Monday, May 20, 2013

(our family story) new Stroller in 4 month's baby Na



Cerita dimulai dari baby Na yang makin hari makin bertambah bobotnya (almost 7kg) sehingga saya dan mas lumayan kencengin-lengan-otot kalau lagi gendong baby Na, sehingga kami punya gagasan untuk membeli stroller. Nah, baby Na yang juga punya rutinitas diajak JJS oleh kami juga sepertinya suka memandangi stroller bayi lain, sehingga ide membeli stroller ini menjadi semakin 'matang'. Jadi saya dan mas pun nyeletuk ke baby Na, "Iya deh, besok Sabtu kita beli kereta dorong yuk dek", sambil merencanakan schedule weekend tersebut.

Keesokan harinya, di hari Sabtu maka kami bersiap untuk pergi ke swalayan demi membeli stroller itu. Awalnya kami memilih destinasi belanja adalah Lottemart, sebagai swalayan terdekat dari rumah. Namun sesampainya di sana, ternyata kami tidak menemukan stroller, hanya ada sepeda untuk anak balita. Langsung dong saya berucap kecewa, "Yah di sini kok gak jual stroller ya." Dan saya tidak menyangka respon baby Na yang sedemikian cepatnya, yaitu menangis kencang!

Wow, saya dan mas benar-benar kaget. Ternyata baby Na ikut kecewa karena tidak jadi beli stroller. Karena nangis terus walaupun saya dan mas sudah berusaha menghibur. Sampai akhirnya saya bilang, "Uda dek, jangan nangis ya. Kita pergi ke Giant yuk, di sana kayaknya jual kereta dorong deh!" Dan si mas pun juga langsung tancep gas mobil menuju swalayan lain, Giant supermarket. Eh... ternyata baby Na langsung diem dan anteng di pangkuan saya (loh?!)

Sesampainya di Giant kami langsung melucur ke lorong stroller dan sibuklah si mas mengcompare beberapa stroller yang ada (saya baru ngeh ternyata variasi stroller banyak juga ya?). Bahkan baby Na sampai ikut test-drive untuk mencoba dua finalis stroller! Dan akhirnya kami memutuskan memilih sebuah stroller imut bermerk Pliko untuk baby Na.

Setelah diambilkan barang, maka sambil menuju kasir si baby Na sudah secara resmi ditempatkan di Pliko hijau ini. Dan respon sesuai harapan sih, karena baby Na cukup anteng dan menikmati sesi dorong ini (sementara saya dan mas bisa ngelurusin-lengan dulu sih, hehehe).




Itulah kisah pembelian si stroller baby Na. Sampai hari ini, baby Na masih memakainya. Namun memang dia terkadang lebih memilih digendong (dan tentu saja, -walaupun ndut, saya dan mas kangen gendong dia sih).


Pelajaran yang saya ambil dari pembelian stroller ini adalah:

1. Bayi ternyata memahami apa yang kita ucapkan, jadi hindarilah menjanjikan sesuatu apabila merasa susah atau tidak akan sanggup menepati. Kecuali karena ada sebab yang menghalangi, maka kita sebaiknya menceritakan kepada anak kita. *Percaya deh, mereka paham kok dengan bahasa kita.

2. Stroller adalah bantuan yang bagus untuk orang tua yang mulai lelah menggendong dalam waktu panjang,hehe... Enggak ding (faktor kebenarannya ada sebagian sih). Tapi mungkin stroller juga berguna untuk variasi bagi bayi sih ya, view mereka saat JJS kan ada variasi. Dan (kayaknya sih) duduk-duduk sambil didorong enak kali ya?

3. Yang terpenting : Tidak perlu membeli stroller apabila budget tidak ada, karena stroller hanya benda sekunder untuk bayi. Namun apabila memiliki budget cukup, membeli stroller dalam kualitas bagus (biasanya berbuntut harga lumayan mehil) cukup disarankan dengan tujuan bisa dipake sampai generasi adek/ keponakan/ cucu... wakakaa hemat pangkal kaya bo'

Bagaimana dengan anda?

0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template