Wednesday, March 15, 2017

(mommies journal) Sedikit Tips saat Anak Demam

Namanya orang tua (apalagi orang tua baru) kebanyakan akan khawatir saat anaknya mendadak demam, apalagi demam tinggi. Terkadang, (termasuk saya) pun suka galau, apa ya yang harus dilakukan saat anak demam? Berdasarkan beberapa pengalaman yang pernah saya alami sih, saya coba share di sini, siapa tahu ada yang bisa mempraktekkan, atau ada juga masukan buat saya... berikut tipsnya.

1. Selalu pastikan memiliki termometer di rumah selama kita memiliki anak kecil. Ada banyak termometer yang harganya terjangkau di apotik, mulai dari yang raksa sampai digital. Seingat saya sih saya beli jenis termometer digital maupun termometer raksa itu gak sampai Rp 15.000 kok. Tapi pernah juga beli termometer digital sekitar Rp 25.000, kelebihannya sih lebih cepet aja waktu tunggu sampai alatnya bunyi "tit-tit-tit" hehe. Untuk termometer raksa, saya pernah beli sekali dan pernah dapat dari RS sekali (pasca rawat-inap Na, ternyata ada semacam goodie bag dan isinya termasuk termometer). Sayangnya setiap punya termometer raksa gak pernah bertahan lama...selalu dibuat rebutan mainan anak yang membuatnya pecah. Pyar!

Kenapa termometer ini penting? Karena dengan mengetahui suhu tubuh anak memudahkan kita apakah anak berada di range demam yang tergolong 'aman' atau 'siaga' atau sebaiknya cepat dibawa ke RS (misalnya sampai di atas 40). Mas Suami paling concern soal termometer. Pernah suatu ketika dia menegur saya karena baterai termometer habis dan saya belum beli lagi. Menurut mas Suami benda ini penting banget soalnya... Saat anak demam, memperkirakan suhu tubuh dengan tangan dirasa kurang akurat sehingga akan kesulitan memperkirakan treatment apa yang tepat untuk anak. Kalau kita salah prediksi, yang ada kita bisa cemas berlebihan (saat suhu anak gak terlalu tinggi tapi 'feeling' tangan suhu anak tinggi) atau kurang aware (saat kita menganggap suhu anak tidak terlalu tinggi padahal sudah masuk kategori demam tinggi) ~ gegara prediksi lewat tangan kurang akurat.

2. Selalu sedia Paracetamol. Ini juga, salah satu obat P3S (Pertolongan Pertama pada Sakit) Anak ~ istilah bikinan saya sendiri hehehe. Ada berbagai merk dagang Paracetamol di pasaran, mulai dari Paraetamol (generik), Sanmol, Pamor, Termorex, Tempra, Praxion, dll...buanyak banget pilihannya. Mau rasa strawberry, anggur, jeruk, yang rada pedes (hehe) juga ada. Variasi harganya juga lumayan amazing sih menurut saya, ada yang cuma Rp 5.000, tapi ada juga yang mencapai Rp 50.000 untuk ukuran ml yang sama, ck ck ck... Untuk dosis jangan lupa sesuaikan umur dan berat badan anak ya.

Oh iya, jangan lupa, banyak edukasi dari dokter yang mengingatkan orang tua bahwa Paracetamol itu bukan obat penghilang panas, tapi lebih bersifat pereda nyeri, menurunkan demam anak (walau hanya 0,-sekian derajat saja) sehingga diharapkan setelah minum Paracetamol anak akan lebih nyaman dan dapat tidur dengan tenang (enggak pusing banget gitu). Sebab untuk sakit yang disebabkan virus memang akan sembuh dengan imun anak sehingga salah satu aspek penting yang mempercepat penyembuhan adalah istirahat cukup. Sedangkan untuk sakit karena bakteri, sekali lagi Paracetamol hanya membantu meredakan nyeri anak, untuk menghilangkan penyakitnya ya butuh obat-obatan dari dokter (biasanya antibiotik).

3. Saya sering dapat 'kata orang dulu...' saat anak demam beri selimut atau jaket supaya cepat berkeringat dan demamnya turun. Karena demam ini respon tubuh atas datangnya gejala penyakit, tentu cara ini tidak diperlukan. Jadi saya memilih baju yang paling nyaman untuk anak saat mereka demam. Bahan katun, menyerap keringat dan ukuran longgar saya pilih untuk mereka. Setiap beberapa jam, apabila memang kemudian si anak berkeringat atau basah kena ingus (misalkan karena pilek), maka segera ganti pakaian anak sehingga mereka nyaman. Pakai kipas angin atau AC juga boleh, asal ukuran speed kipas atau suhu AC diatur juga secukupnya saja, jangan terlalu dingin juga. Kasihan nanti anaknya juga bisa merasa enggak nyaman.

Oh ya, tentang memandikan anak saat demam biasanya saya sih kira-kira saja. Saat suhunya masih di bawah 38.5 biasanya saya mandikan dengan air hangat. Sedangkan di atas itu biasanya saya hanya seka dengan air hangat. Jadi anak gak merasa gerah-sumpek karena belum mandi. Kasian kan?

4. Kompres air hangat. Nah jurus ini teryata amat membantu saat suhu anak tinggi, di atas 39. Washlap atau sapu tangan yang dibasahi air hangat, diperas kemudian dilekatkan ke badan anak terbukti mampu menurunkan suhu anak sedikit-sedikit dan setidaknya dapat membuat anak merasa lebih nyaman lho. Oh ya, melekatkannya cukup 1-2 menit saja. Setelah itu lepaskan kain dan celupkan lagi ke air hangat dan ulangi pelekatannya lagi. Untuk bagian tubuh yang perlu dikompres antara lain dahi, lipatan ketiak, tengkuk dan punggung.

Oh ya, cara-cara di atas adalah pertolongan pertama saja ya. Jangan biarkan apabila demam tinggi sudah lewat dari 3 (tiga) hari. Atau apabila anak punya riwayat kejang demam sih sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat saja. Dokter dan ahli medis lebih punya kompetensi untuk menanganinya.

Nah, semikian sedikit sharing dari saya. Jangan terlalu cemas saat anak demam, tapi juga jangan menyepelekan demam ya.


0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template