Sunday, May 12, 2013

(random note - time management) Teori Saklar Kehidupan

Beberapa waktu lalu saya sempat membaca artikel seorang ibu yang berusaha membagi waktunya antara kesibukannya bekerja dengan kehidupannya untuk anak yang hanya ditemuinya sepulang kantor dan hari libur saja (termasuk kategori yang hiks...seperti saya ini). Tetapi sekali lagi, hal seperti tsb memang terkadang sudah menjadi pilihan yang terpilih. Jadi, tidak ada gunanya memikirkan kelemahan atau sisi negatif dari pilihan yang kita ambil, tetapi lebih baik adalah sisi terbaik untuk mengurangi sisi negatif tersebut. Salah satu metode yang dia pilih adalah metode switch-on dan switch-off. Jadi dimana saat di kantor dia akan memposisikan diri sebagai seorang karyawan yang profesional dengan menyalakan posisi "on" dan melupakan 'sejenak' soal anak (dalam arti kata bukan melupakan anak atau keluarga sepenuhnya ya), lalu saat di rumah, dia akan segera mematikan posisi "on" untuk memikirkan kantor dan menyalakan "on sepenuhnya untuk memikirkan keluarga dan menikmati kebersamaannya dengan suami dan anak-anaknya.

Hmm, saya rasa hal tsb memang adalah hal yang dapat dipilih sebagai solusi untuk mengurangi rasa bersalah selama seorang ibu bekerja. Dengan konsentrasi pada pekerjaan, maka dia sudah berhasil menjalankan tanggung jawabnya pada pekerjaan serta dapat memaksimalkan waktu yang terlanjur dia pilih untuk bekerja. Sayang dong, kalau kita mengambil pilihan meninggalkan anak di rumah tetapi di kantor pun pekerjaan berantakan? Namun, secara kodrati karena kita adalah seorang ibu, tentu bagaimanapun hal tsb tidak boleh lantas membuat kita melupakan anak di rumah. Memikirkan bagaimana kegiatan yang akan kita lakukan saat bersamanya, merencanakan pendidikannya kelak, atau ide-ide romantis untuk suami (eh ini penting lho untuk tetap bisa pacaran sama suami ^^). Karena itu di saat saya benar-benar suntuk soal kerjaan, maka saya malah memilih untuk mengintip foto anak di hp dan memacu diri saya untuk memperbaiki performa kerjaan di kantor (eman dong kadung basah di kantor ini, masa kerja juga ga becus?)

Ah ya, dan akibat teorema saklar "Switch-on Switch-off" ini saya jadi malah mengingat aspek lain lho. Yaitu mengenai ibadah di dunia dan akhirat. Dimana kita dianjurkan untuk "beribadah kepada Allah seolah-olah kita akan mati besok, dan bekerja dengan sungguh-sungguh di dunia seolah kita hidup di dunia selamanya". Di situ saya jadi menyadari bahwa dalam melaksanakan sesuatu kita harus benar-benar bersungguh-sungguh dan berupaya (berikhtiar) semaksimal mungkin. Saat beribadah kepada Allah, kita harus melupakan duniawi dan berkonsentrasi. Mengingat bahwa kita hanyalah salah satu makhluk-Nya di alam semesta ini dan suatu saat akan kembali pada-Nya. Namun saat kita melakukan perbuatan di dunia, kita juga harus bersungguh-sungguh tanpa berputus asa apabila gagal. Semua aspek dalam hidup juga harus direncanakan matang seolah hidup kita di dunia selamanya, sehingga ini mengingatkan kita agar tidak menyia-nyiakan kehidupan yang diberikan.
Kembali ke diri kita masing-masing ya, siapkah anda untuk peran 'ganda'?

1 komentar:

  1. paling suka statement ini "menjadi pilihan yang terpilih"
    ~keep writing & sharing~

    ReplyDelete

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template