Wednesday, February 05, 2014

(mommies journal) What the Real Mother is?

Kemarin saya membaca suatu artikel. Ya ini uda kedua kali sih membaca dengan topik seperti itu. Waktu itu ada  pertanyaan semacam ini, "Seperti apa yang disebut ibu sejati?"

yang melahirkan secara normal?
yang memberikan ASI ekskusif kepada bayi?
yang menyusui sampai 2 tahun?
yang memberikan MPASI homemade?
yang tidak bekerja di luar rumah dan full time mengurus anak?

Sometimes deepest on my heart we judge another mommies, rite? 
Misalnya saat melihat ada ibu yang memilih operasi caesar karena menganggap operasi lebih praktis daripada ngeden berjam-jam saat persalinan normal.
Melihat ibu wanita karir yang berangkat kerja saat bayi tidur dan pulang saat bayi juga sudah tidur.
Mendengar ibu yang membuatkan MPASI instan pabrikan untuk anaknya.
Mendengar ibu yang memberi sufor pada anak.
Atau melihat di mall saat ada ibu yang asyik nyalon sementara si anak bermain atau makan bersama baby sitter-nya. 
Silently we judge it, there are bad mommies.

Padahal kita tidak tahu apa yang terjadi di balik 'setahu-kita' yang mungkin cuma beberapa jam atau malah gak kenal sama sekali.
Hey, persalinan dengan operasi caesar bukan hal yang mudah. Menahan ngilu jahitan setelah lahiran sambil menyusui bayi amatlah berat. Walau saya ga mengalami, saya rasa perjuangan mereka lebih berat dari saya.

Soal ibu karir? ah, saya jadi housewife juga karena kondisi kebetulan saja. Dulu juga saya ninggal anak di rumah. Dan soal tumbuh kembang? Aduh, banyak anak temen saya yang wanita karir jauh lebih pesat pertumbuhannya daripada Na. Saya, biarpun di rumah 24 jam, belum bisa membujuk Na makan semua jenis sayur dan buah, belum pandai mengajarinya bicara. Masih banyak perlu belajar.

MPASI instan? saya juga pernah pakai. Waktu itu Na bener-bener gak nafsu makan yang homemade. Apa boleh buat.
Susu formula untuk anak? Jangan segera salahkan si ibu. Kadang di pelosok sana mindset bahwa sufor lebih bergizi dari ASI masih banyak berkembang, jadi para ibu salah paham, mereka hanya mengira sudah memberi yang terbaik untuk anaknya.

Soal ibu asyik nyalon? wah, come on, saya juga pengen kok me-time seperti itu, hahaha... Sayang banget masih jarang kesempatannya. Soalnya gak selalu ada yang bisa dititipin Na dalam waktu rada lama. Ibu kan butuh moment relaks juga... happy mom make happy kids lho!
Jadi tidak perlu kan saling mengoreksi orang lain? Siapa tahu diri kita sediri masih banyak kekurangan. Ya walaupun apabila kita tahu sedikit hal yang baik dan bisa disarankan, kita tetap perlu sharing dengan ibu yang lain. Karena itu, selalu terus belajar saat gelar ibu sudah terlanjur disandang.

Dan satu juga cambukan buat saya, yang masih merasa bangga hanya karena misalnya sukses memberi ASI eksklusif sampai 1 tahun. Hey, breastfeeding just 1 of 100.000 step journey of motherhood. If you failed, you can get success in other 99.999 steps. But if you succes in there, you still have other 99.999 steps! So (always) be prepared.
tapi anak gue lucu kaan? :D

0 komentar:

Post a Comment

thanks for stopping by

 
catatan Miss Putri Blogger Template by Ipietoon Blogger Template