Nasi Uduk
dan Serba-serbinya
Nah, ini adalah salah satu hal baru yang saya temui saat saya mulai berdomisili di kawasan Jababeka ini, yaitu Nasi Uduk sebagai sarapan. Di kawasan Jakarta-Jawa Barat seperti ini, menu ini adalah salah satu menu yang paling banyak dijumpai sebagai menu sarapan yang tersedia di pinggir jalan, warung bahkan kantin karyawan.
Berhubung saya orangnya doyan segala macam, nasi ini pun menjadi salah satu menu favorit saya di pagi hari (apalagi setelah saya menemui gerobak seorang ibu penjual dari Solo, yang bisa bikin bumbu sambel dan lauk pauknya tajem banget di lidah *saya adalah orang yang suka menu dengan rasa yg tajam*). Namun sayangnya gerobak si ibu ini cukup jauh dari kost saya, sehingga tak terlalu sering saya bisa menemui ibunya untuk membeli nasi, hehe... (tapi saya berhasil menemukan second choice, gerobak lain yang ga kalah enak dan murah *teteeup aja anak kost, biar status berubah dari mahasiswa menjadi karyawan, tetap saja harga menjadi salah 1 faktor penentu dalam decision making, hoho).
Jadi, menu favorit saya adalah nasi uduk disertai bihun goreng, tumis tempe (kalau tumis kentang saya ga terlalu suka), sambel, bakwan (kalau di Jawa disebut ote-ote) atau tempe goreng tepung, krupuk serta biasanya tambahan lauk telor ceplok atau dadar (karna saya ga minat untuk mencampurnya dengan ayam/ daging), I still love eggs so much!! Dengan porsi Rp 5.000,00 saya bisa berangkat ke kantor dengan langkah lega dan perut kenyang (hehe, apa hubungannya yah?)
*Angel says: tapi diingat juga yaaa, lemaknya cukup banyak niih..bayangin aja goreng-gorengan seperti itu! untuk menghindari/ mengurangi at least jangan minta kuah dari lauk tsb, yang notabene adalah minyak yang pasti jenuh, hihihi...
*but Devil says: ih, gapapa sekali-kali gorengan, enak murah ini! lagian amal juga ke ibu-ibu penjualnya, bagi-bagi rejeki ke kaum kecil!
(nah loh, mana yang devil mana yang angel yaah?)
Back to the topic....
Nah setelah saya coba untuk googling asal kuliner yang satu ini, saya berhasil menemukan asal Nasi Uduk tsb. Jadi nasi uduk merupakan salah satu makanan asli dari Betawi, yang memang sudah terkenal sejak lama. Namun saya sempat mendapat cerita unik terbentuknya si nasi uduk ini, jadi alkisah ada seorang Batavia yang sedang memasak nasi di tungku (tahu kan, cara membuat nasi dengan tungku *bukan dengan magic com*) Saat si orang ini sedang duduk sambil mengipasi tungku, tidak sengaja ada magkuk berisi santan yang tumpah dan sebagian isinya masuk ke dalam kuali berisi nasi setengah matang tsb. Karena si pemasak ini tidak punya waktu untuk memasak ulang nasi tsb, maka dia membiarkan nasinya matang dengan kondisi bersantan, dan nasi tsb matanglah dengan kondisi mengandung santan. Karena ternyata menimbulkan rasa unik, maka dimulailah upaya-upaya untuk menciptakan nasi uduk yang makin bercita-rasa di kemudian hari.
(soal cerita ini, engga tau benar atau tidaknya, hehehe...boleh percaya boleh engga)
Tapi yang jelas, nasi uduk merupakan nasi yang berasal dari beras yang diaron dan dikukus dengan santan dan kelapa yang diparut, yang kemudian dibumbui dengan bumbu-bumbu seperti pala, kayu manis, jahe, daun serai dan merica. Untuk lauk pendampingnya, biasanya ditambahkan dengan irisan tipis telor dadar, emping goreng, tahu goreng, abon, kering tempe, ayam goreng (atau laen-laen yang digoreng), timun, sambal serta ditaburi bawang goreng (ini versi lengkap *sluurp, kok jadi laper abis ngetik kalimat-kalimat ini*).
Oh ya, dan lagi beberapa tips untuk menikmati nasi uduk ini:
- Pakai alas daun pisang, jadi aroma tradisionalnya akan lebih berasa
- Makan dengan tangan (tapi jangan lupa cuci tangan dulu yaaaaaa!)
- Cari penjual yang masakannya paling sesuai dengan lidah kamu (prinsip saya sih, lebih baek makan sedikit tapi rasanya ngena di lidah)
- (kalau bisa) Cari yang gratisan dengan minta traktir cowok kamu, hehee...engga ding bercanda, saving sendiri ya, masa Rp 5.000,00 aja ga bisa nabung sih?
and the last,
Buat anda-anda semua yang berminat untuk memasak nasi uduk ini, saya lampirkan resep pembuatan nasi uduk ini. Next time, moga saya juga sempat membuatnya, hahaha....
RESEP NASI UDUK
- 500 gram beras, cuci, tiriskan
- 600 ml santan dari 1 butir kelapa tua
- 1 sendok makan garam
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun pandan, sobek-sobek, ikat
- 1 sendok teh ketumbar bubuk
Cara membuatnya seperti ini:
- Kukus beras yang sudah dibersihkan sampai setengah matang.
- Sementara itu panaskan santan cair hingga mendidih bersama garam, daun salam dan sereh. Aduk-aduk, pastikan santan tidak pecah kemudian angkat.
- Masukkan beras yang telah dikukus setengah matang kedalam santan saat masih panas. Aduk terus hingga santan dan beras tercampur (sampai santannya habis) kemudian angkat.
- Buang sereh dan daun salam.
- Kukus kembali beras yang sudah tercampur dengan santan dan tambahkan daun pandang hingga matang
Ada juga tambahan resep Sambal Kacang untuk pelengkap nasi uduk ini,
- 100 gram kacang tanah, goreng
- 1 buah cabai merah
- 10 buah cabai rawit (menurut selera)
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok makan gula pasir
- 1sendok makan cuka
- 150 ml air matang
Setelah semua siap, jangan lupa siapkan lauk pendampingnyaaaa..seperti:
- teri nasi goreng
- kacang goreng
- bawang goreng
- emping goreng
- sambal kacang
- irisan telur dadar
Nah, kalau sudah lengkap semua, maka tinggal satu langkah PENTING lagi, yaitu:
Berdoa, bismillah.... dan Selamat Makan semua....
*Mari cintai makanan asli Indonesia*
SALAM!
0 komentar:
Post a Comment
thanks for stopping by