Kenapa sih pengen kuliah lagi?
Jujur banyak banget yang nanya ini ke saya dengan berbagai nada. Ada yang nada heran seolah bilang, "ah kurang kerjaan", atau "ga usah lah lebih baik ibu konsen ngurus anak saja" atau, "bukannya udah cukup dulu sarjana, sekarang jadi ibu rumah tangga plus bisnis kan udah enak"...atau bahkan ada yang meragukan, soalnya tampang saya bukan pecinta dunia sekolah kali ya, hahaaa, seolah bilang, "yakin loe mau balik ke kampus???"
Nah, jadi begini...ceritanya sih saya bersyukuuur banget bisa merasakan jadi IRT dengan dua monscil saya yang aduhai lincahnya ini. Namun di sisi lain saya pengen gitu upgrade diri saya, ngajak otak saya lagi biar aktif dalam analitis dan belajar, serta nambah aktivitas saya selain kegiatan rumah tangga. Sehingga harapannya saya gak jenuh (bukan berarti jadi IRT menjemukan ya), namun di sini berarti menambah variasi warna kegiatan saya gitu.
Selain itu sebenarnya ini pun amanah suami...ya mas Suami support banget pengen lihat saya menempuh master degree. Mas Suami juga berpikir kalau saya nantinya sekolah dan terus belajar, tentu akan menjadi teladan buat anak-anak. Berharap semoga anak-anak ngelihat kalau ibunya aja sibuk buka buku, kerjain tugas...jadi nanti anaknya juga semangat untuk suka membaca dan belajar.
Oh ya, sebenarnya sih step to step untuk daftar pascasarjana ITS udah lengkap banget disajikan di web-nya pasca.its.ac.id, namun di sini saya tulis saja pengalaman berikut perjuangannya :D
1. Memiliki Sertifikat TOEFL dan TPA Terbaru
Untuk daftar pasca, hal pertama yang perlu dimiliki adalah sertifikat TOEFL dengan nilai minimum 477 dan TPA dengan nilai minimum 550. Namun nilai yang diakui adalah dari beberapa lembaga yang sudah ditentukan (list-nya ada di web juga). Sebenarnya pun kalau sudah ikut tes TOEFL dan TPA tapi nilai belum mencukupi masih bisa sih disusulin sertifikatnya saat pendaftaran. Tapi saya pengennya tuntas di awal jadi saya ikutan tes TOEFL dan TPA dulu, dengan niat harus mencapai nilai minimum tadi. Biar gak ribet, saya ikut tes di lembaga milik ITS. Untuk tes TOEFL ambil di UPT Bahasa (CLC ITS) dengan biaya Rp 100.000 untuk umum, sedangkan tes TPA ikut di TPB ITS dengan biaya Rp 75.000. Alhamdulillah sekali ikut masih mencukupi nilainya, walaupun gak memuaskan banget tapi sudah lolos tahap pendaftaran pertama ini.
gak usah kepo berapa score saya ya, hahaha
2. Mengisi Formulir Pendaftaran
Tahapan selanjutnya mengisi formulir pendaftaran, tentang data diri serta jurusan yang akan diambil. Point penting dalam formulir di sini adalah...memiliki surat rekomendasi dari mantan dosen wali atau pengajar sebanyak 3 buah, serta membayar biaya pendaftaran melalui BNI sebesar Rp 400.000.
3. Mengajukan Surat Rekomendasi
Saya tipikal mahasiswi pendiam dan pemalu jaman kuliah dulu, hihihi...jadi gak banyak dosen yang ingat saya. Menyesal juga sih kenapa ya dulu kurang aktif semasa di kampus. Kalau kata mas Suami sih saya harus menebusnya di S2 nanti, supaya lebih banyak teman dan kolega, memperluas pergaulan gitu deh. Akhirnya saya meminta surat rekomendasi ke dosen wali saya (prof. Budi Santosa), dosen pembimbing TA saya (prof. Moses L. Singgih) serta salah satu dosen yang mata kuliahnya pernah saya ambil, pak Ahmad Rusdiansyah. Alhamdulillah ketiga bapak dosen ini baik sekali dan membantu saya mendapatkan surat rekomendasi.
5. Mengumpulkan Berkas Pendaftaran
Tahapan selanjutnya adalah mengumpulkan berkas-berkas tadi; mulai dari formulir pendaftaran, surat rekomendasi serta bukti pembayaran pendaftaran. Selain mengumpulkan berkas pendaftaran secara langsung, sebelumnya saya juga harus mengisi registrasi secara online dengan data yang sesuai dengan berkas tadi di smits.ac.id Jadi saat verifikasi data administrasi datanya harus sesuai nantinya. Setelah registrasi online dan mengumpulkan berkas, akan diperoleh nomor ujian untuk dipakai saat tes tulis.
6. Mengikuti Tes Tulis dan Wawancara
Jarak beberapa minggu setelah pengumpulan berkas saya mengikuti ujian masuk. Ujian terdiri dari tes tulis dan tes wawancara yang berlangsung dalam 1 hari (enak deh, sekalian sehari selesai lega gitu).
Untuk tes tulis materinya ada 2 macam, untuk soal pilihan ganda kebanyakan berisi soal logika berhitung, sedangkan soal essay isinya ke arah dasar teori di Teknik Industri. Alamaaak, hehehe malu bener dah kebanyakan udah lupa jadi kemarin berusaha mengingat sekuat tenaga deh.
Tes selanjutnya adalah tes wawancara. Eh ternyata salah satu yang wawancara saya malahan adalah dosen yang memberi saya surat rekomendasi yaitu pak Ahmad Rusdiansyah, hehe, kata bapaknya, "wah, wong saya yang bikin rekomendasi masa saya yang wawancara?" Intinya saya mengikuti wawancara dengan menyenangkan karena ya para dosen yang mewawancara saya kan dosen-dosen saya semasa S1 dulu. Materi seputar wawancara adalah terutama mengenai alasan mengapa ingin melanjutkan pendidikan lagi, serta komitmen saya karena beliau-beliau paham dengan kondisi saya sebagai ibu dengan 2 anak, masih balita pula. Mereka berharap hal tersebut agar jangan membuat saya punya alasan kuliah molor, tapi sebagai semangat supaya segera lulus kuliah, apalagi kuliah S2 sekarang wajib ikut seminar internasional pula (ampyuuun, entah gimana nasib ane ntar ya hehe). Dan setelah semua pertanyaan diajukan akhirnya saya pulang dan tinggal menanti pengumuman saja.
7. Menunggu Pengumuman
Dan...ternyata nama saya enggak ada di pengumuman. Shocked dong saya (dan mas Suami juga), heran kenapa saya nggak diterima? Akhirnya kami berangkat ke gedung Pascasarjana untuk menanyakan hal tersebut. Ternyata di verifikasi data saya dianggap belum mengumpulkan TOEFL dan TPA. Weleh, padahal saya sudah mengumpulkan dan keduanya nilainya memenuhi syarat untuk mendaftar (bahkan lembar tanda terima pun sudah 'centang' untuk berkas TOEFL dan TPA). Akhirnya saya kumpulkan ulang lagi fotokopi TOEFL dan TPA dan nama saya muncul di pengumuman batch 2.
8. Daftar Ulang
Alhamdulillah akhirnya nama saya muncul juga di SK Rektor penerimaan mahasiswa pascasarjana hihihi. Langkah selanjutnya adalah melakukan daftar ulang secara online. Kemudian saya harus membayar uang SPP semester 1 (untuk tahun ini Rp 8.000.000/ semester, IPITS (pengenalan kampus - Rp 1.250.000) dan mengaktifkan KTM Smartcard (sekaligus ATM di bank, biaya Rp 50.000). Tak lupa saya mengambil Surat Hasil Ujian Masuk di gedung Pascasarjana.
Berkas tadi kemudian dikumpulkan bersama surat pernyataan bermaterai, fotokopi ijazah S1 beserta transkipnya ke BAUK. Dan tadaaa, akhirnya saya mendapatkan NRP mahasiswa sayaaa!
Buat yang membaca proses di atas, nampak ribet dan panjang gak? Namun, seandainya kalian tahu, pengalaman saya makin ribet karena ada petualangan monscil di dalamnya. Iya, si Na dan si Ka. Misalnya saja, waktu saya ikut tes TOEFL mereka ikut nungguin sama ayahnya di kampus. Hihihi, kaya si mas Suami sampe gempor nemenin mereka lari-larian di taman Pascasarjana dan naik turun tangga CLC ITS. Belum lagi si Ka yang nyemplungin kunci mobil mas Suami ke kolam (sehingga mobil tak bisa dibuka) sewaktu saya tes TPA, sehingga saya gak bisa jemput saya dan kondisi hp kami sama-sama pulsanya habis dan gak bisa saling ngabarin. Butuh perjuangan mas Suami sampai bisa ngisi pulsa, jemput saya di gerbang perumahan (soalnya saya nebeng seorang mahasiswi sampe situ, secara gak ada jalur angkot ke rumah dan gak nemu tukang ojek ato becak). Ditambah harus riwa-riwi ngurus berkas perkara ada ajaaa yang kelupaan (hehehe, ini pelajaran penting, pastikan semua seksana ya setiap proses administrasi, bawa semua 'perabot', dokumen pendukung, fotokopi setiap berkas, dll yang sekiranya perlu kalau tak ingin terlalu ribet mondar-mandir).
Yang jelas saya sampai di tahap sini karena rahmat Allah SWT, dukungan mas Suami dan anak-anak, doa orang tua serta bantuan para dosen yang baik hati. Memang sih, langkah ini baru pertama dan belum ada apa-apanya ya, hehehe...perjuangan masih panjang bro & sis. Semoga saya mampu melewatinya ya. Dan untuk para buibu lain yang ingin melanjutkan pendidikannya, selalu semangat yaaa!
LUAR BIASA PENGALAMANNYA MBAK.
ReplyDeleteSAYA JUGA SEDANG BERJUANG UNTUK KESANA, KALAU BOLEH SAYA MAU NANYA NANYA TENTANG TOEFL DAN TPA NYA. KALAU BOLEH DAN MBA BERKENAN, SAYA INGIN MEMINTA KONTAK YANG BISA DIHUBUNGI MBA. TERIMAKASIH.
(M. AKBAR AGANG, KALIMANTAN UTARA)
boleh, bs add line di ID ardana.p ya...untuk tpa sama toefl bisa tes sekalian disini sebelum pengumpulan berkas. disini jg banyak kok teman sya dari luar Jawa
DeletePengalaman yang menginspirasi, Kalau boleh tanya semisal mendaftar s2 teknik industri apakah harus linier dengan jurusan s1 ?
ReplyDeleteTerima kasih sebelumnya.
Pengalaman yang menginspirasi, Kalau boleh tanya semisal mendaftar s2 teknik industri apakah harus linier dengan jurusan s1 ?
ReplyDeleteTerima kasih sebelumnya.
maaf ya baru balas...boleh kok jurusan lain, cuma yg jurusan lain harus belajar lebih banyak untuk tes tulisnya (karena materinya kan teknik industri). selain itu saat sesi wawancara biasanya ditanya kenapa ingin ganti jurusan? disiapkan saja jawaban terbaiknya :)
DeletePengalaman yg sangat membatu. Terima kasih ibu
ReplyDeletesama-sama, ayo semangat daftar!
DeleteProgram s2 teknik industri hanya di buka di semster gasal ya kak?
ReplyDeletebuka setiap semester kok, ayo daftar!
DeleteSelamat Malam Ibu, Saya Mau Menanyakan untuk sertifikat TOEFL dan TPA nya itu jadinya berapa hari setelah tes ya?
ReplyDeletekalau mau nanya detil via line bisa, sy jarang buka blog hehe... seminggu jadinya
DeleteSelamat Malam Ibu, Saya Mau Menanyakan untuk sertifikat TOEFL dan TPA nya itu jadinya berapa hari setelah tes ya?
ReplyDeleteassalamualaikum mba, saya mau tanya untuk soal tes bidang teknik industri nya ada referensi nya gak? buat latihan2 hehe insyaAllah saya juga au mendaftar s2 di its mba
ReplyDeletewalaikumsalam, isinya seputar pengantar kuliah TI gitu, jadi ya baca2 materi kuliah umum S1 TI aja
Deletealhamdulillah ada mahasiswa S2 Teknik Industri ITS yang membagi pengalaman.
ReplyDeleteBu Ardana saya mau tanya apakah ada teman 1 prodi ibu yang berasal dari rumpun sosum ketika S1?
terima kasih
lhooo maap baru buka....tapi yang sering sih dari dunia Teknik gitu pak temen2 saya,
DeleteLuarbiasa saya baru buka. Wah berasa mengaca pada diri sendiri. Saya juga momscill dia sholihah. Berniat kuliah juga.. tapi ini terlalu jauh jarak lulus dg kuliah ini hiks.hampir2 saya ndak ingat dulu belajar apa y pas kuliah hiks.
ReplyDeletesore mba putri
ReplyDeleteperkenalkan saya bestyan, besok rencana saya akan tes materi bidang dan wawancara MMITS rantaipasok
boleh kan mba putri kasih wejangan , advice , sneak peak perkiraan soal tes materi bidang ?
hallo kak apakah saya boleh minta referensi soal ujian masuknya ? Terimakasih
ReplyDelete