Tuesday, June 18, 2013

(random note) Semangat Tempe, BUANG!

Suatu ketika saya mengikuti training mengenai keseimbangan hidup dalam bekerja, yang bertujuan memotivasi karyawan untuk semangat bekerja namun tidak melupakan aspek kehidupan yang lain. Nah, di salah satu sesi training, si trainer (import dari South Korea bo'), menanyakan suatu hal, "Ingatkan anda pada hari pertama kali anda datang dan bekerja di perusahaan ini? Bandingkanlah dengan saat pagi ini anda berangkat bekerja." Hmm, saya tertegun sejenak.


 Kemudian suatu ketika pula, saat itu saya dan suami ngobrol ngalur-ngidul di dalam mobil. Suami saya berkata, "Kalau jaman dulu, masih pacaran, janjian... rasanya lucu ya? Deg-degan, bingung pake baju apa, dandan gimana, mau jalan-jalan kemana, makan apa... Kamu juga gak?". Saya tersenyum, teringat dulu jaman masih pacaran, wah... kalau mau dinner aja bisa hancur lemari gara-gara nyoba baju berpasang-pasang saking khawatirnya terlihat gak oke di depan pasangan. Hmm, saya tertegun (again)



Yap, itulah hal yang kadangkali sekarang kita lupakan. Saya merasa bersalah. Seringkali kita melupakan apa yang dulu kita perjuangkan setelah kita mendapatkannya. Kadangkala kita juga tidak mensyukuri bahwa sekarang ternyata kita sudah mendapatkan lebih banyak dari apa yang kita harapkan.

Jaman masih baru lulus kuliah, takutnyaaa setengah mati gak dapat kerja, takut (plus malu) dianggap sarjana pengangguran, bingung kalau gak bisa punya gaji atau membanggakan orang tua. Setelah itu akhirnya dapat kerjaan. Senang sekali karena status pengangguran sudah bisa dilepas. Bangga bisa cerita ke orang lain kalau sekarang udah bekerja di perusahaan X. Awal-awal semangaaat banget berangkat ke kantor, belajar hal-hal baru, (masih) nuruuut banget sama atasan (ibarat kata kerja lembur gak dibayar pun mau, haha). Beberapa bulan berlalu....dan hasilnya? Ke kantor udah mulai ogah-ogahan, di otak yang kepikir adalah : minimal setor muka lah ke kantor. Kerja, sambil ngedumel dan mengeluh tiada henti (apalagi kalau sambil kerja diiringi omelan boss). Gaji naik, perasaan biasa aja (malah kadang masih ada temen yang tetep ngedumel karena merasa naiknya kurang).

Itu soal kerjaan. Sekarang ke aspek lain.

Kehidupan dengan pasangan (nah lhooo...)
Biasanya sih (bukan gue doang ya -catet-). Jaman masih nguber alias nggebet...beuh, apa aja dilakuin! Cari cara biar bisa kenalan, bisa akrab. Begitu uda bisa kenal, liat notifikasi sms atau telepon dari si dia aja rasanya berbunga-bunga ke langit. Apalagi uda diajak ketemuan atau sekedar makan bersama, hihihi...wah, kalau yang cewe bisa pada belingsatan nyari baju ter-oke, parfum termanis, kalau perlu sampe dibela-belain nge-blow rambut di salon deh. Mandi aja bisa jadi berjam-jam. Lalu setelah beberapa tahun berlalu... (yang uda jadi suami-istri, apalagi akhirnya uda punya anak), apa yang terjadi? Dandan, biasa aja (kadang dengan alasan kecapean dandan udah ga sempet lagi). Huff... ini deh yang lagi bikin saya merasa bersalaaaah buangeeeet! Padahal dari hati nurani pengen sih bisa keliatan rapi seketika (swear deh). Tapi ya tapi...baru asyik nyisir rambut, eh si dede minta gendong. Baru mau mandi lama-lama, eh si dede minta susu (menyusui, -red). Hiks hiks! Bener deh, manajemen waktu buat seorang istri + ibu itu benar-benar harus diatur kalau berniat menajdi istri yang menjadi perhiasan dunia bagi suaminya. Karena memang tidak dipungkiri dari berbagai kewajiban yang harus dilakukan, tampil terbaik di depan suami juga tetap menjadi kewajiban yang tidak boleh diabaikan. Jadi, huff... pintar-pintarlah atur waktu ya (nasihat buat para calon istri/ ibu, hehe...)


source pic dari sini

Nah, dari dua aspek yang saya pikirkan tadi, saya jadi teringat tentang filosofi tempe. Sering kan orang bilang, "Jangan seperti tempe, yang lama-kelamaan melempem." Benar ya, tempe yang baru saja digoreng, tampak renyah, enak dan mengundang selera makan. Tapi, tunggu aja beberapa jam. Maka si tempe menjadi tidak terlalu menarik lagi, (sebagian orang) juga uda ogah makan.

Semoga kita tidak memiliki semangat tempe. Semangat krupuk kali ya! (any idea?)


#PS: peribahasa sejenis --- hangat-hangat tai kucing ---
:D


0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template