Tuesday, June 04, 2013

(random note - money money money) Kompetisi 'Pembangunan'

Nah definisi yang dimaksud di sjbi adalah membangun rumah. Maksudnya?
Ok buat para buibu yang berdomisili di area perumahan mungkin akrab dengan istilah 'saingan' ya. Bagi saya yang hidup di perumahan sejak jaman SD rasanya masi inget gimana para tetangga berlomba-lomba memesan elektronik (jaman dulu yang populer semacam mesen : mesin cuci, kulkas dua pintu, AC, dan kawan-kawan).

Setelah dewasa dan membentuk keluarga sendiri, eh ternyata sekarang saya hidup di tengah perumahan lagi (tipe perumahan menengah ke bawah sodara-sodara, jadi pemilik bebas melakukan perubahan bentuk rumah/ penggunaan lahan). Mana perumahan baru pula, jadi benar-benar di sini adalah ajang renovasi ini-itu, tambah bangunan ini-itu (ex : bikin pagar, dapur, nambah kamar, bikin lantai 2, dll) bahkan ada pula yang merenov rumah total sampai rasanya bangunan asli dari developernya uda ga ada (ini sih khusus yang kantong tebel kali ya).

Duit perkara duit... ini dia yang bikin masalah. Kalau ada modal sih gak masalah ya. Bikin masalah kalau ternyata dalam proyek membangun itu ga punya dana sendiri sehingga harus pinjam sana-sini, gali lubang tutup lubang. Walah... sampai ada cerita yang harus nilep uang arisan ibu-ibu atau pemaksaan kerja lembur di kantor buat kejar setoran segala. Weww... Dan saya terkena imbas tetangga yang 'ngiler' dengan pembangunan ini. Kebetulan si ibu satu ini menjadi ART di rumah saya. Awalnya dia bilang gini ke saya, "Hidup di sini mah Te, harus tutup mata tutup kuping. Semua pada mbangun (baca: renov rumah)... kalo enggak bisa kanker kita (baca: kantong kering). Jangan sampai memaksakan diri lah". Dan oke, saya mengangguk setuju (bener deh, saya belum melakukan renov rumah yang terlalu signifikan. Alhamdulillah uda bisa beli rumah aja uda syukur buanggeeet).

Tapi sebulan kemudian si ibu ini tanpa alesan jelas selama 4 hari gak nongol batang hidungnya di rumah saya, sehingga saya cukup elap-keringet beberes rumah. Sampai suatu ketika dia datang dengan perubahan wajah drastis (super galau) di depan saya dan berkata, "Maaf Te, saya lagi sibuk gak bisa bantu Tante lagi. Soalnya kiri-kanan saya semuanya satu gang pada bangun rumah gara-gara dapat bonus dari kantor. Saya kejepit Te... harus nyicil bangun juga. Entah gimana caranya saya mau benerin rumah saya (baca: renov)"

Ternyata yang dulunya menasihati saya malah bersikap berbalik 180°. Wew... dan anehnya saya malah heran, karna si ibu ini malah melepas pekerjaannya di saya which is mengurangi sendiri pemasukan yang dimiliki. Entahlah dengan uang dari mana dia akan membangun rumah...

#pesan sponsor : buat yang pengen renov rumah, nabung dan bisnis aja yuk, jangan pakai jalan singkat ya :D

0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template