Tuesday, July 26, 2016

(book review) Resensi #18 : Petualangan Buana dan Ema

Ini adalah salah 'dua' buku yang dulu saya beli jaman kuliah. Seri Preteen, jadinya cocok dibaca anak dan anak yang beranjak besar karena ceritanya lebih khas anak dibanding Teenlit yang ceritanya didominasi cerita anak remaja jatuh cinta, ck ck ck... Ada dua seri yang sudah keluar di kala itu, jadinya langsung saya beli dua. Ceritanya mengenai petualangan dua anak kecil yang mengikuti pekerjaan ayahnya sebagai doktor antropologi, yang bertualang di tempat tertentu seperti di buku ini di Tanjung Putting dan Tanjung Benoa. Yuuuk, dibaca atu-atu...



Resensi Singkat : Gara-Gara Si Munyuk

Menceritakan awal pertama Buana dan Ema mengikuti pekerjaan ayahnya sebagai doktor antropologi. Kali ini ayahnya melakukan penelitian mengenai orang utan di Taman Nasional Tanjung Puting. Singkat cerita di sana mereka turut mempelajari bagaimana kehidupan orang utan, serta mengetahui betapa seramnya hutan dengan sungai penuh buaya di dalamnya, hehe. Buana dan Ema berkenalan dengan Buang, seorang anak yatim-piatu yang pekerjaan sehari-harinya membantu para peneliti di Leaky Camp (nama tempat ayah Buana juga meneliti di situ). Buana dulunya pernah membantu para penculik bayi orang utan untuk dijual ilegal. Dan mendadak saat bersama Buana dan Ema (mereka kebetulan ingin mengintip kehidupan para buaya di malam hari), mereka bertemu kumpulan penculik itu sehingga mengakibatkan kejar-kejaran yang berakhir dengan diculiknya Ema! Dengan bantuan Awang, asisten ayah Buana, seorang prajurit Dayak dan Bunda, mereka akhirnya berhasil membebaskan Ema dan dengan bantuan polisi berhasil menangkap para penculik bayi orang utan. Pengalaman ini membuat Buana menjadi lebih berani dan bertanggungjawab, bahwa berada di alam liar harus berhati-hati. Selain itu juga sangat menambah wawasan Buana mengenai hutan dan seisinya.



Resensi Singkat : Raja Laut yang Penakut
Tulisan ayah Buana mengenai petualangan keluarganya dimuat di National Geographic dan membuat pihak sponsor ingin mendokumentasikan kehidupan ayah Buana bersama keluarganya dalam meneliti kehidupan hewan di alam liar. Difasilitasi kapal yatch besar bernama Paradise Island, mereka siap lagi untuk bertualang. Kali ini destinasinya adalah Taman Nasional Bunaken. Kali ini Buana dan Ema berkenalan dengan Jen, anak teman ayah Buana, peneliti asli Bunaken. Buana dan Ema belajar snorkeling dari Jen, bersama mereka menjadi mengenal bagaimana indahnya isi laut...kehidupan ikan, hewan laut dan terumbu jarang. Juga mengetahui ada ikan langka hampir punah yang dijuluki "raja laut" yang menjadi incaran para pemburu. Dan masalah datang saat papi Jen disekap para pemburu karena memergoki aksi mereka mencuri ikan itu. Kali ini Buana ditemani Awang beraksi untuk membantu polisi menangkap pemburu itu sekaligus supata papi Jen dapat selamat. Berdua mereka mencari lokasi persembunyian pemburu supaya polisi cepat dapat menemukan sarang pemburu. Kejadian ini membuat Buana semakin menjadi anak pemberani, serta lebih menghargai keindahan alam negeri sendiri.

Komentar Saya

Buku ini garis merahnya sama, menggambarkan keindahan fauna di Indonesia, yang pertama mempelajari kehidupan satwa orangutan dan buaya di hutan belantara Taman Nasional Tanjung Puting dan yang kedua keindahan bawah laut di Taman Nasional Bunaken. Gambaran geografis dan lingkungan di Taman Nasional ini digambarkan dengan baik oleh penulis, misalnya saat menggambarkan kondisi camp para peneliti di pinggir hutan atau suasana sungai yang tenang namun mematikan dengan puluhan buaya di dalamnya. Bagaimana peneliti bekerja keras mempelajari kehidupan para hewan supaya kelangsungan hidup para hewan tersebut tetap terjaga, membutuhkan upaya dan ketelatenan yang tinggi. Membutuhkan waktu bahkan sampai tahunan untuk mempelajari setiap spesies hewan. Bahkan hal ini pun juga terkadang berimbas ke kehidupan keluarga mereka, seperti misalnya Buana dan Ema yang tidak bisa bersekolah formal. Mereka sekolah menggunakan internet (kalau mungkin jaman sekarang juga bisa sekolah metode homeschooling ya). Selain itu ternyata para peneliti itu pun masih harus berhadapan dengan bahaya, seperti pemburu hewan liar yang terkadang membahayakan nyawa mereka atau keluarga mereka, misalnya saat Ema diculik pemburu bayi orang utan atau papi Jen yang disekap pemburu ikan raja laut. 

Membaca buku ini pun terasa tidak terlalu membosankan karena penyajian pengetahuan di dalamnya diselipi cerita Buana dan Ema, sehingga tidak monoton. Selain itu tokoh-tokoh kocak seperti mbak Pon, asisten rumah tangga mereka atau kenyentrikan bunda Buana juga cukup menambah suasana humor di tengah petualangan mereka.

Tentunya sebuah buku memiliki kelemahan pula. Kalau dari sisi saya mungkin dalam sesi cerita penangkapan para pemburu jahat itu ya, agak terlalu mudah penyelesaiannya. Misalkan terlalu gampang dan tak masuk akal saat bunda Buana dapat mengalahkan penculik Ema dengan hanya menggunakan parfum semprot dan alat rebonding portabel saja. Atau saat Buana dengan cepat menemukan titik lokasi para pemburu ikan raja laut mendahului polisi. Ya, walaupun memang memungkinkan rasanya kok terlalu mudah ya mengalahkan penjahat, sementara di buku diceritakan level penjahatnya juga sudah kelas berpengalaman dalam menjalankan aksinya, bahkan menggunakan senjata tajam. Namun karena mungkin buku ini ditujukan untuk anak-anak sampai remaja, mungkin saja hal ini dimudahkan penulis supaya kesannya tidak terlalu tegang dan menimbulkan efek keberanian menegakkan kebenaran 

Namun secara keseluruhan menurut saya buku ini baik untuk dibaca anak-anak dan remaja. Penggolongan buku ini sebagai "preteen" sangat tepat. Dengan membaca buku ini maka anak-anak dapat berimajinasi mengenai kondisi Taman Nasional di negara ini (apabila belum pernah berkunjung ke sana), juga turut mempelajari bahwa kekayaan flora dan fauna Indonesia amatlah luar biasa. Sebagai generasi muda diperlukan semangat juang pemuda untuk turut membantu melestarikannya. Dan buku ini menurut saya sudah membantu pencapaian hal tersebut. 


0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template