Sunday, April 07, 2013

(random - about office) Ganti Job Desk? Siapa Takut

Sebagai seorang karyawan yang memang dibayar perusahaan untuk bekerja, memang pada kenyataannya kita harus siap akan order yang diberikan oleh atasan/ perusahaan (keliatan banget kan jadi 'kuli-rapi', hehe) Termasuk salah satunya bergonta-ganti job desk.

Kala itu, sebagai seorang fresh-grad, masa tunggu kerja alias hari-hari pengangguran berhenti setelah sebuah PT produk elektronik ternama memanggil saya untuk memulai bekerja. Cukup lama saya menunggu dari proses rekruitmen, proses interview user (waktu itu saya apply sebagai Purchasing staff, maklum lulusan Teknik Industri bo'), interview HRD dan medical check-up. Setelah H2C beberapa minggu lamanya, akhirnya "telepon-cinta" itu datang (waktu itu istilah yang digunakan teman-teman senasib yang berharap segera melepas gelar 'pengangguran', hehe).

Dan setelah menerima telepon itu malah saya menjadi bingung. Kenapa? pasalnya saya bukannya dipanggil untuk menempati posisi Purchasing yang pernah saya lamar, tapi malahan masuk ke HRD. Waduh...apa ya kerjaan HRD itu? Sungguh, walaupun saya belajar mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia sebanyak 3 sks dan Organisasi & Manajemen Industri sebanyak 3 sks, tetap saja saya buta membayangkan apa yang harus dilakukan seorang yang ada di ruang HRD (kuliah ngapain aje ya saya? hehe..ketauan deh sering ngantuk di kelas :P). Yah, hanya ada satu sampel saja kegiatan HRD, yaitu rekruitmen yang dilakukan oleh di mbak yang telepon saya tadi. Yaitu membayangkan saya mungkin harus bertugas mencari dan menyeleksi calon karyawan. Dan akhirnya, setelah berpikir kesana-kemari, akhirnya saya pilih untuk menerima tawaran tersebut dan terbaaaang ke Jawa Barat untuk sesi wawancara terakhir dengan calon atasan di HRD.

Singkat cerita, setelah sesi wawancara ulang dengan Manager HRD, mulai dari level lokal sampai expat, proses pembagian baju seragam, foto ID Card, isi data karyawan dan training singkat (karena saya seorang diri masuknya, maka proses training karyawan baru yang biasanya dilakukan di kelas untuk 20 orang selama 1 minggu diisi menjadi disingkat selama 1 hari untuk saya saja :D), maka saya mulai untuk duduk di kubikel pertama saya.

Perasaannya? jangan tanya...pastinya senaaang sekali! *Anda semua, selelah apapun atau sejengkel apapun akan kerjaan Anda, coba ingat kembali, perasaan Anda saat pertama duduk di meja kerja Anda? mungkin kebanyakan akan tersenyum :)

Dan setelah tim saya memberikan waktu adaptasi (alias waktu hanya untuk lihat-lihat saja tanpa bekerja apa-apa) selama kurang lebih seminggu, maka setelah itu mulailah saya mengerjakan tugas saya.

Apa tugas saya sebagai HRD?

Waktu itu saya ada di Tim Employee-Relation, alias bagian dari HRD yang bertugas memanage hubungan dengan karyawan. Dan saya kecipratan 2 (dua) macam job desk yang ditinggalkan oleh 2 orang wanita yang resign dalam jarak dekat di tim saya ini. Yang pertama adalah mengurus kegiatan kekaryawanan (kegiatan tsb dimaksudkan perusahaan untuk mencipkatan keseimbangan dalam bekerja, alias kegiatan di luar pekerjaan yah...). Jadi job saya adalah memaintain kegiatan seni, olahraga, boga, agama dll (ada berbagai club hobi di perusahaan saya), serta juga mengorganize kegiatan gathering karyawan & keluarganya. Selanjutnya job kedua adalah mengelola asuransi kesehatan karyawan berikut hubungan perusahaan dengan Rumah Sakit rekanan perusahaan.

Perasaan saya kala itu?

Yang jelas saya lagi-lagi lumayan shocked. Pertama, karena saya sejujurnya belum terbiasa mengelola kegiatan yang melibatkan banyak orang (apalagi seperti family gathering yang melibatkan ribuan karyawan -biasanya mencapai 5000 manusia! huwaaa) dan kedua saya sungguh tidak familiar dengan dunia asuransi! (istilah premi-asuransi saja saya gak tahu artinya!)

Tapi karena memang sudah konsekuensi saya menerima kerjaan itu, (dan ancaman omelan boss kalau kerjaan enggak beres), maka mulailah saya untuk mencoba belajar mendalami pekerjaan saya. Mencoba betapa ternyata variasi karakter manusia itu amat beragam, dari yang baik dan menerima saya sampai yang meremehkan saya karena saya masih 'ingusan' dan datang dari Jawa Timur *rasis bener yak...but, that's the reality.

Dan akhirnya, saya berhasil melaluinya.



Sampai tiba saat dimana saya harus melepas job pertama saya. Dan saya sekarang berpindah tim ke bagian olah-mengolah data, yaitu Tim Human Resources Management. Pekerjaan, tentu berubah. Dari yang bersifat lapangan menjadi lebih bersifat mengolah data di database karyawan yang terhubung dengan HQ pusat di Korea.

Apa job desk saya yang baru? Untuk job terkait asuransi, masih nempel di saya. Tapi saya ada job desk tambahan lain, yaitu mengelola absensi karyawan. Tugasnya? memastikan semua jenis absensi mulai keterlambatan, pulang sebelum jam kerja, bolos, sakit, dan cuti, harus berjalan sesuai rules. Jadi kalau urusan 'menghukum-akibat-ketidakdisiplinan', untuk menentukan jenis hukumannya ada di tangan saya. Repot? tentu, karena selain bersifat harian, sering kali saya menerima caci-maki karyawan yang tidak terima. Mulai dari saya yang harus rutin memanggil karyawan yang bolos lebih dari 3 hari tanpa alasan (sampai pemutusan hubungan kerja apabila sampai batas waktu karyawan tidak muncul), mewajibkan absensi sakit harus memakai surat dokter, mewajibkan karyawan terlambat untuk meminta tandatangan leader masing-masing, dan mengklasifikasi jenis-jenis keterlambatan (akibat penyebab pribadi atau disebabkan perusahaan).

Sedihkah menerima omelan karyawan? iya. Marahkan saat diprotes karyawan? iya. Dan itulah realitas yang tidak pernah saya bayangkan di balik meja HRD. Bahwa ternyata menentukan adil itu susah, bahwa sabar adalah mutlak dikerjakan kalau ingin awet-muda, bahwa anggapan karyawan bahwa HRD itu selalu enak adalah salah.

Tapi, saya bahagia. Kenapa? dari yang dulu rada kuper, sekarang saya mencoba untuk mengenal banyak orang, mencoba bersabar, dan saya selalu bersyukur, bahwa dari sekian banyak lulusan sarjana, saya masih bisa mendapatkan salah satu pekerjaan, mendapat penghasilan (asik buat shopping-shopping bo')...ya intinya...alhamdulillah.

Kalau ditanya, apakah ingin mencoba job desk baru?
Iya. Hal baru akan selalu menarik, dengan suka-duka masing-masingnya ;)







0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template