titik mana keputusan yang akan diambil di tengah carut-marut prahara hati mereka.


*** Review Saya ***

Saat membaca di halaman-halaman awal sebenernya saya agak 'pusing' membaca dialog antara Dimas dan Reuben. Karena mereka berdebat disertai istilah-istilah sains (bahkan di novel ini catatan kakinya sampe panjang-panjang). Karena saya hobinya baca bacaan santai (haha maklum level intelegensi standar) jadi saya gak terlalu konsen menyimak apa aja yang pasangan gay ini obrolkan. Malah saya lebih tertarik ke kisah ciptaan mereka mengenai Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh itu.

Tentang kisah cinta terlarang antara Rana dan Ferre, saya memang penasaran mengikutinya karena ingin tahu apa benar Rana mencintai Ferre atau lebih memilih kembali kepada suaminya, Arwin. Di akhir kisah mereka malah saya heran dengan Arwin yang sedemikian tulus untuk memaafkan istrinya. Juga bagian di mana Ferre merasa terbuang karena meskipun mendapat cinta Rana, dia merasa hanyalah sesuatu yang tersimpan saja. Duh kasian ya Ferre?

Kalau saya sih gak bisa ya menyetujui yang namanya perselingkuhan, entah pelakunya pria atau wanita #Devil mode On. Ya kalau memang sudah gak mau atau gak suka, katakan saja. Tidak perlu ada pembenaran atas nama 'jatuh cinta' atau 'cinta sejati' untuk berselingkuh kalau sudah merried. Ini juga saya jadi gemes sama Arwin, wah baek amat ya. Saking cintanya sama Rana sampe malah berniat memberikan istrinya ke pria lain lho. Cuma demi melihat istrinya bisa bahagia. Walaupun akhirnya justru di saat Arwin membebaskan Rana, eh malah Rana-nya kembali. Ck ck ck... *ketok-ketok tanah, cerita macem gini jangan sampek deh ngalamin.

Sedangkan di bagian cerita rekaan Dimas dan Reuben juga ada tokoh Bintang Jatuh yang tergambar pada Diva. Si Supernova ini mengkuti kisah Ferre dan Rana. Mengenai profesinya sebagai model dan pelacur kelas atas ini juga bikin saya geleng-geleng, aduh masa iya trauma kemiskinan di masa kecil sampai menjadikannya seorang pelacur mahal? Kalau dia memang pintar, apa harus menjual badan untuk materi? Hehehe... Lah itu opini saya lho. Saya juga, mohon maaf tidak bisa membenarkan pelacuran soalnya (*ditambah pertanyaan dalem hati, daripada jadi PSK kenapa gak pada cari profesi lain...ini opini saya saja lho). Namun saya salut saat Diva bisa membuat Rana tersadar dari buaian cinta terlarangnya, dengan cukup membiarkan Rana bertanya-tanya terus sampai Rana akhirnya menyadari, bahwa terbelit dalam perkara perselingkuhan hanyalah sebuah kebodohan. Salut deh!

Ya, secara cerita sih memang saya tidak mau menyetujui alasan Dimas dan Reuben menjadi gay dan saling cinta, Ferre dan Rana yang jatuh cinta di tengah kehidupan yang mereka anggap menjemukan, atau alasan mengapa Diva mau menjadi pelacur. Walaupun digambarkan dari sudut pandang logis pemikiran masing-masing tokoh yang mampu membenarkan tindakan mereka, tapi menurut saya kehidupan ini bukan sekedar berasal dari pemikiran saja. Manusia kan gak sekedar hidup pakai akal dan hati saja toh? Masih inget siapa Pencipta kita? Jadi menurut saya ya memang kita gak bisa hidup semau kita. Dan norma moral juga gak bisa dikesampingkan...lah emang kita gak butuh orang lain di hidup ini? *haha ini bikin opini kok kaya orang sinis. Maaf ya para penggemar Dee.

Eh tapi bukan berarti saya bilang novel ini jelek lho, saya hanya gak setuju pemikiran para tokohnya. Kalau dari segi bahasa, wuiiih Dee emang ciamik bikin susunan kalimat dan penghubungan yang indah, seperti kesatuan antara kisah perasaan Ferre yang seperti tergambar dalam dongeng Kesatria-nya. Dee juga mampu menciptakan keindahan bahasa sastra yang dipadu istilah sains yang bermunculan dalam dialog dan debat pemikiran antara Dimas dan Reuben. Selain itu, gambaran hati masing-masing tokoh juga mampu digambarkan dengan baik oleh Dee. Perasaan Ferre sebagai Kesatria yang harus berkorban, perasaan Rana yang merasa menemukan cinta baru, atau perasaan Arwin yang kosong saat melihat cinta di mata Ferre dan Rana. Semua dinamika hati para tokoh menarik sekali untuk dibaca (bikin saya ngebut pengen baca terus hehehe).

Kemudian tentang ceritanya yang membahas hal-hal unik seperti kehidupan gay atau pelacur, setau saya sih Dee emang suka bikin cerita novel yang menyerempet hal-hal tabu di masyarakat. Ya mungkin bermanfaat buat kita untuk memahami pikiran mereka yang kehidupannya berbeda dengan yang umumnya kita jumpai. Asal yang tabu ya gak perlu ditiru loh ya #nasehat Nenek.
Oh ya, hal ini senada dengan komentar dari bapak Sapardi Djoko Damono deh hehe...
"Novel ini, terutama penyusunan dialog dan komposisinya, merupakan perwujudan kebudayaan kita yang sekarang diguncang oleh tidak adanya makna yang bisa dijadikan pegangan. Sangat menarik."

Beda orang, tentu bisa beda pula opininya. Yang pasti, saya masih tetap pengen baca novel Supernova yang lain.

0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template