Friday, May 27, 2016

(book review) Resensi #17 : Badai Pasti Berlalu

 

Data Buku

Judul : BADAI PASTI BERLALU
Penulis : Marga T.
Gambar sampul : Srianto
Cetakan pertama : Maret 1974
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama - Jakarta
ISBN-10: 979-686-001-5
ISBN-13: 978-978-686-001-2
Tebal : 480 hlm

Blurb
Siska patah hati. Tunangannya membatalkab perkawinan mereka dan menikah dengan gadis lain. Kehilangan semangat hidup, Siska keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri.

Leo- teman karib abang Siska- mendekatinya. Sebenarnya Leo yang dikenal sebagai Don Juan mempunyai motif tersendiri untuk membangkitkan semangat hidup Siska yang sudah terlelap dalam apati dan beku bagaikan gunung es. Tetapi...

Muncul pula Helmi, seniman pegawai nite-club, seorang pemuda yang lincah, perayu dan licik.

Badai demi badai yang hitam pekat melanda hati Siska. Kapankah badal dalam hidupnya berlalu?


SINOPSIS & REVIEW


Melihat buku ini, awalnya ingatan saya melayang ke film jaman 2007 yang dimainkan Vino G. Bastian dan Raihaanun. Sebenernya sih saya juga gak nonton filmnya kala itu, hehe, cuma sering liat video klipnya OST. Badai Pasti Berlalu yang dinyanyikan ulang oleh Ari Lasso (kalo ga salah). Otomatis sewaktu saya membaca buku ini, di imajinasi saya dalam membayangkan tokoh jadinya nongol deh muka Vini dan Haanun, hihihi. Betewe, dulunya film ini awalnya diperankan Roy Marten dan Christine Hakim. Sayangnya, saya pun sama sekali gak tahu gimana filmnya...mungkin jaman saya masih bayi ato belum lahir ya.

Oke lah sekarang balik ke buku bukan bahas film. Saya sampe penasaran gimana sih cerita novel Marga T. ini sampe bukunya dicetak berulang-ulang dan dibikin film sampe dua generasi.

Buku ini mengisahkan kisah cinta Leo dan Siska yang penuh liku. Siska, seorang gadis kaya dan guru TK yang baik hati dan lembut, yang kemudian mengalami patah hati mendalam setelah tunangannya berkhianat dan malah menikahi sahabatnya sendiri. Kemudian ada Leo, teman Johny kakak Siska - seorang calon dokter, playboy yang ditantang dengan taruhan untuk menaklukkan Siska. Namun setelah mengenal Siska, yang ada malahan Leo sungguh-sungguh jatuh cinta pada Siska. Waktu berlalu dan kemudian Leo dan Siska akan bertunangan. Namun menjelang pertunangan, Siska mengetahui adanya taruhan yang dilakukan Leo. Serta mendapati kenyataan bahwa Siska mengidap diabetes, dan setahu Siska bahwa Leo pun mengidap diabetes sehingga lengkap sudah alasan mereka akhirnya tak jadi bersatu.

Kemudian muncullah Helmi, salah satu pianis di nite club milik ayah Siska. Berhasil mendekati Siska, lalu Helmi memaksa Siska menjadi istrinya, dengan ancaman apabila Siska menolak maka Helmi akan memberitahu ibu Siska bahwa ayahnya telah berselingkuh dengan adik Helmi. Ketakutan ibunya terkena serangan jantung (karena memang ibu Siska memiliki sakit jantung), maka akhirnya Siska pun menikah dengan Helmi.

Menjadi istri Helmi, Siska menderita. Selain karena memang tidak mencintai Helmi, ternyata sang suami sangat terobsesi dengan uang. Bahkan bisnis kotor pun dilakukan Helmi yang membuat Siska jijik dan semakin bersedih dengan pernikahannya.

Sekitar dua tahun berlalu, kembali bencana menimpa Siska. Anak hasil pernikahannya dengan Helmi, Cosa meninggal karena dipteri. Kesedihan semakin menyelimuti Siska. Namun kemudian keberaniannya muncul, akhirnya Siska pun meminta cerai dan meninggalkan Helmi.

Dalam kondisi terpuruk setelah kehilangan anak, Siska kembali menyendiri di sebuah vila milik keluarganya di Puncak. Dan saat itulah dia bertemu kembali dengan Leo, di tempat yang sama ketika pertama kali pula dia berkenalan dengan Leo saat hatinya patah karena pertunangan pertamanya yang gagal. Cinta datang kembali, dan tak berpisah lagi.

Nah itu sekilas sinopsis ala-ala saya. Kalau menurut saya sih ceritanya bisa dijadiin sinetron aja bukannya film. Habisnya panjang bener hehehe... Tapi gak tahu juga sih gimana filmya mengemas cerita ini sehingga liat di durasi 2 jam, abis belum nonton. 

Menurut saya sih, cerita cinta Leo dan Siska ini mengenaskan sekali...kasihan ya keduanya harus berpisah. Apalagi untuk tokoh Siska, aduh tragedi berturut-turut menimpanya. Bayangkan ditinggal tunangan selingkuh sama teman sendiri, trus saat jatuh cinta lagi eh gak jadi karena riwayat penyakit yang sama, trus menikah sama pria yang jahatnya ampuuun, dan yang paling menyedihkan saat kehilangan buah hati tercinta. Hiks, saya ikutan sedih.

Walaupun akal sehat saya seolah menolak cerita ini sih. Kenapa sih dulu terburu-buru mutusin Leo sebelum memastikan Leo memang punya diabet? Karena pada akhirnya ternyata informasi yang diterima Siska salah, Leo sehat-sehat saja. Dan kenapa Siska begitu mudah takut dengan ancaman Helmi? Padahal menikah adalah hal yang amat besar dalam hidup...eh malah nikah sama pria jahat, huhuhu.

Tetapi, mungkin memang di era kala itu (sekitar 1970-an), mungkin keberanian wanita tidak seperti sekarang ya? Jadi memang wajar juga alur cerita ini dimunculkan. Apalagi mengingat karakter Siska yang lembut dan rapuh. 

Oh ya, meskipun ceritanya sedih, namun memang Marga T. mengemasnya dengan menarik. Alur ceritanya mengalir, menarik rasa penasaran untuk menyimak terus ke belakang. Dan walaupun mungkin di awal saya sudah menebak gimanapun si Leo akan jadi sama Siska, namun jalan cerita di tengah-tengah perjalanannya cukup sulit ditebak dan mengejutkan, bukan model FTV yang gampang nebaknya hehe. Makanya biarpun saya anti cerita sedih, tetep aja saya baca sampe abis, haha.

Selain itu hal yang menarik dari buku ini adalah berbagai istilah medis dan cuplikan kisah mahasiswa kedokteran. Dari tokoh Leo saya jadi tahu gimana repotnya jadi koas, ujian-ujiannya, serta sedikit-sedikit tahu istilah medis. Kemudian juga di era buku ini ditulis nampaknya dipteri masih menjadi penyakit mengerikan yang bahkan bisa menyerang seorang anak yang dipelihara dengan seksama. Mungkin pada era itu imunisasi belum disosialisasikan sedemikian hingga seperti saat ini ya, udah merata sampai ke pelosok puskesmas (cmiiw). 

Ada satu hal menarik di buku ini, yaitu di bagian depan buku, ucapan yang merujuk pada nasihat dr. Hazniel Zainal (ini tokoh yang ada di dunia nyata lho, ini dosennya penulis bu Marga T. yang dulunya adalah mahasiswi di Universitas Trisakti),
"Bila Anda seorang diabetik yang jatuh cinta, tanyalah pertama-tama: apakah engkau juga diabetik? Bila kekasih Anda menjawab: ya, larilah dan tinggalkan dia."
Saya jadi penasaran, jangan-jangan kalimat ini yang menjadi ide sang penulis membuat cerita ini ya? Soalnya di buku ini diabetes menjadi isu penting. Ayah Siska diceritakan menderita diabetes, digambarkan disini bagaimana pola makan seorang diabetik harus dijaga. Segalanya diukur, ditimbang dan terjadwal. Juga suntikan insulin dan obat-obatan yang harus dikonsumsi. Bahkan Leo dan Siska berpisah pun karena masalah diabetes! Karena Siska takut keturunannya semua akan memiliki penyakit yang sama.

Oh ya, kesimpulannya gimana? Ya walaupun ceritanya memilukan, saya masih geregetan sama tokoh Siska...kasihan sekali kamu mbak #mlintirsaputangan. Ceritanya bagus, tapi sedih. Hiks, daripada sedih saya kasih tambahan poster film aja ya, versi 1977 dan 2007.


ini Christine Hakim 


ini yang Raihaanun

Dan saya mendapat dua hikmah dari buku ini. Pertama, bersyukurlah apabila Anda beruntung menikah dengan orang yang Anda cintai dan diapun mencintai Anda. Dan yang kedua, jagalah kesehatan -pola makan dan olahraga- karena apabila kita terlanjur sakit misalnya kena diabetes, sangatlah tidak enak rasanya. Bersyukurlah atas kesehatan Anda ya.

*****



PS : eh saya baru tahu dari wikipedia, ternyata awalnya buku ini berupa cerita bersambung yang dimuat di koran. Walaaah, saya gak ngebayangin gimana pembacanya harus sabar nunggu tiap hari kelanjutan ceritanya hehehe...

0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template