Thursday, December 22, 2016

(book review) Resensi #20 : Diary of a Mad Mom-to-be



DATA BUKU

Judul : Diary of a Mad Mom-to-be (Buku Harian Calon Ibu)  
Penulis : Laura Wolf 
Format : Soft Cover
ISBN : 9792220011
ISBN13 : 9789792220018
Terbit : April 2006
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 392
Dimensi : 135 mm x 200 mm




BLURB

Sebagai pengantin baru, Amy Thomas Stewart tidak habis pikir melihat orang yang ingin buru-buru punya anak. Apa sih enaknya punya anak? Makhluk-makhluk kecil itu rewel, berisik, kurang ajar, tidak tahu aturan, dan selalu membuat rumah berantakan kayak kapal pecah. Lalu, kenapa banyak yang mati-matian ingin punya anak?

Sekonyong-konyong jawaban pertanyaan itu menghantam Amy. Jika ia tidak punya anak pada usianya yang sudah mencapai kepala tiga ini, anaknya mungkin takkan sempat bertemu dan mengenal kakek-nenek maupun nenek buyut yang menyebalkan.

Maka Amy pun memulai proyek barunya: punya anak. Saat hamil itulah ia baru tahu yang namanya morning sickness nggak cuma terjadi pagi hari, melainkan bisa 24 jam! Penciumannya jadi supertajam seperti hidung anjing hingga ia bisa mencium bau brokoli yang menyengat dari bermeter-meter jauhnya, dan tubuhnya entah kenapa selalu berkeringat dan kepanasan. Belum lagi semua kerepotan mencari nama maupun perlengkapan bagi si bayi. Mengandalkan buku Baby How, Baby Now dan Daftar Hal-hal yang Harus Dilakukan sebagai pegangan, Amy pun menjalani kehamilannya. Dan percayalah, semua perjuangan itu sama sekali tidak sia-sia.


SINOPSIS

Sebenernya dulu udah pernah baca buku ini, tapi sewaktu saya lihat rak buku kok saya pengen baca ulang gitu. Mungkin saya pengen nostalgia jaman ngerasain hamil dulu, hihihi. Ya, karena buku ini secara garis besar menceritakan tentang pengalaman seorang ibu hamil. Adalah Amy, seorang wanita karir yang bekerja di perusahaan yang menangani pemberitaan bayaran para artis atau tokoh. Tugas pencitraan, press release dan pemberitaan pesananan dengan kata lain membuat banyak tulisan 'karangan' bukanlah suatu karir yang begitu indah untuk dibanggakan. Dengan kondisi karir pas-pasan dan suaminya Stephen yang juga tengah berjuang di tengah kebangkrutan kantornya, serta kondisi apartemen mungil (ditambah adik Amy, Nicole yang masih sering menumpang tidur di ruang tengah apartemen) mereka maka adalah hal yang sangat wajar bagi kedua orang ini untuk menghindari acara 'menambah anggota keluarga' alias memiliki anak. Sampai suatu ketika Amy mendapatkan ide dan keinginan besar untuk mengubah tujuan hidupnya : segera memiliki anak. Membeli buku Baby How, baby Now (BH BN) maka Amy mulai mengikuti langkah-langkah untuk segera mendapat anak.

Dengan berbagai halangan dan rintangan untuk melalui proses mendapatkan anak (misalnya berusaha melakukan prosesnya di tengah-tengah acara gathering Stephen di sebuah van butut), dan dengan berusaha meyakinkan Stephen bahwa gagasan memiliki anak di usia 30-an adalah hal yang tepat, maka akhirnya Amy berhasil. Dia hamil.

Namun masalah tidak berhenti di situ saja. Berusaha agar tidak dipecat perusahaan, maka Amy berupaya menyembunyikan kehamilannya selama mungkin. Berjuang menghadapi morning sickness, kebingungan mendapat berbagai pengalaman hamil muda dengan menyembunyikan kehamilan ternyata bukan hal yang mudah. Sampai kemudian dia merasa berterima kasih kepada Eddy -pria pesolek, rekan kantornya (yang awalnya adalah rivalnya) yang mendadak menjadi baik selama masa kehamilah Amy. Hanya Eddy yang mengetahui kehamilan Amy dan berusaha membantu apapun yang dibutuhkan Amy (walaupun di akhir ceria diketahui ternyata Eddy memiliki kelainan -terangsang pada  wanita hamil dan akhirnya membuat Amy muak dan ketakutan setengah mati).

Kepada keluarga dan teman, Amy pun ingin berusaha menyampaikan kabar gembira ini. Berbagai reaksi bermunculan. Seperti neneknya, Gram yang malah merasa cemburu karena berita kehamilan Amy membuatnya bukan menjadi pusat perhatian. Atau Anita, sahabat Amy yang juga ingin merasakan hamil, namun tak ingin memiliki suami -dan merencanakan kehamilan dengan inseminasi buatan. Mandy, sahabat Amy yang malahan sangat tidak ingin memiliki anak dan tidak tertarik cerita apapun tentang bayi. Ayah Amy, yang ingin membuatkan buaian bayi -yang dikhawatirkan Amy akan memiliki bentuk aneh dan desain yang sangat tidak aman untuk anaknya kelak. Dan berbagai cerita lucu lainnya soal reaksi berita kehamilan Amy yang cukup membuat saya terhibur.

Masalah tidak berhenti di situ. Amy yang merasa buku BH BN adalah panduan yang sangat akurat untuk menjadi seorang ibu, melakukan berbagai hal yang disarankan oleh buku tersebut. Misalnya membuat to-do-list sebelum kelahiran yang malahan membuatnya kebingungan. Juga berbagai barang kebutuhan yang ingin dia beli. Serta menuruti saran buku BH BN untuk tidak ingin mengetahui jenis kelamin bayi, ytang membuatnya harus menemukan dua nama sekaligus, untuk berjaga-jaga karena bisa jadi bayinya laki-laki, bisa juga perempuan. Cerita tentang pencarian nama bayi ini pun bikin saya ketawa-ketiwi. Misalnya Amy yang dengan segala hormat berusaha menolak nama pemberian neneknya yang unik, Gram. Atau upayanya saat dia dan Stephen berhasil, sudah menemukan nama yang cocok -Lucas dan Serena- di trimester ketiga ternyata gagal. Lucas ternyata adalah nama kecil tetangga  mereka yang amat sangat menyebalkan, dan nama Serena ternyata 'dicuri', keduluan dipakai teman Amy yang melahirkan terlebih dahulu.

Saat kehamilannya makin membesar dan akhirnya Amy menyerah dan berkata jujur pada kantor. Walaupun akhirnya atasan Amy tidak mempermasalahkan hal tersebut, hal yang kontra terjadi karena saat kehamilannya besar dia harus mengurus klien anehnya, seorang artis seksi yang mengarang sebuah buku tentang penolakannya atas anak disertai pendapat-pendapat konyolnya bahwa memiliki anak adalah hal yang tidak perlu. Dan saat yang sama Amy harus melakukan publikasi untuk buku tersebut.

Walaupun berbagai masalah dan hal konyol datang silih berganti, tidak menyurutkan niat Amy untuk menjaga kehamilannya dengan baik. Sampai ketika Amy salah interpretasi mengenai jenis penyakit yang mungkin diderita ibu hamil -yang menyebabkannya terburu-buru ke IGD dan mengalami cemas berlebihan- ternyata adalah info dari buku BH BN yang terlalu lebay (dan menurut suster dokter kandungan Amy bahwa berpuluh pasiennya mengalami kecemasan berlebihan karena buku itu, akhirnya Amy membuang bukunya dan menunggu hari-hari menjelang persalinannya dengan lebih tenang.

Dan tibalah di saat kelahiran bayi Amy. Walaupun Amy merencakana operasi sesar karena ketakutan akibat rasa sakit saat melahirkan normal, ternyata Amy harus melahirkan bayinya dengan proses kelahiran normal karena bukaannya sudah lengkap saat dia tiba di RS (akibat jalanan macet dan berbagai gangguan di jalan). Disertai kecemasan karena hari itu adalah tanggal 1 April walaupun sudah mendekati pukul 00.00 dan karena belum adanya nama bayi, namun akhirnya Amy melahirkan bayinya dengan selamat (diiringi kesepakatannya bersama Stephen untuk meminta penulisan akte dengan tangga 2 April pukul 00.02). Dan disematkanlah nama Lucy untuk bayi Amy. Nama nenek buyut Amy, yang amat penyayang dan penuh kasih. Nenek buyut kesayangan Amy yang meninggal hanya 2 minggu sebelum Amy melahirkan.

Dunia terasa berubah untuk Amy. Memiliki anak ternyata adalah suatu hal yang begitu indah untuknya. Membuatnya mengetahui bahwa walaupun ayah dan ibu Amy adalah orang tua yang nyentrik, ternyata memiliki limpahan perhatian dan kasih sayang besar untuk cucunya. Walaupun ada aspek karir Amy yang gagal (tidak jadi naik jabatan ke kantor induk perusahaan), kini Amy tak peduli lagi karena kehadiran Lucy sudah mengubah segalanya.


REVIEW

Yap, secara singkatnya buku Diary of a Mad Mom-to-be ini mengingatkan saya  akan masa-masa kehamilan. Terutama kehamilan pertama. Misalnya mengalami morning sickness. Buat para ibu baru hamil tentu hal yang aneh ya, kok bisa sih kita mendadak alergi saat mencium sesuatu? Kok aroma ini dan itu bikin kita amat mual dan muak? Juga berbagai perasaan ibu hamil yang lain yang diungkapkan dengan jujur oleh Amy. Misalnya rasa sebal karena mendadak ukuran badan menjadi melebar dan membesar. Memilih baju yang trendy nampak sangat susah dan mengenakan baju seadanya (longgar dan tidak fashionable) ternyata menjadi pilihan terakhir demi kenyamanan. Serta keinginan seorang calon ibu untuk memiliki berbagai perabot kebutuhan bayi baik yang penting maupun tidak penting demi kesempurnaan  adalah naluri yang sering muncul pada masa hamil (walaupun toh berujung seperti Amy, misalnya tidak jadi membeli tempat ganti popok karena harganya yang tidak rasional dan bisa digantikan dengan bahan lain yang lebih murah). Berbagai hal ini diceritakan dengan gamblang sehingga buat yang pernah hamil pertama kali mungkin akan senyum-senyum sendiri membaca menganai kekonyolan Amy yang amat percaya dengan bukunya, BH BN.

Memang kehamilan adalah suatu hal yang menakjubkan. Bahkan Amy yang di tengah ketidakwarasan lingkungannya pun berusaha menjaga kehamilannya supaya sehat sampai kelahirannya pun mampu merasakannya. Melihat detak jantung janin untuk pertama kalinya di USG adalah hal menakjubkan. Merasakan tendangan bayi di rahim adalah hal yang menakjubkan. Dan melihat bayi pertama kalinya menapak kehidupan adalah hal yang begitu menakjubkan.

Maka bersyukurlah apabila ketika hamil kita tidak perlu merasakan kekonyolan yang dialami Amy. Hehe, jadi daripada membaca buku panduan bayi semacam BH BN, lebih baik sambil ditemani baca buku ini saja supaya kita lebih rasional. Serta nikmatilah proses selama hamil, karena menjadi seorang ibu itu menakjubkan.

Secara singkat hal yang bikin buku ini memiliki rangkuman tersendiri dan kesimpulan menarik adalah daftar yang dibuat Amy selama menjalani kehamilannya, yang pasti anda -para ibu yang pernah hamil, sedikit-banyak (walau mungkin tidak semua point) akan setuju. Saya tulis ulang di sini ya catatan kehamilannya Amy (ada di halaman terakhir buku).

20 21 Hal Paling Penting tentang Kehamilan

  1. Dilarang makan sushi
  2. Morning sickness selama 24 jam
  3. Masa kehamilan empat puluh minggu (sepuluh bulan)
  4. Dilarang minum aspirin
  5. Hidung anjing
  6. "Bersinar-sinar" = keringat
  7. Kelebihan gas dalam perut
  8. Panas lambung
  9. Sembelit
  10. Linglung
  11. Dipegang-pegang orang
  12. Pengikisan terakhir identitas pribadi
  13. Bolak-balik buang air kecil
  14. Varises
  15. Susah bernapas
  16. Susah tidur
  17. Tidak boleh berendam air panas
  18. Menyerap air seperti spons
  19. Ceroboh
  20. "Hari perkiraan lahir" cuma istilah
  21. Hasil akhirnya sepadan

Intinya, walaupun berbagai ketidaknormalan tubuh atau hormon dan berbagai rintangan enggak enak dialami selama masa kehamilan, rasanya semua hal itu luruh seketika saat bayi kita lahir. Semua hal gak enak tadi akan terlupakan dan dunia hanya terpusat ke satu hal -anak kita. Itulah sensasi menjadi seorang ibu. Apakah para ibu juga setuju seperti saya?

Kesimpulan mengenai buku ini, recommended buat dibaca saat hamil. Hehe, banyak hiburan kocak tentang ibu hamil (terutama yang hamil pertama kalinya) ada di sini. Menurut saya sih berbagai fakta tentang kehamilan dikemas Laura Wolf sangat apik dalam sebuah novel lucu. Dibentuk seperti diary, membuat kita seolah membaca catatan harian Amy dari hari ke hari dalam mengahadapi berbagai peristiwa saat dia hamil. Jadi, jangan stress ya kalau banyak rintangan sewaktu hamil, semua juga ngalamin kok, hehehe...

**(FYI, sebenarnya buku ini ada pre-sekuelnya sih. Judulnya Diary of a Mad Bride-to-be, yang menceritakan kisah Amy sebelum menikah dengan Stephen. Saya juga kebetulan punya bukunya, cuma belum saya review di blog)

Nah, sekian review dari saya. Eh kok kebetulan ya, masih aroma hari Ibu nih, 22 Desember. Selamat hari Ibu ya untuk semua wanita di dunia!



0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template