Tuesday, February 12, 2013

(mommies journal) (hampir) Baby Blues ?!

Beberapa orang sempat mewanti-wanti saya agak memiliki mental kuat dan hati tenang selama hamil sampai nanti sang baby lahir, karena ada sebagian ibu yang terkena Baby Blues.

Bagi yang belum jadi ibu yang mungkin gak paham, apa itu  Baby Blues?

Dari web http://doktersehat.com/informasi-baby-blue-sindrom/ didapatkan informasi:

Baby Blue Sindrom / Baby Blues Syndrome, atau sering juga disebut Postpartum Distress Syndrome adalah perasaan sedih dan gundah yang dialami oleh sekitar 50-80% wanita setelah melahirkan bayinya.
Beberapa Gejala Kasus Baby Blues Syndrome:
1. Menangis tanpa sebab yang jelas
2. Mudah kesal
3. Lelah
4. Cemas
5. Tidak sabaran
6. Enggan memperhatikan si bayi
7. Tidak percaya diri
8. Sulit beristirahat dengan tenang
9. Mudah tersinggung

Nah selain baby blues ada juga yang mirip, yaitu Postpartum Depression. Apa lagi itu?

Perbedaan keduanya terletak pada frekuensi. Postpartum Depression mirip dengan Baby Blues, hanya berbeda pada , intensitas, serta durasi berlangsungnya gejala-gejala di atas. Bila ibu  merasakan berbagai gejala tersebut lebih sering, lebih hebat, serta lebih lama maka kemungkinan ibu mengalami Postpartum Depression
Beberapa Gejala Postpartum Depression:
1. Cepat marah
2. Bingung
3. Mudah panik
4. Merasa putus asa
5. Perubahan pola makan dan tidur
6. Ada perasaan takut bisa menyakiti bayinya
7. Ada perasaan khawatir tidak bisa merawat bayinya dengan baik
8. Timbul perasaan bahwa ia tidak bisa menjadi ibu yang baik

Nah, saya sendiri gak tahu saya masuk ke kategori yang mana, hanya saya merasa sedih sekali karena bingung dan merasa sendiri saat ditinggal suami ke kantor. Sementara di rumah hanya ada saya dan ART yang kurang ahli membantu mengurus bayi. Sehingga mulai urusan memandikan, mengganti popok, menenangkan bayi menangis, menyusui sambil begadangan saya lakukan sendiri. Sebenarnya untuk urusan mengganti popok adalah hal yang mudah. Namun justru yang paling saya takuti adalah : memandikan bayi! Karena saat tertentu ketika suami libu kerja di hari Sabtu-Minggu atau ketika budhe Har (kerabat saya) datang berkunjung dan menginap, maka hati saya seketika menjadi tenang dan rasa ketakutan itu hilang karena mereka dapat membantu saya memandikan Nashita. Saat melihat Nashita mandi sempurna (istilah saya -karena saya merasa hanya bisa mandi metode #washlap-celup sebentar, saya merasa Nashita tidak dimandikan secara tepat, hiks), batin saya merasakan ketenangan luar biasa. Entah mengapa hal tsb menjadi penting, mungkin karena saya ingin Nashita merasakan badannya nyaman karena mandi secara benar, bersih dan sehat sepanjang hari sedangkan saya memandikan dengan metode yang menurut saya tidak membuatnya nyaman.



Lalu, kapan saya sembuh dari sindrom ini?
Saya sembuh saat berganti ART (kebetulan ART lama minta pulang kampung sehingga saya mendapat ART baru). Rupanya ART baru sangat membuat saya terkesan karena dia pandai memandikan bayi (dengan cara yang saya anggap sempurna seperti bantuan budhe Har), sehingga saya bernafas lega saat Nashita dengan tenang dan riang mandi di bak putih-pinknya. Bahkan ART baru ini juga membantu menenangkan Nashita yang rewel, membantu menggendong saat Nashita susah tidur sehingga jam istirahat/ tidur saya menjadi bertambah dibandingkan sebelumnya.

Akhirnya saya juga menyadari apa kata kunci dari sindrom ini! yaitu kalimat bergarisbawah di atas.
Mungkin (di pikiran saya nih), saya mengalami stress karena kelelahan, kurang istirahat dan cemas berlebihan sehingga saya mengidap sindrom tsb. Karena di saat ada 'anugerah' ART yang membantu saya luar biasa (terima kasih ya mbak Parti), saya merasa ada rekan yang mengurangi kelelahan dan dapat membuat Nashita nyaman tanpa membuat saya merasa tersisih.



Kesimpulannya?
Mungkin sering kita melihat bahwa banyak ibu yang mampu mengurusi anaknya tanpa bantuan ART, saya akui mereka adalah ibu hebat dengan mental yang kuat tentunya. Sedangkan untuk golongan saya ini ternyata amat membutuhkan suami yang pengertian dan ART (atau bisa juga Baby Sitter) handal, hehe. Untuk ibu yang merasa mentalnya belum kuat, tidak masalah anda mencari partner yang bisa membantu (apapun itu mungkin ART, BS, ibu/mertua) sehingga anda dapat tenang karena merasa bayi anda di tangan orang yang tepat. Namun bukan berarti anda melepas sepenuhnya bayi pada mereka ya? Karena bagaimanapun anak adalah anugerah yang diamanatkan Allah untuk orangtuanya dan bagaimanapun bayi akan merasakan kenyamanan yang amat-sangat hanya saat disentuh oleh orangtuanya sendiri.

Selain itu ada 1 hal penting lagi yang membuat saya sembuh, saat menatap matanya. Ada kekuatan yang masuk ke diri saya...
Kalau bayi anda saja percaya bahwa dia dikirimkan pada anda sebagai ibu yang dipilihkan Tuhan untuknya, mengapa anda tidak percaya kalau anda bisa menjadi ibu terbaik bagi anak yang telah mempercayai anda?



0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template