Inget icon ini gak? Kalau saya sih sewaktu kecil mengingat ini sebagai salah satu gambar kartun yang nongol di akhir iklan layanan masyarakat yang mengumumkan Pekan Imunisasi Nasional. Hmm, kalau diingat-ingat lagi, gambar ini muncul bersama jingle lagu "Indonesia... bebas Polio"
Benar gak?
Tolong dibantu ingatan saya ya kalau ada yang lebih ingat. Yang jelas icon ini juga mengingatkan saya pada program kesehatan Pemerintah era Orde Baru yaitu Posyandu. Kalau diambil dari wikipedia sih seperti ini deskripsi Posyandu :Pos Pelayanan Keluarga Berencana - Kesehatan Terpadu (Posyandu) adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa. A.A. Gde Muninjaya (2002:169) mengatakan : ”Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan Pos pelayanan terpadu (Posyandu)”. Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya. (Departemen kesehatan, 1987:10).
Posyandu dikembangkan atas prakarsa Presiden Soeharto pada tahun 1984. Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan) dan lahir melalui suatu Surat Keputusan Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dicanangkan pada sekitar tahun 1986. Legitimasi keberadaan Posyandu ini diperkuat kembali melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah tertanggal 13 Juni 2001 yang antara lain berisikan “Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu” yang antara lain meminta diaktifkannya kembali Kelompok Kerja Operasional (POKJANAL) Posyandu di semua tingkatan administrasi pemerintahan. Penerbitan Surat Edaran ini dilatarbelakangi oleh perubahan lingkungan strategis yang terjadi demikian cepat berbarengan dengan krisis moneter yang berkepanjangan.
Berbicara soal Posyandu, saya juga ingat saya adalah salah satu member-nya di era 1988. Yang saya ingat sampai sekarang adalah sesi pemberian vitamin A dan imunisasi Polio melalui cara tetes.
Serta saya juga mengingat ibu saya menyimpan Kartu Menuju Sehat (KMS) seperti ini di lemari kamar.
(gambar-nya masih klasik banget kan?)
Itu KMS versi jadul-nya. Kalau KMS sekarang dibedakan antara laki-laki dan perempuan, sesuai dengan ketentuan Penggunaan KMS yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, yaitu Peraturan Menteri (PERMENKES) nomor : 155/Menkes/Per/I/2010, tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) bagi Balita.
KMS sendiri merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Secara umum KMS memiliki 3 fungsi yaitu (gizimu.com) :
- Alat untuk memantau pertumbuhan. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, bahwa KMS memuat kurva pertumbuhan seorang anak berdasarkan jenis kelamin, umur dan berat badan anak. Normal tidaknya pertumbuhan seorang anak dapat diketahui hanya melihat trend grafik/kurva yang terdapat pada KMS.
- Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Salah satu informai tambahan yang bisa anda peroleh dari KMS adalah pelayanan kesehatan yang telah di peroleh si anak, misalnya catatan imunisasi, pemberian Kapsul Vitamin A serta pemberian ASI Eksklusif.
- Sebagai alat edukasi. Kader posyandu atau petugas kesehatan bisa langsung memberikan edukasi kepada ibu, dengan melihat kurva pertumbuhan si anak setelah dilakukan pengukuran berat badan.
Kembali lagi ke Posyandu. Saat ini, setelah saya bertransformasi dari balita yang menjadi anggota Posyandu kini menjadi ibu-yang-membawa-anak-ke-Posyandu, saya bisa lebih mengerti bahwa keberadaan Posyandu amat penting di Indonesia ini. Posyandu menjadi sarana kesehatan yang mudah dan murah. Karena mudah dijangkau (hampir setiap RW atau Kelurahan memiliki) serta tidak membutuhkan banyak biaya dibanding membawa bayi untuk imunisasi di RS dengan vaksin import yang harganya fantastis. Hal ini dikarenakan Posyandu memiliki imunisasi yang biayanya disubsidi Pemerintah. Posyandu juga merupakan sarana untuk edukasi masyarakat terkait dengan kebersihan dan kesehatan, sehingga orang awam pun menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Familiar dong melihat poster semacam ini di Posyandu?
Selain itu Posyandu juga bisa menjadi ajang bertemu para ibu di sekitar lingkungan sehingga suasana kekeluargaan akan sangat kentara disini (except jangan saling kompetisi untuk terlalu-membanggakan-bayi ya?). Terutama buat ibu yang bekerja, kalau libur dapat diluangkan ya untuk pergi ke Posyandu, sehingga ibu tetap dapat saling mengenal dengan tetangganya. Ini juga penting karena anak-anak kita saling bergaul dengan sebayanya (even still a baby) Masa bayi-bayinya saling kenal tapi ibunya engga?
Jadi kesimpulannya, saya sangat mendukung program Pemerintah yang satu ini dan berharap kalau bisa fasilitasnya diperbanyak ya. Serta edukasi tentang gaya hidup sehat juga semakin diperkencang gaungnya ke semua masyarakat Indonesia. Ayo tunggu apa lagi, ajak anak anda ke Posyandu!
PS : boleh buka http://posyandu.org/home.html untuk mengetahui program-program di Posyandu ^^
sambil dengerin lagu Aku Anak Sehat ciptaan AT Mahmud yuk!
Aku anak sehat
Tubuhku kuat
Karena ibuku rajin dan cermat
Semasa aku bayi
Slalu diberi ASI
Makanan bergizi dan imunisasi
Berat badanku ditimbang slalu
Posyandu menunggu setiap waktu
Bila aku diare
Ibu slalu waspada
Pertolongan oralit slalu siap sedia
0 komentar:
Post a Comment
thanks for stopping by